Return On Equity ROE

15 Pada tahun 2008 sampai dengan 2010 ROA PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk.BEKS bernilai negatif. Hal itu terjadi karena terkena dampak dari adanya krisis keuangan global yang secara tidak langsung mempengaruhi tingkat ROA bank tersebut. Selain itu dampak krisis keuangan global juga dirasakan pada Bank Internasional Indonesia BNII pada tahun 2009 yang memiliki tingkat ROA negatif. Grafik 2 Perkembangan Return On Assets ROA BUMN dan BUMS TAHUN 2001-2010 Sumber : data sekunder yang diolah tahun 2012 Dari grafik tersebut terlihat rata-rata Return On Assets ROA pada bank milik pemerintah lebih baik daripada bank milik swasta. Rata-rata Return On Assets paling tinggi ada di bank milik negara sebesar 3.8 pada tahun 2004, sedangkan rata-rata Return On Assets paling rendah juga berada di bank milik swasta sebesar 0.3 pada tahun 2001.

3. Return On Equity ROE

Return On Equity ROE adalah ukuran keberhasilan dari pencapaian laba. Berikut tabel besarnya ROE. 16 TABEL 3 Perkembangan Return On Equity ROE BUMN Dan BUMS TAHUN 2001-2010 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 RATA2 BUMN BBNI 32,4 41,9 11,9 29,6 12,6 22,6 8,0 9,0 16,3 24,7 20,9 BBRI 30,4 38,8 44,7 42,2 38,0 33,8 31,6 34,5 35,2 43,8 37,3 BMRI 21,5 26,2 23,6 22,8 2,5 10,0 15,8 18,1 22,1 24,4 18,7 RATA2 28,1 35,6 26,8 31,5 17,7 22,1 18,5 20,5 24,5 31,0 25,6 BUMS BBCA 66,8 33,5 23,9 28,3 29,1 29,1 26,7 30,2 31,8 33,3 33,3 BBNP 20,6 18,4 19,2 21,8 19,2 18,4 11,1 9,0 8,5 11,7 15,8 BDMN 16,6 22,3 30,5 38,6 24,2 15,6 22,9 14,6 11,2 18,5 21,5 BEKS - 13,9 12,8 36,2 7,5 -40,6 -16,3 1,0 - 37,9 - 167,5 84,4 -13,4 BNII -5,9 4,5 9,7 21,7 16,3 12,7 7,6 9,4 -0,8 7,2 8,2 BNLI TA - 153,5 66,2 42,7 14,3 13,1 18,1 12,4 13,3 21,5 5,3 BSWD 22,7 16,6 11,4 12,1 11,7 7,8 7,4 10,5 13,4 11,7 12,5 BUMI 6,7 9,9 12,4 11,2 -16,5 1,6 4,1 0,4 1,0 2,3 3,3 MAYA - 19,9 4,9 2,1 13,1 5,3 10,7 5,8 4,4 4,3 7,3 3,8 MEGA 9,1 30,4 32,5 31,6 15,1 9,1 25,2 20,5 18,7 27,2 21,9 NISP 16,7 14,9 18,0 26,9 14,8 11,0 8,7 9,2 11,9 7,7 14,0 PNLF 1,1 5,4 15,7 28,2 14,1 14,3 14,0 10,2 11,0 12,8 12,7 RATA2 11,0 1,7 23,1 23,6 8,9 10,6 12,7 7,7 -3,6 20,5 11,6 Sumber : Laporan keuangan perbankan tahun 2001-2010 Keterangan : TA = tidak ada data Dari tabel tersebut terlihat bahwa efek krisis moneter tahun 1998 tidak berpengaruh pada Return On Equity ROE bank milik pemerintah mulai dari tahun 2001 sampai tahun 2006. Return On Equity ROE bank milik pemerintah mulai dari tahun 2001 sampai tahun 2007cenderung nilanya besar bernilai positif dibandingkan dengan kondisi bank milik swasta. Efek krisis moneter tahun 1998 masih terasa pada bank milik swasta. Hal itu terlihat dari Return On Equity ROE bank milik swasta yang cenderung bernilai negatif. Pada tahun 2001 antara lain pada Bank Internasional IndonesiaBNII, PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk.BEKS dan PT. Bank Mayapada Tbk.MAYA, serta pada Bank Permata BNLI pada tahun 2002 . 17 Pada tahun 2003 sampai 2004 Return On Equity ROE cenderung baik walaupun ada sedikit penurunan Return On Equity ROE di bank swasta tetapi tidak sampai bernilai negatif. Pada tahun 2005 sampai 2006 Return On Equity ROE pada PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk.BEKS mengalami penurunan sampai negatif. Sedangkan pada tahun 2005 Bank Bumiputera juga mengalami penurunan bahkan sampai negatif. Tetapi pada tahun 2006 Return On Equity ROE pada Bank Bumiputera mulai membaik. Efek krisis global yang terjadi di Amerika juga dirasakan pada bank di Indonesia baik pada bank pemerintah maupun pada bank swasta. Efek krisis global tersebut ada yang berdampak langsung ada juga yang tidak. Dampak langsungnya dapat dilihat dari penurunan Return On Equity ROE pada bank milik pemerintah yaitu Bank Negara Indonesia Persero Tbk. BBNI dari tahun 2007 sampai 2008, sedangkan pada tahun 2009 Return On Equity ROE Bank Negara Indonesia kembali mengalami kenaikan. Selain itu juga berdampak langsung pada bank swasta antara lain pada PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP, Bank Internasional IndonesiaBNII, PT. Bank Mayapada Tbk.MAYA, Bank Bumiputera, Bank OCBC NISP NISP, PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk.BEKS pada tahun 2008. Pada 2009 efeknya masih terasa pada PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP, Bank Internasional IndonesiaBNII, Bank Bumiputera, PT. Bank Mayapada Tbk.MAYA, dan PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk.BEKS. Pada tahun 2010 kondisi Return On Equity ROE cenderung membaik baik pada bank milik pemerintah maupun bank swasta. 18 Grafik 3 Perkembangan Return On Equity ROE BUMN Dan BUMS TAHUN 2001-2010 Sumber : data sekunder yang diolah tahun 2012 Dari grafik diatas terlihat rata-rata Return On Equity ROE pada bank milik swasta lebih jelek daripada bank milik pemerintah. Hal itu berarti bahwa selama tahun 2001-2010 bank milik swasta memiliki ROE yang lebih rendah kualitasnya dibanding dengan bank milik negara, karena semakin tinggi nilai ROE maka semakin bagus kualitasnya. Rata-rata Return On Equity paling tinggi ada di bank milik negara sebesar 35.6 pada tahun 2002, sedangkan rata-rata Return On Assets paling rendah juga berada di bank milik swasta sebesar -3.6 pada tahun 2009.

b. Pengaruh CAR Terhadap Profitabilitas