12
prinsip simbolis laki-laki dan menandakan kekuasaan laki-laki.
39
Meyers juga berpendapat bahwa Patriaki berkaitan dengan ide-ide dari dominasi laki-laki. Sehingga laki-laki yang
menguasai dan mengendalikan kehidupan perempuan. Dominasi laki-laki tidak dapat disamakan dengan perempuan pasif.
40
Artinya, dominasi laki-laki tidak dapat dilakukan dan tidak dapat terjadi saat perempuan mampu melakukan keinginannya.
Pengaruh budaya patriakal dalam kehidupan masyarakat Israel sangat dirasakan oleh kaum perempuan. Budaya patriakal membuat perempuan dianggap sebagai properti dalam keluarga
dan hanya bertugas untuk mengurusi kehidupan rumah tangga.
41
Dalam masyarakat patriakal perempuan berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Sebelum menikah seorang perempuan
adalah milik ayahnya. Jika ayahnya telah meninggal, maka perempuan menjadi milik saudara laki-lakinya. Selanjutnya, pada saat perempuan telah menikah, ia akan menjadi milik
suaminya.
42
Kehidupan perempuan yang menjadi jandapun tidak mengenakan. Seorang perempuan janda akan lebih mudah menjadi korban dan sangat gampang untuk hidup melarat.
Bahkan janda dapat dikenali karena cara berpakaiannya dibedakan dengan perempuan yang bukan janda.
43
Perempuan janda yang belum memiliki keturunan harus melakukan perkawinan levirat yaitu menikahi saudara suami supaya mendapatkan bagian dalam struktur masyarakat.
44
Akhirnya, budaya patriakal ini membuat perempuan menjadi milik dan hak laki-laki secara penuh. Budaya ini bersifat mengikat dan membuat perempuan berada dalam kekangan.
Budaya patriakal juga memberi pengaruh terhadap status sosial kaum perempuan. Perempuan yang mandul akan mengancam statusnya sebagai istri dan dipandang sebagai orang yang tidak
memiliki kehormatan.
45
Perempuan yang tidak perawan sebelum menikah, dianggap sebagai kejahatan bagi ayahnya dan calon suaminya.
46
Bahkan perempuan yang sedang berada pada masa menstruasi dianggap sebagai perempuan najis, karena darah merupakan hal yang
berbahaya.
47
Selain itu perempuan juga sering disamakan dengan budak dan benda. Kemudian dalam masyarakat patriakal, keseluruhan tubuh seorang perempuan dan juga kesuburannya
39
Meyers,
Discovering Eve,
26.
40
Bradley,
Women in,
6
41
Philip J. King Lawrence E. Stager,
Kehidupan Orang,
55.
42
Philip J. King Lawrence E. Stager,
Kehidupan Orang
, 58.
43
Philip J. King Lawrence E. Stager,
Kehidupan Orang
, 59.
44
Philip J. King Lawrence E. Strager,
Kehidupan Orang
, 63.
45
Ebeling, Women’s Lives
,
97-98.
46
Ebeling, Women’s Lives, 84-85.
47
Ebeling, Women’s Lives, 68-69.
13
merupakan milik dari suami. Jika ada perempuan yang menodai tubuhnya dengan cara berhubungan dengan laki-laki lain yang bukan suaminya maka perempuan itu akan mendapat
hukuman.
48
Oleh karenanya, berbagai aturan diberlakukan terhadap perempuan telah membuatnya tidak dapat menjalani hidupnya dengan kebebasan. Keadaan seperti ini membuat
perempuan mengalami tekanan dalam kehidupannya.
2.3 Peran Psiko Feminis
Maraknya pengaruh budaya patriakal yang membuat perempuan mengalami berbagai penyiksaan secara fisik dan psikis, membuat pejuang-pejuang tergerak dan membentuk kaum
feminis. Kaum Feminis ini berjuang untuk menyetarakan kembali status perempuan dan laki- laki.
Teori Feminis lahir pertama kali di Universitas-universitas di Amerika Utara pada tahun 1970an.
49
Feminis merupakan suatu gerakan sosial yang berguna untuk menyetarakan status sosial laki-laki dan perempuan dalam bidang politik, ekonomi dan bidang lainnya.
50
Serene Jones, dalam bukunya
F eminist Theory and Christian Theology
, menyatakan bahwa fungsi dari teori Feminis ini adalah untuk membebaskan perempuan dari penindasan dan berguna untuk
pemberdayaan mereka.
51
Teori Feminis lahir bukan karena tanpa alasan. Teori Feminis lahir dan berkembang dengan alasan untuk mengidentifikasikan berbagai penindasan yang mengatur
kehidupan para perempuan dan berupaya untuk menciptakan masa depan tanpa penindasan.
52
Feminis lahir dan berkembang untuk membantu perempuan hidup tanpa mengalami penindasan atau kekerasan, untuk menyetarakan dan mendapat kesempatan yang sama dengan
laki-laki dalam bidangan sosial, politik, ekonomi. Pergerakan feminis akan membebaskan manusia laki-laki dan perempuan, dan dalam
kenyataan yang sering terjadi di masyarakat perempuanlah yang sangat sering mengalami ketidakadilan. Teori Feminis hadir dengan fokus utama pada perempuan bukan karena kelompok
masyarakat lainnya. Hal ini dilakukan karena perempuan mengalami penindasan atau kekerasan
48
Frommel,
Hati Allah,
59.
49
Serene Jones,
Feminist Theory and Christian Theology
USA: Augsburg, 2000 3.
50
Soejono Soekamto,
Kamus Sosiologi
Jakarta: CV. Rajawali, 1983, 189.
51
Jones,
Feminist Theory,
3.
52
Jones,
Feminist Theory, 3.
14
dalam kurun waktu yang sangat lama dan selama ini kondisi perempuan menjadi tidak dipedulikan.
Dalam
Dictionary Feminist Theologies
karangan Letty M. Russel J. Shannon Clarkson menjelaskan bahwaberbagai teori feminis muncul dan berkembang dari keadaan-keadaan yang
diterma oleh perempuan dalam bidang akademik maupun sosial dan politik.
53
Hal ini membuktikan bahwa penindasan yang terjadi pada diri perempuan tidak hanya dilakukan dalam
kehidupan rumah tangga, melainkan terjadi juga dalam lingkungan akademik, sosial dan politik. Shulamith Firestone, Kate Millet and Mary Daly mendeskripsikan bahwa penindasan
terhadap perempuan terjadi dalam ranah seksisme dan untuk mengatasinya maka seksisme harus dihilangkan.
54
Penindasan yang dialami perempuan, terjadi karena kebencian terhadap jenis kelamin atau gender dan dalam hal ini adalah perempuan.
Ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan adalah karena adanya superioritas laki- laki yang menganggap perlakukan kasar terhadap perempuan merupakan hal yang wajar. Kate
Millet 1970 merupakan seorang feminis Amerika menggarisbawahi bahwa kekerasan terhadap perempuan terjadi pada sistem patriarkal di mana distribusi kekuasaan antara laki-laki dan
perempuan timpang.
55
Seperti yang telah dijelaskan bahwa kekuasaan laki-laki membuatnya menjadi dominan dan akhirnya terjadi ketidakseimbangan relasi perempuan dan laki-laki.
Para pejuang hak-hak perempuan mengemukakan bahwa berbagai analisa tentang ketertindasan perempuan dilakukan di luar ruang akademik. Permasalahan penindasan terhadap
perempuan dalam kaitannya dengan soal seksualitas, keluarga, kerja, hukum, politik, budaya dan seni.
56
Hal ini menggambarkan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi di banyak bidang dalam masyarakat.
Berdasarkan pemahaman di atas, maka terdapat diskriminasi pada perempuan dari segi akademik, sosial dan politik serta dari segi seksisme dalam masyarakat luas. Akibatnya terjadi
tekanan secara psikologis dalam diri perempuan. Lebih lanjut dalam perkembangannya pendekatan Psikologi Feminis merupakan pendekatan
psikologi yang kemudian bertujuan untuk menganalisa pengaruh ketidaksetaraan dalam relasi
53
Letty M. Russel J. Shannon Clarkson,
Dictionary of Feminist Theologies
Kentucky : Westminster John Knox Press, 1996 116-117.
54
Letty M. Russel J. Shannon Clarkson,
Dictionary of Feminist,
117-118
55
Gadis Arivia,
Feminisme: Sebuah Kata Hati
. Jakarta: Kompas, 2006 191-192.
56
Gadis Arivia,
Filsafat Berperspektif Feminis
. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2003 81.
15
gender dan perilaku antara dua jenis kelamin yang berbeda.
57
Psikologi merupakan disiplin ilmu dengan banyak teori dan bersifat klinis, berkaitan dengan perkembangan kognitif, intelektual dan
emosional; perspektif psikologi feminis berusaha untuk menunjukan bias gender dan androsentrisme untuk menentukan identitas gender.
58
Psikologi feminis akan membantu untuk menganalisa bias gender yang terjadi dalam masyarakat dan akan membantu untuk menentukan
dan memberikan identitas gender pada perempuan. Dalam penulisan ini, teori psiko feminis digunakan untuk menganalisa kondisi psikologis
perempuan terhadap berbagai penindasan yang dialami perempuan. Selain itu teori psiko feminis ini digunakan untuk menganalisa kondisi psikologis perempuan terhadap relasi yang terjadi
antara sesamanya baik laki-laki maupun perempuan. Menganalisa relasi antara perempuan dan sesamanya, dari sisi perempuan sebagai korban penindasan.
Michele Fine berpendapat bahwa psikologi feminis merupakan strategi perubahan sosial. Psikologi feminis bertujuan untuk mengakhiri penindasan sosial dan politik terhadap perempuan
dan laki-laki.
59
Oleh karena itu, psikologi feminis menjadi sangat penting sebagai salah satu cara untuk menghentikan penindasan sosial yang terjadi pada perempuan dan laki-laki.
Menurut American Psychological Assosiation 1979, 1982, Psikologi perempuan adalah salah satu rancangan riset psikologi yang menempatkan cara penampilan wujud perempuan
sebagai tema sentral. Psikologi perempuan tidak hanya berkaitan dengan pengalaman nyata seorang perempuan tetapi dapat membantu kehidupan perempuan.
60
Psikologi perempuan tidak hanya cukup dideskripsikan melalui penjelasan tetapi harus melalui proses pemahaman diri
dalam kehidupan sosial dan budaya.
61
Artinya bahwa psikologi perempuan dapat bermanfaat saat perempuan menyadari dan memahami keadaan dirinya melalui kehidupan sosial dan budaya
yang nyata. Bukan hanya menjadi wacana. Joy Beras dan Nancy Felipe juga menyatakan bahwa perempuan memiliki hak untuk
mencapai dan menikmati standart tertinggi kesehatan fisik dan mental. Kenikmatan hak ini sangat penting untuk hidup dan juga kesejahteraan serta kemampuan perempuan untuk
57
Carole Wode Carol Tavris,
Psikologi Edisi 9, Jilid 1
Jakarta: Erlangga, 2008 24.
58
Letty M. Russel J. Shannon Clarkson,
Dictionary of Feminist, 231.
59
Dennis Fox Isaack Prilleltensky,
Psikologi Kritis: Metaanalisa Psikologi Modern
. Jakarta: Teraju, 2005 236.
60
Nani Nurrachman,
Kontekstualisasi dan konstrutivisme dalam psikologi
.
Jurnal Psikologi Perempuan Vol VII, No 1
, 2010. 2.
61
Nurrachman, 3.