11
Teknik Analisis
Dalam penelitian kali ini analisis data yang akan digunakan adalah menggunakan uji Asumsi Klasik dimana menguji menggunakan uji normalitas.
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen dan variable independen mempunyai distribusi normal atau tidak
Wijaya, 2010. Pada penelitian ini menggunakan P-P Plot jika titik-titik data mendekati garis normal berarti data normal.
Dalam menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan alat uji analisis regresi sederhana yaitu: .
P
r
= a+b CAR+ e Dimana :
P
r :
Profitabilitas ROA, ROE a
: Konstanta b
: Koefisien regresi CAR : CAR perbankan
e : Error
Untuk menguji
apakah masing-masing
variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen maka digunakan uji statistik t. Uji statistik t
dilakukan pada tingkat signifikansi α = 0.05. Pengujian diterima maupun ditolak :
Jika nilai signifikansi t 0,05 maka hipotesis diterima. Jika nilai signifikansi t 0,05 maka hipotesis ditolak.
4.Analisis Dan Pembahasan a. Perkembangan
Capital Adequacy Ratio CAR, Return On Assets ROA Dan Return On Equity ROE
1. Capital Adequacy Ratio CAR
Data penelitian berupa rasio kecukupan modal CAR diperoleh dari laporan keungan dalam bentuk rasio keuangan masing-masing bank pada tahun
12
2001-2010. Untuk melakukan perhitungan CAR sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu perbandingan antara total modal dengan Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko ATMR. Berikut tabel besarnya CAR. TABEL 1
Perkembangan Capital Adequacy Ratio CAR BUMN Dan BUMS TAHUN 2001-2010
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
RATA2 BUMN
BBNI 14,2
15,9 18,2
17,1 16,0
15,9 15,7
13,5 13,8
18,6 15,9
BBRI 13,3
12,6 20,9
17,9 15,3
18,8 15,8
13,2 13,2
13,8 15,5
BMRI 26,4
23,4 27,7
25,3 23,7
25,3 21,1
15,7 15,6
14,7 21,9
RATA2 18,0
17,3 22,3
20,1 18,3
20,0 17,5
14,1 14,2
15,7 17,8
BUMS BBCA
32,6 32,2
28,0 24,0
21,5 22,1
19,2 15,8
15,3 13,5
22,4 BBNP
23,7 19,9
13,7 12,9
10,8 16,6
17,0 14,0
12,6 12,9
15,4 BDMN
35,5 25,3
26,8 27,0
23,5 20,4
20,3 15,4
20,7 16,0
23,1 BEKS
8,7 10,0
10,4 14,7
9,7 9,4
11,9 9,3
8,0 41,4
13,4 BNII
-47,4 33,2
23,4 20,9
22,4 24,1
21,4 19,9
14,8 12,2
14,5 BNLI
TA 10,4
10,8 11,4
9,8 13,5
13,3 10,8
12,2 14,1
11,8 BSWD
30,3 29,4
26,7 26,0
24,1 26,6
20,7 33,3
32,9 26,9
27,7 BUMI
12,8 12,9
9,9 10,2
10,7 12,9
11,9 11,8
11,2 12,6
11,7 MAYA
12,2 10,9
13,7 14,4
14,2 13,8
30,0 22,8
17,1 20,0
16,9 MEGA
9,7 13,2
14,0 13,5
11,1 15,9
14,2 16,2
18,1 15,0
14,1 NISP
9,0 12,6
13,8 15,1
19,7 17,1
16,2 17,0
18,0 16,0
15,4 PNLF
36,1 32,9
42,4 37,4
28,7 29,5
21,6 20,3
21,8 16,6
28,7 RATA2
14,8 20,2
19,5 19,0
17,2 18,5
18,1 17,2
16,9 18,1
17,9
Sumber : Laporan keuangan perbankan tahun 2001-2010 Keterangan : TA = tidak ada data
Tabel diatas menunjukkan secara rata-rata perkembangan Capital
Adequacy Ratio CAR pada bank milik umum secara umum pada kondisi yang baik yaitu diatas 8, sedangkan pada bank milik swasta secara umum rata-rata
juga baik yaitu diatas 8 namun jika dilihat satu per satu pada bank milik swasta terlihat adanya fluktuasi. Salah satunya terlihat pada
Bank Internasional IndonesiaBNII pada tahun 2001 yang memiliki nilai CAR -47,4 dan
mengalami kenaikan pada tahun 2002 yang nilai CAR nya mencapai 33,2. Nilai CAR -47,4 disebabkan bank tersebut mengalami kerugian lampiran 2.
13
Grafik 1 Perkembangan
Capital Adequacy Ratio CAR BUMN Dan BUMS Tahun 2001-2010
Sumber : data sekunder yang diolah tahun 2012 Dari grafik diatas terlihat rata-rata
Capital Adequacy Ratio CAR baik pada bank milik negara maupun pada bank milik swasta pada tahun 2001-2010
berada pada standart yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu 8. Rata-rata Capital Adequacy Ratio paling tinggi ada di bank milik negara sebesar 22.3
pada tahun 2003, sedangkan rata-rata Capital Adequacy Ratio paling rendah juga berada di bank milik negara sebesar 14.1 pada tahun 2008 .
2. Return On Assets ROA