Rumah Bapak Sudana cukup mudah untuk diakses karena jalan menuju rumah sudah berupa jalan setapak dari beton. Dalam kesehariannya, Bapak Sudana merupakan
seorang petani yang bekerja di CV. Rimba Bali dimana Bapak Sudana bekerja di bagian penanaman kebun di villa dimana pekerjaan ini dibayar per hari oleh
perusahaaan. Ibu Ni Made Tunduh selaku istri juga bekerja sebagai buruh tani serabutan dengan penghasilan yang pas-pasan. Di rumah Bapak Sudana sudah terdapat
listrik 450 watt untuk masalah air di rumah Bapak Sudana digunakan untuk semua rumah yang digunakan dan biasanya setiap KK dirumah terseut membayar 20 ribu per
bulan.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Berbicara masalah pendapatan, sebagai petani serabutan keluarga Bapak Sudana memiliki penghasilan yang tidak tetap setiap bulannya. Jika diuangkan penghasilan
keluarga Bapak Sudana sekitar Rp 40.000hari, tetapi jika jam kerja Bapak Sudana melebihi biasanya dapat tambahan 5.000per jamnya. Bila terdapat penghasilan
tambahan yang diperoleh keluarga Bapak Sudana, itu hanya bersifat sewaktu-waktu dari hasil istrinya menjadi beruh tani di ladang orang lain.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran Bapak I Nyoman Sudana untuk kebutuhan sehari-hari yang utama adalah untuk biaya makan. Dalam per harinya untuk memenuhi kebutuhan makan
seluruh keluarganya, rata-rata beliau menghabiskan biaya sekitar Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Selain itu kebutuhan lainnya adalah biaya bensin untuk kebutuhan
operasional sehari-hari keluarga Bapak Sudana. b.
Listrik dan Air Keluarga Bapak Mendra memiliki aliran listrik dengan daya 450 watt untuk
biaya listrik pada keluarga Bapak Sudana kurang lebih membayar tagihan listik Rp 25.000 setiap bulannya. Air untuk kebutuhan MCK dan memasak Bapak I Nyoman
Sudana diperoleh dari sambungan pipa mata air dari Banjar Sriteja. Sambungan pipa ini bisa diperolehnya dari bantuan sekaa subak desa. Air tersebut digunakan oleh
Bapak Mendra sebagai air mimum, mencuci, memasak dan segala hal yang memerlukan air dilakukan disana. Untuk biaya air sendiri Bapak Nyoman Sudana
membayar tagihan 20.000 setiap bulannya yang dibayar di Kelian Banjar.
c. Pendidikan
Untuk sektor pendidikan, Bapak Sudana memiliki putra yang masih duduk di bangku SMK. Untuk masalah biaya sekolah kurang lebih menghabiskan uang
200.000 setiap bulannya. Bapak Sudana juga selalu berusaha mencari beasiswa bagi anaknya agar meringkankan beban biaya keluarganya.
d. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Bapak Sudana dan istri beserta anaknya tidak pernah mengalami sakit yang sangat serius. Sakit yang paling sering yang dialami Keluarga
Bapak Sudana adalah tekanan darah tinggi. Biasanya jika dirasa sakit yang lumayan serius, pengobatan yang dilakukan adalah dengan pergi ke puskesmas pembantu
yang terletak di Banjar Majangan. Kelurga beliau memiliki tanggungan kesehatan JKBM.
e. Rohani
Pengeluaran Bapak Sudana dalam bidang rohani adalah pengeluaran untuk membuat canang untuk kegiatan persembahyangan sehari-hari yakni sekitar Rp
5.000hari. Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani lainnya yaitu pada saat ada hari raya agama besar dan jumlah pengeluarannya tidak menentu.
f. Sosial
Pengeluaran sosial keluarga Bapak Sudana sangat jarang terjadi kecuali pada saat ada orang meninggal, menikah atau pada saat piodalan. Rata-rata biaya yang
dikeluarkan pun hanya Rp. 20.000 untuk membeli beras dan gula saat ada kematian.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga