Mengidentifikasi Jenis Limbah
2.2. Mengidentifikasi Jenis Limbah
Berdasarkan jenisnya limbah dibedakan menjadi limbah padat, cair dan gas serta limbah energi. Limbah padat berupa benda padat yang di buang ke lingkungan, misalnya partikel padat yang dikeluarkan dalam cerobong asap dan aliran air, detergen padat, logam serta limbah lainnya. Limbah cair dapat berupa minyak, asam sulfat, air raksa yang larut di udara dan air serta lainnya. Limbah berupa gas antara lain carbon dioksida, carbon monoksida yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor, cerobong asap, amoniak yang dibuang ke ke lingkungan sekitar dan sebagainya. Ukuran pencemaran udara yang banyak dikenal dinyatakan dengan ppm singkatan dari part per million yang artinya banyaknya limbah yang dinyatakan dalam cc per satu meter kubik udara. Limbah energi terjadi akibat energi bunyi misalnya terjadinya kebisingan akibat mesin menghasilkan bunyi yang keras.
Gambar 2.2. di samping ini menunjukkan bahwa dengan banyaknya kendaraan bermotor di jalan raya maka sisa gas buang yang berbahaya dihasilkan oleh mobil-mobil akan larut di udara. Seberapa besar gas buang yang mengotori udara dihitung dengan satuan ppm ( part per million) sepert tersebut di atas. Limbah yang terbuang, diserap oleh manusia dan akan menganggu kesehatan maka dikatakan telah melebihi ambang batas terendahnya.
Gambar 2.2 : deretan mobil yang bergerak
Polusi dapat terjadi manakala bahan pencemar yang mengotori lingkungan telah melebihi ambang batas dan berpengaruh terhadap kehidupan.
Untuk mempelajari jenis polusi ini secara sederhana dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yakni limbah digolongkan berdasarkan pada :
a. Tempat terjadinya polusi
b. Bahan pencemar
c. Tinggi rendahnya kadar pencemar.
Berdasarkan tempat terjadinya polusi, yakni limbah yang dapat mengotori dan berpengaruh terhadap kualitas tempat, misalnya polusi di udara, air, tanah. Polusi udara terkait dengan keberadaan partikel atau zat di udara atau larutnya bahan kimia di udara lalu dihirup oleh makhluk hidup sehingga dapat mengganggu kehidupan. Misalnya gas karbondioksida, karbonmonoksida yang produk buangan dari sisa pembakaran pada mesin atau kendaraan bermotor yang dikeluarkan lewat knalpot mesin atau
kendaraan bermotor. Gas H 2 S beracun dan banyak dijumpai di daerah gunung berapi. Gas Nitrogendioksida, sulfurdioksida yang terbentuk saat pembakaran batubara, dan sebagainya.
Polusi pada air dikenali lewat bau, rasa dan warna. Dengan membandingkannya dengan air bersih yang layak diminum polusi air disebabkan oleh berbagai jenis pencemar yang berasal dari sisa limbah industri, sampah organik dan anorganik. Limbah industri dan rumah tangga terjadi pada pemukiman yang berada di sekitar daerah aliran sungai apabila di sepanjang muara sungai tersebut terdapat industri yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah ini bisa berupa detergen, logam-logam berat, atau senyawa air raksa. Pada lingkungan pertanian limbah dapat berasal dari bahan pembuat pupuk yang selanjutnya terjadi penimbunan yang melebihi daya dukung air sehingga tumbuhan dan binatang air tak mampu bertahan hidup lebih lama.
Polusi pada tanah disebabkan oleh berbagai sebab di antaranya sampah plastik yang sukar hancur dalam tanah, botol plastik, kaca, karet sintesis dan kaleng. Detergen yang secara alami sulit diuraikan dalam air akan terserap oleh tanah sehingga mengotori lingkungan tempat tinggal. Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, mesin pabrik yang sedang beroperasi, pesawat terbang dengan frekuensi penerbangan yang tinggi, suara yang berasal dari speaker pada tape recorder atau bunyi amplifier yang digunakan dalam kegiatan dengan musik di gedung auditorium
Apabila polusi dibedakan berdasar bahan pencemarnya maka dikenal polusi kimiawi, biologi dan fisika. Uraian di depan telah diberikan contoh berbagai polutan yang bersumber dari bahan kimia, misalnya carbon dioksida, carbon monoksida di udara, hidrocarbon, hidrogen sulfat juga banyak dijumpai pada polusi udara. Pada polusi air juga banyak terlarut bahan kimia yang membahayakan, misalnya zat radioaktif, logam-logam seperti Hg, Pb, As, Cd, dan Cr. Tinggi rendahnya bahaya polusi kimia ini didasarkan ukuran atau parameter tetentu. Misalnya parameter kimia, biologi dan fisik.
Termasuk parameter kimia antara lain tingkat keasaman, alkalinitas, logam berat yang terlarut. Polusi yang bersumber dari biologi pada umumnya berkaitan dengan kerja mikrorganisme yang mengganggu. Misalnya gangguan limbah pada sumur akibat tercemar berbagai bakteri dan baksil sebagai bibit penyakit. Parameter biologi meliputi ada tidaknya mikroorganisme pengganggu. Misalnya jumlah bakteri e-coli, virus, bentos dan plankton. Dalam hal yang lain berkaitan dengan mikroorganisme, ukurannya didasarkan pada parameter biokimia misalnya BOD (Biochemical Oxygen Demand) yakni jumlah oksigen dalam air untuk mengukur Termasuk parameter kimia antara lain tingkat keasaman, alkalinitas, logam berat yang terlarut. Polusi yang bersumber dari biologi pada umumnya berkaitan dengan kerja mikrorganisme yang mengganggu. Misalnya gangguan limbah pada sumur akibat tercemar berbagai bakteri dan baksil sebagai bibit penyakit. Parameter biologi meliputi ada tidaknya mikroorganisme pengganggu. Misalnya jumlah bakteri e-coli, virus, bentos dan plankton. Dalam hal yang lain berkaitan dengan mikroorganisme, ukurannya didasarkan pada parameter biokimia misalnya BOD (Biochemical Oxygen Demand) yakni jumlah oksigen dalam air untuk mengukur
Polusi berdasarkan tinggi rendahnya bahan pencemar dibedakan menjadi (a) polusi yang menimbulkan iritasi, (b) polusi yang menyebabkan reaksi faal tubuh manusia dan (c) polusi yang telah merusak lingkungan dalam kadar yang tinggi. Ukuran di atas di dasarkan pada ketentuan dari WHO, yang menyatakan besaran tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan lama waktu kontak antara pencemar dengan makhluk hidup, khususnya manusia. Gangguan iritasi terutama terjadi setelah kontak antara pencemar dengan panca indera manusia dan tubuhnya serta dapat menimbulkan gangguan iritasi.
Gambar 2.3. berikut memperlihatkan kegiatan eksplorasi lingkungan yang dapat menghasilkan debu yang dibawa oleh udara. Apabila debu mengenai mata dapat menyebabkan iritasi pada mata.
Di samping itu limbah juga telah dapat mengganggu ekosistem lain. Misalnya : mata akan terasa pedih saat terkena gas buang dari kendaraan
Gambar 2.3 : Kegiatan Meratakan Tanah bermotor, terjadi gangguan
pernafasan saat menghirup udara kotor dan sebagainya. Pada keadaan yang telah menganggu yakni pencemaran telah mengakibatkan reaksi faat tubuh dapat lebih berbahaya. Hal ini bila berlangsung lama yang dapat menyebabkan penyakit kronis. Misalnya penyakit yang timbul akibat senyawa air raksa telah masuk ke tubuh manusia dan menyerang syaraf, contoh kasusnya adalah kanker atau kelainan seperti kejadian yang pernah di alami di Minamata Jepang. Pencemar dengan kadar yang besar, pada umumnya terjadi manakala terjadi kebocoran dari suatu instalasi nuklir. Polutan yang dikeluarkan berupa zat radioaktif yang berbahaya. Misalnya terjadinya kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil Rusia, kebocoran yang terjadi di Bhoppal India dan sebagainya. Kebocoran semacam ini sangat berdampak negatif dan berlangsung sangat lama sehingga kehidupan makhluk di muka bumi terganggu.
Soal Latihan 1
Untuk memahami jenis polutan jawablah soal berikut dengan mengisikan dalam Tabel 2.1 berikut ini
Tabel 2.1 : Jenis Polutan dan Sumber Polusinya
No. Pengaruh terhadap
Jenis Polutan
Sumber Polusi
1 Udara Karbonmonokdioksida Asap dari kendaraan bermotor
Karbon dioksida
3 ....................... Sampah rumah
Senyawa air raksa