9
2. Hakikat Merokok
a. Pengertian Merokok
Menurut Sitepoe dalam Bimma Adi Putra 2013: 29 merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik
menggunakan rokok maupun pipa. Menurut pendapat lain yaitu Levy dalam Adisti Amelia 2009: 26 perilaku merokok adalah sesuatu yang
dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisap tembakau serta menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang di sekitarnya.
Sitepoe dalam Adisti Amelia 2009: 34 membedakan perokok menjadi 2 jenis berdasarkan asap rokok yang dihisap, yaitu :
1 Perokok Aktif
Perokok aktif adalah perokok yang menghisap asap rokok melalui mulut langsung dari rokok yang dibakar asap
mainstream
. 2
Perokok Pasif Perokok pasif adalah orang-orang yang disekitar perokok
aktif yang menghisap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan ke udara
oleh perokok aktif asap
sidestream
.
b. Faktor yang Mempengaruhi
Menurut Mu’tadin dalam Bimma Adi Putra 2013 : 35-36 ada
beberapa faktor yang mempengaruhi remaja untuk merokok, diantaranya adalah :
1 Pengaruh orangtua
Remaja merokok adalah anak-anak yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orangtua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dibandingkan dengan remaja yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia. Remaja
merokok apabila orangtua sendiri yang menjadi figur juga sebagai perokok berat, maka anak-anaknya akan mungkin sekali untuk
mencontohnya.
10
2 Pengaruh teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya
adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Terdapat dua kemungkinan yang terjadi dari fakta tersebut, pertama remaja
tersebut terpengaruh oleh teman-temannya atau sebaliknya.
3 Faktor kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Satu sifat
kepribadian yang bersifat pada pengguna obat-obatan termasuk rokok ialah konformitas sosial.
4 Pengaruh iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang
kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali berkeinginan untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam
iklan tersebut.
c. Kandungan Dalam Rokok