THE INDONESIAN BLUR ANDRIANI EKA WAHYUNI

THE INDONESIAN BLUR
ANDRIANI EKA WAHYUNI
UNIVERSITAS JEMBER

malam tak bertuah, siang tanpa pesan
sinisnya hari menyapa diriku
manusia biasa mungkin takkan sanggup
merenangi nasib gelap gulita
bentangkan hatiku Tuhan peluk aku
cinta sahabat menafkahi jiwa
jika aku menjadi seperti yang lain hidup bercahaya
mungkin saja aku kehilangan rasa syukur, tak tersenyum dalam damai
coba kau jadi aku, sanggupkah bernafas tanpa udara
namun ku nikmati nasib dan takdir hidup ini bila Tuhan yang mau
jika aku menjadi berubah melawan garis yang tertulis
bukannya Tuhan tidak mendengar doa kita tapi Ia tahu yang terbaik
jika aku menjadi
Setiap manusia pasti memiliki mimpi. Utamanya mimpi menjadi orang yang
sukses. Mimpi untuk berharap tentu tidak ada yang melarang. Mimpi untuk menjadikan
harapan dan angan menjadi nyata tentu juga diimbangi dengan usaha yang keras.
Namun bagaimana dengan usaha yang sangat keras tapi tidak juga membuahkan hasil

atau tidak memuaskan?.
Banyak orang yang telah berusaha semaksimal mungkin tapi tetap juga
mendapatkan hasil yang tidak memuaskan. Contohnya saja di negara kita, banyak
pengusaha yang bunuh diri, ada pula yang karena masalah terjepit hutang juga bunuh
diri. Padahal dari mereka itu sudah tergolong orang yang sukses, atau masih mempunyai
potensi untuk menjadi sukses lagi dengan usaha mereka. Putus asa! Itulah salah satu

faktornya. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mereka tidak pernah mencontoh
ataukah melihat masyarakat dengan ekonomi kelas bawah yang pekerjaannya hanya
seorang pemulung sampah misalkan. Banyak pemulung sampah yang terus bertahan
hidup dan sedikit mengeluh meskipun bayaran mereka tergolong kecil. Faktor lainnya
adalah tidak pernah merasa puas. Akhir-akhir ini, para pejabat yang harusnya menjadi
contoh masyarakat, tidak lagi mengindahkan tata susila. Seperti terjadinya korupsi
dimana-mana. Bahkan menurut Liputan 6.com presiden kita berbicara didepan publik
bahwa selama 6-7 tahun terakhir gajinya tidak naik. Lalu apa jadinya jika Negara kita
mempunyai

presiden

yang


lebih

banyak

memikirkan

diri

sendiri

daripada

masyarakatnya?
Seperti yang kita ketahui, Presiden adalah pemimpin Negara yang akan
membangun masyarakatnya, yang akan mengangkat masyarakatnya, yang akan
menggandeng masyarakatnya menuju kesejahteraan dalam berbagai bidang. Presiden
juga yang akan menata dan melindungi masyarakatnya menuju masyarakat adil dan
makmur. Hal itu merupakan sebagian dari tugas presiden. Setidaknya janji yang akan di
tepati, janji yang di bicarakan saat berorasi.

Tugas seorang presiden sangatlah berat, yang mana harus memenuhi kewjiban
untuk tetap menunjukkan belum adanya kesuksesan dalam menata Negara mengurusi
semua masalah-masalah Negara. Selain itu, sebagai seorang manusia yang mempunyai
keluarga, maka beliau juga harus memenuhi kebutuhan keluarganya. Untuk itu segala
kebutuhan pribadinya telah dipenuhi oleh Negara demi lancarnya tugas yang diemban
oleh presiden. Mulai dari hal yang terkecil sampai sesuatu yang gawat seperti
pengobatan saat sakit. Ini di sediakan secara istimewa, dan disediakan hingga wafatnya.
Namun fakta yang sekarang di alami Negara yaitu banyaknya masalah-masalah
di Indonesia. Misalnya saja penyakit busung lapar yang sekarang terjadi di NTT. Ini
menunjukkan masih adanya kesenjangan sosial di Indonesia. Masih banyaknya
masyarakat-masyarakat yang hidup di bawah jembatan karena tidak memiliki rumah
dan hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang pengais sampah pengamen dan
sebagainya. Hal ini juga menunjukkan belum adanya kesuksesan dalam menata
masyarakat di Negara Indonesia.

Masalah Sumber daya manusia juga masih terus-menerus menjadi pembicaraan
dengan berbagai alasan dalam penanganannya. Terbukti daerah-daerah terpencil belum
terjamah pendidikan. Banyak generasi penerus bangsa yang sudah berani banting
tulang. Dalam hal ini entah berani dalam konteks asli atau tidak.
Sangat dirasa tidak adil jika pemimpinya sudah mendapatkan hidup lebih dari

cukup atau bisa dikatakan hidup sangat istimewa sementara hidup masyarakatnya sehari
makan sehari tidak. Untuk itu meningkatkan struktur menjadi lebih baik dan transparan,
serta menekan terjadinya korupsi dari para pejabat-pejabat mungkin akan lebih
mengangkat kesejahteraan hidup masyarakat. Setidaknya memiliki pekerjaan yang lebih
baik dan tetap. Dan setidaknya perataaan sumber daya manusi terpenuhi.
Merenungi bait-bait puisi dalam tulisan lirik seorang Melly Goeslaw diawal,
banyak mengingatkan kita akan banyaknya orang-orang dibawah kita. Yang bahkan
dengan susah payah mereka menggapai impian, tak juga mereka putus asa. Ya! Karena
mereka sadar akan konsekuensi hidup. Akankah kita sadar akan kebutuhan kecil yang
sangat bermakna tentunya bagi mereka?. Entahlah itu tergantung akan individu masingmasing.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Andriani Eka Wahyuni
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Tuban, 12 Juni 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum menikah
Tinggi, berat badan : 154 cm, 45 kg
Kesehatan : Baik

Agama : Islam
Alamat : Jl. Letda Sucipto Gg. Manggis no. 03 Tuban
Telepon, HP : 081553848182
E-mail : [email protected]
PENDIDIKAN
» Formal
1999 - 2005 : SDN Latsari II Tuban
2005-2008 : SMPN 3 Darul Ulum Peterongan Jombang
2008-2011 : SMAN 2 Tuban
2011 - sekarang : Program Sarjana (S-1) Pendidikan Matematika Universitas Jember,
Jember
» Non Formal
2000 - 2001 : 2003 - 2004 : Kursus Tari di sanggar Tari Candra Kencana Tuban
PENGALAMAN ORGANISASI


Anggota Jurnalistik SMPN 3 Darul Ulum Peterongan Jombang Periode 19992000 : 2001-2002




Sekertaris Redaksi Majalah Prospek SMAN 2 Tuban periode 2009-2010



Anggota UKS di SMAN 2 Tuban periode 2009-2010



Anggota Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Jember
periode 2011-sekarang

KEMAMPUAN


Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point).



Kemampuan Internet.