finance agreement merupakan “dokumen hukum utama
main legal document
yang dibuat secara sah dengan memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata”.
2
Awal Terjadinya perjanjian pembiayaan konsumen, adalah konsumen sebagai debitur mendatangi lembaga pembiayaan sebagai
konsumen untuk membiayai keperluannya konsumen pada dealer supplier secara tunai, dengan memenuhi persyaratan dan dokumen-
dokumen yang ditetapkan oleh lembaga pembiyaan, dan konsumen debitur membayar secara angsuran beserta bunga kepada lembaga
pembiayaan, setelah dokumen disetujui oleh lembaga pembiayaan, lembaga pembiayaan memberikan surat kepada supplier untuk
memberikan barang kepada konsumen, konsumen menyerahkan surat penerima barang apa bila barang tersebut telah diterima oleh konsumen,
dan oleh lembaga pembiayaan diikat dengan asuransi, apabila barang tersebut hilang atau rusak tanpa kesengajaan dari pihak konsumen maka
pihak asuransilah yang memberikan ganti kerugian pembayaran kepada lembaga pembiayaan untuk menganti kerugian konsumen tersebut.
Perjanjian pembiayaan konsumen tersebut diikat dengan perjanjian asuransi untuk menjaga barang objek pembiayaan konsumen, juga diikat
dengan perjanjian fidusia agar lembaga pembiayaan sebagai debitur tidak mengalami kerugian apabila konsumen wanprestasi.
2. Kerangka Teoritik
a. Pengertian Perjanjian
”Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
lebih”. Jika diperhatikan dengan seksama, rumusan yang diberikan dalam Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tersebut
menyiratkan bahwa sesungguhnya dari suatu perjanjian lahirlah kewajiban atau prestasi dari satu atau lebih orang pihak kepada satu
atau lebih orang pihak lainnya, yang berhak atas prestasi tersebut.
b. Asas-asas Perjanjian
1 Asas Kepribadian personality
2
Ibid , hal. 99.
Asas kepribadian ini merupakan asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan danatau membuat kontrak
hanya untuk kepentingan perseorangan saja, hal ini dapat dilihat dalam Pasal 1315 dan Pasal 1340 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
2 Asas Konsensualitas
Asas konsensualitas pada dasarnya perjanjian dan perikatan yang timbul, tidak diperlukan suatu formalitas dan dapat disimpulkan
bahwa perjanjian itu cukup secara lisan saja. Pada umumnya perjanjian itu adalah sah dalam arti sudah mengikat, apabila
sudah tercapai suatu kesepakatan yang pokok dalam perjanjian.
3 Asas Kebebasan Berkontrak Asas kebebasan berkontrak adalah setiap orang bebas
mengadakan suatu perjanjian apa saja baik perjanjian itu sudah diatur dalam undang-undang ataupun belum diatur dalam undang-
undang. Karena hukum perjanjian mengikuti asas kebebasan berkontrak, oleh karena itu disebut juga menganut sistem terbuka.
Hal ini tercantum dalam Pasal1338 ayat 1 Kitap Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi “semua persetujuan yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.
c. Syarat Sahnya Perjanjian
Menurut ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan 4 empat
syarat, yaitu : 1 Kesepakatan mereka yang mengikat dirinya
2 Cakap untuk membuat suatu perjanjian 3 Mengenai suatu hal tertentu
4 Suatu sebab yang halal
d. Obyek dan Subyek Perjanjian
1 Obyek Perjanjian Seorang kreditor berhak atas suatu prestasi yang
diperjanjikan, dan debitur melaksanakan prestasi, dengan demikian hakikatnya dari suatu perjanjian adalah pelaksanaan
prestasi. Prestasi merupakan obyek dari suatu perikatan yang sesuai dengan ketentuan Pasal 1234 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, wujud prestasinya iyalah :
a memberikan sesuatu, b berbuat sesuatu,
c tidak berbuat sesuatu. 2 Subyek Perjanjian
Perjanjian timbul karena hubungan hukum antara dua pihak atau lebih. Salah satu pihak menjadi pembiayaan
konsumenur sedangkan pihak lain menjadi debitur. Pembiayaan konsumenur dan debitur adalah pihak yang menjadi subyek
perjanjian. Pembiayaan konsumenur mempunyai hak atas prestasi dan debitur wajib memenuhi pelaksanaan prestasi.
e. Wanprestasi