Identitas Konseli Deskripsi Kasus Data Diagnosis Prognosis

109

A. Identitas Konseli

Identitas diri konseli Nama : Nela nurkhalimah XI IIS 3 Umur : 17 tahun Alamat : Palagading, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, DIY Agama : Islam Janis kelamin : Perempuan Hobby : Membaca buku Jumlah saudara : 1 Anak ke : 1 Identitas orang tua Nama Ayah : Ali Hasan Umur Ayah : 38 Tahun Alamat Ayah : Palagading, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, DIY Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Nama Ibu : Sirnikah Umur Ibu : 35 Tahun Alamat Ibu : Palagading, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, DIY Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

B. Deskripsi Kasus Data

Nela adalah seorang anak perempuan yang pintar dibidangnya. Prestasinya cukup bnyak. Ia selalu mendapatkan peringkat 10 besar di kelasnya. Kebetulan Nela sekarang duduk di kelas 11 ips. Dan bercita-cita sebagai seorang guru sejarah. Tapi dia mengungkapkan bahwa dia sedang bingung. Karena cita-citanya ditolak oleh orangtuanya. Dia berkata orangtuanya sebenarnya sudah tidak setuju dia masuk ke kelas ips. Karena menurut orangtuanya kelas ips bukan untuk orang-orang yang pintar. Dan kelas ips di lingkungan rumahnya dipandang rendah. Cita-citanya juga ditolak karena menurut orangtuanya mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang dapat dipahami hanya dengan membaca. Namun, keinginan Nela untuk menjadi seorang guru sejarah sangat besar. Dia memilih mata pelajaran sejarah karen dia menyukai pelajaran sejarah. Menurutnya pelajaran sejarah adalah pelajaran yang seru.

C. Diagnosis

Cita-cita tidak di setujui oleh orangtua

D. Prognosis

Dari diagnosis yang sudah diketahui, dapat diambil prognosis yaitu: 110 1 Konseling individu dengan teknik person center. Keberanian untuk berbicara apa yang sebenarnya diinginkan oleh konseli dimunculkan. Agar konseli dapat berani berkata yang sebenarnya kepada kedua orangtuanya tentang apa yang dicita-citakannya 2 Konseling keluarga. Bila konseling individu dirasa belum cukup. Dan orangtua konseli masih membuat konseli merasa kesulitan dalam menggapai cita-citanya konseling keluarga atau diskusi bersama dengan konseli, kedua orangtua dan konselor dirasa perlu dilakukan 111

E. Identitas Konseli