b. Ma laḥah tersebut tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Na atau ketentuan
ijmak dan Kias. c.
Ma laḥah tersebut tidak mengabaikan ma laḥah yang lebih penting atau setara dengannya.
64
Inilah beberapa kriteria yang harus dipenuhi dan dipahami oleh seseorang yang ini berkecimpung dalam
ma laḥah. Dengan memperhatikan kriteria ini diharapkan penentuan ma laḥah akan jauh dari hawa nafsu.
3. Tujuan Maqashid Syariah
Kegiatan ekonomi tak bisa terlepas dari kegiatan kepemilikan dan harta. Seluruh Ulama telah sepakat bahwasanya memproteksi harta adalah salah satu bagian dari maqashid
syariah dan bagian dari ma la ḥah yang harus dilindungi. Dalam Islam harta juga mempunyai
tempat penting sebagai sarana kebahagian dunia dan akhirat.
65
Menurut Abu Zahrah ada tiga sasaran atau tujuan hukum Islam yaitu sebagai berikut:
a. TahŻĪb al-Fard درفلا بيذهت
Tah ŻĪb al-fard berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu tahŻĪb بيذهت
yang artinya membaguskan atau mendidik dan al-fard درفلا yang artinya individu. Jadi,
tah ŻĪb al-fard dapat diartikan dengan mendidik individu.
Mendidik individu bisa menjadi sumber kebaikan untuk perkumpulan dan tidak menjadi buruk untuk masyarakat. Mendidik individu merupakan sebuah ibadah yang
disyariatkan oleh agama Islam. Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan jiwa dari kotoran- kotoran penyakit dengki yang melekat di hati manusia. Dengan demikian akan tercipta
suasana saling mengasihi, bukan saling berbuat dzalim dan keji diantara sesama Muslim.
66
Berkaitan dengan hal tersebut, Allah berfirman: berbuat dzalim dan keji diantara sesama Muslim. Berkaitan dengan hal tersebut, Allah berfirman dalam
Q.S Al‟Ankab t : 45:
Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab Al Quran dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya
dari ibadat-ibadat yang lain. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
67
64
Al- B i, awābiṭ. hal. 105.
65
Y suf al-Qara wi, Maqā id asy-syarī„ah al-Muta„alliqah bi al-Māl ẒKairo: D r asy-Syur q, 2010ẓ, hal. 10.
66
Muhammad Abu Zahrah, Us ūl al-Fiqh, Kairo: Dār al-fikr al-„Arabiy, tanpa tahun.ẓ, hal. 364.
67
Agus Hidayatullah, et.al., Al-Wasim Al- Qur‟an Tajwid Kode Transliterasi Per Kata, hal.401.
b. Iqāmah al-‘Adl لدع لا ةما قإ
Iq
āmah al-„Adl berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu, iqāmah ةما قإ yang artinya menegakkan dan al-„adl لدع لا yang artinya keadilan. Jadi iqāmah al-
„adl dapat diartikan dengan menegakkan keadilan. Menegakkan keadilan dalam masyarakat, adil baik menyangkut urusan di antara
sesama kaum muslimin maupun dalam hubungan dengan pihak lain non muslim.
68
Berkaitan dengan hal tersebut, Allah berfirman dalam Q.S Al-M ‟idah : 8:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu
menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
69
c. Jalb al-Maslahah