Penyebab Koreika Shakai Fenomena Koreika Shakai Di Jepang

24 Tabel 2.3 Populasi Jepang Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

2.3 Penyebab Koreika Shakai

Koreika Shakai adalah peningkatan masyarakat berumur panjanglansia. Lebih tepatnya adalah pertumbuhan dengan peningkatan yang sangat tajam pertahunnya dari penduduk yang berusia 65 tahun keatas dan merupakan penduduk yang sudah tidak wajib lagi bekerja dan membayar uang pensiun serta merupakan orang yang secara rutin mandapat asuransi perbulannya atau dapat dikatakan sebagai warga yang sisa hidupnya akan dihidupi oleh Negara. Adapun penyebab dari timbulnya Koreika Shakai adalah sebagai berikut. 25 2.3.1 Shoshika shakai Shoshika Shakai adalah Kekurangan generasi muda atau lebih tepatnya menurunnya tingkat kelahiran bayi pertahun yang merupakan generasi muda mendatang yang akan membangun Negara. Adapun penyebab dari Shosika Shakai adalah :  Bankonka Merupakan penundaan usia menikah oleh para wanita yang lebih memilih untuk berkarir terlebih dahulu dari pada menikah. Bankonka sendiri merupakan salah satu dampak negative yang diperoleh Jepang, dimana mengikuti kebudayaan workaholic yang gila akan bekerja ini tentu perihal bankonka ini bukanlah hal yang tak lazim. Tapi karena kebudayaan gila kerja yang merambah sangat meluas di kalangan wanita inilah yang menjadi masalah, yang kemudian lambat laun kebanyakan wanita mulai lebih mengutamakan karir mereka dan mengesampingkan pikiran untuk membentuk keluarga baru. Walaupun begitu keinginan mereka untuk memiliki pasangan memang ada tetapi tidak harus menikah terlebih dahulu.  Tingkat perceraian yang tinggi Hal ini jelas mempengaruhi pasangan-pasangan muda yang sudah siap fisik dan material tetapi ternyata tidak siap mental karena isu-isu akan perceraian yang sering terjadi di Jepang. Untuk itu banyak dari mereka yang lebih memilih 26 hubungan saling melengkapi bak perkawinan tetapi sebenarnya mereka tidak memiliki ikatan pernikahan.  Maraknya hubungan tanpa ikatan pernikahan Hal ini menjadi salah satu sebab takutnya pasangan muda memiliki anak. Karena takut akan malu yang dihadapi karena memiliki anak di luar pernikahan. Dan hal ini jugalah yang menjadi sebab maraknya bankonka di kalangan generasi muda sekarang. Mereka memiliki pasangan dan dapat hidup bersama tanpa harus memiliki ikatan hubungan dalam pernikahan.  Mahalnya biaya memiliki anak Karena biaya kelahiran tidak termasuk dalam asuransi kesehatan yang dimiliki setiap warga Negara Jepang, maka mahalnya biaya kelahiran dan perawatan anak menjadi alasan yang hampir selalu ditemui di masyarakat. Tetapi ada pengecualian untuk kelahiran Caesar yang mendapatkan asuransi kesehatan karena dianggap sebagai sebuah penyakit.  Tingkat natalitas yang sangat rendah. Kebanyakan orang Jepang tidak ingin menikah dan tidak ingin mempunyai anak. Kalaupun mereka menikah dan ingin mempunyai anak, mereka hanya memutuskan untuk memiliki seorang anak saja. Karena jika memiliki lebih dari satu anak akan memberatkan mereka. Ini dikarenakan biaya perawatan, biaya sekolah, biaya hidup, dan lainnya untuk anak sangatlah mahal. 27  Tidak ingin meninggalkan karier dan gaya hidup. Para pemuda di Jepang cenderung mengulur waktu untuk menikah dan mempunyai anak sebab mereka lebih mementingkan karir dan gaya hidup mereka. Saat menikah dan mempunyai anak mereka tentu akan sedikit kesulitan dalam mempertahankan karir mereka yang sudah dicapai dengan susah payah. Selain itu gaya hidup pada masa muda juga pasti akan berubah seiring dengan adanya anak sehingga mereka merasa harus menjadi orang tua sepenuhnya. 2.3.2 Tingkat mortalitas rendah Adanya tingkat mortalitas atau tingkat kematian yang rendah menandakan bahwa generasi lanjut usia tetap hidup panjang umur. Mereka yang lanjut usia kebanyakan masih sehat dan bisa hidup sehingga kaum lanjut usia terus menumpuk. Adapun beberapa penyebab tingkat mortalitas rendah adalah :  Gaya hidup sehat Di Jepang makanan menjadi faktor penting untuk meningkatkan harapan hidup. Makanan gaya Jepang baik untuk kesehatan dan mengandung banyak nutrisi untuk i, memperlambat penuaan sel, rendah kalori, dan mengandung zat- zat gizi penting. Karena apa yang mereka makan setiap hari sangat baik untuk kesehatan, dan mereka masih membiasakan untuk berolah raga, itulah yang menyebabkan mereka terlihat awet muda dan berumur panjang. Sering dijumpai makanan Jepang yang disajikan mentah. Ini bukan dengan tidak beralasan. Selain lebih segar, nutrisi makanan mentah dipastikan lebih tinggi daripada makanan yang telah mengalami proses pemasakan. Kalau masih segar, makanan tidak 28 memerlukan bumbu yang banyak atau dimasak dalam waktu yang lama, dan hampir semua vitamin dan nutrisi yang menjadikan tubuh tetap sehat tetap terkandung di dalam makanan tersebut.  Pola pikir yang dinamis Merupakan kesalahan besar jika berfikir kalau masa tua adalah masa untuk bersantai, berbaring di tempat tidur dan menghabiskan waktu hanya dengan menonton tv di rumah. Dengan kata lain, jika beranjak tua maka saat itulah melakukan penarikan diri dari dunia yang aktif. Justru, di masa tua itulah setidaknya orang tetap aktif dalam berinteraksi dengan orang-orang, menjalani kehidupan yang membangkitkan semangat dan itu adalah salah satu cara untuk bertahan hidup. Faktor penting bagi masyarakat yang berusia lanjut adalah sikap optimis. Untuk tetap selalu sehat mereka berusaha untuk selalu bahagia. Misalnya dengan rajin merawat kulit, berolahraga, membersihklan pikiran dengan tidak menumpuk rasa stress. Dengan mempunyai pola pikir yang terbuka, sanggup menerima perubahan dari luar, tidak memupuk rasa stres, dapat menghindarkan mereka dari penyakit penyakit yang dapat merenggut nyawa mereka.  Kemajuan teknologi kesehatan Kemajuan teknologi kesehatan di Jepang yang semakin canggih menjadi salah satu faktor bertambah panjangnya usia harapan hidup di Jepang. Dengan semakin canggihnya teknologi kesehatan sehingga semakin baik pula tingkat kesehatan di Jepang. 29

2.4 Kasus – Kasus Koreika Shakai