PENYULUHAN KONTRASEPSI GUNA MENINGKATKAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR DI RT 05 TLOGO, KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN
MASYARAKAT

PENYULUHAN KONTRASEPSI GUNA MENINGKATKAN PENGETAHUAN
KESEHATAN REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR DI RT 05
TLOGO, KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA

DIUSULKAN OLEH:
Sri Sumaryani, M.Kep., Sp.Mat, HNC

NIDN 0513037702

Lusi Anika

NIM 20130320101

Diah Rahmawati

NIM 20130320102

Agus Purwanto


NIM 20130320103

Tresna Astiariny

NIM 20130320104

Muhammad Nuruddin

NIM 20130320105

Indah Anggraeni

NIM 20130320106

Anisa Purbarani

NIM 20130320108

Magenda Bisma Yudha


NIM 20130320109

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Judul Kegiatan

:

2. Bidang
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Jabatan Fungsional
d. Golongan

e. Program Studi
f. Bidang Keahlian
g. No.Telpon
h. Alamat Email
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Tim
b. Nama Anggota Tim

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

5. Lokasi Kegiatan

6. Waktu Pelaksanaan

:
:

:
:
:

Penyuluhan Kontrasepsi guna Meningkatkan
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pasangan
Usia Subur di RT 05 Tlogo, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta.
Keperawatan

Sri Sumaryani, M.Kep., Sp.Mat,
HNC0513037702
Asisten Ahli
III B
Ilmu Keperawatan

Maternitas
081931799595
yanipsikumy@gmail.com
8 orang
Lusi Anika
Diah Rahmawati
Agus Purwanto
Tresna Astiariny
Muh.Nuruddin
Indah Anggraeni
Anisa Purbarani
Magenda Bisma
RT 05 Tlogo, Kasihan,
60 menit

NIM 20130320101
NIM 20130320102
NIM 20130320103
NIM 20130320104
NIM 20130320105

NIM 20130320106
NIM 20130320108
NIM 20130320109
Bantul, Yogyakarta.

Yogyakarta, 6 Januari 2016
Mengetahui
Ka. Prodi PSIK FKIK UMY

Ketua Tim Pengusul

Sri Sumaryani, M.Kep., Sp.Mat, HNC
NIDN 0513037702

Sri Sumaryani, M.Kep., Sp.Mat, HNC
NIDN 0513037702

ii

DAFTAR ISI


Halaman Sampul ................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi ....................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra .............................................................................. 2
1.3 Solusi yang Ditawarkan ......................................................................... 2
1.4 Tujuan Kegiatan .................................................................................... 2
1.5 Manfaat Kegiatan .................................................................................. 2
1.6 Susunan Kegiatan .................................................................................. 3
BAB II TINJUAN PUSTAKA.............................................................................. 4
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan ............................................................................ 11
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................... 11
3.3 Prosedur Pelaksanaan kegiatan........................................................... 11
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................13
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 14
Daftar Pustaka .................................................................................................... 15


iii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis
masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun
terakhir ini sulit dikontrol. Menurut World Population Data Sheet 2013, Indonesia
merupakan negara ke-5 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak,
yaitu 249 juta. Pusat Data Informasi, Kementrian Kesehatan RI, mengestimasi
jumlah penduduk Indonesia tahun 2013 sejumlah 248,4 juta orang.
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi hal tersebut yaitu dengan menetapkan
program Keluarga Berencana (KB) sebagai program pemerintah sejak tahun 1970
bersamaan dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dengan tujuan
dapat menekan pertumbuhan jumlah penduduk serta meningkatkan status
kesehatan reproduksi. Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran
langsung dan tidak langsung tergantung dari usaha yang akan dicapai. Sasaran
langsungnya adalah pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan
tingkat


kelahiran

dengan

cara

penggunaan

kontrasepsi

secara

berkelanjutan.Sedangkan secara tidak langsung adalah denganpelaksanaan dan
pengolahan KB dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan
kebijaksanaan kependudukkan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang
berkualitas dan keluarga sejahtera.
Variasi dalam penggunaan alat kontrasepsi pun masih rendah. Pusat Data
Informasi, Kementrian Kesehatan RI tahun 2013 mencatat 48,56% pengguna alat
kontrasepsi menggunakan metode suntikan, 26,60% menggunakan metode pil dan

sisanya tidak begitu berbedaan tara persentase penggunaan alat kontrasepsi
dengan metode intra uterine device (IUD), metode operasi wanita (MOW),
metode operasi pria (MOP), kondom, maupun implan.
Sebagai mahasiswa Ilmu Keperawatan, kita harus bisa mensosialisasikan
mengenai alat kontrasepsi kepada masyarakat sehingga diharapkan masyarakat
mengetahui pentingnya
kelahiran

dan

penggunaan alat kontrasepsi untuk mengendalikan
jumlah

penduduk

di

Indonesia.

1


1.2 Permasalahan Mitra
Jumlah pasangan usia subur di RT 05 Tlogo, Kasihan, Bantul cukup banyak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari penanggungjawab posyandu ada
banyak pasangan usia subur yang telah memiliki anak. Tingginya angka balita di
daerah tersebut menunjukkan pengendalian kelahiran di daerah tersebut kurang
baik dan membutuhkan edukasi mengenai program pengendalian kelahiran
khususnya mengenai alat kontrasepsi.

1.3 Solusi yang Ditawarkan
Banyaknya pasangan suami istri muda dan pasangan subur di Dusun Tlogo
tamantirta membutuhkan suatu metode untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi, agar dapat digunakan
dengan tepat dan dapat mencegah terjadi angka kelahiran yang tinggi. Solusi yang
ditawarkan pada permasalahan ini adalah dengan melakukan penyuluhan
mengenai alat kontrasepsi.

1.4 Tujuan Kegiatan
Tujuan diadakannya program penyuluhan kontrasepsi ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan pasangan usia subur di RT 05 Tlogo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta

mengenai

kesehatan reproduksi

dan program

pengendalian kelahiran dengan alat kontrasepsi.
2. Meningkatkan pengetahuan pasangan usia subur di RT 05 Tlogo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta dalam memilih alat kontrasepsi yang tepat.
3. Meningkatkan kesadaran pasangan usia subur di RT 05 Tlogo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta untuk menggunakan alat kontrasepsi.

1.5 Manfaat Kegiatan
1. Bagi Sasaran
Sebagai

sarana

meningkatkan

pengetahuan

mengenai

kesehatan

reproduksi, pengendalian kelahiran dengan alat kontasepsi, maupun cara
memilih alat kontrasepsi yang tepat.
2. Bagi Pelaksana

2

Sebagai sarana untuk pengembangan diri dalam hal public speaking,
peningkatan pengetahuan tentang alat kontrasepsi, serta terpenuhinya tugas
blok reproduksi.

1.6 Jadwal Kegiatan
No

Kegiatan

1

Pengajuan proposal

2

Pelaksanaan

Bulan
November

Desember

Januari

2015

2015

2016

Pengabdian

Masyarakat
3

Revisi

Laporan

Pengabdian

Masyarakat
4

Penyerahan

Laporan

Pengabdian Masyarakat

3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel
sperma yang mengakibatkan kehamilan, Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur matang dengan sel sperma tersebut.

2.2 Macam-Macam Alat Kontrasepsi
1. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi keluarga berencana yang terbuat dari
karet dan pemakaiannya dilakukan dengan cara disarungkan pada kelamin
laki-laki ketika akan bersenggama.


Kelebihan
a. Mudah didapat.
b. Tidak menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim, baik pada lakilaki (pengguna) ataupun perempuan.
c. Dapat membantu mencegah terserangnya penyakit kelamin menular,
dan HIV/AIDS.
d. Sederhana, ringan dan disposable.
e. Pria ikut aktif dalam program KB.



Kekurangan
a. Mudah robek karena terbuat dari bahan karet dan tipis.
b. Tidak dapat digunakan berulang kali.
c. Tingkat keberhasilan dalam mencegah kehamilan rendah.
d. Dapat menimbulkan alergi terhadap latex

2. Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang
dibedakan menjadi dua macam yaitu DMPA (depot medroksiprogesterone
asetat) diberikan setiap satu bulan dan kombinasi. Suntik DMPA berisi depot
medroksiprogesterone asetat yang diberikan dalam suntikan tunggal 150
mg/ml secara intramuscular (IM) setiap 12 minggu (Baziad, 2002).

4

Kelebihan


a. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi
sehari hari dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di
pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis.
b. Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius
terhadap kesehatan.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
d. Penggunaan jangka panjang


Kekurangan
Efek samping penggunaan suntik DMPA adalah gangguan haid,
penambahan berat badan, kekeringan vagina, menurunkan libido,
gangguan emosi, sakit kepala, nervotaksis dan jerawat. Gangguan haid
yang sering ditemukan berupa siklus haid yang memendek atau
memanjang, perdarahan banyak atau sedikit, perdarahan yang tidak
teratur atau perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali
(amenore) (BKKBN, 2003)

3. Susuk KB
Kelebihan Susuk KB atau KB Implan sebagai alat kontrasepsi bawah
kulit atau implant adalah mampu bekerja efektif selama 5 tahun. Alat
Kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas. Susuk KB tidak akan
membuat Anda lebih awet muda dan disukai oleh banyak orang. Namun,
susuk ini berfungsi untuk mencegah kehamilan bagi anda yang melakukan
program KB.
Susuk KB mengandung Hormon progestin yang akan mencegah
indung telur melepaskan sel telur yang dihasilkan dan menebalkan mukus di
mulut rahim sehingga sperma sulit untuk melewatinya. Hormon progestin
juga akan menjaga dinding rahim agar tetap tipis sehingga sulit bagi telur
berhasil dibuahi untuk menempel di dinding rahim tersebut. Susuk KB efektif
mencegah kehamilan hingga mencapai 99%. Artinya, kehamilan dapat terjadi



kurang dari 1 di antara 100 wanita yang menggunakan metode kontrasepsi ini.
Kelebihan
a. Mampu mencegah kehamilan hingga jangka waktu 5 tahun.

5

b. Berbentuk elastic, sehingga tidak menimbulkan rasa sakit atau luka di
dalam kulit.
c. Kesuburan Wanita kembali pulih setelah Susuk KB ini dilepas,
d. Ketika akan dilakukan pemasangan tidak memerlukan pemeriksaan
dalam.
e.

Tidak mengandung hormon estrogen, sehingga efek samping yang
ditimbulkan lebih sedikit.

f. Tidak memberikan masalah saat melakukan hubungan seks.
g. Cocok

untuk alat

kontrasepsi

ibu

menyusui,

karena

tidak

mengganggu produksi ASI baik volume dan kualitasnya.
h. Hanya perlu pemeriksa ke tenaga kesehatan terdekat apabila
terjadi efek samping.
i.


Bisa dilepas kapan saja, sesuai dengan keinginan anda.

Kekurangan
a.

Setelah pemasangan biasanya pasien akan merasa mual, sakit kepala,
perubahan perasaan atau kegelisahan.

b. Memicu terjadinya peningkatan

atau penurunan berat badan.

Peningkatan berat badan biasanya disebabkan karena.
c.

Mengganggu penampilan, karena susuk biasanya akan terlihat sedikit
menonjol pada kulit, dan terasa apabila diraba. Saat pelepasan
diperlukan penyayatan pada kulit, sehingga bisa menimbulkan bekas
luka.

d. Perlu dilakukan pembedahan kecil untuk pemasangan dan dan
pelepasan.
e. Tidak dianjurkan untuk wanita yang menderita penyakit kanker
payudara,hati,

penggumpalan

darah,

perdarahan

tanpa

sebab,

kolesterol tinggi,pasien darah tinggi, penyakit kandung empedu,
siklus menstruasi tidak teratur, dan pasien penyakit jantung.
4. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks
(karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan
menutupi serviks. Alat ini dapat mencegah masuknya sperma ke dalam uterus
dan saluran telur, juga sebagai alat untuk menempatkan spermatisida.

6

Kelebihan


a. Efektif bila digunakan dengan benar (dapat mencegah kehamilan).
b. Tidak mengganggu hubungan seksual karena disiapkan sebelumnya.
c. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
d. Tidak mengganggu produksi ASI.
Kekurangan


a.

Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang
benar.

b. Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan
dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.
c. Pemeriksaan

pelvic

diperlukan

untuk

memastikan

ketepatan

pemasangan.
d. Dapat menyebabkan infeksi saluran urethra.
e. Harus masih terpasang 6 jam pasca senggama.
5. Pil KB
Pil KB atau kontrasepsi oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang
diproduksi secara alami dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua
hormon tersebut mengatur siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan
dua cara. Pertama, menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan
sel telur). Kedua, mengentalkan cairan (mucus) serviks sehingga menghambat



pergerakan sperma ke rahim.
Kelebihan
a. Pencegahan

terhadap

infeksi/radang

panggul

(pelvicinflamatory

disease) dan penyakit menular seksual. Hal ini bisa terjadi disebabkan
mengentalnya lendir serviks uteri, sehingga mencegah masuknya
kuman kedalam rahim.
b. Pencegahan terhadap terjadinya kehamilan ektopik.
c.

Pencegahan terhadap penyakit kanker ovarium, kanker endometrium,
serta pencegahan terhadap timbulnya tumor jinak payudara.

d. Mengurangi risiko terjadinya penyakit rheumatoid arthritis.
e.

Memperbaiki kelainan-kelainan menstruasi, seperti haid tidak teratur,
dismenorhea, premenstrual
banyak,

serta

tension, keluarnya darah haid yang
mencegah

endometriosis.

7

6. IUD
IUD (Intrauterine Device) adalah alat kontrasepesi yang dimasukkan
ke dalam rahim, bentuk alat ini bermacam-macam, terbuat dari plastik yang
dililit tembaga atau tembaga bercampur perak yang berisi hormon.
Kelebihan


a. Metode

kontrasepsi

dengan

cara

ini

tergolong

praktis

jika

dibandingkan dengan kontasepsi berupa Pil KB atau suntik KB.
b. Tidak mengandung efek samping hormonal dan kesuburan dapat
segera kembali jika alat ini dilepas.
c. Tidak memberikan efek samping pada ibu menyusui.
d. Pengecekan hanya perlu dilakukan satu tahun sekali ke dokter yang
memasang IUD.
e. Dapat dipasang setelah melahirkan jika tidak terjadi infeksi.
f.

Dapat dipasang kapan saja asal tidak dalam keadaan hamil atau
diperkirakan hami.

g. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.



h. Efektifitasnya lebih tinggi
Kekurangan
a.

IUD dapat terlepas sendiri jika ukuran yang digunakan tidak sesuai
dengan ukuran rahim pemakai.

b. Pemasangan memerlukan prosedur medis, termasuk pemeriksaan
pelvik sebelum dipasang IUD, dan pemasangan harus dilakukan oleh
petugas terlatih (bidan atau dokter).
c.

Pada beberapa wanita akan terasa sakit pada 3-5 hari pertama setelah
pemasangan IUD.

d. Apabila pemasangan IUD tidak benar dapat menyebabkan perforasi
pada dinding uterus.
e. Durasi

menstruasi

akan lebih lama dan darah yang keluar

kemungkinan lebih banyak, hal ini disebabkan karena saat menstruasi
IUD akan menggores bagian dinding uterus yang sedang menebal.
f.

Pada beberapa wanita terjadi perubahan siklus menstruasi pada 3
bulan pertama setelah pemasangan IUD, akan tetapi siklus menstruasi
akan

kembali

normal

setelah

3

bulan

8

7. Tubektomi
Tubektomi adalah suatu kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan
cara pengikatan dan pemotongan pada saluran tuba fallopi atau tempat
bertemunya sel sperma dan ovum sehingga tidak terjadi proses fertilisasi atau
pembuahan.
Kelebihan


a. Sangat efektif, murah dan aman.
b. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
c. Tidak mempengaruhi proses menyusui.
d. Tindakan pembedahan yang sederhana.
e. Proses menstruasi tetap teratur.
f. Wanita tersebut mengalami kenikmatan yang lebih besar dari
hubungn seksual bebas


Kekurangan
a. Kontrasepsi ini tidak dapat dipulihkan lagi jika ingin memiliki anak
lagi.
b. Rasa sakit/ ketidaknyamanan setelah tindakan operasi.
c. Dapat terjadi perdarahan dalam rongga perut atau terjadi infeksi
daerah panggul, Tetapi angka kejadiannya sangat jarang.
d. Tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual.

8. Vasektomi
Vasektomi adalah operasi kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk
mencegah transportasi sperma pada testikel dan penis.Vasektomi merupakan
prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena
bersifat permanen. Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis.
Pada saat ejakulasi, sperma mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa
(vas deferens), bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma),
dan keluar melalui penis. Bila sperma masuk dan bergabung dengan sel telur
wanita, maka terjadilah kehamilan, saluran (vas deferens) tersebut dipotong
dan kedua ujung saluran diikat, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan
bercampur dengan cairan semen sehingga untuk proses kehamilan pun
terhambat.

9

Kelebihan


a. Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon.
b. Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi.
c. Dapat digunakan seumur hidup.
d. Tidak menggangugu kehidupan seksual suami istri.
e. Tidak mengganggu produksi ASI (untuk kontap wanita).
f. Lebih praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan).
g. Lebih efektif (tingkat kegagalannya sangat kecil).
h. Lebih ekonomis (hanya memerlukan biaya untuk sekali tindakan).
i.

Tidak ada mortalitas/kematian.

j.

Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.

k. Tidak ada resiko kesehatan.



l.

Sifatnya permanen.

Kekurangan
a. Memerlukan operasi bedah.
b. Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk
tidak akan punya anak lagi.
c. Harus dengan tindakan pembedahan.
d. Harus memakai kontrasepsi lain (kondom) selama beberapa hari atau
minggu sampai sel mani menjadi negatif.
e. Tidak dapat dilakukan dengan orang yang masih ingin mempunyai
anak lagi.

10
10

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Diagram Alur Kegiatan
Perizinan

Persiapan
Kegiatan

Pelaksanaan

Evaluasi

3.2 Metode Pelaksanaan
Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode yang dilakukan dalam
penyuluhan tentang alat kontrasepsi tersebut adalah metode ceramah dan diskusi/
tanya jawab.

3.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
a. Flip Card
b. Leaflet

3.4 Prosedur pelaksanaan
Program penyuluhan kontrasepsi ini melalui 4 tahap yaiu tahap perizinan,
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
a. Perizinan
Perizinan penyuluhan kontrasepsi dilakukan setelah menentukan
tempat sasaran penyuluhan yaitu di RT 5 Tlogo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Perizinan dilakukan oleh tim pengusul kepada beberapa pihak dari ketua RT
05 Desa Tlogo, penanggungjawab posyandu balita sebagai mitra kerjasama
dalam pelaksanaan kegiatan, dan pihak program studi ilmu keperawatan.
b. Persiapan Kegiatan
Persiapan penyuluhan kontrasepsi dimulai dengan memastikan sasaran
khususnya dalam hal jumlah peserta. Tempat dan media dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan serta antisipasi kemungkinan masalah yang terjadi. Tempat
dipersiapkan bersama pengelola dan penanggungjawab posyandu balita RT 5
Tlogo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Media penyuluhan dipersiapkan untuk
mempermudah proses pemahaman sasaran sehingga tujuan kegiatan dapat
tercapai secara optimal. Media yang digunakan berupa flip card dan leaflet.
11
11

c. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada hari Senin, 30 November
2015 pukul 16.00-17.30 WIB bertempat di Dusun Tlogo Kasihan, Bantul,
Yogyakarta. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi:
1.

Pengisian daftar hadir

2.

Pembukaan

3.

Penyampaian materi

4.

Diskusi/ Tanya jawab

5.

Penutup

d. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektifitas kegiatan penyuluhan.
Evaluasi ini dilakukan dengan metode tanya balik dan diskusi kepada dosen
pembimbing. Dari hasil evaluasi bahwa peserta baru mendengar alat
kontrasepsi

seperti

vasektomi

dan

tubektomi.

12
12

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengetahuan masyarakat tentang kontrasepsi
Sebelum dilakukan penyuluhan tentang alat kontrasepsi, masyarakat hanya
tahu beberapa jenis alat kontrasepsi saja yaitu suntik KB, pil KB, IUD dan susuk
KB dan belum mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap alat kontrasepsi
yang mereka gunakan. Setelah dilakukan penyuluhan tentang alat kontrasepsi
beserta kekurangan dan kelebihannya, masyarakat lebih tahu dan dapat
mempertimbangkan apakah alat kontrasepsi yang digunakan telah sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Pada penyuluhan terdapat ibu yang bertanya tentang
kontrasepsi yang aman dan kami menjelaskan sistem kalender, dan diberikan
penjelasan bagaimanan cara menghitung masa subur pada ibu tersebut.
Dipenyuluhan yang kami selenggarakan yang datang hanya ibu rumah tangga
saja atau para wanita sehingga para bapak atau pria tidak hadir dan kami
memberikan saran untuk memberitahu suaminya untuk menggunakan kontrasepsi
kondom yang aman dan efektif jika tidak menginginkan hamil. Ibu yang
menggunakan susuk atau implan berdasarkan materi yang kami cari memiliki
efek mual, sakit kepala, perubahan perasaan atau kegelisahan tetapi pada
kenyataanya ibu yang kami beri penyuluhan tidak mengalami efek tersebut.

4.2 Perubahan Pola Pikir Masyarakat Terkait Kontrasepsi
Setelah diberikan informasi tentang kontrasepsi, pandangan masyarakat
tentang penggunaan alat kontrasepsi terbuka, mereka menjadi tahu jika alat
kontrasepsi tidak hanya digunakan oleh wanita tetapi juga dapat digunakan oleh
laki-laki. Pengetahuan tentang efek positif dan negatif dari penggunaan
kontrasepsi juga meningkat jadi dapat memilih kontrasepsi yang lebih aman,
sehingga

pemahaman

masyarakat

terkait

alat

kontrasepsi

meningkat.

13
13

PENUTUP
Lonjakan angka pertumbuhan penduduk merupakan masalah yang cukup
serius untuk dapat ditemukan solusinya. Pemerintah dalam rangka mengatasi hal
tersebut menetapkan program Keluarga Berencana sebagai program pemerintah dalam
menekan angka pertumbuhan penduduk dan meningkatkan taraf kesehatan reproduksi
pasangan usia subur di Indonesia dengan mengenalkan berbagai macam alat
kontrasepsi. Alat kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dengan baik
jenis, cara penggunaan, maupun kelebihan dan kekurangan dari masing-masing alat
kontrasepsi. Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait alat kontrasepsi.
Demikian laporan ini kami buat sebagai laporan pertanggungjawaban dari
kegiatan penyuluhan tentang alat kontrasepsi yang telah kami laksanakan. Kegiatan
ini tidak akan berhasil tanpa adanya partisipasi dan dukungan dari semua pihak,
karenanya dalam pencapaian kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
setiap pihak yang terlibat. Atas perhatiannya

kami ucapkan terima kasih.

14
14

DAFTAR PUSTAKA
Chakrawati, Fitria dan Suwignyo Siswosuharjo. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil
Sehat.Semarang.
Widodo, F.Y. 2011. Efek Pemakaian Pil Kontrasepsi Kombinasi Terhadap Kadar
Glukosa Darah. Di ambil pada tanggal 28 November 2015 dari
http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/vol1.no2.Juli2011/EFEK%20PE
MAKAIAN%20PIL%20KONTRASEPSI%20KOMBINASI.pdf pada pukul
16.00 WIB
http://www.stikeskusumahusada.ac.id/images/file/20.pdf. Diakses pada tanggal 28
November 2015 pada pukul 20.00 WIB

15
15

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

1 68 145

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kontrasepsi Hormonal di Posyandu Melati II Kelurahan Pamulang Barat 2016

1 4 128

Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kontrasepsi Hormonal di Posyandu Melati II Kelurahan Pamulang Barat 2016

0 8 128

PERSEPSI TENTANG METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DUSUN RUKEMAN RT 03 TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

0 3 67

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN PEMAKAIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Dengan Pemakaian Kontrasepsi Di Puskesmas Kartasura Sukoharjo.

0 3 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Dengan Pemakaian Kontrasepsi Di Puskesmas Kartasura Sukoharjo.

1 3 17

Pengetahuan Perempuan Usia Subur Terhadap Kesehatan Reproduksi.

0 1 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN SERENGAN

0 0 9

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

0 0 5