10 Gambar 10 menunjukkan activity diagram actor Guest yaitu siswa, orang
tuawali, dan publik pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem. Terlihat bahwa actor Guest pada halaman Beranda dapat menentukan kategori
dokumen yang akan diunduh. Daftar dokumen dengan status sharing ditampilkan pada halaman Beranda aplikasi.
Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang
melekat pada class tersebut. Pada gambar 10 berikut merupakan class diagram aplikasi pengolahan dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem yang dikembangkan. Pada
class diagram terlihat bahwa terdapat 4 empat class pada aplikasi.
Gambar 11 Class Diagram
Aplikasi
Pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah terdapat 4 empat class yang saling berhubungan. Class Control_Depan memiliki hubungan one-to-many dengan class
Mod_login, sehingga memungkinkan class Control_Depan dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam Mod_login. Selain itu, class Control_Depan juga memiliki
hubungan one-to-many dengan class Control_Admin, sehingga memungkinkan class Control_Depan dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam Control_Admin.
Class
Control_Admin juga memiliki hubungan one-to-many dengan class Mod_login dan Mod_Admin, sehingga memungkinkan class Control_Admin dapat mengakses
berulangkali setiap operasi dalam class Mod_login dan Mod_Admin.
3. Hasil dan Pembahasan
Pembahasan yang meliputi implementasi rancangan dan pembahasan aplikasi pengelolaan dokumen sekolah. Pembahasan berisi uraian hasil implementasi berdasarkan
yang tertulis dalam bab 3 tiga. Sedangkan analisis hasil akan dilakukan terhadap hasil yang telah diuji dari aplikasi. Aplikasi pengelolaan dokumen sekolah berbasis web
diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql.
Metode pengembangan sistem yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode prototype. Dalam proses implementasi, menghasilkan 2 dua prototipe, yang
berdasarkan hasil pengujian merupakan prototype aplikasi web pengelolaan dokumen
11 sekolah yang sudah sesuai dengan kebutuhan di SMP Hamong Putra Lasem. Untuk lebih
memperjelas proses pengembangan sistem dapat dilihat dalam Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1 Dokumentasi Prototipe I
No Spesifikasi Deskripsi
Testing dan Validasi Ket.
1 Login
Proses Login untuk user Dapat Dilakukan
OK 2
Kelola Image
Header aplikasi
oleh Admin Proses tambah
Admin dapat tambah
image header aplikasi.
OK Proses update image
header aplikasi
Admin dapat mengganti image header
aplikasi. OK
3 Kelola
data kategori dokumen
sekolah oleh
Admin Proses tambah kategori
dokumen Admin
dapat tambah kategori dokumen
OK Proses ubah kategori
dokumen Admin dapat mengubah
kategori dokumen OK
Proses hapus kategori dokumen
Admin dapat menghapus kategori dokumen
OK 4
Kelola data
Tentang oleh
Admin Proses
tambah data
Tentang Admin
dapat tambah data Tentang
OK Proses
update data
Tentang Admin dapat ubah data
Tentang OK
5 Kelola dokumen
sekolah oleh
Admin Proses tambah dokumen
sekolah Admin
dapat tambah dokumen sekolah
OK Proses ubah dokumen
sekolah Admin dapat mengubah
dokumen sekolah OK
Proses hapus dokumen sekolah
Admin dapat menghapus dokumen sekolah
OK Proses
setting share
dokumen Admin dapat merubah
status sharing dokumen sekolah
Ok Proses
download dokumen
Admin dapat mengunduh dokumen sekolah
OK 6
Download dokumen sekolah
oleh Guest Proses search dokumen
sekolah Guest
mencari dokumen OK
Proses download
dokumen Guest
dapat mengunduh dokumen sekolah
OK 7
Ubah Password oleh user Admin
Proses verifikasi
password lama.
Adanya verifikasi
inputan password lama. OK
Proses verifikasi
password baru.
Adanya verifikasi dan konfirmasi
masukkan password baru.
OK Setting password
baru OK
12
Tabel 2 Dokumentasi Prototipe II
No Spesifikasi Deskripsi
Testing dan Validasi Ket.
1 Login
Proses Login untuk user Dapat Dilakukan
OK 2
Kelola Image
Header aplikasi
oleh Admin Proses tambah
Admin dapat tambah
image header aplikasi.
OK Proses update image
header aplikasi
Admin dapat mengganti image header
aplikasi. OK
3 Kelola
data kategori dokumen
sekolah oleh
Admin Proses tambah kategori
dokumen Admin
dapat tambah kategori dokumen
OK Proses ubah kategori
dokumen Admin dapat mengubah
kategori dokumen OK
Proses hapus kategori dokumen
Admin dapat menghapus kategori dokumen
OK 4
Kelola data
Tentang oleh
Admin Proses
tambah data
Tentang Admin
dapat tambah data Tentang
OK Proses
update data
Tentang Admin dapat ubah data
Tentang OK
5 Kelola dokumen
sekolah oleh
Admin Proses tambah dokumen
sekolah Admin
dapat tambah dokumen sekolah
OK Proses ubah dokumen
sekolah Admin dapat mengubah
dokumen sekolah OK
Proses hapus dokumen sekolah
Admin dapat menghapus dokumen sekolah
OK Proses
setting share
dokumen Admin dapat merubah
status sharing dokumen sekolah
Ok Proses
download dokumen
Admin dapat mengunduh dokumen sekolah
OK 6
Download dokumen sekolah
oleh Guest Proses search dokumen
sekolah Guest
mencari dokumen OK
Proses download
dokumen Guest
dapat mengunduh dokumen sekolah
OK 7
Ubah Password oleh user Admin
Proses verifikasi
password lama.
Adanya verifikasi input password
lama. OK
Proses verifikasi
password baru.
Adanya verifikasi dan konfirmasi
masukkan password
baru. OK
Setting password baru
OK
Aplikasi pengelolaan dokumen sekolah berbasis web dirancang dan dibangun guna memberikan bentuk prototipe dalam upaya pihak sekolah SMP Hamong Putra
Lasem memberikan sarana berupa media sharing resource berupa dokumen, dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah. Melalui aplikasi hasil penelitian ini,
diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak sekolah administrator maupun guru dalam mendistribusikan dokumen sekolah kepada siswa maupun sivitas sekolah.
Untuk dapat mewujudkan tersebut, maka diperlukan teknologi web dalam impelementasinya, sehingga dapat diakses secara bersama dan bersifat online. Oleh
karena hal tersebut, maka sistem diberi layanan login seperti terlihat pada Gambar 12, supaya dapat memberikan jaminan terhadap validitas dokumen yang disajikan sebagai
konten aplikasi.
13
Gambar 12 Form Login
Setelah login berhasil maka actor Admin masuk dalam Beranda Utama Admin. Untuk lebih jelas, terlihat pada Gambar 13 tampilan Beranda Utama Admin.
Gambar 13 Tampilan Beranda Utama Actor Admin
Pada beranda utama actor Admin memiliki fasilitas yaitu Kelola Kategori, Kelola Data File, Kelola Data Tentang, Kelola Image Header dan Ganti Password. Kelola Data
File merupakan fasilitas bagi actor Admin untuk mengelola dokumen sekolah sebagai konten pada aplikasi. Tampilan halaman kelola dokumen sekolah pada actor Admin
dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 Tampilan Halaman Kelola Dokumen Sekolah Actor Admin
Fokus utama penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem keamanan data bagi dokumen sekolah pada aplikasi pengelolaan dokumen berbasis web.
Keamanan data dokumen sekolah dilakukan mengunakan algoritma base64. Terlihat pada gambar 13, bahwa dokumen sekolah yang bersifat rahasia, diunggah kedalam aplikasi
pengelolaan dokumen sekolah akan dilakukan proses enkripsi dan diberi status sharing
“Tidak”, sehingga dokumen tersebut tidak ditampilkan dan diunduh oleh actor Guest
14 yaitu siswa maupun publik. Dokumen sekolah akan dikenai proses dekripsi jika status
sharing menjadi “Iya”, sehingga dokumen akan ditampilkan pada daftar dokumen
berdasarkan kategori, dan dapat diunduh oleh actor Guest. Proses ubah status sharing dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 15
Tampilan Ubah Status Sharing
G
ambar 15 memperlihatkan proses ubah status sharing “Tidak” menjadi “Iya”
yang memiliki arti bahwa dokumen tersebut akan dikenai proses dekripsi menggunakan algoritma base64. Hasil perubahan status sharing dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16
Tampilan Status Sharing “Iya”
Proses enkripsi dokumen sekolah SMP Hamong Putra Lasem pada penelitian ini dilakukan pada saat dokumen diunggah kedalam aplikasi, atau pada saat perubahan status
sharing dokumen dari “Iya” menjadi “Tidak”. Proses enkripsi dapat dilihat pada Kode
Program 1 yang merupakan fungsi Encrypt yang mengelola proses enkripsi dokumen sekolah.
Kode Program 1 Fungsi Encrypt Dokumen Sekolah
1. function Encryptsource, destination {
2. key = passwordDR0wSSP6660juht;
3. iv = password;
4. if extension_loadedmcrypt === true {
5. if is_filesource === true {
6. source = file_get_contentssource;
7. encryptedSource = this-TripleDesEncryptsource, key, iv;
8. if file_put_contentsdestination, encryptedSource, LOCK_EX == false {
Baris 1 merupakan nama fungsi, dimana source menyimpan alamat file akan dikenai proses enkripsi, sedangkan destination merupakan alamat folder penyimpanan hasil
enkripsi atau file ciphertext. Baris 2 dan baris 3 menentukan kunci yang akan digunakan untuk proses enkripsi data. Baris 4 mengecek modul php sudah support mcrypt atau
belum. Baris 5 mengecek apakah file tersedia atau tidak. Baris 6 mengubah file menjadi string
. Baris 7 proses enkripsi dengan memanggil fungsi TripleDesEncrypt dengan mengirim 2 parameter. Baris 8 mengubah string hasil enkripsi menjadi file.
15 Pada Kode Program 1 di baris ke-7, terlihat bahwa fungsi memanggil fungsi
bernama TripleDesEncrypt untuk proses utama enkripsi file dokumen sekolah. Proses fungsi TripleDesEncrypt dapat dilihat pada Kode Program 2.
Kode Program 2 Fungsi TripleDesEncrypt
1. function TripleDesEncryptbuffer, key, iv {
2. cipher = mcrypt_module_openMCRYPT_3DES, , cbc, ;
3. buffer.=___EOT;
4. extra = 8 - strlenbuffer 8;
5. if extra 0 {
6. for i = 0; i extra; i++ {
7. buffer .= _;}}
8. mcrypt_generic_initcipher, key, iv;
9. result = mcrypt_genericcipher, buffer;
10. mcrypt_generic_deinitcipher; 11. return base64_encoderesult;
Pada Kode Program 2. terlihat bahwa baris 1 merupakan penamaan fungsi. Baris 2 menentukan tipe module enkripsi yang akan digunakan. Baris 3 sampai baris 4
menambahkan karakter pada buffer. Baris 5 sampai dengan baris 7 mengecek jika karakter kurang dari 8 maka akan ditambahkan karakter _ untuk menjadikan data menjadi
8 karakter. Baris 8 menetapkan tipe enkripsi baris 2 dengan menyertakan password. Baris 9 memproses enkripsi file buffer dengan tipe enkripsi baris 8. Baris 10 menutup tipe
enkripsi baris 2. Baris 11 mengembalikan hasil enkripsi.
Proses dekripsi dokumen sekolah pada aplikasi pengolahan dokumen sekolah dilakukan pada saat perubahan status sharing
dokumen dari “Iya” menjadi “Tidak”, dan saat proses download yang dilakukan oleh actor Admin. Proses dekripsi dapat dilihat
pada Kode Program 3 yang merupakan fungsi Decrypt yang mengelola proses dekripsi dokumen.
Kode Program 3
Fungsi Decrypt Dokumen Sekolah
1. function Decryptsource, destination { 2. key = passwordDR0wSSP6660juht;
3. iv = password; 4. if extension_loadedmcrypt === true {
5. if is_filesource === true { 6. source = file_get_contentssource;
7. decryptedSource = self::TripleDesDecryptsource, key, iv; 8. if file_put_contentsdestination, decryptedSource, LOCK_EX == false {
…
Baris 1 merupakan penamaan fungsi. Baris 2 sampai baris 3 menentukan password yang akan digunakan. Baris 4 mengecek modul php sudah support mcrypt. Baris 5 mengecek
apakah file tersedia atau tidak. Baris 6 mengubah file menjadi string. Baris 7 proses enkripsi dengan memanggil fungsi TripleDesDecrypt dengan mengirim 3 parameter.
Baris 8 mengubah string hasil dekripsi menjadi file.
Pada Kode Program 3 di baris ke-7, terlihat bahwa fungsi memanggil fungsi bernama TripleDesDecrypt untuk proses utama dekripsi file dokumen sekolah. Proses
fungsi TripleDesDecrypt dapat dilihat pada Kode Program 4.
Kode Program 4.4 Fungsi TripleDesDecrypt
1. function TripleDesDecryptbuffer, key, iv {
2. buffer = base64_decodebuffer;
3. cipher = mcrypt_module_openMCRYPT_3DES, , cbc, ;
4. mcrypt_generic_initcipher, key, iv;
5. result = mdecrypt_genericcipher, buffer;
6. result = substrresult, 0, strposresult, ___EOT;
7. mcrypt_generic_deinitcipher;
8. return result;
16 Pada Kode Program 4 terlihat bahwa baris 1 adalah penamaan fungsi. Baris 2
mengembalikan string encode buffer. Baris 3 menentukan tipe module dekripsi yang akan digunakan. Baris 4 menetapkan tipe dekripsi baris 3 dengan menyertakan password. Baris
5 memproses dekripsi file buffer dengan tipe dekripsi baris 4. Baris 6 menghilangkan karakter tertentu karakter tambahan. Baris 7 menutup tipe dekripsi baris 3. Baris 8
mengembalikan hasil.
4. Uji Sistem