Metode Perancangan Sistem T1 672009001 Full text

5 Gambar 4. Alogaritma Triple DES Definisi dokumen berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia antara lain pertama, surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian. Kedua, barang cetakan atau naskah karangan yang dikirim melalui pos. Ketiga, rekaman suara, gambar dalam film, dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti keterangan.

2. Metode Perancangan Sistem

Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian pada studi kasus di SMP Hamong Putra Lasem, maka diperlukan suatu metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan. Dengan demikian, metode penelitian merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. Pada tahap pertama metode penelitian, yaitu studi pustaka. Hasil pada tahap pertama adalah pemahaman teori tentang sistem pengolahan dokumen sekolah, keamanan data dan informasi, teori Kriptografi, algoritma base64, bahasa pemrograman PHP, basis data MySql dan NetBeans sebagi editor untuk mengimplementasikan aplikasi, dan perancangan aplikasi menggunakan Unified Modelling Language. Tahap kedua, yaitu merancang sistem keamanan data dan membangun aplikasi pengolahan dokumen sekolah yang menerapkan sistem keamanan data yang telah dirancang menggunakan model pengembangan sistem prototype model. Prototype model dipilih karena penelitian ini tidak melakukan operational and maintenance sistem. Hasil tahap kedua, berupa prototipe aplikasi pengolahan dokumen sekolah dengan teknologi web . Tahap selanjutnya adalah tahap ketiga, yaitu melakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibangun pada tahap sebelumnya. Tahap ini dilakukan untuk mengukur unjuk kerja sistem kemanan data pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah di SMP Hamong Putra Lasem. Hasil pada tahap ketiga adalah sebuah aplikasi berbasis web yang dapat layak dipergunakan sebagai aplikasi pengolahan dokumen sekolah oleh pihak SMP Hamong Putra. Tahap terakhir, yaitu tahap pengambilan kesimpulan dan saran, dilanjutkan dengan pembuatan laporan. Laporan diwujudkan dalam bentuk laporan penelitian dan artikel ilmiah sebagai draft jurnal publikasi hasil penelitian ini. Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembangunan aplikasi pengolahan dokumen sekolah pada SMP Hamong Putra Lasem adalah model prototype. Model prototype merupakan sebuah teknik pengumpulan data atau informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Dengan metode prototype ini, pengembang dan pihak SMP Hamong Putra Lasem, yaitu administrator, guru, dan sekaligus siswa, dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan aplikasi pengolahan dokumen sekolah. Secara lengkap, alur model prototype digambarkan seperti pada Gambar 5. 6 Gambar 5 Prototype Model Gambar 4 merupakan gambaran tahapan umum dari prototype model. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap prototype model. Pada tahapan pertama, yaitu listen to customer atau information gathering tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan beberapa perwakilan dari SMP Hamong Putra Lasem, antara lain kepala sekolah, seorang admin sekolah, 3 tiga guru, dan 10 sepuluh siswa. Aktor admin atau administrator sekolah yang dipilih merupakan tenaga administrasi sekolah, yang bertugas sebagai pengolah data atau dokumen sekolah. Pada tahap wawancara dengan Bapak Suradi selaku Kepala Sekolah, diperoleh informasi yaitu data sekolah, yaitu sejarah dan profil SMP Hamong Putra Lasem. Pada tahap wawancara dengan guru, diperoleh informasi yaitu kebutuhan tentang aplikasi teknologi informasi yang mampu menampung dokumen sekolah dan melakukan sharing sebagai alat pendukung penyebaran dokumen dan materi pembelajaran bagi siswa, orang tua atau wali maupun bagi umum, dan mengamankan dokumen sekolah yang bersifat rahasia supaya tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berkentingan, karena server hosting masih menyewa dengan provider web hosting. Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi, yaitu bahwa aplikasi sangat dibutuhkan, khususnya jika ingin mendapatkan materi pembelajaran dari salah seorang guru. Aplikasi juga bermanfaat bagi orang tua atau wali siswa jika ingin mendapatkan selebaran dokumen penting dari pihak sekolah. Biaya penggunaan aplikasi pengolahan dokumen sekolah ini dianggap murah oleh siswa, karena bagi siswa yang berlanggapan internet pada gadget yang dimilikinya tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk penggandaan materi pembelajaran . Tahapan selanjutnya dalam metode prototype yaitu buildrevise mock-up atau membangun aplikasi secara cepat. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi pengolahan dokumen sekolah berbasis web yang memiliki keamanan data berupa dokumen sekolah pada SMP Hamong Putra secara cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama. Pada tahap ini dilakukan uji dan evaluasi prototype oleh user yaitu pengguna seperti tahap wawancara. Uji dan evaluasi prototype digunakan untuk mendapatkan umpan balik apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan user, yaitu actor sistem. Tahap ini dilakukan oleh semua actor Pengguna yaitu Admin sekolah, Guru dan Siswa. Pengujian menggunakan cara uji fungsionalitas sistem, yaitu menggunakan metode Blackbox. Aplikasi web pengolahan dokumen sekolah yang dibangun terdapat proses unggah dan unduh dokumen sekolah telah diuji. Pengujian yang lain adalah pengujian sistem kemanan data yang diterapkan pada aplikasi. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa data dokumen sekolah telah disandikan pada saat melalui jaringan komunikasi dengan internet lewat Hypertext Transfer Protocol http, dan dokumen sekolah juga disandikan pada saat tersimpan didalam memori eksternal server hosting jika dokumen tidak untuk dibagikan kepada siswa maupun publik. 7 Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara sebagai uji responden pada penelitian ini. Jika evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya. Pengamanan data dokumen sekolah pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem menggunakan alogaritma TripleDes dan algoritma base64. Sistem keamanan data memiliki 2 dua proses utama, yaitu proses enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi data dokumen sekolah dijalankan pada saat dokumen dikirim oleh client actor Admin, yang kemudian disimpan didalam folder memori ekternal server. Pada proses enkripsi yang terdapat upload dokumen di dalam libraries PHP terdapat alogarima untuk keamaanan data yaitu TripleDesEncrypt dan Base64_encode. Proses enkripsi dapat dilihat pada Gambar 6. File Dokumen plaintext Base64_encode chipertext File Chiper Mulai Pilih Dokumen Dokumen Dipilih? Ya Tidak Selesai Basis Data Server Simpan ke Folder Server Simpan Alamat Folder TripleDesEncrypt plaintext Chipertext Dokumen Alamat Folder Klik Upload Upload Dipilih? Ya Tidak Gambar 6 Diagram Alir Proses Enkripsi Dokumen Sedangkan, proses dekripsi terdapat pada download dokumen yang ada di dalam libraries PHP terdapat alogarima untuk keamaanan data yaitu TripleDesDecrypt dan Base64_decode .dijalankan pada saat dokumen sekolah berupa ciphertext yang tersimpan dalam memori ekternal server dibaca oleh aplikasi, yang kemudian plaintext atau dokumen sekolah asli hasil dekripsi disimpan kedalam folder berbeda pada server, lalu dikirim ke client pada saat proses unduh pada aplikasi dilakukan. Untuk lebih jelas, proses dekripsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 7. File Chiper Base64_decode chipertext File Plaintext Mulai Pilih Dokumen Dokumen Dipilih? Ya Tidak Selesai Klik Download Download Dipilih? Tidak Basis Data Server Baca Alamat Folder Download File Dokumen TripleDesDecrypt File Chiper Chipertext Dokumen Ya Gambar 7 Diagram Alir Proses Dekripsi Dokumen 8 Aplikasi pengolahan dokumen berbasis web yang memiliki sistem keamanan data menggunakan algoritma base64 ini, dirancang menggunakan Unified Modelling Language UML sebagai pemodelan sistem. UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam sistem yang dibuat telah dirancang menggunakan beberapa diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Perancangan aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem ini dirancang menggunakan UML Unified Modeling Language sebagai pemodelan sistem. Sebuah use case diagram merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dan juga mempresentasikan interaksi antara actor dengan sistem yang dibangun, serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem kepada user atau actor. Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subyek pelaku dalam suatu proses. Use case adalah proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case. Gambar 7 merupakan use case diagram aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem. Pada aplikasi tersebut terdapat 2 dua actor yaitu Guest dan actor Admin. Guest adalah actor sistem bagi siswa, orang tuawali maupun publik pada sistem yang memiliki akses untuk unduh dokumen sekolah yang terdapat pada halaman daftar dokumen. Actor Admin, adalah actor yang telah ditentukan oleh pihak sekolah untuk melakukan kelola dokumen sekolah, yaitu unggah dan unduh dokumen sekolah, seting status sharing atau tidak sharing suatu dokumen. Daftar Dokumen Download extend Search Guest Beranda include include Kategori File include include include Tentang include include Dashboard Logout Kategori Data File Admin Image Header Tabel Daftar include include Edit Hapus extend extend extend extend Browse File extend Simpan Header extend extend Gambar 8 Use Case Diagram Aplikasi Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada sistem pengolahan dokumen sekolah yang dibangun memiliki 2 dua activity diagram utama, yaitu activity diagram upload dokumen dan activity diagram download dokumen. 9 Gambar 9 Activity Diagram Upload Dokumen Gambar 9 menunjukkan activity diagram Admin Sekolah dalam aktivitasnya mengelola konten aplikasi, antara lain kelola dokumen sekolah pada use case Data File, kelola Tentang sekolah, dan kelola image header aplikasi. Actor Admin harus melakukan login sebelum melakukan aktivitasnya. Terlihat bahwa pada saat upload, dokumen sekolah dikenai proses enkripsi, lalu nama file dan alamat penyimpanan ciphertext hasil enkripsi disimpan di dalam basis data. Gambar 10 Activity Diagram Download Dokumen 10 Gambar 10 menunjukkan activity diagram actor Guest yaitu siswa, orang tuawali, dan publik pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem. Terlihat bahwa actor Guest pada halaman Beranda dapat menentukan kategori dokumen yang akan diunduh. Daftar dokumen dengan status sharing ditampilkan pada halaman Beranda aplikasi. Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut. Pada gambar 10 berikut merupakan class diagram aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem yang dikembangkan. Pada class diagram terlihat bahwa terdapat 4 empat class pada aplikasi. Gambar 11 Class Diagram Aplikasi Pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah terdapat 4 empat class yang saling berhubungan. Class Control_Depan memiliki hubungan one-to-many dengan class Mod_login, sehingga memungkinkan class Control_Depan dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam Mod_login. Selain itu, class Control_Depan juga memiliki hubungan one-to-many dengan class Control_Admin, sehingga memungkinkan class Control_Depan dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam Control_Admin. Class Control_Admin juga memiliki hubungan one-to-many dengan class Mod_login dan Mod_Admin, sehingga memungkinkan class Control_Admin dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam class Mod_login dan Mod_Admin.

3. Hasil dan Pembahasan