Apartemen di Jakarta
67 Sistem kemanan bangunan yang diterapkan adalah Intelligent System Building
yaitu dengan penerapan one gate system dan access card dan Building Management System BMS yaitu penerapan fire alarm, building automated system, dan CCTV.
h. Sistem Transportasi dalam Bangunan
Sistem transportasi vertikal yang digunakan adalah elevator atau lift dan tangga darurat. Lift yang digunakan adalah lift otomatis yang hemat energi.
i. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi yang diperlukan adalah telepon, faxsilimile, intercom yang akan digunakan antar ruang maupun tempat lain yang ada di luar bangunan, serta
dilengkapi dengan sound system dan televisi. j.
Sistem Penangkal Petir Menggunakan sistem faraday dengan tiang - tiang baja setinggi + 30 cm,
dipasang dengan interval 3,5 m. k.
Sistem Pemadam Kebakaran Menggunakan sistem pemadam kebakaran yang tepat, yaitu : detektor panas
dan asap, manual call box, portable fire extinguiser, hydrant dan sprinkler.
5.1.2 Aspek Teknis
a. Sistem Modul Bangunan
Bangunan menggunakan
modul horisontal
dan vertikal
dengan mempertimbangkan aktivitas yang akan diwadahi, kapasitas, karakter jenis ruang,
dan penataan perabot yang memerlukan persyaratan tertentu. b.
Sistem Struktur Sistem sub struktur yang akan digunakan untuk bangunan Green Apartement
adalah pondasi tiang pancang. Sistem super struktur yang digunakan adalah struktur rangka grid berupa balok dan kolom, sistem up struktur yang digunakan
adalah atap datar atau atap beton yang digunakan sebagai green roof. c.
Sistem Konstruksi Sistem konstruksi yang akan digunakan adalah sistem konstruksi beton dan baja.
5.1.3 Aspek Visual Arsitektural
Apartemen di Bekasi dirancang dengan penekanan konsep green design yang teorinya diambil dari studi preseden yang telah dilakukan. Studi preseden dilakukan pada bangunan-
bangunan hunian yang berkonsep green seperti Apartemen Strata SE1 London dan Silvertree Eco Residential Tower London. Dari studi preseden dan kajian teori rating
category GREENSHIP menurut GBCI dapat diambil konsep green design yang akan diterapkan pada bangunan perencanaan, yaitu sebagai berikut:
a. Appropriate Site Development Tepat Guna Lahan
Membebaskan lahan minimal 50 sebagai green area daerah infiltran atau resapan air. Hal ini diterapkan pada perencanaan building coverage BC.
Apartemen di Jakarta
68 Pemilihan lokasi yang sesuai dengan tata guna lahan, yaitu daerah perkotaan yang
dekat dengan fasilitas umum dan social untuk meminimalisir penggunaan energi untuk transportasi.
Penerapan taman landscape, roof garden dan terrace garden.
b. Energy Efficiency and Conservation Efisiensi dan Konservasi Energi
Penghematan energy dengan aktif desain dan pasif desain yaitu sebagai berikut: Aktif desain
Penggunaan panel untuk menghasilkan energy yang digunakan untuk penerangan landscape. Panel diterapkan pada kisi-kisi bangunan yang
menghadap timur-barat dan ini dihubungkan AC sentral. Pasif desain
Shading Shading merupakan salah satu cara menghalangi radiasi panas matahari dengan
baha-bahan tertentu. Shading yang akan diterapkan adalah shading yang dikombinasikan dengan panel surya.
Penggunaan penerangan alami natural lighting Penerangan alami dapat diterapkan dengan cara memberikan penerangan yang
berasal dari cahaya matahari minimal 30 luas lantai yang digunakan untuk bekerja. Namun mencegah sinar matahari yang panas dan menyilaukan masuk
dengan cara pertimbangan orintasi bangunan, pemberian kisi-kisi, menghindari penggunaan warna gelap pada dinding, dan sebagainya.
Penggunaan penghawaan alami Menggunakan ventilasi pada ruangan-ruangan tangga, koridor dan lobby lift,
menghubungkan koridor setiap lantai dengan terrace garden atau balkon. Penerapan efek naungan juga dapat diterapkan pada bangunan.
Penggunaan plat lantai beton post-tension Penggunaan plat lantai beton post tension berarti mengurangi tebal plat lantai
secara keseluruhan. Penggunaan plat beton post tension ini dapat menghemat volume beton dan menurunkan emisi gas CO
2
yang dihasilkan.
Penggunaan fitur hemat energi pada lift Fitur sensor gerak atau sleep mode bias diterapkan pada lift untuk menghemat
energi. Lift hanya akan beroperasi jika ditemukan sensor gerak pada radius jarak yang ditentukan. Lampu dalam lift juga akan mati secara otomatis saat lift tidak
beroperasi.
c. Water Conservation WAC Konservasi Air