31
1. Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa hampir seluruh siswa terlibat aktif dalam pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia menggunakan
cakram padat interaktif aktivitas belajar siswa mencapai kriteria tinggi dan sedang, meliputi 33 siswa kelas VIII A dan 35 siswa kelas VIII B kriteria
keaktifan tinggi, dan sejumlah 6 siswa pada kedua kelas kriteria keaktifannya sedang. Kemungkinan ini disebabkan oleh adanya visualisasi dan animasi dari
proses pencernaan, sehingga siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar. Santosa 2004 menyatakan bahwa cakram padat interaktif menampilkan gerak
dan suara yang dapat menarik perhatian siswa terutama pada materi yang sifatnya abstrak, dapat mengurangi keabstrakan suatu materi pembelajaran,
membangkitkan minat baru siswa, mengurangi kebosanan dalam menerima materi dan lebih memotivasi siswa dalam belajar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa siswa ada yang kurang aktif, meliputi 3 siswa kelas VIII A dan 1 siswa kelas VIII B, mereka memberi
tanggapan belum memahami materi sistem pencernaan pada manusia, sulit mengoperasikan cakram padat interaktif, tidak mengulang materi saat mangalami
kesulitan, dan tidak bertanya pada guru saat mengalami kesulitan. Berdasarkan tanggapan yang disampaikan, kurang aktifnya siswa lebih disebabkan oleh faktor
siswa sebagai individu yang belajar. Mereka mengalami kesulitan dalam mengoperasikan cakram padat interaktif, tetapi tidak bertanya pada guru. Mereka
belum memahami materi, tetapi tidak mengulang materi yang dirasa sulit. Dengan demikian perlu kiranya guru lebih aktif menekankan pada siswa bahwa dalam
kegiatan pembelajaran guru akan membantu semua kesulitan yang dialami siswa dan senantiasa mendampinginya selama proses belajar.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunan cakram padat interaktif pada pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia yang
diterapkan pada penelitian dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajarannya.
2. Hasil Belajar Siswa