lainnya; Tunjangan Tambahan Bagi Pegawai, seperti adanya jaminan asuransi diri dan keluarga, biaya pengobatan yang dibantu, uang pensiun,
mobil, cuti, dan lainnya; Penghargaan Non Keuangan, yang bersifat intrinsik intrinsic-rewards melekatinheren pada aktifitas itu sendiri,
seperti penghargaan terhadap motivasi pegawai yang berasal dari dirinya untuk bekerja yang memuaskan baginya. Imbalan yang diberikan berupa
pemberian tanggung jawab lebih besar lagi, partisipasi dalam mengambil langkah organisasi, serta ruang dimana pegawai dapat mengoptimalkan
kemampuan yang dimiliki yang bersifat ektrinsik extrinsic-rewards seperti memberikan pujian oleh manajemen puncak secara langsung kepada
pegawai, promosi jabatan, serta fasilitas kantor yang memuaskan.
B. Kerangka Pikir
Setelah mencermati dan memahami berbagai pendapat dan pandangan para pakar tentang konsep profesionalisme, maka dapat
ditarik sebuah benang merah bahwa profesionalisme tidak hanya berbicara tentang soal kecocokan antara keahlian dan kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang aparatur saja tetapi juga menyangkut kemampuan dalam mengantisipasi segala perubahan lingkungan termasuk
kemampuan dalam merespon aspirasi publik dan melakukan inovasi yang pada akhirnya membuat pekerjaan menjadi mudah dan sederhana.
Responsifitas dan inovasi aparatur pemerintahan tidak dapat muncul, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, terdapat faktor-
faktor yang mendorong dan menghambat, yang selanjutnya diperlukan suatu kajian untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi
profesionalitas dilihat dari aspek responsifitas dan inovasi aparatur pemerintah Kecamatan Sumber.
Kerangka pikir penulis mengadopsi teori Siagian secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar II.1. Kerangka Pikir
Dengan melandaskan pemikiran kepada pendapat di atas maka menurut penulis perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
dan menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan fenomena tersebut, dan pada akhirnya diharapkan hasil yang diperoleh dapat meningkatkan
profesionalisme aparatur pemerintah khususnya di Kecamatan Sumber
Kabupaten Rembang.
Inovasi Responsifitas
Profesiolitas aparatur
pemerintah
Faktor-faktor yang mempengaruhi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Perspektif Pendekatan Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses yang panjang, penelitian berawal dari minat yang ada dalam diri seseorang dalam memahami
fenomena tertentu yang kemudian berkembang menjadi ide, teori, dan konsep. Untuk mewujudkan penelitian yang berawal dari minat tersebut
dilakukanlah cara untuk mewujudkannya adalah dengan memilih metode yang cocok dengan tujuan dari suatu penelitian. Metode penelitian dalam
hal ini berfungsi untuk menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian.
Guna menjawab dan mencari pemecahan permasalahan maka penelitian ini akan menggunakan metode-penelitian kualitatif. Menurut
pendapat Kirk dan Miller Moleong, 1998:3 dinyatakan bahwa ”penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dari ilmu sosial yang secara
fundamental bergantung kepada pengamatan manusia dalam wilayahnya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa
dan istilah yang digunakan”. Dan metode-penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilakan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis maupun lisan dari orang orang dan perilaku yang diamati.
Pendekatan kualitatif menekankan unsur manusia sebagai instrumen penelitian, dengan menekankan unsur manusia sebagai
41