Syaddah Tasydīd Hamzah Penulisan Kata

Contoh : - rau ah al-a f l rau atul a f l : اْلا ْط اف لا ار ْو اض ة - Al- Mad nah al-Munawwarah : اا ْل ام د ْ ي ان ة ا ْل م ا ن و ار ة Al- Mad natul-Munawwarah - al ah : اط ْل احة

5. Syaddah Tasydīd

Syaddah atau tasydīd yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydīd dalam transliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh: Rabban : اان بار Al-Birru : ر بلا Al- ajju : َحا ج Nu„„ima : ُ ن ع َم 6. Kata Sandang. Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu “لا”, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah. 1 Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah huruf l m ل ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf ل tetap berbunyi l. Contoh. - Al-Qalamu : ْلا مالاق - Al-Bad „u : عْي دابْلاا - Al-Jal lu : لاااجلا 2 Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah huruf l m ل ditransliterasikan sesuai dengan bunyi huruf setelahnya, yaitu diganti dengan huruf yang mengikuti kata sandang itu. Contoh: - Ar-Rajulu : ل جرلا viii - As-Sayyidatu : سلا ي ةاد

7. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif Contoh : - Ta‟khu na : خْأات ذ انْو - An-Nau’ : نلا ءْو - Syai‟un : ءْياش - Umirtu : تْر م أ

8. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi„l kata kerja, ism kata benda maupun ḥarf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya: Contoh : - Wa innall ha lahua khair ar-r ziq n : نْي ق زا رلا رْ ياخ او هال اها ن إاو - Wa innall ha lahua khairurr ziq n : نْي ق زا رلا رْ ياخ او هال اها ن إو - Ża auf al-kaila wa al-m z na : ناازْ ي مْلااو الْياكْلا ْو فْواأاف - Fa auful-kaila wal-m z na : ناازْ ي مْلااو الْياكْلا ْو فْواأاف - Ibr h m al-Khal l : لْي لاخْلا مْي هاارْ ب إ - Ibr h mul-Khal l : مْي هاارْ ب إ لْي لاخْلا - Bismill hi majreh wa murs h : ااهاسْر ماو ااهارْجام اها مْس ب - Walill hi ’alan-n si hijju al-baiti : تْيا بْلا ج ح سا نلا ىالاع ه ل لاو - Manista „a ilaihi sab l : ااْي باس هْيال إ اعااطاتْسا نام - Walill hi „alan-n si hijjul-baiti : تْيا بْلا ج ح سا نلا ىالاع ه ل لاو - Man ista ’a ilaihi sab l : ْنام ااْي باس هْيال إ اعااطاتْسا ix 9. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: Huruf kapital yang digunakan untuk menulis awal nama dan permulaan kalimat. Bila nama diri didahulukan dengan kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri sendiri, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh: - Wa m Mu ammadun ill Ras l - Inna awwala baitin wu i„a linn si lalla i bi Bakkata mub rakan - Syahru Rama n al-la unzila f hi al-Qur n - Syahru Rama nal-la unzila f hil-Qur n - Wa laqad ra‟ hu bil-ufuqil-mubin - Al- amdu lill hi Rabbil- „alam n Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh: - Na run minall hi wa fat un qar b - Lill hi al-amru jami„an - Lill hil-amru jami„an - Wall hu bikulli syai‟in „al m

10. Tajwid