20
Penyambungan Air Hujan SAH, In-gang, Izin Perubahan Penggunaan Tanah IPPT, Izin Pemanfaatan Lahan, Izin Sewa Alat Berat hingga berkembang sampai dengan pelayanan
advis planning. Seiring perubahan bentuk kelembagaan menjadi dinas, pelayanan perizinan yang ditangani menjadi lebih luas. Jumlah keseluruhan perizinan di Kota Yogyakarta
sebanyak 76 jenis. Sampai dengan saat ini, penyelenggaraan perizinan yang telah dilimpahkan pada Dinas Perizinan sebanyak 35 jenis layanan. Perizinan yang di satu atap
dan satu pintu merupakan izin yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak, serta perizinan yang berkaitan pada upaya memacu peningkatan dan menumbuhkembangkan usaha
khususnya sektor usaha kecil dan menengah. Ditargetkan sampai dengan akhir tahun 2011 seluruh perizinan yang ada di Kota Yogyakarta sudah dapat dilayani dalam sistem satu atap
dan satu pintu Jasin, dkk, 2007 .
3. Reformasi Administrasi Pelayanan Perizinan
Pelayanan perizinan adalah aspek penting untuk mencapai pelayanan yang prima. Dalam upaya selalu menjaga dan meningatkan pelayana prima terhadap penerima
pelayanan perizinan maka diperlukan upaya terus menerus melakukan perbaikan pelayanan perizinan yang dapat menyesuaiakan dengan perkembangan zaman. Reformasi
Adminstrasi yang dilakukan secara berkelanjutan adalah bagian dari upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, dalam rangka memahai Reformasi pelayanan
perizinan perlu dipahami terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan Reformasi
Adminsitrasi Negara dan tujuan dilakukannya.
21
Zauhar 2002 mendefinisikan Reformasi Administrasi Negara adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mengubah dua hal, yaitu: Pertama, mengubah struktur dan
prosedur birokrasi Aspek reorganisasi atau isntitusionlaissi kelembagaan Kedua,.Sikap dan perilaku birokrat guna meningkatkan efektifitas organisasi atau meningkatkan
adimistrasi yang sehat dan mendukung tujuan pembangunann nasional. Dari definisi tersebut menegasakan bahwa Reformasi administrasi adalah perubahan yang terencana
dalam mengubah struktur, prosedur dan perilaku dalam sebuah organisasi. Dengan demikian bila perubahan tersebut tidak dilakuakan secara terencana tidak dapat
dikategorikan sebagai bagian dari reformasi administrasi negara. Dalam hal tujuan dilakukannya reformasi adiministrasi negara Zauhar 2002
mendefinisakan tujuan yang meliputui tujuan internal organisasi dan tujuan untuk masyarakat. Tujuan internal reformasi administrasi yang dimaksud meliputi:
a. Efisiensi administrasi, dalam arti penghematan uang, yang dapat dicapai melalui
penyederhanaan formulir, perubahan prosedur, penghilangan duplikasi dan kegiatan organisasi metode yang lain;
b. Penghapusan kelemahan atau penyakit administrasi seperti korupsi, pilih kasih dan
sistem taman dalam sistem politik, dan lain-lain; c.
Pengenalan dan penggalakan sistem merit, pemakaian PPBS, pemrosesan data melalui sistem informasi yang otomatis, peningkatan penggunaan pengetahuan
ilmiah dan lain-lain.
22
Sedangkan 3 tujuan lain yang berkaitan dengan masyarakat adalah: a.
Menyesuaikan sistem administrasi terhadap meningkatnya keluhan masyarakat;
b. Mengubah pembagian pekerjaan antara sistem administrasi dan sistem politik,
seperti misalnya meningkatkan otonomi profesional dari sistem administrasi dan meningkatkan pengaruhnya pada suatu kebijaksanaan;
c. Mengubah hubungan antara sistem administrasi dan penduduk, misalnya melalui
relokasi pusat-pusat kekuasaan sentralisasi versus desentralisasi, demokratisasi, dan lain-lain Dror, 1971, dalam Zauhar, 2007: 23.
Tujuan reformasi dalam pelayanan perizinan adalah reformasi yang dilakukan secara terencana didalam dalam tubuh lembaga negara yang bertanggung jawab
memberikan pelayanan dalam hal perizinan. Reformasi ini mengarah pada upaya mengubah stuktur dana prosedur pengorganisasian dan perilaku aktor-aktor yang
memberikana layanan perizinan. Perubahan ini mempunyai arah tujuan yaitu tujuan internal organisasi berupa kapasitas dan efisiensi organisasi, sedangkan perubahan ke
masyarakat mengarah kepada kemampuan administrasi melayani keluhan, meningkatkan pengaruh kebijakan dan mendekatkan pelayaanan pada masyarakat.
C. Kerangka Pikir Penelitian