Pengaruh Kompensasi Berbasis Ekuitas Terhadap Manajemen Laba

ABSTRACT
The Effect of Equity-based Compensation on Earnings Management
By
Oksano Pilanada
This study aims to find empirical evidence and examines the effect of equity-based
compensation as an independent variable to earnings management as the dependent variable.
The control variables used in this study are remuneration, leverage, and total assets. The use
of control variables intended to control the relationship between dependent and independent
variables, since the control variables used in this study believed to take effect on the
dependent variable.
The study was conducted on the banking sector companies listed in Indonesia Stock
Exchange in 2008-2013. The sampling was conducted with a purposive sampling method and
acquired 28 companies that meet the criteria in the study, so that there are168 observation
data. The test was done by using multiple linear regression analysis with a significance level
of 5%.
The result indicates that administration of equity-based compensation has a significant
negative effect on earnings management. For the control variables, this study indicates that
remuneration has a significant negative effect on earnings management, while leverage and
total assets has a significant positive effect on earnings management. This study concluded
that equity-based compensation to management does not lead to earnings management, but
can reduce the occurrence of earnings management.

Keywords: Equity-based compensation, remuneration, leverage, total assets, earnings
management.

ABSTRAK
Pengaruh Kompensasi Berbasis Ekuitas Terhadap Manajemen Laba
Oleh
Oksano Pilanada
Penelitian ini bertujuan menemukan bukti empiris dan menguji pengaruh kompensasi
berbasis ekuitas sebagai variabel independen terhadap manajemen laba sebagai variabel
dependen. Pada penelitian ini juga digunakan variabel kontrol, yaitu remunerasi, leverage,
dan total aset. Penggunaan variabel kontrol dimaksudkan untuk mengontrol hubungan antar
variabel independen dengan variabel dependen, karena variabel kontrol yang digunakan
dalam penelitian ini diduga ikut berpengaruh terhadap variabel dependen.
Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2008-2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive
sampling dan diperoleh 28 perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian sehingga
data observasi keseluruhan berjumlah 168 data. Pengujian dilakukan dengan analisis
menggunakan regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi 5%.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Untuk variabel kontrol ditemukan bahwa

remunerasi berpengaruh negatif dan signfikan terhadap manajemen laba, sedangkan leverage
dan total aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa pemberian kompensasi berbasis ekuitas kepada manajemen tidak
memicu terjadinya manajemen laba, namun dapat mereduksi terjadinya manajemen laba.
Kata kunci : Kompensasi berbasis ekuitas, remunerasi, leverage, total aset, manajemen
laba.

PENGARUH KOMPENSASI BERBASIS EKUITAS
TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Skripsi)

Oleh
Oksano Pilanada

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 7 Januari 1992 sebagai anak kedua dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak David dan Ibu Mursiyah.
Pada tahun 1998, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK
Pratama Bandar Lmapung. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh penulis pada
tahun 2004 di SD BPK Penabur Bandar Lampung. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 4 Bandar Lampung dan berhasil diselesaikan pada
tahun 2007, dan kemudian dilanjutkan menempuh pendidikan di SMA Negeri 10 Bandar
Lampung hingga tahun 2010.
Selanjutnya penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN pada tahun 2010.

MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan
ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja
keras (untuk urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap
(QS. Al-Insyirah: 5-8)

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) sengan sabar dan

(mengerjakan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
(Q.S Al-Baqarah: 153)

Hidup uka te ta g

asalah pe aria jati diri, tapi melainkan menciptakan
da
e e tuk jati diri
Persiapka , uka re a aka !!
(Oksano Pilanada)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Kedua orangtuaku, kakak, adik, dan keponaku tercinta yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus.

Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa dan motivasi.

Sahabat-sahabat dan almamaterku.


SANWACANA

Segala puji syukur penulis panjatkan Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga skripsi dapat penulis selesaikan, Shalawat serta slama selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Skripsi dengan judul “PENGARUH KOMPENSASI BERBASIS EKUITAS TERHADAP
MANAJEMEN LABA” ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan akademis
dalam menyelesaikan studi Program Sarjana S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan yang snagat berarti
dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terimakasih yang sedadal-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lmapung.
3. Ibu Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak menluangkan waktu untuk memberikan saran, bimbingan, dan motivasi dalam
penyusunana skripsi ini sehingga skripsi ini dapat selesai.

4. Ibu Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt. selaku Dosen Pembimbing II yang banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunana skripsi ini.

5. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku penguji utama dan Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lmapung. Terima kasih atas
kritik dan sarannya yang membangun dalam prosen penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Retno Yuni Nur S., S.E., M.Si., Akt. selaku Pembimbing Akademik.
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
selama kuliah berlangsung.
8. Kedua orangtuaku, Bapak David dan Ibu Mursiyah serta Kakakku, Meriltha Riana
dan Genta Adrianus yang telah mendidik, mengasuh, menjadi semangat bagi setiap
langka penulis, selalu memberikan dukungan baik moral maupun materiil, saran, dan
tak henti-hentinya mendoakan yang terbaik untuk putra-putrinya. Terima kasih telah
mengiringi perjuanganku sampai saat ini.
9. Adikku, Junian Pranidhan serta Keponakanku, Attar Khazim Khairullah yang selalu
menemaniku dan menghiburku.
10. Keluarga besarku, terima kasih atas doa, dukungan, dan semangatnya.
11. Jane Ratini Puspa, yang selalu membantu penulis selama perkuliahan, terima kasih
atas dukungan, semangat, doa, motivasi, dan bantuan selam penyusunan skripsi ini.
Kehadiranmu Semangatku.

12. Sahabat-sahabatku, Taufik, Ridho Wisliandi, Ari, dan Wahyu, terima kasih selalu
menemani disetiap perjuanganku. Terima kasih juga untuk doa dan dukungannya,
sukses selalu untuk kita.
13. Teman-teman Akuntansi 2010, Apri, Dicky, Egi, Irfan, Bram, Rifky, Ario, Tiwi,
Marlina, Andriani, Hana, Novia, Tiara, Fina, Wella, Dianti, Egha, Alen, Echa, Rere,
Devry, Meiki, Jenny, Lathifa, Sela, Tia, Deni, Mila, Ira Puspita, Ayu, Dwi, Sharon,
Yobel, Ben, Syarif, Surya, Jirry, Elza, Eka, Bebeu, Esti, Endang, Herlina, Nanda dan

semua teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas
semangat dan kebersamaan selam empat tahun ini.
14. Pak Sobari untuk kesabaran dalam membantu mengurus skripsi dan proses
birokrasinya. Mas Yan, Mas Yono, Mbak Sri, Mpok, Mas Leman, terima kasih atas
bantuannya.
15. Seluruh Staf TU, Administrasi, dan Akademik Fakultas Ekonimi dan Bisnis
Universitas Lampung, serta pegawai yang turut membantu dalam proses penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proses penyelesaian skripsi ini karena itu
penulis menerima semua saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata Penulis mengucapkan “ Terima Kasih”
Bandar Lampung, 22 September 2014

Penulis

Oksano Pilanada

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 5
1.3.1 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.3.2 Kegunaan Penelitian ...................................................................... 5


II.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori dan Telaah Pustaka ....................................................... 7
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory).................................................. 7
2.1.2 Earning Management .................................................................. 10
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 12
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 14
2.4 Perumusan Hipotesis............................................................................... 16
2.4.1 Pengaruh Kompensasi Berbasis Ekuitas Terhadap Manajemen
Laba ................................................................................................ 16

III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 19
3.2 Jenis dan Sumber Data............................................................................ 20
3.3 Metode Pengumpulan Data..................................................................... 20
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................................... 20
3.4.1 Variabel Dependen ........................................................................ 20
3.4.2 Variabel Independen...................................................................... 22
3.4.3 Variabel Kontrol ............................................................................ 22

3.5 Metode Analisis Data.............................................................................. 24
3.5.1 Statistik Deskriptif......................................................................... 24
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 24
3.5.2.1 Uji Normalitas ................................................................. 25
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ....................................................... 25
3.5.2.3 Uji Autokorelasi .............................................................. 26
3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 27
3.5.3 Uji Linear Regresi Berganda ......................................................... 27
3.5.3.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ...................... 27
3.5.3.2 Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 28
3.5.3.3 Pengujian Hipotesis ......................................................... 28

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif .................................................................................. 29
4.2 Uji Asumsi Klasik................................................................................... 32
4.3 Uji Regresi Linear Berganda .................................................................. 33

4.4 Pembahasan ............................................................................................ 35
4.4.1 Pengaruh Kompensasi Berbasis Ekuitas Terhadap Manajemen
Laba ............................................................................................... 35

4.4.2 Pengaruh Variabel Kontrol Terhadap Manajemen Laba ............... 38

V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................................. 41
5.2 Keterbatasan ........................................................................................... 42
5.3 Saran ....................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................

12

Tabel 3.1 Variabel Kontrol ..........................................................................................

24

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif .......................................................................................

30

Tabel 4.2 Deskriptif .....................................................................................................

31

Tabel 4.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................

33

Tabel 4.4 Pengujian Regresi Linear Berganda ............................................................

33

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran 2 Tabulasi Data Model Pengestimasian Manajemen Laba
Lampiran 3 Deskrpitif Statistik Variabel Penelitian dan Tabulasi data
Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik
Lampiran 5 Uji Regresi Linear Berganda

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Permasalahan agensi antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) menimbulkan
banyak polemik mengenai bagaimana cara untuk menyelasikan permasalahan tersebut. Salah
satu jawaban untuk permasalahan agensi adalah pemberian kompensasi kepada manajemen.
Pemberian kompensasi yang dirancang dengan baik dapat berfungsi sebagai mekanisme
kunci untuk tata kelola perusahaan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kinerja
manajemen yang akan berdampak pula terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Selain
komponen gaji, kompensasi manajemen biasanya meliputi bonus, saham, opsi, paket
pesangon, dan performance-based termination (Faulkender et al., 2010).
Memasuki era pasar saham salah satu bentuk kompensasi yang menjadi perhatian adalah
kompensasi berbasis ekuitas (equity incentive). Kompensasi berbasis ekuitas sendiri
merupakan kompensasi manajemen berupa kepemilikan saham atau hak opsi saham. Dalam
pasar saham dimana adanya pemisahan antara kepemilikan dan kontrol pada perusahaan

2

terbuka, kompensasi berbasis ekuitas (equity incentive) merupakan jawaban atas masalah
agensi menurut Jensen dan Meckling (1976).. Kompensasi berbasis ekuitas juga merupakan
salah satu mekanisme penting dalam menyelaraskan kepentingan manajemen dan pemegang
saham dalam jangka panjang (Ke, 2005). Selain memiliki sisi positif, kompensasi berbasis
ekuitas juga dinilai banyak peneliti memiliki sisi negatif.
Menurut Faulkender et al. (2010) skema kompensasi yang cacat dapat menyebabkan
kehancuran nilai, hal ini terjadi jika perusahaan dinilai terlalu tinggi, kompensasi berbasis
saham (kompensasi berbasis ekuitas) dapat menyebabkan manajer untuk overinvest (investasi
dalam jumlah yang berlebihan) atau memanipulasi laba untuk membenarkan harga saham
perusahaan periode berjalan. Selain itu, menurut Sun (2012) ada kemungkinan bahwa reward
manajer atas dasar laba yang dilaporkan atau kinerja saham dapat menyebabkan mereka
untuk memanipulasi angka laba untuk meningkatkan kinerja yang pada akhirnya akan
meningkatkan kompensasi yang terkait. Watts dan Zimmerman (1978) dalam Sun (2012)
mengusulkan teori akuntansi positif untuk menjelaskan contract-driven earnings
management (hipotesis rencana bonus) atas perilaku manajer dalam memanipulasi angka laba
untuk meningkatkan kompensasi yang terkait.
Banyak penelitian juga telah membuktikan bahwa ada pengaruh antara kompensasi berbasis
ekuitas dengan manajemen laba (Cheng dan Warfield, 2005; Bergstresser dan Philippon,
2006; Cheng et al., 2011; Xu dan Cui, 2014). Cheng dan Warfield (2005) dan Bergstresser
dan Philippon (2006) menemukan bahwa kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh positif
signifikan terhadap tindakan manajemen laba. Hasil lain dari Cheng et al. (2011) menemukan
bahwa pada industry perbankan potential regulatory intervention (intervensi dari regulator)
memperkuat pengaruh (positif) kompensasi berbasis ekuitas terhadap tingkat manajemen

3

laba. Penelitian lain dari Xu dan Cui (2014) juga menemukan hasil yang sama bahwa
kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.
Untuk di Indonesia sendiri penelitian yang berkaitan mengenai kompensasi berbasis ekuitas
sendiri kurang mendapat perhatian, padahal penelitian mengenai hal tersebut sangat berkaitan
dengan fenomena yang terjadi di pasar saham dikarenakan kompensasi berbasis ekuitas
kepada manajemen yang didasarkan pada hak opsi saham atau kepemilikan saham mulai
banyak dilakukan di perusahaan – perusahaan terbuka di Indonesia.
Maka penelitian ini mengambil isu mengenai kompensasi berbasis ekuitas dan manajemen
laba untuk menguji dan menganalisis pengaruh kompensasi berbasis ekuitas terhadap
tindakan manajemen laba. Penelitian ini masih berkeyakinan bahwa kompensasi berbasis
ekuitas masih merupakan cara terbaik dalam menjawab permasalahan agensi. Sehingga
diharapkan penelitian pada masalah ini dapat meminimalisir keraguan bahwa ada sisi negatif
dari kompensasi berbasi ekuitas. Hal ini dibuktikan dengan beberapa penelitian yang
membuktikan bahwa kompensasi berbasis ekuitas masih terbaik dalam menjawab
permasalahan agensi (Nagar et al., 2003; Gong dan Li, 2007; Schabus, 2012).
Dalam penelitian Nagar et al., (2003) dibuktikan bahwa kompensasi berbasis ekuitas
berpengaruh positif terhadap tingkat keterbukaan perusahaan. Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa kompensasi berbasis ekuitas memicu manajemen dalam meningkatkan
keterbukaan pengungkapan informasi perusahaan. Pada penelitian Gong dan Li (2007) dan
Schabus (2012) menunjukan bahwa kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap manjemen laba. Hal ini sesuai dengan penilitian dari Jensen dan
Meckling (1976) dalam Xu dan Cui (2014) yang menunjukkan bahwa kompensasi berbasis
ekuitas (equity incentive) dapat mengurangi konflik keagenan, meningkatkan tingkat upaya

4

manajemen, memperkuat manajemen dan pemegang saham dalam mekanisme pembagian
keuntungan dan pembagian risiko, dan meningkatkan kinerja perusahaan melalui efek
sinergis.
Pada penelitian ini juga menggunakan beberapa variabel kontrol, yaitu remunerasi, leverage,
dan total aset. Variabel kontrol adalah variabel yang digunakan untuk mengontrol hubungan
antar variabel independen dengan variabel dependen, karena variabel kontrol yang digunakan
dalam penelitian ini diduga ikut berpengaruh terhadap variabel dependen. Penelitian Gao dan
Shrieves (2002) menemukan bahwa remunerasi dalam bentuk gaji berpengaruh negatif
signifikan terhadap manajemen laba. Untuk leverage penelitian dari Widyaningdyah (2004) ,
Achmad et al. (2013) dan Guna dan Herawaty (2010) menunjukan bahwa leverage
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian lain dari Achmad et al. (2013)
dan Ningsaptiti dan Hidayat (2010) menunjukan bahwa total aset berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
Objek penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia selama periode 2008-2013. Pemilihan perusahaan perbankan sebagai objek
penelitian dikarenakan terdapat keseimbangan data penelitian terkait kompensasi berbasis
ekuitas. Mengambil isu dampak (positif) kompensasi berbasis ekuitas dalam mereduksi
tingkat manajemen laba, maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh Kompensasi Berbasis
Ekuitas Terhadap Manajemen Laba”.

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang, secara singkat rumusan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Apakah kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh terhadap tingkat manajemen laba?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, maka
tujuan dari penelitian ini ialah:
1. Menguji dan menganalisis pengaruh kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh
terhadap manajemen laba.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan bagi Akademisi

1. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam pengembangan teori akuntansi,
khususnya terkait konsep manajemen laba dan hipotesis rencana bonus dalam konteks
kompensasi berbasis ekuitas.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi peneliti lain yang melakukan
penelitian sejenis.

6

2 . Kegunaan bagi Praktisi

1. Penelitian ini diharapkan mampu menjadikan pertimbangan bagi para stakeholder
dalam dalam menghadapi masalah asimetri informasi dan referensi dalam
menghadapi tindakan manajemen laba serta menjadi masukan mengenai konsep
pemberian kompensasi terhadap manajemen.
2. Penelitian ini diharapkan mampu membantu manajer dalam dalam menghadapi
masalah asimetri informasi serta sebagai pengawasan dalam bentuk penelitian
mengenai pengaruh kompensasi berbasis ekuitas terhadap tindakan manajemen laba.

BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Telaah Pustaka

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Sebuah perspektif teoretis yang penting pada desain insentif manajemen disediakan oleh
konsep biaya agensi, yang berfokus pada konflik kepentingan dan insentif antara para
pemangku kepentingan perusahaan yang berbeda, terutama antara manajemen dan pemegang
saham (Faulkender et al., 2010). Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori keagenan sendiri
adalah:
“…an agency relationship as a contract under which one or more persons (the principal(s))
engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves
delegating some decision making authority to the agent.”
Dalam penejelasannya Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa hubungan keagenan
dalam bentuk hubungan kontraktual ini dapat berjalan dengan lancar, bila pemilik
mendelegasikan otoritas pembuatan keputusan kepada manajer. Perencanaan kontrak yang
tepat untuk menyelaraskan kepentingan manajer dan pemilik dalam hal konflik kepentingan

8

untuk menyelaraskan kepentingan manajer dan pemilik dalam hal konflik kepentingan inilah
yang merupakan inti dari agency theory. Namun untuk menciptakan kontrak yang tepat
merupakan hal yang sulit diwujudkan. Oleh karena itu, investor diwajibkan untuk memberi
hak pengendalian residual kepada manajer (residual control right) yakni hak untuk membuat
keputusan dalam kondisi-kondisi tertentu yang sebelumnya belum terlihat di kontrak .
Teori keagenan juga dilandasi oleh beberapa asumsi (Eisenhardt, 1989 dalam Emirzon,
2007). Asumsi-asumsi tersebut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu asumsi tentang sifat
manusia, asumsi keorganisasian dan asumsi informasi. Asumsi sifat manusia menekankan
bahwa manusia memiliki sifat mementingkan diri sendiri (self-interest), manusia memiliki
daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan manusia
selalu menghindari resiko (risk averse). Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar
anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria efektivitas dan adanya asimetri informasi antara
principal dan agent. Asumsi informasi adalah bahwa informasi sebagai barang komoditi yang
dapat diperjualbelikan.
Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia dijelaskan bahwa masing-masing individu sematamata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik
kepentingan antara prinsipal dan agen. Pihak pemilik (principal) termotivasi mengadakan
kontrak untuk mensejahterahkan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat.
Sedangkan manajer (agent) termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan ekonomi dan
psikologinya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak
kompensasi. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan
dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat
kemakmuran yang dikehendaki (Ningsaptiti dan Hidayat, 2010).

9

Permasalahan yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen
disebut dengan agency problems. Salah satu penyebab agency problems adalah adanya
asymmetric information. Asymmetric Information adalah ketidakseimbangan informasi yang
dimiliki oleh prinsipal dan agen, ketika prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup
tentang kinerja agen sebaliknya, agen memiliki lebih banyak informasi mengenai kapasitas
diri, lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan (Widyaningdyah, 2004)
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan permasalahan asymmetric information tersebut
menjadi dua tipe, yaitu:
1. Permasalahan yang muncul jika agen tidak melaksanakan hal-hal yang disepakati
bersama dalam kontrak kerja
2. Permasalahan yang disebabakan dari keadaan di mana prinsipal tidak dapat
mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil oleh agen benar-benar
didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya, atau terjadi sebagai sebuah
kelalaian dalam tugas.
Pendekatan lain dari teori keagenan yang didasarkan dari penelitian Ross (1973) dalam origin
of the economic theory of agency, memperkenalkan studi tentang keagenan dalam hal
masalah kompensasi kontrak yang berinti pada masalah insentif. Lebih lanjut menurut Ross
(1973) dalam Mitnick (2013) menjelaskan bahwa dalam lembaga ekonomi, salah satu
permasalahan adalah dalam pemilihan sistem kompensasi yang dapat menghasilkan perilaku
agen yang konsisten sesuai dengan preferensi dari pemilik.
Jensen dan Meckling (1976) dalam Xu dan Cui (2014) mengusulkan sistem kompensasi
dalam bentuk kompensasi berbasis ekuitas dalam menghadapi permasalahan keagenan.

10

Kompensasi berbasis ekuitas dinilai dapat mengurangi konflik keagenan, meningkatkan
tingkat upaya manajemen, memperkuat manajemen dan pemegang saham dalam mekanisme
pembagian keuntungan dan pembagian risiko, dan meningkatkan kinerja perusahaan melalui
efek sinergis.

2.1.2 Earnings Management

Pengertian manajemen laba oleh Scott (1997) adalah sebagai pemilihan kebijakan
akuntansi oleh manajer. Scoot mengungkapkan terdapat dua cara untuk memahami
manajemen laba. Pertama, sebagai perilaku oportunistik manajemen untuk
memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan
biaya politik. Kedua, memandang manajemen laba dari perspektif kontrak efisien,
dimana manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri
mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk
keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Menurut Scott (1997), terdapat 4
jenis strategi manajemen laba, yaitu :
a. Meningkatkan laba (increasing income atau income maximization).
Salah satu strategi manajemen laba adalah meningkatkan laba yang dilaporkan pada
periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik. Cara ini juga
memungkinkan untuk peningkatan laba selama beberapa periode. Perusahaan
dapat melaporkan laba yang lebih tinggi berdasarkan manajemen laba yang agresif
sepanjang waktu yang panjang.

11

b. Menurunkan laba (income minimization).
Strategi ini dilakukan oleh manajemen, jika laba yang dilaporkan pada periode
sekarang dirasa terlalu tinggi. Selain itu, stra-tegi ini juga dilakukan untuk tujuan
penghindaran pajak. Salah satu cara yang diterapkan perusahaan dalam rangka
menurunkan laba yaitu dengan menetapkan metode LIFO pada metode penilaian
persediaan.
c. Mandi besar (taking a bath atau big bath)
Istilah mandi besar biasanya didefinisikan sebagai upaya untuk meningkatkan laba
yang dilaporkan pada periode berikutnya dengan membebankan item yang mungkin
memiliki dampak negatif di masa depan pada biaya pada periode berjalan (Tokuga
dan Yamashita, 2011). Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang
buruk atau peristiwa saat terjadi satu kegiatan yang tidak biasa seperti perubahan
manajemen, merger atau restrukturisasi. Menurut Tokuga dan Yamashita (2011) hal
ini dilakukan karena perusahaan berusaha untuk menggunakan perubahan manajemen
sebagai kesempatan untuk menghapus faktor yang dapat memberikan tekanan pada
kinerja bisnis masa depan.
d. Perataan laba (income smoothing)
Pada strategi ini, manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan
untuk mengurangi fluktuasinya. Perataan laba juga mencakup tidak melaporkan
sebagian laba pada periode baik dengan menciptakan cadangan atau bank laba
sebagai cadangan yang akan akan dilaporkan pada periode buruk demi menjaga
kestabilan laba.

12

Menurut pendapat lain dari Healy dan Wahlen (1999) menyatakan manajemen laba
muncul ketika manajer menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan
mengubah transaksi untuk merekayasa laporan keuangan sehingga menyesatkan
stakeholder yang ingin mengetahui kinerja ekonomi perusahaan atau untuk
mempengaruhi hasil kontrak yang menggunakan angka-angka akuntansi yang
dilaporkan. Definisi tersebut mengakibatkan manajemen laba sebagai perilaku
oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitas mereka. Manajer melakukan
manajemen laba dengan memilih metode atau kebijakan akuntansi tertentu untuk
menaikkan laba atau menurunkan laba.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut pada tabel 2.1 ringkasan penelitian terdahulu mengenai kompensasi berbasis ekuitas
(equity incentive) dan manajemen laba yang menjadi landasan penelitian ini :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No
1

Nama Peneliti
Nagar et al.,
(2003)

Judul Penelitian
Discretionary disclosure
and stock-based
incentives

Variabel
Penelitian
Variabel
Dependen:
tingkat
pengungkapan
informasi
perusahaan
Variabel
Independen:
equity incentives

Hasil Penelitian
Kompensasi berbasis
ekuitas berpengaruh
positif terhadap
tingkat keterbukaan
perusahaan.

13

2

3

Cheng dan
Warfield (2005)

Gong dan Li
(2007)

Equity incentives and
earnings management

Outside Directors’
Equity-based
Compensation and
Earnings Management

Variabel
Dependen:
earnings
management
Variabel
Independen:
equity incentives
Variabel
Dependen:
earnings
management

Equity incentives
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
earnings
management.

Kompensasi berbasis
ekuitas berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap manjemen
laba

Variabel
Independen:
equity incentives
4

Bergstresser dan
Philippon (2006)

CEO Incentives And
Earnings Management

Variabel
Dependen:
earnings
management
Variabel
Independen:
CEO Incentives

5

Cheng et al.
(2011)

Equity Incentives and
Earnings Management
Evidence from the
Banking Industry

Variabel
Dependen:
earnings
management
Variabel
Independen:
equity incentives

6

Schabus (2012)

Equity Incentives And
Opportunistic Real
Earnings Management

Variabel
Dependen:
real earnings
management
Variabel
Independen:
equity incentives

CEO Incentives
(berbasis ekuitas)
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap manajemen
laba.

Pada industry
perbankan potential
regulatory
intervention
(intervensi dari
regulator)
memperkuat pengaruh
kompensasi berbasis
ekuitas terhadap
tingkat manajemen
laba.
Kompensasi berbasis
ekuitas berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap manjemen
laba

14

7

Xu dan Cui
(2014)

An Empirical Study on the
Effects of Equity Incentive
of the Listed Corporations
in the SME Board of
China

Variabel
Dependen:
earnings
management dan
kinerja
perusahaan.

Equity incentives
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap manajemen
laba.

Variabel
Independen:
equity incentive

2.3 Kerangka Pemikiran

Perbedaan kepentingan antara principal (pemilik/stakeholder) dan agent (manajemen)
menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal dan agen. Pihak pemilik (principal)
termotivasi mengadakan kontrak untuk mensejahterahkan dirinya dengan profitabilitas yang
selalu meningkat. Sedangkan manajer (agent) termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan
ekonomi dan psikologinya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun
kontrak kompensasi. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam
perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan
tingkat kemakmuran yang dikehendaki (Ningsaptiti dan Hidayat, 2010).
Tindakan manajemen yang berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat
kemakmuran yang dikehendaki memunculkan sesutau fenomena yang disebut manajemen
laba. Manajemen laba dalam konteks perilaku opurtusnitik manajemen yang dimaksudkan
untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang
dan biaya politik dapat menghadirkan dampak buruk bagi pemilik (stakeholder). Dampak
buruk tersebut diakibatkan karena demi memaksimumkan utilitasnya, manajemen akan
menggunakan kebijakan tertentu dalam pelaporan keuangan untuk merekayasa laporan
keuangan sehingga menyesatkan stakeholder yang ingin mengetahui kinerja ekonomi

15

perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontrak yang menggunakan angka-angka
akuntansi yang dilaporkan.
Dalam menghadapi permasalah akibat tindakan oportunistik manajemen, kompensasi
berbasis ekuitas (equity incentive) merupakan jawaban atas masalah agensi menurut Jensen
dan Meckling (1976). Kompensasi berbasis ekuitas diyakini (equity incentive) dapat
mengurangi konflik keagenan, meningkatkan tingkat upaya manajemen, memperkuat
manajemen dan pemegang saham dalam mekanisme pembagian keuntungan dan pembagian
risiko, dan meningkatkan kinerja perusahaan melalui efek sinergis teraplikasi pada
perusahaan-perusahaan perbankan yang memberikan kompensasi berbasis ekuitas.
Kompensasi berbasis ekuitas juga merupakan salah satu mekanisme penting dalam
menyelaraskan kepentingan manajemen dan pemegang saham jangka panjang (Ke, 2005)
Kompensasi berbasis ekuitas sebagai jawaban dalam menghadapi permasalahan agensi yang
menimbulkan tindakan oportunistik dari manajemen menjadi dasar pemikiran dalam
membangun kerangka pemikiran dalam penelitian ini dengan menguji pengaruh kompensasi
berbasis ekuitas terhadap manajemen. Penelitian ini juga menggunakan beberapa variabel
kontrol, yaitu remunerasi, leverage, dan total aset. Variabel kontrol adalah variabel yang
digunakan untuk mengontrol hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen,
karena variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini diduga ikut berpengaruh
terhadap variabel dependen. Kerangka pemikiran secara singkat digambarkan melalui gambar
2.1.

16

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

2.4 Perumusan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Kompensasi Berbasis Ekuitas Terhadap Manajemen Laba

Model teoritis dari Jensen dan Meckling (1976) menawarkan kompensasi berbasis ekuitas
sebagai sebuah jawaban dalam menghadapi permasalahan agensi. Salah satu bentuk masalah
yang timbul dalam permasalahan agensi akibat adanya perbedaan kepetingan antara
manajemen dan pemilik (pemegang saham) adalah manajemen laba. Berdasarkan asumsi sifat
dasar manusia dijelaskan bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh
kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal dan
agen. Pihak pemilik (pemegang saham) termotivasi mengadakan kontrak untuk
mensejahterahkan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Sedangkan
manajemen termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan ekonomi dan psikologinya, antara
lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi.
Motivasi manajemen dalam memaksimalkan pemenuhan ekonomi dan psikologinya, antara
lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi inilah yang

17

melahirkan adanya tindakan manjemen laba. Maka disinilah peran kompensasi berbasis
ekuitas dalam meminimalisir dan merduksi tingkat terjadinya manajem laba. Hal ini dapat
terjadi karena menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Xu dan Cui (2014) menunjukkan
bahwa kompensasi berbasis ekuitas (equity incentive) dapat mengurangi konflik keagenan,
meningkatkan tingkat upaya manajemen, memperkuat manajemen dan pemegang saham
dalam mekanisme pembagian keuntungan dan pembagian risiko, dan meningkatkan kinerja
perusahaan melalui efek sinergis.
Pemberian kompensasi berbasis ekuitas yang membuat manajemen berada diposisi yang
sama seperti pemilik (stakeholder/pemegang saham) akan memperkuat manajemen dan
pemegang saham dalam mekanisme pembagian keuntungan dan pembagian risiko sehingga
akan memicu manajemen perusahaan lebih meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan
mereduksi tingkat manajemen laba untuk menghindari resiko yang muncul. Resiko yang
muncul adalah kerusakan reputasi perusaahan apabila tindakan manajemen laba dapat
dideteksi oleh pasar modal, hal ini akan berdampak pada perusahaan dengan turunnya
kepercayaan dari pasar modal dan pada akhirnya akan menghancurkan harga saham
perusahaan.
Kompensasi berbasis ekuitas mampu mereduksi tingkat manajemen laba dalam efek
kompensasi berbasis ekuitas yang meningkatkan tingkat upaya manajemen dan meningkatkan
kinerja perusahaan melalui efek sinergis dapat terjadi karena kompensasi berbasis ekuitas
merupakan mekanisme penting dalam menyelaraskan kepentingan manajemen dan pemegang
saham dalam jangka panjang (Ke, 2005). Karena manajemen berada diposisi yang sama
seperti pemegang saham akan membuat manajemen lebih peduli terhadap kinerja jangka
panjang perusahaan daripada melakukan tindakan agresif secara jangka pendek untuk
memaksimalkan pemenuhan ekonomi dan psikologinya, antara lain dalam hal memperoleh

18

investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi yang akan mengganggu kestabilan
perusahaan. Hal ini dilakukan demi menjaga keberlangsungan perusahaan serta dapat
berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Nagar et al., (2003) membuktikan bahwa kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh positif
terhadap tingkat keterbukaan perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa
kompensasi berbasis ekuitas memicu manajemen dalam meningkatkan keterbukaan
pengungkapan informasi perusahaan dan hal ini membuktikan perusahan tidak bertindak
menutupi informasi perusahaan yang akan dilakukan bila perusahaan melakukan tindakan
manjemen laba. Pada penelitian Gong dan Li (2007) dan Schabus (2012) menunjukan bahwa
kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manjemen laba.
Maka hipotesis pada penelitian ini:
Ha1 : Kompensasi berbasis ekuitas berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, sedangkan sampel merupakan bagian
dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
Pemilihan sampel bedasarkan metode purposive sampling, yaitu merupakan pemilihan
sampel yang informasinya diperoleh dengan kriteria tertentu. Kriteria pemilihan sample
dalam penelitian ini adalah :
1. Perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2013 dan
merupakan kelompok perbankan.
2. Perusahaan menyajikan laporan keuangannya dengan mata uang rupiah selama
periode penelitian.
3. Terdapat kelengkapan data dalam laporan keuangan yang dibutuhkan dalam
penelitian.

20

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
perantara atau dengan kata lain dicatat dan diperoleh oleh pihak lain. Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari website BEI dan merupakan laporan keuangan yang telah
diaudit selama periode 2008-2013.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi. Metode tersebut merupakan teknik pengumpulan data melalui jurnaljurnal, buku-buku referensi, serta melihat dan mengambil data-data dari laporan keuangan
yang diperoleh dari website IDX.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba diproksikan
menggunakan discretionary loan loss provision yang digunakan oleh Kanagaretnam et al.
(2003), penggunaan discretionary loan loss provision dinilai sangat cocok untuk mengukur
tingkat manajemen laba pada perusahaan-perusahaan di sektor perbankan dan telah banyak
digunakan dalam penelitian sebagai proksi dari manajemen laba pada sektor perbankan
(Kanagaretnam et al., 2003; Cheng et al., 2011; Beaver dan Engel, 1996; Zeptian dan
Rohman, 2013). Penelitian dari Scheiner (1981) dalam Leventis et al. (2011) meneliti sampel

21

dari bank-bank komersial AS dan menyimpulkan bahwa loan loss provision merupakan alat
penting yang digunakan oleh manajer bank untuk mengatur laba. Ma (1988) dalam Leventis
et al. (2011) dan Greenawalt dan Sinkey (1988) dalam Leventis et al. (2011) memberikan
bukti bahwa manajer bank cenderung menaikkan loan loss provision dalam periode
pendapatan operasional tinggi untuk volatilitas yang lebih rendah dari laba yang dilaporkan.
Temuan ini didukung oleh banyak penelitian yang berfokus pada bank-bank AS (Ahmed et
al., 1999; Beaver dan Engel, 1996; Collins et al., 1995; Liu et al., 1997; Liu dan Ryan 1995;
Scholes et al., 1990). Semua penelitian tersebut menyimpulkan bahwa loan loss provision
digunakan oleh (manajemen) bank sebagai mekanisme untuk manajemen laba yang agresif,
terutama untuk tujuan pasar saham (Leventis et al., 2011).
Pada penelitian ini nilai abnormal diskrioner merupakan nilai absolut. Nilai estimasi
abnormal diskrioner diukur menggunakan nilai residual dari model regresi discretionary loan
loss provision (Kanagaretnam et al., 2003) berikut:
LLPi,t = α0 + α1NPLi,t-1 + α2CHNPLi,t + α3CHLOANi,t + ei,t
Dimana

LLPi,t

: penyisihan (provision) kerugian kredit

NPLi,t,-1
CHLOANi,t
CHNPLi,t

: kredit bermasalah awal tahun
: perubahan total kredit (yaitu, LOANi,t –LOANi,t-1)
: perubahan kredit bermasalah (yaitu, NPATi,t -NPATi,t-1)

Semua variabel pada model pengestimasian discretionary loan loss provision dibagi dengan
total kredit awal tahun (loan).

22

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini merupakan kompesasi berbasis ekuitas. Pada
peneltian ini variabel kompesasi berbasis ekuitas menggunakan variabel dummy, yaitu 1 bila
terdapat pengungkapan bahwa perusahaan memberikan kompensasi berbasis ekuitas kepada
manajemen dan 0 bila tidak terdapat pengungkapan bahwa perusahaan memberikan
kompensasi berbasis ekuitas kepada manajemen. Penggunaan variabel dummy ini sebagai
pengembangan dari penelitian Bergstresser dan Philippon (2006) dan Xu dan Cui (2014),
karena pada kedua penelitian tersebut menggunakan rasio insentif ekuitas sebagai proksi
kompensasi berbasis ekuitas dan pada cara pengukurannya menggunakan kepemilikan
manajerial (saham) yang diasumsikan sebagai hasil dari pemberian kompensasi dalam bentuk
saham yang diberikan perusahaan kepada manajemen, namun dikhawatirkan kepemilikan
manajerial (saham) masih dimungkinkan bukan hanya hasil dari kompensasi tapi dari usaha
manajemen itu sendiri untuk membeli saham dari perusahaan tempat mereka bekerja.

3.4.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang digunakan untuk mengontrol hubungan antar variabel
independen dengan variabel dependen, karena variabel ini diduga ikut berpengaruh terhadap
variabel dependen . Variabel kontrol digunakan pula untuk menetralisir pengaruh variabelvariabel luar yang tidak perlu. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Remunerasi
Remunerasi merupakan kompensasi berupa penghargaan dalam bentuk uang (monetary
rewards) (Handoko, 2001). Pada penelitian Gao dan Shrieves (2002) menemukan bahwa
remunerasi dalam bentuk gaji berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Gao

23

dan Shrieves (2002) menyimpulkan bahwa manajemen laba dapat menimbulkan resiko
litigasi, sehingga manajemen yang memiliki straight salary (gaji yang cukup baik dan tetap)
cenderung akan memiliki insentif untuk mengurangi tingkat manajemen laba demi
menghindari dari resiko litigasi. Risiko litigasi menurut Juanda (2007) diartikan sebagai
risiko yang melekat pada perusahaan yang memungkinkan terjadinya ancaman litigasi oleh
pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang merasa dirugikan. Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan meliputi kreditor, investor, dan regulator.
2. Leverage
Leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to assets ratio yang menunjukkan
berapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Ukuran ini berhubungan dengan
keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang. Perusahaan yang mempunyai rasio
leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki
perusahaan, diduga melakukan earnings management karena perusahaan terancam default
yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya (Widyaningdyah,
2004). Sesuai dengan hipotesis debt covenant yang menyatakan bahwa manajer termotivasi
melakukan manajemen laba untuk menghindari pelanggaran perjanjian utang (Achmad et al.,
2013). Penelitian dari Widyaningdyah (2004) , Achmad et al. (2013) dan Guna dan Herawaty
(2010) menunjukan bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.
3. Total aset
Total aset merupakan proksi dari hipotesis biaya politik. Dalam hipotesis biaya politik
menyatakan bahwa semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan perusahaan
tersebut memilih metode akuntansi yang menurunkan laba demi menghindari biaya politik.
Penelitian Achmad et al. (2013) dan Ningsaptiti dan Hidayat (2010) menunjukan bahwa total
aset berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.

24

Secara singkat cara pengukuran variabel kontrol dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Variabel Kontrol
Variabel

Cara Pengukuran

Remunerasi

Kompensasi berupa penghargaan dalam bentuk uang (monetary
rewards) (Handoko, 2001). (Logaritma natural)

Leverage

Total hutang / Total aset.

Total asset

Total aset perusahaan. (Logaritma natural)

3.5 Metode Analisis

3.5.1 Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari
nilai minimum, maksimum, rata – rata (mean), dan standar deviasi dari masing – masing
variabel penelitian. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan nilai rata – rata (mean) dan
standar deviasi antara variabel independen dan kontrol , yaitu: kompensasi berbasis ekuitas,
remunerasi, leverage, dan total aset terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba yang
diproksikan melalui discretionary loan loss provision (Kanagaretnam et al., 2003).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda sebagai alat analisis, sehingga
terlebih dulu harus lolos Uji Asumsi Klasik agar syarat asumsi dalam regresi terpenuhi. Uji

25

Asumsi klasik yang diperlukan ialah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan
heteroskedastisitas.

3.5.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan
uji F mengasumsikan bahwa residual mengikuti distribusi normal, apabila asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2009). Normal atau tidaknya
distribusi residual, salah satunya dapat dilakukan dengan uji statistik KolmogorovSmirnov.
Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis :
H0: Data residual terdistribusi normal
Ha: Data residual tidak terdistribusi normal
Jika angka probabilitas < α= 5% berarti H0 ditolak, dan data tidak terdistribusi secara
normal. Sebaliknya bila angka probabilitas > α=5%, maka H0 diterima, dan data residual
terdistribusi secara normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak ada
korelasi antar variabel, karena adanya korelasi tersebut menyebabkan variabel-variabel
tersebut tidak ortogonal. Variabel orthogonal merupakan variabel yang nilai korelasi
antar variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2009).

26

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara
melihat nilai tolerance dari lawannya dan melihat variance inflation factor (VIF). Kedua
ukuran ini menunjukkan variabel manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang
tinggi

(karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤0,1 atau sama dengan
nilai VIF ≥10 (Ghozali, 2009), jadi dalam model regresi dikatakan tidak ada
multikolinearitas apabila nilai VIF ≤ 10.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t1 (periode sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul, karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
sama lain, masalah ini muncul karena adanya residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas
dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series,
karena ganggguan pada individu atau kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada
individu atau kelompok pada periode berikutnya (Ghozali, 2009).
Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan Run Test. Run Test digunakan