Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tihingan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kihingan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2015

DESA/KELURAHAN

: TIHINGAN

KECAMATAN

: BANJARANGKAN

KABUPATEN

: KLUNGKUNG

Disusun oleh :

I Gede Arya Megantara

1221105010

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

2015


(2)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian program KK dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Bapak selaku dosen pembimbing lapangan Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si.,M.Si

yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak I Nyoman Suartika, SS selaku Kepala Desa Tihingan yang membantu penulis

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di KK Dampingan.

3. Bapak I Wayan Mandoran sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi

informasi mengenai keluarganya.

4. Bapak I Komang Budiarta selaku Kepala Dusun Dinas Banjar Tihingan yang telah

memberi informasi mengenai KK Dampingan.

5. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerjasama selama KKN PPM ini serta

pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari yang diharapkan oleh pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mengharapkan kritik dan saran pada pembaca yang membangun. Penulis mengharapkan dapat memahami dan menyelesaikan program non tema KKN dampingan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Tihingan, 25 Agustus 2016


(3)

Daftar Isi

Judul

Halaman Pengesahan ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar isi... iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.3 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3

1.4 Pengeluaran Kebutuhan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 7

3.1.1 Program Pemberian Selimut dan Bantal ... 7

3.1.2 Program Bantuan Sembako... 8

3.1.3 Program Baju dan Lampu ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Program Kegiatan Pendampingan Keluarga ... 11

4.1.1 Waktu ... 11

4.1.2 Lokasi... 11

4.1.3 Pelaksanaan ... 11

4.2 Hasil Program Pendampingan Keluarga ... 11


(4)

Bab V PENUTUP

5.1 Simpulan ... 13 5.2 Rekomendasi ... 13


(5)

(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Bab I akan memaparkan mengenai gambaran umum dari keluarga dampingan yang diteliti oleh mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana. Program Keluarga Dampingan merupakan salah program kerja yang wajib dilaksanakan oleh peserta KKN PPM XIII tahun 2016. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari permasalahan yang dighadapi oleh keluarga pra-sejahtera agar nantinya mahasiswa dapat membantu mengidentifikasi masalah serta pemberian solusi sehingga dapat bermanfaat meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan hidup keluarga dampingan oleh mahasiswa yang telah ditunjuk. Penggambaran mengenai keluarga dampingan bertujuan untuk menjelaskan program keluarga dampingan yang telah dilakukan oleh mahasiswa. Adapun keluarga dampingan dalam penelitian ini adalah keluarga dari I Wayan Momdoran. Gambaran umum terkait keluarga bapak I Wayan Mondoran akan dijelaskan secara terperinci dalam pembahasan dibawah.

1.1Profil Keluarga Dampingan

No Nama Status

Umur (Th)

Pendidikan Pekerjaan Ket

1

I Wayan Mondoran

Belum Kawin

76 - Petani/Pekebun

2

Ni Nengah Muklik

Belum Kawin

75 - Tidak bekerja


(7)

Keluarga bapak I Wayan Mondoran merupakan keluarga dampingan yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Mungguna, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan. Beliau tinggal berdua dengan saudaranya yaitu Ibu Ni Nengah Muklik. Beliau dengan adiknya tidak kawin sehingga tidak mempunyai anak.DI dalam satu pekarangan rumah terdapat 2 KK yaitu bapak I Wayan Mondoran dengan sepupunya yaitu bapak I Nengah Kantoran.

Sehari-hari bapak I Wayan Mondoran bekerja sebagai petani di lahannya. Beliau mempunyai lahan 14 are yang kepemilikannya dimiliki berdua dengan bapak I Wayan Mondoran. Sedangkan ibu Ni Nengah Mungklik tidak bisa bekerja lagi karena umur, beliau hanya membantu-bantu pekerjaan rumah seperti membantu keluarga bapak I Nengah Kantoran memberi makan babi serta membersihkan rumah.

Untuk semua pengeluaran ditanggung oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran yang mempunyai ekonomi yang lebih mencukupi. Dalam bekerja bapak I Wayan Mondoran tidak pernah mendapatkan hasil, semua hasil pertanian yang diperolehnya diberikan kepada keluarga bapak I Nengah Kantoran.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

Bapak I Wayan Mandoran bekerja sebagai seorang petani di lahannya miliknya yang seluas 14 are dimana kepemilikan dari lahannya dibagi dua dengan keluarga bapak I Nengah Kantoran. Ibu Ni Nengah Mungklik tidak bekerja karena faktor umur sehingga beliau tidak kuat lagi untuk bekerja di sawah seperti dulu. Di rumah, ibu Ni Nengah Mungklik hanya membantu-membantu pekerjaan rumah tangga dari keluarga bapak I Nengah Kantoran seperti memberi makan babi milik bapak I Nengah Kantoran serta membersihkan halaman rumah.

Hasil yang didapat yang dari sawah semuanya dikelola oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran, itu karena semua pengeluaran dari keluarga bapak I Wayan Mondoran ditanggung oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran, seperti biaya untuk makan dan berobat jika ada sakit.


(8)

1.3Pendapatan Keluarga Dampingan

Keluarga bapak I Wayan Mondoran tidak memiliki pendapatan karena semua pendapatan dari bertani diberikan kepada keluarga bapak I Nengah Kantoran untuk mengelolanya sehingga keluarga bapak I Wayan Mondoran sangat bergantung pada keluarga bapak I Nengah Kantoran. Ibu Ni Nengah Mungklik tidak bekerja, beliau hanya membantu pekerjaan rumah tangga keluarga I Nengah Kantoran. Oleh karena itu beliau tidak mempunyai pendapatan. Hasil dari penjualan babi yang dibantu memelihara oleh ibu Ni Nengah Mungklik juga semuanya dikelola oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran.

Keluarga bapak I Wayan Mandoran hanya akan mempunyai uang jika diberikan oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran. Ini karena keluarga bapak I Wayan Mandoran malu untuk meminta uang, dan mereka berpikir bahwa hasil kerja mereka dipakai untuk membiayai makan mereka yang ditanggung oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran. Sehingga keadaan rumah dan pakaian yang digunakan sudah menjadi kurang layak. Seperti lampu rumah yang dibiarkan mati karena tidak mempunyai uang untuk membeli yang baru.

1.4Pengeluaran Kebutuhan

Pengeluaran dari keluarga I Wayan Mandoran semuanya ditanggung oleh keluarga I Nengah Kantoran, ini karena keluarga I Wayan Mandoran sudah berumur sehingga sulit untuk mengumpulkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dulu saat masih muda, keluarga bapak I Wayan Mandoran mengelola sendiri uangnya, tetapi karena keterbatasan pengetahuan sehingga bapak I Wayan Mandoran dan ibu Ni Nengah Mungklik tidak dapat membedakan uang sehingga sering ditipu saat berbelanja.

Sekarang karena sudah merasa agak berumur dan sudah tidak bisa lagi mengurus kebutuhan rumah tangganya makanya keluarga bapak I Wayan Mandoran mau menerima bantuan dari keluarga bapak I Nengah Kantoran untuk membantu kebutuhan rumah


(9)

tangganya seperti makan bersama keluarga I Nengah Kantoran. Karena merasa tidak enak sudah merepotkan keluarga bapak I Nengah Kantoran makanya hasil dari lahan yang dimiliki bersama diberikan semua kepada keluarga bapak I Nengah Kantoran.

Untuk masalah kesehatan, keluarga bapak I Wayan Mandoran hampir tidak ada yang sakit parah. Seperti sakit sesak nafas yang umum dialami oleh orang-orang tua saat bekerja terlalu keras. Saat sakitpun keluarga I Nengah Kantoran mau membantu membiayainya, mereka sudah menganggap I Wayan Mandoran dan adiknya Ni Nengah Mungklik sebagai orang tuanya sendiri.


(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Adapun permasalahan yang dialami oleh keluarga bapak I Wayan Mandoran akan dipaparkan dalam table dibawah ini :

No Permasalahan Keterangan

1 Masalah Ekonomi Keluarga Bapak I Wayan Mandoran tidak

mempunyai pemasukan karena semua pendapatan diberkan kepada bapak I Nengah Kantoran untuk mengelolanya. Beliau setiap hari hanya membantu merawat sawah bapak I Nengah Kantoran. Karena tidak memiliki pemasukan, kehidupan keluarga bapak I Wayan Mandoran sangat tergantung pada keluarga bapak I Nengah Kantoran dan untuk membeli sesuatu harus meminta uang kepada keluarga bapak I Nengah Kantoran dan keluarga bapak I Wayan Mandoran malu untuk meminta uang sehingga barang-barangnya seperti selimut, bantal dan baju sudah banyk yang tidak layak pakai.

2 Masalah Keluarga Bapak I Wayan Mandoran dan adiknya ibu Ni Nengah tidak menikah sehingga pada saat umurnya sudah tua seperti sekarang tidak ada yang mengurusnya. Untungnya keluarga bapak I Nengah


(11)

Kantoran mau mengurus keluarga bapak I Wayan Mandoran.

Tabel 1.2 Permasalahan Keluarga Bapak I Wayan Mandoran 2.2 Masalah Prioritas

Dari kedua masalah tersebut yang akan dijadikan masalah prioritas adalah masalah ekonomi, memang keluarga bapak I Wayan Mandoran bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan dari pemberian keluarga bapak I Nengah Kantoran. Tetapi untuk keperluan yang lain seperti kebutuhan sandang dan papan seperti membetulkan rumah dan membeli selimut bapak I Wayan Mandoran tidak bisa karena tidak memiliki penghasilan. Untuk meminta bapak I Wayan Mandoran sangat malu sehingga hanya jika diberikan uang oleh keluarga bapak I Wayan Kantoran saja keluarga bapak I Wayan Mandoran bisa memiliki uang. Karena itulah untuk membeli kebutuhan sandang dan papannya sangat sulit.


(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Melihat permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga bapak I Wayan Mandoran, peneliti mengetahui bahwa permasalahan ekonomi yang dihadapi adalah persoalan dalam memenuhi kebutuhan sandang dan papan. Dimana bapak Wayan Mandoran dan adiknya, ibu Ni Nengah Mungklik sudah tidak lagi muda dan tidak memiliki anak karena tidak menikah sehingga penulis berupaya memberikan solusi berupa motivasi dan solusi terkait masalah ini berupa :

3.1.1 Program Pemberian Selimut dan Bantal

Program pemberian selimut dan bantal ini bertujuan agar bapak I Wayan Mandoran dan Ibu Ni Nengah Mungklik bisa tidur dengan nyenyak. Karena dari survey yang penulis lakukan, penulis melihat kondisi tempat tidur hanya seadanya saja. Memang sudah beralaskan kasur, tetapi tidak memiliki bantal yang bagus, bantalnya hanya seadanya saja bahkan sudah tergolong rusak. Selain itu untuk pak Wayan yang tidur di luar, beliau hanya menggunakan kamben untuk mengurangi rasa dingin dan kondisi bantalnya pun sudah tergolong tidak layak pakai.

Kaena masalah diatas maka penulis membuat program ini untuk membuat tidur dari bapak Wayan dan ibu Nengah lebih nyenyak. Apalagi di usia yang sudah tidak muda lagi sangat diperlukan istirahat yang cukup agar badan bisa tetap sehat. Dan juga khusus untuk bapak Waya, dengan selimut yang diberikan agar bisa mengurangi rasa dingin pada malam hari karena tidur di luar.


(13)

3.1.2 Program Bantuan Sembako

Program bantuan sembako bertujuan untuk memberikan bantuan langsung berupa beras, minyak, telur, kopi, teh, dan gula. Bantuan sembako bermanfaat untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu dengan bantuan pemberian sembako ini juga dapat memberikan asupan energi yng cukup untuk bapak Wayan dalam beraktivitas ke sawah setiap hari, karena biasanya bapak Wayan dan ibu Nengah makan dengan lauk seadanya saja. Selain itu juga dapat meringankan pengeluaran yang di keluarkan, sehingga dapat dialihkan ke yang lain.

3.1.1 Program Pemberian Baju dan Lampu

Program bantu pemberian baju dan lampu karena dari survey yang dilakukan baju yang dikenakan oleh bapak Wayan sudah agak usang, dan di kamar tempat tidur ibu Nengah tidak memiliki lampu sehingga keadaannya menjadi gelap gulita. Dengan pemberian baju ini nantinya diharapkan bisa membuat bapak Wayan dan ibu Nengah bisa memakai pakaian yang layak untuk sehari-hari. Pemberian lampu bertujuan agar ruangan tempat tidur dari ibu Nengah tidak gelap lagi sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir seperti terpeleset karena lantai yang gelap.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Tanggal

Waktu (WITA)

Jenis Kegiatan Durasi

1 25/7/2016 12.00

Bertemu kepala dusun banjar Mungguna dan berkunjung ke rumah KK dampingan

3

2 26/7/2016 13.00

Survey KK dampingan di dusun Pau dan Tihingan

3


(14)

4 10/8/2016 07.00 Mengunjungi KK dampingan 4

5 12/8/2016 10.00 Membantu KK Dampingan memetik sayur 6

6 12/8/2016 17.000

Memperoleh informasi terkait KK dampingan

4

7 13/8/2016 08.00

Memperoleh informasi terkait KK dampingan

3

8 13/8/2016 18.00 Mengunjungi KK Dampingan 2

9 17/8/2016 17.00

Memperoleh informasi terkait KK dampingan

2

10 18/8/2016 08.00 Membantu KK Dampingan memetik bunga 6

11 18/8/2016 17.00

Membantu KK Dampingan menyapu halaman

3

12 19/8/2016 16.00

Diskusi dan menanyakan permasalah dengan KK Dampingan

3

13 20/8/2016 18.00

Berdiskusi untuk membantu menyelesaikan masalah

4

14 22/8/2015 12.00

Membantu KK Dampingan menyiapkan banten untuk hari raya Anggarakasih

8

15 23/8/2016 08.00

Memberikan opsi mengenai solusi atas permasalahan yang dihadapi

6

16 24/8/2016 09.00

Mengunjungi KK Dampingan sambil melihat situsai KK dampingan

5

17 25/8/2016 17.00

Mengunjungi KK Dampingan sambil melihat situsai KK dampingan


(15)

18 26/8/2016 06.00

Mengunjungi KK dampingan sambil membantu ibu Ni Nengah Mungklik mengerjakan pekerjaan rumah tangga

3

19 26/8/2016 17.00

Mengunjungi KK Dampingan sambil melihat situsai KK dampingan

4

20 27/8/2016 08.00

Pemberian bantuan sembako, selimut, baju, lampu dan bantal

6

21 28/8/2016 06.00

Melihat apakah bantuan kita berguna apa tidak bagi KK dampingan

2

22 28/8/2016 17.00

Perpisahan dan pamitan dengan KK dampingan

6


(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA

PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1. Pelaksanaan Program Kegiatan Pendampingan Keluarga 4.1.1. Waktu

Pelaksanaan program pemberian selimut, bantal, baju, lampu, dan sembako dilaksanakan dalam waktu 1 hari yakni Tanggal 27 Agustus 2016 pada pukul 07.00 WITA.

4.1.2. Lokasi

Lokasi pelaksanaan semua program tersebut, bertempat di rumah Bapak I Wayan Mandoran yang beralamat di Dusun Mungguna, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

4.1.3. Pelaksanaan

Pelaksanaan program pemberian selimut, bantal, baju, lampu, dan sembako dilakukan bersama dengan bapak I Wayan Mandoran dan ibu Ni Nengah Mungklik, diberikan langsung kepada keluarga bapak I Wayan Mandoran di rumah beliau.

4.2 Hasil Program Pendampingan Keluarga

Melalui program pemberian selimut dan bantal dapat memberikan kenyamanan kepada bapak Wayan Mandoran yang tidur di luar sehingga beliau tidak kedinginan lagi karena biasanya beliau hanya menggunakan kamben untuk menghangatkan tubuhnya saat dingin. Hasil emberian baju adalah keluarga bapak I Wayan Mandoran menjadi punya lebih banyak baju yang layak pakai. Pemberian lampu menyebabkan kamar dari keluarga bapak I Wayan Mandoran tempat ibu Ni Nengah Mungklik biasanya tidur bisa terang sehingga bisa meminmalkan kejadian-kejadian yang tidak terduga seperti terpeleset. Program bantuan


(17)

pemberian Untuk program bantuan sembako memberikan juga hasil yang positif, karena keluarga Bapak I Wayan Mandoran dapat memasak makanan yang cukup seimbang antara protein, karbohidrat, serta bervitamin.

4.3 Kendala Program Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi yaitu peneliti kurang dapat medampingi atau membantu pekerjaan bapak I Wayan Mandoran dan ibu Nengah Mungklik. Hal ini dikarenakan tempat waktu yang berbarengan dengan program kerja KKN, sehingga sulit untuk ikut mendampingi setiap saat. Selain itu waktunya juga sangat pagi, sehingga susah mengatur waktunya.


(18)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Secara umum, kesimpulan yang didapat melalui program KK dampingan ini adalah dapat membantu dan mempelajari permasalahan yang dihadapi dalam sebuah keluarga. Keluarga bapak I Wayan Mandoran merupakan warga yang sangat kurang mampu. Faktor umur menjadikan bapak Wayan sudah tidak bisa secara optimal lagi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu faktor tidak menikah juga menjadi faktor penting mengapa keluarga bapak Wayan Mandoran sampai bisa kurang mampu. Jika menikah maka bapak Wayan pasti bisa memliki anak yang bisa mengurusnya saat masa tua bukan malah seperti sekarang yang masih harus bekerja saat usia sudah senja. Solusi yang dapat diberikan hanya pemberian barang-barang seperti sembako, baju, selimut, bantal dan lampu.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang peneliti sarankan adalah agar bapak Wayan Mandoran bisa mmeerhatikan kesehatannya, jangan terus memaksakan diri untuk bekerja ke sawah. Juga jangan malu jika ada kekurangan sesuatu dan lain hal seperti uang.


(19)

Lampiran 1.

Gambar 1. Susasana saat kunjungan pertama dengan KK dampingan

Gambar 2. Keadaan kamar keluarga bapak I Wayan Mandoran


(20)

Gambar 4. Membantu pekerjaan rumah tangga ibu Ni Nengah Mungklik

Gambar 5. Keadaan dapur keluarga bapak I Wayan Mandoran


(21)

Gambar 7. Keadaan kamar mandi bapak I Nengah Kantoran tempat keluarga bapak I Wayan Mandoran MCK

Gambar 8. Suasana saat pemberian bantuan, disaksikan juga oleh bapak I Nengah Kantoran

Gambar 9. Suasana saat pemberian bantuan bersama ibu Ni Nengah Mungklik dan bapak I Nengah Kantoran


(22)

(1)

pemberian Untuk program bantuan sembako memberikan juga hasil yang positif, karena keluarga Bapak I Wayan Mandoran dapat memasak makanan yang cukup seimbang antara protein, karbohidrat, serta bervitamin.

4.3 Kendala Program Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi yaitu peneliti kurang dapat medampingi atau membantu pekerjaan bapak I Wayan Mandoran dan ibu Nengah Mungklik. Hal ini dikarenakan tempat waktu yang berbarengan dengan program kerja KKN, sehingga sulit untuk ikut mendampingi setiap saat. Selain itu waktunya juga sangat pagi, sehingga susah mengatur waktunya.


(2)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Secara umum, kesimpulan yang didapat melalui program KK dampingan ini adalah dapat membantu dan mempelajari permasalahan yang dihadapi dalam sebuah keluarga. Keluarga bapak I Wayan Mandoran merupakan warga yang sangat kurang mampu. Faktor umur menjadikan bapak Wayan sudah tidak bisa secara optimal lagi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu faktor tidak menikah juga menjadi faktor penting mengapa keluarga bapak Wayan Mandoran sampai bisa kurang mampu. Jika menikah maka bapak Wayan pasti bisa memliki anak yang bisa mengurusnya saat masa tua bukan malah seperti sekarang yang masih harus bekerja saat usia sudah senja. Solusi yang dapat diberikan hanya pemberian barang-barang seperti sembako, baju, selimut, bantal dan lampu.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang peneliti sarankan adalah agar bapak Wayan Mandoran bisa mmeerhatikan kesehatannya, jangan terus memaksakan diri untuk bekerja ke sawah. Juga jangan malu jika ada kekurangan sesuatu dan lain hal seperti uang.


(3)

Lampiran 1.

Gambar 1. Susasana saat kunjungan pertama dengan KK dampingan

Gambar 2. Keadaan kamar keluarga bapak I Wayan Mandoran


(4)

Gambar 4. Membantu pekerjaan rumah tangga ibu Ni Nengah Mungklik

Gambar 5. Keadaan dapur keluarga bapak I Wayan Mandoran


(5)

Gambar 7. Keadaan kamar mandi bapak I Nengah Kantoran tempat keluarga bapak I Wayan Mandoran MCK

Gambar 8. Suasana saat pemberian bantuan, disaksikan juga oleh bapak I Nengah Kantoran

Gambar 9. Suasana saat pemberian bantuan bersama ibu Ni Nengah Mungklik dan bapak I Nengah Kantoran


(6)