BENTUK ASYMPTOTIK SOLUSI 3-SOLITON PERGESERAN FASE SOLUSI 3-SOLITON

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 2, 107 - 118, Agustus 2002, ISSN : 1410-8518 __________________________________________________________________ . g tanh atau 2 2 1 3 1 n n a a a f f a x n       48 Apabila persamaan 48 dikalikan dengan dua dan didiferensialkan terhadap x, maka 49 diperoleh            f f x x 2 u 3 1 n n . 51

5. BENTUK ASYMPTOTIK SOLUSI 3-SOLITON

Dalam pembahasan bentuk asymptotik dari solusi 3-soliton akan ditinjau perambatan gelombang pada transformasi koordinat bergerak dengan mengambil parameter t   . t x 3 n n n a a    . 52 . t Pada i   Untuk  i  konstan,   3 2 ,   , maka diperoleh 53 yang ekuivalen dengan solusi soliton pertama tanpa mengalami pergeseran fase. Untuk  2  konstan   3 ,    1 , maka diperoleh 54 yang ekuivalen dengan solusi soliton kedua yang mengalami perubahan fase sebesar 12 2 1 lnA . Untuk  3  konstan   2 ,   1 , maka diperoleh 55 115 berlaku 3, 2, 1, n , t x fase abel untuk vari sehingga , mengambil dan n diasumsika keumumam mengurangi Tanpa n n 3 n n n n 3 2 1            a a a a a x 2 x 2 g tanh 2 x 2 2 1 3 1 n n n a a a f f a x                   . lnA sech 2 u u 12 2 1 2 2 2 2 2     a   lnA lnA sech 2 u u 23 13 2 1 3 2 2 3 3      a sech 2 u u 1 2 2 1 1  a   Reformulasi dari Soliton 3 … Dian Mustikaningsih dan Sutimin __________________________________________________________________ yang ekuivalen dengan solusi soliton ketiga yang mengalami pergeseran fase sebesar lnA lnA 13 12 2 1  . Dengan cara yang sama, diperoleh 56

6. PERGESERAN FASE SOLUSI 3-SOLITON

Pergeseran fase merupakan perubahan arah fase masing-masing soliton sebelum dan sesudah tumbukan terhadap soliton yang lain. Pergeseran fase ini dijelaskan terhadap arah sumbu x karena gelombang soliton berjalan sepanjang sumbu x. Misal  n menyatakan pergeseran fase soliton ke-n n=1, 2, 3 antara t =  sebelum tumbukan dan t =  setelah tumbukan, maka pergeseran fase dapat dihitung melalui bentuk asymptotik atau limit-limit asymptotik. Menurut persamaan 53 maka pada t =  soliton ke pertama tidak mengalami pergeseran fase  t - = 0 sedangkan menurut persamaan 56 maka pada t =  soliton pertama mengalami pergeseran fase  t  sebesar sehingga diperoleh 57 Dengan cara yang sama akan diperoleh pergeseran fase soliton kedua dan ketiga masing – masing adalah sebagai berikut: 58 . A ln A ln 3 23 13 2 1 3 a    Jika 0 A ij 1 dengan i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3 maka  1 0, mengakibatkan u 1 selalu mengalami pergeseran fase maju sepanjang sumbu x dan 116 A ln A ln 13 12 2 1 1  a . t Pada ii   . A ln A ln 1 13 12 2 1 1 a     lnA sech 2 u u 23 2 1 2 2 2 2 2     a sech 2 u u 3 2 2 3 3  a     . lnA lnA sech 2 u u 13 12 2 1 1 2 2 1 1      a . A ln A ln 2 23 12 2 1 2 a    JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 2, 107 - 118, Agustus 2002, ISSN : 1410-8518 __________________________________________________________________  3 0, mengakibatkan u 3 selalu mengalami pergeseran fase mundur,  2 mempunyai beberapa kemungkinan, sebagai berikut : 1  2 bernilai nol, jika ln A 12 = lnA 23 atau yaitu u 2 tidak mengalami pergeseran fase . 2  2 bernilai positif, jika ln A 12 lnA 23 atau 3 1 2 2 a a a  , yang mengakibatkan u 2 mengalami pergeseran fase maju. 3  2 bernilai negatif, jika ln A 12 lnA 23 atau 3 1 2 2 a a a  , yang mengakibatkan u 2 mengalami pergeseran fase mundur.

7. KESIMPULAN