18
mengetahui bakat dan minat yang dimiliki siswa.
3. Pelayanan Responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan
dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dikhawatirkan dapat menimbulkan
gangguan dalam
proses pencapaian
tugas-tugas perkembangan,
khususnya yang
bersangkutan dengan
kegiatan pembelajaran di sekolah.
a. Konseling Individual
Tujuan konseling individual adalah membantu siswa mengatasi atau memecahkan masalah pribadinya secara face to face dengan
menggunakan teknik- teknik konseling yang telah dipelajari oleh praktikan. Harapannya konseli yang mendapatkan layanan ini
dapat terpecahkan masalahnya serta menmukan jalan untuk mengatasi masalahnya. Praktikan melakukan konseling individual
dengan siswa sebanyak dua kali yaitu dengan A pada tanggal Rabu, 3 Agustus 2016, dan B pada tanggal 16 Agustus 2016.
Dalam pelayanan konseling individual berjalan dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan konseli telah mampu menemukan jalan
keluar masalahnya dengan bimbingan dari konselor. Pelaksanaan konseling individual yang dilaksanakan 2 kali
dilakukan selama 1 sesi konseling. Dengan penggambaran sebagai berikut:
1 Konseling Individual Konseli A
A. Identitas Konseli
Konseli : A
Kelas : XII IIS 3
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 17 tahun
Agama : Islam
B. Data :
A adalah seorang anak perempuan yang pintar dibidangnya. Prestasinya cukup bnyak. Ia selalu mendapatkan peringkat
10 besar di kelasnya. Kebetulan A sekarang duduk di kelas 11 ips. Dan bercita-cita sebagai seorang guru sejarah. Tapi
dia mengungkapkan bahwa dia sedang bingung. Karena cita- citanya ditolak oleh orangtuanya.
19
C. Diagnosis
Cita-cita tidak di setujui oleh orangtua
D. Prognosis
Dari diagnosis yang sudah diketahui, dapat diambil prognosis yaitu:
Konseling individu dengan teknik person center. Keberanian untuk berbicara apa yang sebenarnya diinginkan oleh
konseli dimunculkan. Agar konseli dapat berani berkata yang sebenarnya kepada kedua orangtuanya tentang apa
yang dicita-citakannya
C. Pendekatan yang digunakan
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan person center, karena pemecahan masalah pada konseli diambil atas
kemauan bagaimana konseli memecahkan permasalahan
yang terjadi D.
Tujuan Konseli
- Membantu konseli untuk bisa berkata yang sebenarnya kepada orangtuanya bahwa kelas IPS adalah bukan kelas
yang salah. Dan diri konseli mampu berprestasi dalam kelas tersebut.
- Membantu konseli untuk tetap menjalin hubungan baik dengan dengan keluarganya dan tetap berpikiran positif
terhadap ibunya
E. Hasil Konseling
Harapannya A tetap menjaga semangat belajar dan prestasinya walaupun ia sekolah di kelas IPS dan menjalin
hubungan baik kepada semua anggota keluarganya agar ia bebas berekspresi ketika dirumah tanpa ada beban yang ia
pendam sendiri.
A. Konseling Individual II
A. Identitas Konseli
Konseli : B
Kelas : XII IIS 3
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 17 tahun
Agama : Islam
B. Data :
B adalah seorang anak perempuan yang sudah berumur 17 tahun. Ia sangat aktif diberbagai organisasi dan ekskul
20
terutama ekskul LBB Latihan Baris Berbaris di sekolah. Akhir-akhir ini vania sering terlambat masuk ke sekolah.
Dia menceritakan alasan mengapa dia terlambat akhir-akhir ini. Vania bercerita saat ini dia sedang mengalami keram
perut yang disebabkan karena menstruasi
C. Diagnosis :