Agen Pengendalian Sosial

C. Agen Pengendalian Sosial

Terdapat beberapa agen pengendalian sosial yang akan menegakkan aturan dalam masyarakat. Dalam setiap agen terdapat petugas yang diberi kewenangan untuk mengawasi dan mengendalikan orang atau kelompok yang menyimpang dari aturan, serta menyadarkannya agar bertindak sesuai dengan norma sosial.

1. Polisi Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama men-

jaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban tersebut, polisi mengendalikan atau mengawasi perilaku masyarakat agar tidak menyimpang atau melanggar norma-norma hukum yang berlaku. Polisi mempunyai wewenang untuk menangkap dan menahan seseorang yang melanggar hukum.

Peranan polisi memang sangat penting dalam suatu masyarakat. Jika tidak ada polisi atau polisinya lemah, maka akan sangat sulit men- ciptakan suatu keadaan masyarakat yang tertib, karena pelanggaran hukum mungkin terjadi di mana-mana. Dengan adanya polisi, warga masyarakat menjadi takut melakukan pelanggaran hukum. Polisi pun mempunyai kekuasaan yang memaksa agar masyarakat mau mematuhi hukum.

2. Pengadilan Pengadilan yaitu lembaga milik negara yang

mempunyai wewenang untuk mengadili perkara dan menjatuhkan hukuman kepada warga masyarakat yang melanggar hukum. Lembaga pengadilan yang ada di Indonesia, meliputi Pengadilan Negeri, Penga- dilan Agama, Pengadilan Militer, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung.

Hakim-hakim di pengadilan akan memutuskan apakah seorang tersangka pelanggar hukum bersalah atau tidak. Jika seseorang dinyatakan bersalah, maka akan menerima sanksi hukuman.

Sumber: Tempo, 8 Oktober 2000

Hukuman tersebut bervariasi berdasarkan atas Gambar 6.4 Masyarakat mendambakan

aparat penegak hukum yang

berat ringannya pelanggaran hukum yang dilakukan.

bersih dan berwibawa. Selama

Misalnya: hukuman administratif, hukuman penjara,

lembaga pengadilan terjaga kre-

hukuman mati, hukuman denda, dan lain-lain. dibilitasnya, hukum dapat di-

tegakkan secara adil dan benar.

Dengan adanya hukuman dari pengadilan, maka setiap anggota masyarakat dipaksa untuk kembali mematuhi nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

3. Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Guru berkewajiban mendidik dan mengajar para siswa. Mendidik lebih intensif daripada mengajar. Ketika mendidik para siswa, guru akan menanamkan nilai dan norma sosial yang akan membangun kepribadian para siswa. Hal ini mesti dilakukan agar para siswa bisa menjadi individu beradab.

Pengendalian Sosial

Upaya tersebut ditempuh dengan memberikan contoh, memberi nasihat, memberi teguran, bahkan menghukum para siswa yang melang- gar norma.

4. Keluarga Keluarga dapat berperan sebagai pranata pengendalian sosial bagi anak- anak. Peranan keluarga dalam pengendalian sosial sangat besar, sebab lingkungan keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak- anak untuk belajar hidup sosial, termasuk mengenal nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

5. Pengadilan Adat Pengadilan adat merupakan suatu lembaga yang terdapat pada masya- rakat yang masih kuat memegang adat-istiadat. Lembaga adat bertugas untuk mengawasi atau mengendalikan warga yang melanggar norma adat. Hukuman bagi para pelanggar norma adat dapat berupa denda atau diusir dari lingkungan masyarakat adat yang bersangkutan.

6. Tokoh Masyarakat Tokoh masyarakat adalah para pemimpin masyarakat, baik formal

maupun informal. Mereka ditokohkan karena memiliki pengaruh atau wibawa atau kharisma di hadapan masyarakatnya. Para tokoh masya- rakat dapat melakukan peranan pengendalian sosial terhadap warga masyarakatnya. Misalnya dengan cara mendidik, menasihati, membim- bing, membina, menegur, dan sebagainya, agar warga masyarakatnya mematuhi nilai-nilai dan norma yang berlaku.

7. Media Massa Media massa efektif juga untuk mengendalikan kehidupan sosial masya-

rakat. Apalagi media massa memiliki cakupan luas, sehingga dapat mengontrol perilaku para pemimpin dan warga masyarakat. Media massa dapat pula membentuk opini publik sehingga memengaruhi sikap dan pendapat warga masyarakat tentang sesuatu hal.

8. Mahasiswa Mahasiswa sering disebut se- bagai pelaku pengendalian sosial. Demonstrasi mahasiswa untuk menuntut para pemimpin dan pe- jabat pemerintah yang melanggar norma-norma hukum sehingga merugikan rakyat dan negara adalah salah satu contoh pengen- dalian sosial.

Sumber: Tempo, 9 Juli 2006 Gambar 6.5 Mahasiswa berdemonstrasi

menuntut penegakan nilai dan norma.

Sosiologi Kelas X

Tema: Upaya menciptakan ketertiban sosial.

Narasumber:

• Kepala kepolisian resor atau sektor. • Tokoh masyarakat/tokoh agama. • Mahasiswa aktivis organisasi kampus. Waktu: 120 menit.

Latar belakang pemikiran:

Suasana tertib menjadi dambaan semua orang. Manusia bisa beraktivitas dengan lancar dalam suasana tertib. Berbagai tujuan hidup pun bisa diraih. Akan tetapi, dalam kenyataannya, hu- bungan antarmanusia tidak selalu ber- jalan tertib. Ada konflik antarindividu, ada persaingan antarkelompok, ada perampasan hak oleh pihak lain. Ber- bagai norma sosial terlanggar secara sengaja atau tidak. Akibatnya suasana Sumber: Tempo, 15 Desember 2002

menjadi kacau. Gambar 6.6 Aparat penegak hukum bertanggung

jawab mensosialisasikan norma-norma

Untuk mengembalikan suasana

baru kepada masyarakat, termasuk

anomi ke tertib, diperlukan kerja sama

kepada pelajar.

antarlembaga pengendalian sosial. Kepolisian sebagai lembaga yang berwenang menegakkan hukum formal di Indonesia, harus menindak pelaku kejahatan tanpa pandang bulu.

Tokoh masyarakat atau tokoh agama yang menduduki posisi pimpinan informal dapat melakukan pendekatan persuasif kepada rakyat. Sedangkan mahasiswa yang dianggap netral kepentingan, diharapkan menjadi gerakan moral yang dinamis melakukan pengawasan terhadap kinerja lembaga pengendalian sosial.

Bagaimana upaya menciptakan ketertiban sosial dalam masyarakat? Langkah-langkah apa yang mesti ditempuh oleh Polri, tokoh masyarakat atau tokoh agama, dan mahasiswa, guna mewujudkan ketertiban sosial? Jika lembaga-lembaga pengendalian sosial ini tidak berfungsi, apakah akibat yang muncul?

Persiapan seminar:

1. Atas izin sekolah, undanglah para narasumber.

2. Gelarlah seminar sehari di sekolah.

3. Pilihlah moderator dan notulen seminar.

4. Kamu dianjurkan untuk membaca buku serta artikel tentang perilaku menyimpang dan pengendalian sosial.

5. Buatlah resume seminar dan kumpulkan kepada guru untuk dinilai.

Pengendalian Sosial

Seorang ibu mengeluhkan kelakuan anaknya, yang sering melempari rumah dengan batu ketika marah. Sang ibu menduga kelakuan anaknya disebabkan oleh karena seringnya dia menonton demonstrasi anarkis di televisi.

Akibat demam tayangan smack down, seorang anak di Bandung tewas setelah dikeroyok ala smack down oleh beberapa orang teman sekolahnya. Sementara, sejumlah anak yang meniru-niru adegan gulat bebas itu menderita luka berat. Ada yang gegar otak, patah tulang, atau kepala mesti dijahit. Mereka menjadi korban agresivitas teman-temannya sendiri yang meniru tayangan kekerasan di televisi itu.

Dua kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku maupun korbannya itu merupakan puncak gunung es dari fenomena kekerasan yang terjadi di masyarakat kita. Dengan memakai logika tersebut, maka kita dapat dengan mudah menemukan pelbagai bentuk perilaku menyimpang yang lainnya. Dalam lingkup keluarga, sering muncul kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yng menimbulkan trauma psikologis pada setiap pihak yang terlibat. Fenomena perilaku menyimpang tersebut menuntut penyikapan yang tepat. Tujuannya tidak lain agar warga masyarakat dapat berbuat yang sesuai dengan harapan sosial yang telah dirumuskan. Tindakan konformis diyakini dapat menjamin terciptanya ketertiban sosial guna melangsungkan kehidupan manusia.

Nah, kali ini cobalah menemukan satu bentuk materi berita tentang perilaku menyimpang yang berkaitan dengan generasi muda. Manfaatkan media massa untuk menemukan materi berita yang dimaksud. Lakukan analisis terhadap kasus tersebut. Kemudian kalian rumuskan, bagaimana upaya yang dapat ditempuh untuk mengendalikan perilaku generasi muda, khususnya anak-anak? Pihak-pihak mana saja yang perlu dilibatkan dalam pengendalian sosial ini? Susunlah hasil pemikiranmu menjadi sebuah artikel. Presentasikan di depan kelas untuk ditanggapi oleh teman yang lain. Kemudian, publikasikan artikel tersebut di media massa. Sukses untuk kalian!

Sosiologi Kelas X

Apriori: beranggapan sebelum mengetahui keadaan yang sebenarnya. Fraudulens : bentuk pengendalian sosial dengan beking atau penggunaan kekuatan lain

(individu maupun kelompok) yang lebih kuat. Ostrasisme : pengendalian sosial dengan cara mendiamkan para pelanggar norma. Tidak seorang pun berbicara dengannya, bahkan ditegur pun tidak. Dengan perlakuan itu diharapkan ia sadar kembali.

Pengendalian koersif: pengendalian sosial dengan cara paksaan. Biasanya dilakukan dalam masyarakat yang tengah mengalami perubahan, ditujukan agar terbentuk norma baru.

Pengendalian persuasif: pengendalian dengan cara ajakan atau persuasif. Biasanya ditujukan untuk menjaga nilai sosial dan norma sosial yang telah mapan dan dilakukan dalam masyarakat yang telah teratur.

Pengendalian preventif: pengendalian sosial bertujuan mencegah terjadinya penyim- pangan sosial.

Pengendalian represif: pengendalian sosial dilakukan setelah penyimpangan sosial terjadi. Propaganda: penerangan yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap, atau arah tindakan. Provokator: orang yang melakukan perbuatan untuk membangkitkan kemarahan.

Standardisasi: penyesuaian bentuk dengan pedoman yang ditetapkan.

1. Pengendalian sosial ialah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk me- nertibkan anggotanya yang membangkang.

2. Sifat pengendalian sosial dibedakan menjadi pengendalian preventif, pengendalian represif, dan pengendalian gabungan.

3. Pengendalian sosial dilakukan dengan menggunakan beberapa cara:

a. pengendalian sosial melalui sosialisasi,

b. pengendalian sosial melalui tekanan sosial, dan

c. pengendalian sosial melalui kekuatan.

4. Agar warga masyarakat berperilaku sesuai dengan norma sosial, beberapa cara dapat ditempuh:

a. mempertebal keyakinan para warga masyarakat akan kebaikan adat-istiadat yang ada,

b. memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang bisa taat, dan

c. mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga masyarakat yang hendak menye- leweng dari adat-istiadat dengan berbagai ancaman dan kekuasaan.

Pengendalian Sosial

5. Jenis alat pengendalian sosial:

a. cemoohan atau ejekan,

f. teguran,

b. desas-desus atau gosip,

g. agama,

c. pendidikan,

h. intimidasi,

d. ostrasisme,

i. kekerasan fisik, dan

e. fraudulens,

j. hukum.

6. Lembaga pengendalian sosial di masyarakat:

a. polisi,

e. pengadilan adat,

b. pengadilan,

f. tokoh masyarakat,

c. sekolah,

g. media massa, dan

d. keluarga,

h. mahasiswa.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

c. Joni mengejek Septina yang di-

1. Pengendalian sosial adalah satu cara hukum Pak Guru karena tidak yang digunakan masyarakat untuk

mengerjakan PR. menertibkan anggotanya yang mem-

d. Pak Ibrahim mengeluarkan Gandi bangkang. Pendapat tersebut diung-

yang kepergok menyontek saat kapkan oleh . . . .

ulangan harian.

a. Lapiere

e. Tentara menumpas gerombolan

b. Roucek perampok yang meresahkan

c. Lemert warga lereng Merapi.

d. Froman

4. Nadia akan pergi ke ulang tahun

e. Berger temannya. Ibu menyuruh Vina, kakak-

2. Terciptanya suatu keadaan di mana nya, untuk menemani. Ibu pun ber- anggota masyarakat bertindak se-

pesan agar pulangnya jangan terlalu suai dengan harapan kelompok atau

malam. Tindakan ini merupakan pe- masyarakat yang bersangkutan me-

ngendalian sosial yang bersifat . . . . rupakan perwujudan . . . .

a. edukatif

a. fungsi pengendalian sosial

b. represif

b. cakupan pengendalian sosial

c. preventif

c. proses pengendalian sosial

d. koersif

d. tujuan pengendalian sosial

e. kuratif

e. manfaat pengendalian sosial

3. Pengendalian sosial preventif ditun-

jukkan oleh tindakan . . .

Jam belajar masyarakat

a. Polisi menangkap pencopet di

pukul 18.30–20.30.

pasar induk.

b. Ayah menasihati Indra supaya tidak lagi mandi di sungai berair

Agar program ini berhasil, langkah cokelat itu lagi.

yang dapat ditempuh antara lain . . . .

Sosiologi Kelas X Sosiologi Kelas X

8. Pembongkaran rumah-rumah liar di televisi pada pukul 18.30 – 20.30

jalur hijau dan taman kota yang terjadi

b. menghukum anak usia sekolah di kota besar, termasuk pengendalian yang tertangkap basah berada

sosial dengan cara . . . . di luar rumah pada jam tersebut

a. persuasif

c. mengimbau orang tua untuk me-

b. koersif

mantau ketertiban belajar anak-

c. preventif anak

d. isolatif

d. menarik denda pada pengelola

e. edukatif

warung internet (warnet) yang menerima kedatangan pengun-

9. Jenis pengendalian sosial yang jung usia sekolah pada jam ter-

cukup efektif karena menyangkut ke- sebut

yakinan seseorang tentang sesuatu

e. menutup semua tempat bermain yang dianggap benar adalah . . . . play station (PS) yang ada di

a. agama

lingkungan setempat

b. gosip

c. pendidikan

6. Perhatikan jenis-jenis pengendalian

d. hukuman sosial berikut.

1) Gosip atau desas-desus adanya

e. teguran

korupsi di perusahaan.

2) Teguran secara langsung ter-

Korupsi, kolusi, dan nepotisme

hadap siswa yang terlambat.

masih terus berlangsung di

3) Pendidikan budi pekerti di se-

negeri ini. Momen reformasi

kolah negeri dan swasta.

gagal dimanfaatkan untuk me-

4) Penghayatan agama yang di-

lakukan perubahan mendasar

pahami secara baik dan benar.

menuju kondisi yang lebih baik.

Pengendalian sosial yang dikate- gorikan bersifat preventif adalah

Agar cita-cita mewujudkan Indonesia nomor . . . .

baru itu tidak terhenti di tengah jalan,

a. 1) dan 2) diperlukan kontrol sosial dari elemen

b. 1) dan 3) masyarakat yang dianggap kritis dan

c. 2) dan 3)

d. 2) dan 4) relatif bersih dari kepentingan. Mereka

e. 3) dan 4)

adalah . . . .

a. lembaga swadaya masyarakat

7. Sejak kecil, Nana selalu dididik oleh

b. mahasiswa orang tuanya untuk melakukan ke-

c. politisi

wajibannya, seperti membersihkan

d. anggota dewan rumah dan merapikan kamar. Lambat

e. pakar politik laun timbul rasa senang dalam dirinya

ketika ia telah melakukan kewaji- bannya.

B. Jawablah soal-soal berikut dengan tepat! Peristiwa di atas merupakan cara pe-

1. Tujuan pengendalian sosial ialah ngendalian sosial melalui . . . .

a. persuasif mengajak, mendidik, dan memaksa

b. koersif warga masyarakat untuk berperilaku

c. preventif sesuai dengan norma sosial. Berilah

d. sosialisasi penjelasan mengenai pernyataan

e. tekanan sosial

tersebut!

Pengendalian Sosial

2. Jelaskan mengapa di sekolahmu ter-

7. Tunjukkan berbagai jenis lembaga dapat tata tertib!

pengendalian sosial yang ada di dae- rahmu!

3. Menurutmu, apakah cara pengen- dalian sosial yang tepat dalam menga-

8. Bagaimana cara suatu kelompok tasi perkelahian antarwarga?

informal melakukan pengendalian

4. Bedakan pengertian pengendalian sosial terhadap para anggotanya? preventif dengan represif! Berilah

9. Apakah akibat tidak berfungsinya contohnya!

lembaga pengendalian sosial?

5. Bedakan cara pengendalian sosial

10. Sekalipun beragam upaya pengen- persuasif dengan cara koersif! Berilah

dalian sosial telah dilakukan, tetapi contohnya!

sangat sulit untuk menghapus pe-

6. Mengapa pendidikan merupakan salah nyimpangan. Mengapa demikian? satu jenis alat pengendalian sosial?

Sosiologi Kelas X

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

4. Teori baru sosiologi merupakan pe- nyempurnaan teori-teori yang sudah

1. Saat kecil, Hotma diberitahu ada. Hal ini menunjukkan bahwa neneknya bahwa memakan biji cabai

akan menumbuhkan pohon cabai di sosiologi bersifat . . . . atas kepalanya.Namun berkali-kali

a. empiris

Hotma menelan biji cabai, ternyata

b. teoretis

tidak pernah tumbuh pohon cabai di

c. kumulatif kepalanya. Hotma menyimpulkan

d. bukan etika bahwa anggapan tentang biji cabai

e. logis

itu tidaklah benar.

5. Peneliti mengadakan pengamatan Pengalaman Hotma menghasilkan

langsung terhadap gejala-gejala yang satu pengetahuan baru baginya,

diselidiki. Teknik pengumpulan data karena . . . . .

tersebut dinamakan . . . .

a. didasarkan pada pengamatan

a. observasi sepintas lalu

b. interview

b. berasal dari pengetahuan waris-

c. questioner an leluhur

d. angket

c. ternyata ada orang yang kepala-

e. inquiry

nya ditumbuhi pohon cabai

d. biji cabai membuat Hotma se-

6. Perbedaan antara fakta dan data makin cerdas

ditunjukkan oleh pernyataan . . . .

e. kesimpulan dapat dibuktikan

a. fakta adalah kenyataan, sedang- melalui pemeriksaan pancaindra

kan data merupakan kumpulan fakta

2. Yang diberi gelar sebagai Bapak

b. data adalah kenyataan, sedang- Sosiologi Modern ialah . . . .

a. Talcott Parson kan fakta merupakan temuan

b. Max Weber yang belum diuji kebenarannya

c. Auguste Comte

c. fakta diperoleh dari penelitian,

d. Karl Marx sedangkan data sebagai pen-

e. Emile Durkheim dukung penelitian

d. data merupakan suatu peleng-

3. Dua kegunaan sosiologi adalah untuk kap dari fakta yang telah ada ....

e. setiap data merupakan suatu

a. perencanaan dan pembangunan fakta, sebaliknya tidak setiap masyarakat

fakta merupakan data

b. pembangunan dan penelitian ilmiah

7. Yang termasuk unsur-unsur kebu-

c. meningkatkan daya dan ke- dayaan universal di antaranya adalah mampuan manusia

d. mempelajari kehidupan manusia

a. bahasa dan adanya Sumpah dan masyarakat

Pemuda

e. membicarakan fakta-fakta dan

b. keanekaragaman budaya dan data-data

suku bangsa

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

c. sistem ilmu pengetahuan dan

kesenian

Perhatikan pernyataan berikut!

d. organisasi kemasyarakatan dan

1) Menerapkan sistem keke-

partai politik rabatan unilateral.

2) Dasar pewarisan ditarik me-

e. sistem mata pencaharian dan

lalui garis ayah atau ibu.

lapangan kerja

3) Cara berpikirnya irasional

8. Yang termasuk kebudayaan imma-

dan magis.

terial adalah . . . .

4) Menggunakan nama keluar-

a. moral dan pakaian

ga ayah atau ibu.

b. pandangan hidup dan peralatan

c. alat-alat produksi dan keper- Dari pernyataan di atas, yang ter- cayaan

masuk ciri-ciri kekerabatan adalah

d. falsafah hidup dan gagasan

nomor . . . .

e. rumah adat dan candi-candi

1) Adanya kelompok manusia.

c. 1) dan 4)

2) Telah bertempat tinggal

3) Adanya peraturan yang dipatuhi.

Perhatikan pernyataan berikut! 4) Adanya ikatan adat-istiadat.

1) Persamaan budaya. 5) Adanya persamaan status di 2) Persamaan bahasa. antara para anggota. 3) Persamaan cita-cita.

4) Persamaan asal daerah.

Yang merupakan unsur permanen

5) Persamaan nasib.

dalam masyarakat adalah . . . .

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 2), dan 4) Manakah yang sesuai dengan definisi

c. 1), 4), dan 5) suku bangsa sebagai suatu kelom-

d. 2), 3), dan 5)

pok sosial?

10. Dasar terbentuknya komunitas ialah

c. 3), 4), dan 5) ....

d. 1), 2), dan 4)

a. individu

e. 2), 4), dan 5)

b. adat-istiadat

c. norma

14. Dua syarat terjadinya interaksi sosial

d. identitas

adalah . . . .

e. lokalitas

a. kontak sosial dan reaksi sosial

11. Perasaan saling memerlukan diantara

b. kontak sosial dan komunikasi anggota komunitas serta keyakinan

sosial

bahwa tanah yang mereka tinggali

c. komunikasi sosial dan reaksi memberikan kehidupan kepada

sosial

mereka seluruhnya disebut . . . .

d. reaksi sosial dan hubungan

a. etnosentris

sosial

b. sentimen komunitas

e. hubungan sosial dan kontak

c. in group feeling

sosial

d. megalomania

e. chauvinisme

Sosiologi Kelas X

18. Peranan nilai sosial dalam proses

Zulfikar melihat kondisi

interaksi antarindividu atau kelompok

korban kecelakaan itu parah.

adalah . . . .

Zulfikar segera menghen-

a. menjaga keteraturan sosial

tikan sebuah pick up yang

b. memberi arah orientasi tindakan

sedang melintas, dan me-

c. menjamin ketertiban umum

mintanya membawa korban

d. mengatur hubungan sosial

ke rumah sakit.

e. memenuhi kebutuhan sosial

19. Contoh perilaku yang harus Menurut Max Weber, tindakan

ditampilkan oleh seorang siswa ialah Zulfikar itu termasuk jenis . . . .

a. Zwerk Rational

a. mendapatkan perlakuan yang

b. traditional actions layak dari kepala sekolah, guru,

c. affectual action dan pegawai tata usaha

d. practise action

b. memperoleh kesempatan yang

e. Werk Rational sama dengan teman-teman lain

c. menghayati peraturan tata tertib

16. Karena begitu mengidolakan Sanchai sekolah dengan baik dan dalam serial Meteor Garden, Susi

sungguh-sungguh ikut-ikutan menata rambutnya dengan

d. menghormati sesama teman, model rebonding.

guru, maupun pegawai tata Perbuatan Susi itu merupakan contoh

usaha

e. melaksanakan peraturan tata

a. simpati tertib sekolah sepanjang hal itu

b. sugesti dapat memuaskan keinginan

c. identifikasi

sendiri

d. imitasi

e. empati

Perhatikan konsep-konsep berikut!

17. Interaksi sosial antara individu

1) Keluarga besar Wijayakusumah

dengan kelompok terlihat pada . . .

2) Ikatan Sarjana Sosiologi

a. Raihan menyanyikan lagu

Indonesia 3) Rukun Tetangga 01 Kelurahan

Senyum di hadapan ribuan

Mulia

peserta pengajian.

4) Harley Davidson Club

b. Tim Basket SMA Kalpataru

Indonesia

bertanding dengan tim Basket

5) Kelompok dasa wisma

SMA Nusantara.

c. Mantan Presiden RI, B.J. Bentuk nyata gemeinschaft of mind Habibie, memberi kesaksian ditunjukkan oleh pernyataan nomor dalam sidang kasus pelangga-

ran HAM di PN Jakarta.

a. 2) dan 5)

d. Sinta menelepon Rama supaya

b. 1) dan 3) menjemputnya di tempat kursus

c. 2) dan 4) piano.

d. 3) dan 5)

e. Hengki menampar Dino yang

e. 1) dan 2) menghinanya di kelas.

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

21. Tahap seorang anak menirukan peran-

c. 2), 4), dan 6) peran yang dilakukan orang dewasa

d. 1), 4), dan 6) disebut . . . .

e. 4), 5), dan 6)

a. play stage

b. game stage

25. Salah satu faktor perubahan sosial

c. preparatory stage yang berasal dari luar masyarakat

d. imitation

adalah . . . .

e. internalisation

a. perubahan struktur sosial

b. pergeseran nilai dan sikap

22. Yang termasuk lembaga pendidikan

c. timbulnya peperangan adalah . . . .

d. terjadinya ledakan penduduk

a. sekolah menengah atas dan kelompok bermain Embun Bening

e. adanya penemuan baru

b. balai latihan kerja dan taman

kanak-kanak

c. SMP Negeri 17 Pekanbaru dan

Pada saat ulangan, tidak satu

perguruan tinggi swasta

pun siswa yang menyontek.

d. Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin

e. sekolah alam dan LPK Mahardika Hal ini menunjukkan bahwa para siswa menjunjung tinggi nilai . . . .

23. Penemuan baru dapat dikatakan

a. immaterial invention apabila . . . .

b. keindahan

a. disebarluaskan ke masyarakat

c. moral

b. disebarluaskan, diterima, dan

d. kerohanian diterapkan ke masyarakat

e. material

c. masyarakat tidak menolak pene- muan baru

27. Dian mencium tangan ibunya saat

d. secara tidak sadar masyarakat akan berangkat les. Di tempat lain, menerapkan penemuan baru

Dina melambaikan tangan pada

e. disebarluaskan dan diterima ma- ibunya saat akan berangkat sekolah. syarakat

Walaupun perbuatan Dian dan Dina dilakukan sebagai bentuk penghor-

24. matan terhadap orang tua, namun

Perhatikan pernyataan berikut!

berbeda bentuknya. Realitas sosial

1) Kontak dengan kebudayaan

ini menunjukkan bahwa nilai sosial

lain.

2) Sistem pelapisan sosial yang

a. berisi anggapan dari berbagai

tertutup.

objek dalam masyarakat

3) Penduduk yang heterogen.

b. bervariasi antarmasyarakat yang

4) Takut akan terjadi kegoyahan

berbeda

pada integrasi sosial dan budaya.

c. merupakan hasil interaksi sosial

5) Sistem pendidikan yang maju.

antarwarga

6) Konservatisme masyarakat.

d. terbentuk melalui proses belajar

e. berpengaruh berbeda terhadap Tiga faktor yang merupakan rintang-

setiap individu an perubahan sosial budaya dalam

28. Norma dijadikan sebagai pedoman masyarakat adalah nomor . . . .

hidup dalam memenuhi kebutuhan

a. 1), 2), dan 3) sosial, karena . . . .

b. 2), 3), dan 5)

a. norma adalah peraturan hidup yang berisi perintah dan larangan

Sosiologi Kelas X Sosiologi Kelas X

masuk peran sosialisasi primer dan dasar

sekunder adalah nomor . . . .

c. dalam memenuhi kebutuhan

a. 1), 2) dan 3), 4) sosial manusia memerlukan

b. 1), 3) dan 2), 4) pedoman hidup

c. 1), 4) dan 2), 3)

d. tanpa pedoman hidup, kehidupan

d. 2), 3) dan 1), 4) masyarakat akan kacau-balau

e. 2), 4) dan 3), 1)

e. tanpa norma tidak akan tercipta

32. Karena keluarga selalu menyebut diri keseimbangan sosial dalam

Alya sebagai anak rajin, Alya merasa kehidupan

bahwa dirinya rajin. Oleh karena itu

29. Menurut aturan Banjar pada masya- Alya berusaha membuktikan bahwa rakat Bali, warga Banjar yang tidak

dirinya memang anak rajin kepada mau terlibat dalam pasuka-dukaan

lingkungan sekitar. akan dikucilkan.

Terbentuknya kepribadian Alya dapat Aturan Banjar tersebut termasuk

dijelaskan dengna menggunakan contoh . . . .

teori . . . .

a. cara

a. konflik budaya

b. kebiasaan

b. anomi

c. tata kelakuan

c. cermin diri

d. adat-istiadat

d. dramaturgi

e. undang-undang

e. kontrak sosial

30. Keluarga merupakan sarana pewa-

risan kebudayaan yang pertama Perhatikan pernyataan berikut! karena . . . . 1) Melibatkan kedua anaknya

a. dalam kerja bakti di kampung. keluarga memenuhi kebutuhan fisik anak 2) Melarang kedua anaknya ber-

b. gaul dengan teman-temannya keluarga mengenalkan nilai-nilai dan norma budaya kepada anak yang berasal dari keluarga

c. kurang mampu. dapat mengatur anak sesuai kemauan orang tua 3) Menyadarkan anaknya atas

d. limpahan rahmat yang Tuhan dapat menentukan martabat anak YME berikan, sementara

e. banyak orang yang hidup perantara untuk pewarisan budaya menderita di sekitarnya.

4) Menjelaskan kepada kedua

anaknya bahwa semua gelan- Perhatikan pernyataan di

dangan itu jahat. bawah ini!

5) Mengajak kedua anaknya ber- 1) Sebagai tempat sosiali-

sasi paling dini. kunjung ke panti asuhan. 2) Menanamkan nilai-nilai

dasar kehidupan.

Pak Budiman ingin kedua anaknya

3) Merupakan sarana transfer ilmu dan teknologi.

mempunyai kepedulian sosial tinggi.

4) Sebagai wadah aktualisasi

Untuk itu, dia dapat menempuh cara

diri di luar keluarga.

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

d. tiada tata tertib sekolah dengan

b. 2) dan 3) sanksi tegas bagi pelanggarnya

c. 3) dan 4)

e. guru menggunakan pendekatan

d. 4) dan 5) persuasif dalam menumbuhkan

e. 2) dan 5) kesadaran siswa

34. Tiga faktor yang memengaruhi kepri-

37. Mengapa kelompok membawa badian adalah . . . .

pengaruh yang besar pada individu?

a. warisan alam, pendidikan, dan

a. Kelompok memiliki nilai dan agama

norma khusus yang disosiali-

b. pendidikan, warisan harta, dan sasikan kepada anggota.

b. Kelompok terdiri atas berbagai hereditas orang yang bergabung menjadi

c. warisan budaya, hereditas, dan

satu.

pendidikan

c. Setiap kelompok menempati

d. lingkungan alam, warisan bio- wilayah yang berbeda-beda dan logis, dan lingkungan sosial

tidak saling berhubungan.

e. agama, warisan budaya, dan he-

d. Setiap kelompok mempunyai reditas

pemimpin yang berbeda.

e. Anggota kelompok satu tidak

Perhatikan hal-hal berikut!

menjadi anggota kelompok lain.

1) Proses komunikasi bersifat

38. Media sosialisasi ini sangat efektif

memerintah. 2) Otonomi pada anak atau

dalam menyebarkan pengetahuan

individu muda.

pada masyarakat. Dia dapat meng-

3) Orang tua sebagai pusat.

ubah opini umum dan gaya hidup

4) Komunikasi bermakna inter-

masyarakat. Media sosialisasi yang

aksi.

dimaksud adalah . . . .

5) Kebutuhan anak dianggap penting.

a. majalah, radio, dan keluarga

b. film, tabloid, dan televisi

c. koran, televisi, dan teman Yang merupakan ciri-ciri sosialisasi

sepermainan partisipatif adalah . . . .

d. sekolah, radio, dan keluarga

a. 1), 3), dan 5)

e. televisi, majalah, dan sekolah

Perhatikan perilaku menyimpang

1) Sikap boros dan suka berfoya-

36. Sekolah akan gagal mensosiali-

foya di kalangan selebritis.

sasikan nilai dan norma kepada 2) Homo seksual yang dilakukan

kaum gay di kota besar.

siswa apabila . . . .

3) Perkelahian pelajar yang

a. guru bersedia memberi teladan

menewaskan seorang siswa

bagi siswa

SMA.

b. fasilitas pengajaran di sekolah

4) Penodongan yang dilakukan

tidak lengkap

penjahat terhadap sopir taksi.

c. para siswa berasal dari keluarga berlatar belakang ekonomi

Dari daftar tersebut di atas, yang lemah

termasuk tindak kejahatan adalah nomor . . . .

Sosiologi Kelas X

40. Seseorang yang tinggal di lingkungan

43. Setelah perceraian kedua orang dengan warga yang berperilaku me-

tuanya, Didu menjadi seorang pe- nyimpang akan berperilaku menyim-

mabuk dan sering membolos dari pang pula. Fenomena ini dapat

sekolah. Contoh tersebut merupakan dijelaskan melalui teori . . . .

perilaku menyimpang yang dilatar-

a. sosialisasi belakangi oleh faktor . . . .

b. anomi

a. masuknya unsur budaya asing

c. transmisi budaya

b. kurangnya pengawasan sekolah

d. konflik kelas sosial

c. lemahnya sanksi bagi pelanggar

e. pemberian cap

d. proses sosialisasi tidak sempurna

e. adanya subkebudayaan yang

41. Pada umumnya, tawuran pelajar dise- menyimpang babkan oleh hal-hal remeh. Namun

karena alasan solidaritas, maka

44. Untuk menghadapi perilaku negatif konflik meluas menjadi antarsekolah.

remaja, pengendalian sosial yang Hal ini menunjukkan bahwa . . . .

efektif adalah metode . . . .

a. perilaku menyimpang lahir dari

a. kompulsif sosialisasi yang tidak tepat

b. progresif

b. terjadi sekularisasi diri pelajar

c. represif

c. solidaritas boleh menjadi alasan

d. persuasif melakukan kejahatan

e. koersif

d. perkelahian pelajar bukan tindak

kriminal

Agar kota tampak indah dan

e. terjadi perubahan norma menuju

bersih, pemerintah daerah meng-

kondisi yang lebih baik

ajak dan mengimbau para peda- gang kaki lima untuk menempati

42. Perhatikan jenis-jenis pengendalian

kios-kios yang sudah disediakan.

sosial berikut! Contoh di atas termasuk pengen-

1) Gosip atau desas-desus adanya

dalian sosial secara . . . .

korupsi di perusahaan.

a. preventif

2) Teguran secara langsung

b. edukatif

terhadap siswa yang ter-

c. represif

lambat.

d. persuasif

3) Pendidikan budi pekerti di

e. koersif

sekolah negeri dan swasta. 4) Penghayatan agama yang

46. Pada masa pemerintahan Orde Baru,

dipahami secara baik dan

beberapa pejabat negara terlibat

benar.

kasus KKN yang merugikan rakyat maupun negara. Kasus ini menunjuk-

Pengendalian sosial yang dikate- kan lemahnya sistem pengendalian gorikan bersifat preventif adalah

sosial negara pada lembaga . . . . nomor . . . .

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

a. polisi

kehakiman

b. aparat sipil

b. keamanan, pendidikan, dan

c. kepala desa kepolisian

d. tokoh masyarakat

c. pendidikan, kepolisian, dan

e. pejabat pemerintah kehakiman

d. pendidikan, kepolisian, dan

49. Perhatikan pernyataan berikut!

kejaksaan

1) Dikenakan hukuman kurung-

e. kepolisian, kejaksaan, dan

an.

kehakiman

2) Dikucilkan dari masyarakatnya. 3) Gosip luas secara lisan.

4) Diharuskan membayar denda berupa uang atau barang.

Konflik antara kelompok masyarakat yang dipicu oleh masalah penggunaan

Pengendalian sosial yang berlaku

lahan pertanian di suatu tempat, dise-

pada masyarakat tradisional adalah

lesaikan di pengadilan berdasarkan

nomor . . . .

hukum yang berlaku.

a. 1) dan 2)

b. 1) dan 3)

c. 2) dan 3) Dari kasus tersebut dapat disim-

d. 2) dan 4) pulkan bahwa masyarakat mengang-

e. 3) dan 4) gap . . . .

B. Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!

a. kekuasaan dan wewenang ada di tangan penguasa

1. Apakah yang dimaksud dengan

b. terdapat hubungan yang selaras masyarakat? antara nilai dan norma

2. Sebutkan tiga dari lima ciri hipotesis

c. terdapat hubungan yang har- yang baik! Berilah contohnya! monis antara hukum dan ke-

kuasaan

3. Apakah yang dimaksud dengan

d. ada pandangan bahwa tanah sosiologi bersifat empiris? selalu menimbulkan masalah

4. Bagaimana hubungan antara nilai

e. semua persoalan harus di- sosial dengan norma sosial? selesaikan di pengadilan

5. Sebutkan faktor-faktor yang me-

48. Membuang sampah di sepanjang mengaruhi proses sosialisasi! aliran sungai akan didenda

6. Jelaskan tahap perkembangan kepri- Rp100.000,00.

badian yang dialami oleh individu! Alat pengendalian sosial yang

dilakukan dengan cara ini disebut . . . .

7. Bagaimana pemahamanmu tentang

a. cemoohan teori pemberian cap ( labeling)?

b. ostrasisme

8. Berilah satu contoh penyimpangan

c. hukum sosial positif!

d. intimidasi

9. Mengapa orang berperilaku menyim-

e. gosip

pang?

49. Pengendalian secara informal ter-

10. Jelaskan akibat tidak berfungsinya hadap perilaku menyimpang dalam

lembaga pengendalian sosial! masyarakat dijalankan oleh . . . .

Sosiologi Kelas X

Abdulsyani. 1987. Sosiologi Kriminalitas. Bandung: Remadja Karya. Amstrong, Thomas. 1993. 7 Kinds of Smart: Identifying and Developing Your Many

Intellegences. Hudson New York: The Penguin Group. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Cohen, Bruce J. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Fox, James. 2002. Indonesia Heritage: Agama dan Upacara. Jakarta: Buku Antar Bangsa. Gillin, J. P. dan J. L. Gillin. 1954. Cultural Sosiology: A Revision of An-Introduction to Sociology.

New York: Mac Millan Company. Hardert, Ronald A. et all. 1977. Sociology and Social Issues. Hinsdale Illinois: The Dryden Press. Hasan, M. Zaini dan Salladin. 1996. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Herskovits, Melville J. 1955. Cultural Anthropology. New York: Alfred A. Knopf. Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Ihromi, T.O. (Ed). 1981. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Gramedia. Johnson, Harry M. 1967. Sociology: A Systematic Introduction. Bombay: Allied Publish-

ers Private Limited. Kaplan, David dan Albert A. Manners. 2000. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kartono, Kartini. 1983. Patologi Sosial. Jilid 1. Jakarta: C.V. Rajawali. Koentjaraningrat. 1972. Antropologi Sosial. Jakarta: Penerbit PT Dian Rakyat. -------. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Lawang, Robert M.Z. 1985. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi. Modul 4–6. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka. Lukman, Cecilia. 1990. Disney’s Dunia Pengetahuan yang Mengagumkan: Penemuan.

Jakarta: PT Widyadara. Merton, Robert K. et all. 1959. Sociologi Today: Problems and Prospects. New York: Basic

Books Inc. Ritzer, George. 1992. Sosiologi: Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Press. Ruliyanto, Agung. 2001. Lingkungan: Kembali ke Alam Bersama Suko. Jakarta: Tempo,

18 Maret 2001. Shadily, Hassan. 1984. Ensiklopedi Indonesia. Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Soekanto, Soerjono. 1989. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Soemardjan, Selo dan Soelaeman Soemardi (Ed). 1964. Setangkai Bunga Sosiologi.

Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi. Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Daftar Pustaka

A Abdulsyani 124, 128

adat-istiadat 33, 42, 43, 44, 45, 48, 147, 152 Affectual Action 55, 56, 87 akomodasi 53, 63, 64, 88 akulturasi 85 akumulatif 6 Andrian, Charles F. 35 anomi 133 asimilasi 53, 63, 65, 85, 88

B bargaining 63, 64

Becker, Howard 66 Berger, Peter L. 8, 11, 73, 79, 106, 144 Bertrand, Alvin L. 77, 80 biaya sosial 86 budaya ideal 123 budaya riil 123

C coalition 63, 64

Cohen, Bruce J. 103 Comte, Auguste 8, 10, 11, 27 Cooley, Charles H. 111, 116 cooptation 63, 64 Course of Positive Phylosophy 8 creative personality 79 cultural universals 25 cybercrime 129

D data kualitatif 13

data kuantitatif 13 deduktif 18 desosialisasi 107, 116 devian 125 difusi 78, 85 discovery 81 Durkheim, Emile 54, 133

E ectomorph 131

empiris 3, 6, 9, 13, 27 endomorph 131

F fraudulens 149

G game stage 112, 116

Gemeinschaft 53, 69, 70, 87, 88 generalized stage 112 Gesselschaft 69, 70, 88 Giddens, Anthony 129 Gillin dan Gillin 20, 57, 66 governmental crime 129

H habitualisasi 73, 74

Hagen, Everette 79 Hendropuspito 127 Herskovits, M.J. 21 hipotesis 3, 14, 15, 19, 27 Horton, Paul B. 8, 11, 18, 123 Hunt, Chester L. 123

I identifikasi 60, 61, 62, 71, 88

ilmu murni 7, 27 ilmu pengetahuan alam 3, 6, 17, 27 ilmu pengetahuan budaya 3, 6, 27 ilmu pengetahuan sosial 3, 6, 11, 12, 27 ilmu terapan 7, 27 imitasi 59, 60, 62 impersonal competition 66 induktif 18, 30 institusi total 107, 108, 115, 116 institusionalisasi 74 interaksi sosial 39, 42

168 Sosiologi Kelas X 168 Sosiologi Kelas X

J jiwa kebudayaan 26

Johnson, Harry M. 9, 27 joint venture 64

K Karp dan Yoels 57, 59

Kartono, Kartini 126 keajegan 63 kejahatan tanpa korban 128 kejahatan terorganisasi 128 kelompok primer 146 kelompok sekunder 147 kesadaran kelompok 23 keteraturan sosial 52, 53, 62, 63, 72, 87, 88 ketertiban sosial 100, 146 Kluckhohn, C. 25, 35 kode agama 47 kode etik 46 kode moral 46, 47 Koentjaraningrat 21, 22, 24, 25, 26, 35, 37,

74, 109, 147 konflik 53, 62, 63, 65, 67, 82, 83, 87, 88 konformitas 147 kontak sosial 53, 57, 87 kontravensi 53, 66, 88 Kretschmer 131 Kroeber, A.L. 25

L Lapiere 146

Lawang, Robert M.Z. 20, 122 lembaga sosial 51, 53, 67, 72, 73, 74, 75, 77, Lemert, Edwin M. 126, 132 Light, Keller, dan Calhoun 128, 129 Linton, Ralph 20 Lombroso 131 Luckman 106

M Mac Iver dan Page 42

Mac lver, R.M. 4, 11, 16, 18, 21, 42 Marx, Karl 54

Mc. Clelland, David 79 Mead, George Herbert 112, 113, 116 Merton, Robert K. 9, 133 mesomorph 131 metode case study 18, 27 metode historis 17, 27 metode ilmiah 3, 4, 5, 27 metode komparatif 18, 27 metode kualitatif 3, 17, 27 metode kuantitatif 27 metode statistik 18, 27 motivasi berprestasi 79

N nilai heteronom 39

nilai otonom 40 nilai sosial 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 44, 47,

48, 101, 103, 111 nilai Theonom 39 norma agama 33, 43 norma hukum 33, 44 norma kesopanan 33, 43 norma kesusilaan 33, 43 norma penghindaran 123 norma sosial 54, 62, 63, 100, 101, 102, 144,

146 Notonagoro 37

O opini publik 152

order sosial 63 ostrasisme 149

P Page, Charles H. 21, 42

pengendalian preventif 144 pengendalian represif 144 pengendalian resmi 145 pengendalian tidak resmi 145 pengetahuan ilmiah 4, 5 penyimpangan individual 125 penyimpangan kolektif 125 penyimpangan negatif 127 penyimpangan primer 126 penyimpangan sekunder 126, 127 penyimpangan sosial positif 127 perilaku menyimpang 122, 146

Indeks 169 Indeks 169

Sunarto, Kamanto 57, 58, 129

82, 85, 86, 87, 88 Sutherland, Edwin H. 128, 133 planned progress 76, 77 play stage 112, 116

R Taylor, E.B. 24

teman sepermainan 103, 105, 113 regress 76, 77, 87

teori anomi 133 resosialisasi 106, 107, 108, 115, 116

teori asosiasi diferensial 133 revolusi 53, 81, 83, 84, 88

teori biologis 131 Ritzer, George 54, 55

teori konflik budaya 133 Rogers 78

teori konflik kelas Sosial 134 Roucek, Joseph S. 144

teori pemberian cap 132 Rousseau, J.J. 40

teori sosialisasi 132 teori transmisi budaya 132

S tertib sosial 63 Thales 4

Sastrodiharjo, Sudjito 124 Tonnies, Ferdinand 69 sentimen komunitas 21

Traditional Action 55, 56, 87 Shadily, Hassan 46

trias politica 40 Shoemaker 78

significant others 112

simpati 53, 61, 62, 71, 88 Soekanto, Soerjono 42, 43, 57, 59, 77, 80

unplanned progress 76, 77 Soelaeman, M. Munandar 35

Soemardi, Soelaeman 8, 24, 25 V Soemardjan, Selo 8, 24, 25, 76

von Wiese, Leopold 66 Sorokin, Pitirim A. 9

sosialisasi 46, 146

sosialisasi partisipatif 108, 115 sosialisasi primer 106, 116, 117

Weber, Max 7,10, 54, 55, 84, 85 Werk Rational 55, 56, 87

sosialisasi represif 108, 116 white supremacy 58 sosialisasi secara tidak sempurna 122 wilayah kejahatan 133 sosialisasi sekunder 106, 107, 116

sosiometri 18, 27

stigma sosial 126 sugesti 53, 60, 61, 62, 71, 88

zoon politicon 67

170

Sosiologi Kelas X