UPI Ka mpus Ta sikma la ya
165
Jurnal Saung Guru: Vol. VIII No.2 April 2016
Gambar 2 Kerangka Pemikiran
KONDISI IDEAL
ANALISIS EKSTERNAL Peluang dan Ancaman
STUDI TERDAHULU
FOKUS PENELITIAN
- Konsep Manajemen
- Konsep Pembiayaan
Pendidikan -
Manajemen Pembiayaan Pendidikan
- Manajemen Sarana
Prasarana -
Manajemen Proses Belajar Mengajar
- Manajemen Pengelolaan
Pendidikan, Manajemen Mutu Layanan Pendidikan
KAJIAN TEORI -
Konsep Manajemen -
Konsep Pembiayaan Pendidikan
- Manajemen Pembiayaan
Pendidikan -
Manajemen Sarana Prasarana
- Manajemen Proses Belajar
Mengajar -
Manajemen Pengelolaan Pendidikan, Manajemen
Mutu Layanan Pendidikan KONDISI
AKTUAL ANALISIS INTERNAL
Kekuatan dan Keterarahan EVALUASI
GAP ACUAN
Renstra Nilai, Visi, Misi, Teknik
MUTU LAYANAN PENDIDIKAN
DASAR
UMPAN BALIK
lemahnya pemberdayaan
sekolah dalam hal anggaran dan bervariasinya
dukungan masyarakat
terhadap anggaran
pendidikan semua
ini merupakan problematika pembiayaan
pendidikan salah
satunya untuk
penuntasan Wajar 12 Tahun. Penelitian ini menggunakan metode
metode
descriptive survey
dan
explanatory survey
. Tipe penyelidikan yang dilakukan adalah
causalities
karena menerangkan suatu pengaruh dari satu variabe1 terhadap variabel
lainnya. Adapun
time horizon
adalah
cross sectional
, karena penelitian ini dilakukan pada waktu tertentu. Dalam
penelitian ini, yang menjadi Objek penelitian adalah Pembiayaan Pen-
didikan. Berdasarkan objek penelitian ini, maka dapat dianalisis sebagai
berikut: 1 besar pengaruh pembia- yaan pendidikan untuk sarana pra-
sarana terhadap peningkatan mutu layanan pendidikan dasar; 2 besar
pengaruh
pembiayaan pendidikan
untuk pengelolaan pendidikan terhadap peningkatan mutu layanan pendidikan
daur 3 besar pengaruh pembiayaan pendidikan
untuk proses
belajar terhadap mutu layanan pendidikan
dasar; 4 besar pengaruh pembiayaan pendidikan untuk sarana prasaran,
pengelolaan,
dan proses
belajar mengajar
secara bersama-sama
terhadap peningkatan mutu layanan pendidikan dasar.
Kerangka pemikiran penelitian ini divisualisasika seperti berikut
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Potensi dan Kekuatan
Potention Strenght
Pembiayaan Pendidikan
untuk Sarana Prasarana, Pengelolaan Pendidikan, Proses Pembelajaran dan
Mutu Layanan Pendidikan
Potensi dan kekuatan yang bisa menjadi
daya dukung
terhadap keputusan
dan kebijakan
Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya tentang
pembiayaan pendidikan untuk pening- katan mutu layanan pendidikan dasar
sebagai berikut:
Diterbitkannya berbagai perun- dang-undangan,
peraturan yang
mengatur penyelenggaraan pendidikan. Tingginya minat masyarakat untuk
mengikuti proses pendidikan dengan harapan
dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai hidup.
Dorongan pemerintah agar sektor dunia usaha, dunia industri, masya-
rakat dan orang tua siswa agar berpartisipasi
aktif dalam
hal penyelenggaraan pendidikan.
Setiap tahun anggaran pemerintah Kota Tasikmalaya selalu mengalokasi
dana untuk pembiayaan pendidikan dasar.
Masalah, Hambatan
dan Kelemahan
Weakness
Pembiayaan Pendidikan untuk Sarana Prasarana,
Pengelolaan Pendidikan,
Proses Pembelajaran dan Mutu Layanan
Pendidikan. Beberapa masalah, ham-batan dan
kelemahan tentang
pembiayaan pen-didikan untuk pening-katan mutu
layanan pendidikan dasar di
Kota Tasikmalaya
sebagai berikut: Anggaran
pembiayaan pendidikan yang diajukan
dari Dinas Pendidikan ke Tim Anggaran Pemerin-
tah Daerah TAPD dan DPRD Kota Tasikmalaya
Nana Herdiana Abdurrahman .
Manajemen Biaya Pedidikan
166
setelah melalui pembahasan, tidak semua usulan disetujui atau sebagian
dilakukan pemangkasan
anggaran dengan alasan anggaran keuangan
terbatas atau
dialokasikan untuk
kegiatan pembiayaan di unit kerja yang lain.
Keterbatasan Sumber Daya Manu- sia SDM yang memiliki keterampilan
dalam mengelola
pembiayaan pendidikan dasar.
Dukungan partisipasi dari berbagai pihak dunia usaha, dunia industri,
masyarakat umum, dan orang tua siswa
terhadap pembiayaan
pendidikan khususnya masih dirasakan lemah.
Kecenderungan Langkah Strategis ke
Depan untuk
Menentukan Keputusan
dan Kebijakan
Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya
Berdasarkan hasil analisis dapat ditentukan
kecenderungan langkah
strategis ke depan untuk menentukan keputusan
dan kebijakan
Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, sebagai
berikut: Sesuai UU No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa kewajiban bagi orang tua untuk
memberikan pendidikan dasar bagi anaknya dan pendanaan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat. Dengan adanya kebijakan Negara yang membagi tanggung jawab
kepada masyarakat untuk menyeleng- garakan dan mendanai pendidikan
dasar termasuk wajib belajar 12 tahun yang seharusnya menjadi kewajiban
negara sepenuhnya, akan menimbulkan kecenderungan bagi para penyeleng-
garaan pendidikan untuk melakukan pemungutan biaya pendidikan pada
awal tahun kepada orang tua peserta didik
yang dipergunakan
untuk keperluan pengadaan sarana prasarana,
pengelolaan pendidikan dan proses pembelajaran pendidikan dasar. Hal ini
terjadi karena bantuan dana dari pemerintah sering kali terjadi terlambat
diterima oleh penyelenggara pendi- dikan.
Pemerintah harus mengalokasikan biaya
pendidikan 20
dari keseluruhan Total APBD, di luar gaji
pegawaiguru, berdasarkan
data dilapangan untuk menentukan biaya
pendidikan 20 dari total APBD, Sulit untuk
bisa direalisasikan
oleh pemerintah daerah tanpa ada bantuan
pembiayaan yang sumber dananya dari APBN
karena anggaean
APBD jumlahnya masih terbatas.
Biaya pendidikan dasar yang tinggi, ada kecenderungan akan banyak
anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu yang tidak dapat mendapatkan
layanan pendidikan dasar yang layak.
Dengan adanya bantuan biaya pendidikan dari pemerintah pusat, ada
kecenderungan biaya pendidikan yang dialokasikan
di APBD
menjadi berkurang karena dana yang ada
dipergunakan untuk bidang kegiatan yang lain.
Masih sering diketemukan bebe- rapa kasus penyalahgunaan keuangan
dan tidak transparansi keuangan di bidang pendidikan dasar.
Langkah konkret ke depan sebagai kunci keberhasilan Dinas Pendidikan
Kota Tasikmalaya untuk menentukan keputusan dan Kebijakan tentang
Pembiayaan
Peningkatan Mutu
Layanan Pendidikan Faktor-faktor kunci keberhasilan
yang mungkin
menjadi alternatif
strategi menentukan keputusan dan kebijakan
tentang pembiayaan
pendidikan untuk peningkatan mutu layanan
pendidikan di
Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, yaitu:
Komitmen pemerintah
untuk meningkatkan
pelayanan dalam
pemenuhan hak dasar pendidikan harus dibuktikan
dengan pengalokasian
UPI Ka mpus Ta sikma la ya
167
Jurnal Saung Guru: Vol. VIII No.2 April 2016
anggaran pendidikan minimal 20 dari keseluruhan total APBD.
Semua anak didik yang tergolong mampu dan atau dari kelompok kurang
mampu diberi kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan dasar
yang biayanya dapat dijangkau oleh semua pihak.
Mendorong Pemerintah Daerah, DPRD dan masyarakat agar bisa
mencari dana
untuk keperluan
peningkatan layanan pendidikan dasar. Meninjau kembali segala jenis
perundang-undangan dan peraturan yang isinya tidak berorientasi pada
pemenuhan hak rakyat atau pendidikan berkualitas
dengan biaya
yang terjangkau.
Pemerintah Kota
Tasikmalaya agar
setiap tahun
anggaran mengalokasikan
dana untuk
peningkatan layanan pendidikan dasar dengan maksimal agar semua anak
didik bisa terlayani dengan baik. C.
Simpulan
Pembiayaan pendidikan di Kota Tasikmalaya untuk sarana prasarana
memiliki urutan anggaran terbesar tetapi belum memenuhi kebutuhan
keharusannya, sehingga berdampak pada
kekuranglengkapan sarana
prasarana penunjang mutu layanan pendidikan
dasar. Akan
tetapi berdasarkan
hasil uji
hipotesis menunjukkan
bahwa pembiayaan
pendidikan untuk sarana prasarana berpengaruh
signifikan terhadap
peningkatan mutu layanan pendidikan dasar. Artinya jika pembiayaan untuk
sarana prasarana ditingkatkan maka mutu layanan pendidikan dasar akan
meningkat pula.
Pembiayaan pendidikan di Kota Tasikmalaya
untuk pengelolaan
pendidikan memiliki urutan anggaran terkecil, sehingga berdampak pada
kualitas pengelolaan sekolah yang belum memenuhi harapan. Akan tetapi
berdasarkan hasil
uji hipotesis
menunjukkan bahwa
pembiayaan pendidikan
untuk pengelolaan
pendidikan berpengaruh
signifikan terhadap mutu layanan pendidikan
dasar. Artinya
jika pembiayaan
pendidikan untuk
pengelolaan pendidikan ditingkatkan, maka mutu
layanan pendidikan
dasar akan
meningkat pula. Pembiayaan pendidikan di Kota
Tasikmalaya untuk
proses pembelajaran di dalam kelas tidak
dianggarkan melalui anggaran khusus tetapi melalui Bantuan Operasional
Sekolah BOS dan kreativitas serta swadaya dari guru kelasbidang studi.
Akan tetapi berdasarkan hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa
pembiayaan pendidikan untuk proses belajar
berpengaruh signifikan
terhadap mutu layanan pendidikan dasar.
Artinya jika
pembiayaan pendidikan untuk proses pembelajaran
ditingkatkan, maka mutu layanan pendidikan dasar akan meningkat pula.
Pembiayaan pendidikan di Kota Tasikmalaya untuk sarana prasarana,
pengelolaan pendidikan, dan proses pembelajaran tidak dianggarkan sesuai
proporsi kebutuhan dan keinginan
want and need
anggaran. Anggaran APBD dan APBN lebih cenderung
menggunakan pendekatan
money follow function
Jumlah anggaran ditentukan terlebih dahulu baru diikuti
oleh penentuan fungsi pembiayaan. Akan tetapi berdasarkan hasil uji
hipotesis
menunjukkan bahwa
pembiayaan pendidikan untuk sarana prasarana, pengelolaan pendidikan dan
proses pembelajaran secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap
mutu
layanan pendidikan
dasar. Artinya jika pembiayaan pendidikan
untuk sarana prasarana, pengelolaan pendidikan dan proses pembelajaran
mengajar
secara bersama-sama
ditingkatkan, maka mutu layanan pendidikan dasar akan meningkat pula.
Nana Herdiana Abdurrahman .
Manajemen Biaya Pedidikan
168
1. Pembiayaan pendidikan di Kota
Tasikmalaya untuk
sarana prasarana, pengelolaan pendidikan
dan proses pembelajaran untuk peningkatan
mutu layanan
pendidikan dasar belum sesuai dengan harapan.
D. Daftar Rujukan