Alga Zooplankton Arti Pentingnya Air

34 Gambar 4. Phase Pertumbuhan Bakteri Sumber : Manahan, 1994 Rasio C : N yang rendah kandungan unsur N yang tinggi akan meningkatkan emisi nitrogen sebagai ammonium yang dapat menghalangi perkembangbiakan bakteri, sedangkan rasio C : N yang tinggi kandungan N yang relatif rendah akan menyebabkan proses degradasi berlangsung lebih lambat karena nitrogen akan menjadi faktor penghambat g rowth-rate limiting factor Praswasti et al , 2010. Rasio C : N tergantung dari kontaminan yang ingin didegradasi, bakteri serta jenis nitrogen yang digunakan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rasio C : N : P optimum pada proses biodegradasi adalah 100 : 10 : 1 Shewfelt et al , 2005; Praswasti et al , 2011.

2. Alga

Alga berbeda dengan bakteri dan jamur pada kemampuannya dalam mengadakan fotosintesis, pemanfaatan oksigen pada pertumbuhannya. Alga diklasifikasikan melalui pigmen warna yang ada, biasanya bening, hijau, motile green , kuning hijau, coklat emas dan abu-abu hijau. Melalui autotropik alga dirangsang untuk meningkatkan tingkat gizinya seperti nitrogen dan fosfor dalam air. Alga sangat mudah untuk dibedakan karena ukurannya yang relatif besar dan bisa mencapai beberapa ratus kaki panjangnya. Beberapa tipe uniseluler adalah 35 tidak beraturan, akan tetapi umumnya mempunyai ciri khas, sehingga bermanfaat pada kolam oksidasi dapat memberikan gangguan pada pengolahan air bersih seperti dengan menimbulkannya rasa dan bau yang tidak diinginkan Sugiharto, 1987.

3. Zooplankton

Zooplankton merupakan konsumen pertama yang memanfaatkan produksi primer yang dihasilkan fitoplankton. Peranan zooplankton sebagai mata rantai antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil dapat mempengaruhi kompleksitas rantai makanan dalam ekosistem perairan. Zooplankton seperti halnya organisme lain hanya dapat hidup dan berkembang dengan baik pada kondisi perairan yang sesuai seperti perairan laut, sungai dan waduk. Perubahan lingkungan yang terjadi pada suatu perairan akan mempengaruhi keberadaan zooplankton baik langsung atau tidak langsung. Struktur komunitas dan pola penyebaran zooplankton dalam perairan dapat dipakai sebagai salah satu indikator biologi dalam menentukan perubahan kondisi perairan tersebut. Struktur komunitas zooplankton di suatu perairan ditentukan oleh kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan dalam hal ini fitoplankton. Apabila kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan zooplankton maka akan terjadi proses pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton. Apabila kondisi lingkungan dan ketersediaan fitoplankton tidak sesuai dengan kebutuhan zooplankton, maka zooplankton akan mencari kondisi lingkungan dan makanan yang lebih sesuai Sri Handayani dan Mufti P. Patria, 2005.

4. Detritus