2.2 RAWAT JALAN
2.2.1 Pengertian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas, rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasin rawat inap dan keuntungannya adalah pasien tidak perlu
mengeluarkan biaya untu menginap Opname. Tempat pendaftaran Pasien Rawat Jalan TPPRJ adalah merupakan
salah satu unit kerja di rumah sakit melayani pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnosa dan terapeutik
pada waktu yang akan dating, rawat jalan juga merupakan bagian tersbesar dari pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Tujuan pelayanan rawat jalan diantaranya adalah untu memberikan konsultasi kepada pasien yang memerlukan pendapat seseorang dokter spesialis,
dengan tindakan pengobatan atau tidak. Selain itu juga untuk menyediakan pelayanan tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah diizinkan pulang, tetapi
masih harus dikontrol kondisi kesehatannya.
Tempat Pendaftaran Penerimaan Pasien Rawat Jalan 2.2.2
Pasien Baru
Setiap pasien baru diterima di Tempat Penerimaan Pasien TPP dan aan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan
pada formulir ringkasan riwayat klinik. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa
pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang sama, baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap. Data pada ringkasan riwayat
klinik diantaranya berisi : 1.
Dokter Penanggung Jawab Poliklinik 2.
Nomor Pasien 3.
Alamat Lengkap 4.
TempatTanggal Lahir 5.
Umur 6.
Jenis Kelamin 7.
Status Keluarga 8.
Agama 9.
Pekerjaan Ringkasan riwayat klinik ini juga dipakai sebagai dasar pembuatan Kartu
Indeks Utama Pasien KIUP. Pasin baru dengan berkas rekam medisnya akan dikirim ke poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap :
1. Pasien boleh langsung pulang.
2. Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada
hari dan tanggal yang telah ditetapkan. Kepada pasien yang diminta datang kembali, harus lapor kembali ke TPP.
3. Pasien dirujukdikirim ke rumah sakit lain.
4. Pasien harus ke ruangan perawatan.
Semua berkas medis pasien poliklinik akan dikirim ke bagian ream medis, Kecuali pasien yang harus dirawat, rekam medisnya akan dikirim ke ruang
perawatan.
2.2.3 Pasien Lama
Pasien lama datang ketempat penerimaan pasien yang telah ditentukan. Pasien ini dapat dibedakan :
1. Pasien yang datang dengan perjanjian
2. Pasien yang datang dengan perjanjian atas kemauan sendiri
Baik pasien dengan perjanjian maupun pasien yang datang atas kemauan sendiri, setelah membeli karcis, baru akan mendapat pelayanan di TPP.
Pasien perjanjian akan langsung menuju poliknlinik yang dimaksud karena rekam medisnya telah disiapkan oleh petugas. Sedangkan untuk pasien
yang datang atas kemauan sendiri, harus menunggu sementara rekam medisnya dimintakan oleh petugas TPP ke bagian rekam medis. Setelah
rekam medisnya dikirim kepoliklinik, pasien akan mendapatkan pelayanan di poliklinik dimaksud.
2.2.4 Pengertian Mutu Pelayanan
Rekam Medis rawat jalan antara lain : 1.
Pasien membeli karcis di loket penulisan karcis 2.
Pasien datang membawa karcis, mendaftar ketempat penerimaan pasien rawat jalan.
3. – Petugas tempat penerimaan pasien rawat jalan mencatat pada buku
registar : Nama pasien, Nomor Rekam Medis, Identitas dan data Sosial pasien dan mencatat keluhan pada kartu poliklinik.
- Petugas tempat penerimaan pasien membuat kartu berobat untuk
diberikan kepada pasien, yang harus dibawa apabila pasien tersebut
berobat ulang.
- Bagian pasien ulangan, disamping memperlihatkan karcis, pasien harus
menunjukan kartu berobat kepada petugas penerimaan pasien. Petugas
akan mengambil berkas rekam medis ulangan tersebut.
4. Kartu poliklinik dikirimkan ke poliklinik yang dituju sesuai dengan
keluhan pasien, sedangkan si pasien datang sendiri ke poliklinik. 5.
Petugas poliklinik mencatat pada buku register pasien rawat jalan : Nama, Nomor Rekam Medis, Jenis Kunjungan, TindakanPelayanan yang
diberikan, dsb 6.
Dokter pemeriksaan mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan diagnosa, terapi yang ada relevansi dengan penyakitnya, pada kartu
lembaran rekam medis pasien. 7.
Petugas di poliklinik perawat bidan membuat laporan rekapitulasi harian pasien rawat jalan.
Setelah pelayanan di poliklinik selesai dilaksanakan, petugas poliklinik mengirimkan seluruh berkas rekam medis pasien rawat jalan ke unit rekam medis
paling lambat 1 jam sebelum berakhir jam kerja. Petugas unit rekam medis memeriksa kelengkapan pengisian rekam medis, dan untuk yang belum lengkap
segera diupayakan kelengkepannya. Petugas unit rekam medis mengolah rekam medis yang sudah lengkap, dimasukkan kedalam indeks penyakita, kartu indeks
operasi dan sebagai berikutnya, sesuai dengan penyakitnya. Petugas unit rekam medis membuat rekapitulasi setiap akhir bulan, untuk membuat laporan dan
statistik rumah sakit. Berkas rekam medis pasien disimpan menurut nomor rekam medisnya
apabila menganut sistem desentralisasi rekam medis pasien rawat jalan disimpan ditempat pnerimaan pasien rawat jalan. Dirjen Yanmed Depkes RI, 1997.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berkas rekam medis rawat jalan di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan kepada
pasien yang tidak dirawat sebagai pasien rawat inap di rumah sakit atau sebuah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang yang menyangkut segala
usaha yang dilakukan orang lain dalam rangka mencapai tujuan pelayanan medis kepada seorang pasien untu mencapai tujuan pelayanan medis kepada seorang
pasien untuk mencapai tujuan pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamata, diagnosis, pengobatan, rehabilitas, dan pelayanan kesehatan
lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntunggannya adalah pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap opname.
2.2.5 Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan merupakan satu dari area pelayanan kesehatan yang sedang berkembang pesat. Ketika rawat jalan pertama kali disediakan oleh
rumah sakit, tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan medis, untuk orang miskin yang tidak mampu membayar dokter praktek swasta.
Konsep ini tidak sesuai lagi saat ini, karena pelayanan rawat jalan menjadi lebih baik untuk berbgai jenis pengobatan, umumnya lebih murah untuk
pengobatan spesifik, dan memudahkan pencapaian pelayanan kesehatan untuk semua. Terdapat sebagai jenis fasilitas pelayanan rawat jalan. Didalam rumah
sakit, pelayanan ini biasanya disediakan di klinik rawat jalan, bagian gawat darurat, area bedah sehari, atau melalui pelayanan rujukan diagnistik. dalam buku
Edna K Huffman, pengantar manajemen informasi kesehatan di terjemahkan oleh Dr. Erkadity, Msc,1997.
Pelayanan rawat jalan yang berdiri sendiri bias bersosialisasi dengan rumah sakit atau tidak, misalnya organisasi pemeliharaan kesehatan HM10-
Health Mintenance Organization, pusat-pusat bedah, pusat-pusat gawat darurat, pusat-pusat kesehatan lingkungan, pusat-pusat dianalysis dan pusat-pusat
kesehatan jiwa masyarakat, pelayanan rawat jalan juga tersedia di praktek dokter dan praktek dokter swasta bersama.
2.2.6 Tugas Pokok Dan Fungsi Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan.
2.2.6.1 Tugas pokok tempat pendaftaran pasien rawat jalan
Tempat penerimaan pasien rawat jalan atau tempat pendaftaran pasien rawat jalan adalah disebut juga loket pendaftaran pasien rawat jalan. Tugas pokoknya
yaiutu : 1.
Memberikan informasi yang lengkap kepada pasien dan keluarganya tentang pelayanan di rumah sakit.
2. Melakukan pencatatan identitas pasien dengan jelas dan lengkap.
3. Membuat KIB dan menyerahkannya kepada pasien.
4. Membuat, menyimpan dan menggunakan KIUP.
5. Mencatat pendaftaran pasien dalam buku register pendaftaran pasien rawat
jalan. 6.
Menulis nomor rekam medis pada sitiap lembar dokumen rekam medis sebagai identitas pasien.
7. Mencari nomor rekam medis lama bagi pasien kunjungan ulang lama
dengan menggunakan KIUP untuk keperluan pencarian dokumen rekam medis pasien tersebut.
8. Mendistribusikan dokumen rekam medis ke Unit Rawat Jalan.
2.2.6 Fungsi tempat pendaftaran pasien rawat jalan
Tempat penerimaan pasien rawat jalan atau tempat pendaftaran pasien rawat jalan adalah disebut juga loket pendaftaran pasien rawat jalan. Tugas
pokoknya yaitu : 1.
Pencatat identitas ke formulir rekam medis rawat jalan, data dasar pasien, KIB, KIUP, dan buku register pendaftaran pasien rawat jalan.
2. Pemberi dan pencatat nomor rekam medis sesuai dengan kebijakan
penomoran yang ditetapkan. 3.
Penyedia dokumen rekam medis baru untuk pasien baru. 4.
Penyedia dokumen rekam medis lama untuk pasien lama melalui bagian filling.
5. Penyimpanan dan pengguna KIUP.
6. Pendistribusi dokumen rekam medis untuk pelayanan rawat jalan.
2.2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pengingkatan Penggunaan Rawat Jalan
Dalam buku Edna K Huffman, P terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan penggunaan rawat jalan. Faktor utama adalah
mempertahankan atau menurunkan biaya pemeliharaan kesehatan. Media care membayar rumah sakit untuk perawatan inap melalui sistem
pembayaran prospektif. Sistem ini memberikan inseinitif keuangan bagi rumah sakit untuk memulangkan pasien lebih awal, sehingga kebutuhan pelayanan
follow up rawat jalan yang lebih intensif meningkat. Tekanan untuk menurunkan biaya juga telah menyebabkan bertambahnya “coverage” penggantian biaya untuk
pelayanan.
2.2.8 Durasi Waktu Pelayanan Rawat Jalan Rekam Medis
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, durasi adalah lamanya sesuatu berlangsung dan waktu adalah seluruh rangkaian proses atau keadaan berada yang
sedang berlangsung, maka dapat disimpulkan bahwa durasi waktu adalah suatu proses rangkaian lamanya suatu peerjaan yang sedang berlangsung. Waktu tunggu
adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap dari tempat pendaftaran sampai masuk keruangan
pemeriksaan dokter Depdagri, 2007.
2.2.9 Kelengkapan Pengisian Rekam Medis
2.2.9.1 Penanggung Jawab Pengisian Rekam Medis
Rumah sakit salah satu saranan pelayanan kesetahatan yang melakukan pelayanan rawat jalan maupun pelayanan rawat inap wajib membuat ream medis.
Yang membuat atau mengisi rekam medis adalah dokter dan tenaga medis lainnya :
1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan spesialis yang melayani
pasien di rumah sakit. 2.
Dokter tamu yang merawat pasien di rumah sakit. 3.
Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik. 4.
Tenaga para medis perawatan dan tenaga para medis non perawatan yang langsung terlihat didalam antara lain : perawat, perawat gigi, bidan, tenaga
laboratorium klinik, gizi, anestesi, piñata rontgen, rehabilitasi medic dan lain sebagainya.
Dalam hal dokter luar negeri melakukan ahli teknologi yang berupa tindakan konsultasi kepada pasien yang membuat rekam medis adalah
dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit.
2.2.9.2 Ketentuan Pengisian Rekam Medis
1 Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-
lambatnya dalam waktu 1 X 24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis.
2 Semua pencatatan harus ditanda tangan oleh dokter atau tenaga kesehatan
lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta diberi tanggal.
3 Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa lainnya
ditanda tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau oleh dokter pembimbingnya.
4 Catatan yang dibuat oleh residens harus diketahui oleh dokter
pembimbingnya. 5
Dokter yang merawat, dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan melakukannya pada saat itu juga serta dihubungi paraf.
2.2.10 Kerangka Konsep
Variabel bebas Independent Variabel adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat
merupakan factor resiko dan penyebab. Sedangkan variabel tergantung atau terikat Dependet Variabel adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel tergantung
disebut juga kejadian, manfaat, efe atau dampak Saryono, 2008. Dari uarain kerangka teoritis dari variabel penelitian yakni Gambaran
Pelaksanaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan, maka kerangka konsep dalam
penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan rawat jalan terhadap kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat jalan.
Keterangan: : Keseluruhan dari bagian yang akan diteliti
: Pengaruh
Variabel Dependent Pelaksanaan Pelayanan
Rawat Jalan Variabel Independent
Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif Notoatdmojo, 2010.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat yang dipilih penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Imelda Medan di jalan Bilal, karna sudah dilakukan survey awal ke Rumah Sakit Imelda
Medan, tempatnya dapat dijangkau oleh transport dan juga adanya petugas rekam medis yang dikenal.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Agustus 2016.
3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian ini adalah berkas rekam medis rawat inap bagian penyakit dalam periode tahun 2015 berjumlah 500 berkas
rekam medis. Dan petugas penerimaan pasien rawat jalan di instalasi rekam medis di RS. Imelda Medan berjumlah 15 orang