Profil Keluarga Dampingan Ekonomi Keluarga Dampingan

1

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Bab I akan memaparkan mengenai gambaran umum terkait keluarga dampingan yang diteliti oleh mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana. Penggambaran mengenai keluarga dampingan bertujuan untuk menjelaskan program keluarga dampingan yang telah dilakukan oleh mahasiswa. Adapun keluarga dampingan dalam penelitian ini adalah Bapak I Wayan Daging. Gambaran umum terkait bapak I Wayan Daging akan dijelaskan secara terperinci dalam pembahasan dibawah.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Th Pendidikan Pekerjaan Ket 1 I Wayan Daging Belum Kawin 87 - Tidak Bekerja 2 Ni Kadek Sumantri Belum Kawin 75 - Tidak Bekerja 3. Ni Ketut Sriapa Kawin 70 - Tidak Bekerja 4. I Wayan Kebek Belum Kawin 67 - Tidak Bekerja Tabel 1.1 Profil Keluarga Bapak I Wayan Daging Bapak I Wayan Daging merupakan keluarga dampingan di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Bapak I Wayan Daging bertempat tinggal di Dusun Tihingan, Desa Tihingan. Bapak I Wayan Daging tidak menikah sehingga beliau tinggal bersama 2 keluarga dari keponakannya yang bernama Bapak I Wayan Padet, I Made Punduh dan Gede Damin. Tempat tinggal bapak I Wayan Daging sederhana dengan 4 buah bangunan. Dalam rumah tersebut ditempati oleh empat KK yakni Bapak I Wayan Daging, I Wayan Padet, I Made Punduh dan Gede Damin Bapak I Wayan Daging tidak bekerja tapi sesekali saat kondisi kesehatannya sedang dalam kondisi baik bapak I Wayan Daging membantu keluarga keponakannya untuk membersihkan atau mengamplas gong untuk meringankan beban dari keluarga keponakannya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan, bapak Wayan meminta kepada keluarga keponakannya, dikarenakan usia yang tidak produktif lagi dan masalah fisik

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Bapak I Wayan Daginng tidak bekerja dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bapak Wayan hanya mengandalkan bantuan dari keluarga keponakan yang tinggal bersamanya. Namun sesekali bapak Wayan ikut membantu keluarga keponakannya untuk membersihkan gong sebagai balas jasa dari bantuan yang diberikan oleh keponakannya tersebut. Dapat dilihat, bahwa ekonomi Bapak I Wayan Daging sangat jauh dari kata layak atau cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, bapak Wayan hanya mengandalkan bantuan dari keluarga lain

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan

Bapak I Wayan Daging tidak memiliki pendapatan karena bapak Wayan tidak bekerja dan hanya bekerja sesekali saat kondisi kesehatannya baik, bapak Wayan biasanya membantu 3 keponakannya untuk membersihkan dan mengamplas gong untuk membalas jasa keponakannya yang menganggung biaya hidupnya

1.2.2 Pengeluaran Kebutuhan

a. Kebutuhan Sehari-hari Pengeluaran kebutuhan keluarga bapak Wayan tidak dapat diketahui pasti. Hal ini disebabkan, bapak Wayan tinggal bersama keponakannya dan bergantung pada keluarga keponakannya dalam memperoleh kebutuhan sehari-harinya. Tidak ada lagi tanggungan terhadap anak maupun cucu karena bapak Wayan tidak menikah. b. Pendidikan Pengeluaran di bidang pendidikan tidak ada, karena bapak I Wayan Daging tidak menikah sehingga tidak memiliki anak ataupun keluarga lain untuk dibiayai pendidikannya c. Kesehatan Kondisi kesehatan bapak I Wayan Daging tidak baik karena bapak Wayan sudah berumur tua kurang lebih 87 tahun sehingga bapak Wayan memiliki beberapa penyakit yang sering mendadak kambuh seperti sesak, sakit kaki dan mata bapak Wayan sudah tidak melihat jelas lagi. Bapak Wayan pernah terserang penyakit TBC sekitar 9 bulan yang lalu. Dalam kondisi kesehatan seperti itu bapak Wayan belum mendapatkan bantuan dalam bidang kesehatan. d. Sosial Budaya Dari segi kehidupan sosial Bapak I Wayan Daging mengakui bahwa dana harus diluangkan untuk kehidupan sosialnya namun karena faktor usia yang sudah tua dan 4 keterbatasan dana yang dimilikinya maka bapak Wayan tidak ikut berpartisipasi dalam lingkungan sosial di sekitar tempat tinggalnya . e. Kerohanian Pengeluaran dalam bidang kerohanian bapak Wayan tidak dapat diketahui pasti karena untuk keperluan kerohanian seperti mebanten dan pengeluaran saat odalan di bantu oleh keluarga keponakannya. 5

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH