Defenisi Perbankan Syariah Analisis perbandingan kinerja PT. BPRS Puduarta Insani dan PT. BPRS Amanah Insan Cita ditinjau dari Maqashid Sharia Index - Repository UIN Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Perbankan Syariah

1. Defenisi Perbankan Syariah

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan bank syariah adalah bank yang dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. 13 Bank Syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang berkekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. Selain itu bank syariah yang biasa disebut Islamic banking atau interest fee banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga riba, spekulasi maisir, dan ketidakpastian atau ketidakjelasan gharar. 14 Bank syariah tidak dapat dilepaskan dari asal usul sistem perbankan syariah itu sendiri, karena pada dasarnya bank syariah dikembangkan dengan menggabungkan antara masalah-masalah duniawi dengan agama. Sehingga dasar tersebut mengharuskan kepatuhan kepada syariat sebagai dasar kehidupan dengan tujuan mendapatkan ridha dari Allah untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat. Oleh karena itu apa yang dijalankan dalam praktek perbankan juga merupakan salah satu aspek muamalah yang harus sesuai dengan syariat Islam. 15 Menurut jenisnya bank syariah terdiri dari: a. Bank Umum Syariah BUS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Islam yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS merupakan badan usaha yang setara dengan bank umum konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan daerah, atau koperasi. Seperti halnya, bank umum konvensional, BUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau bank non devisa. 13 UU RI No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, Pasal 1 Ayat 12. 14 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, hal.1. 15 Ginanjar, “Pengaruh Non Performing Żinancing terhadap Profitabilitas Bank Syariah ẒStudi Pada Bank Syariah Yang Terdaftar di Bursa Efekẓ”, dalam Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol.4 No.2, 2013, hal. 11. 9 b. Unit Usaha Syariah UUS adalah unit kerja di kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang Islam danatau unit Islam. Dalam struktur organisasi, UUS berada satu tingkat di bawah direksi bank umum konvensional yang bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau bank non devisa. c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha perdasarkan prinsip Islam yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS merupakan badan usaha yang setara dengan bank perkreditan rakyat dengan bentuk perseroan terbatas, perusahaan daerah dan koperasi. 16

2. Fungsi Perbankan Syariah