Hasil dan Pembahasan T1 672010116 Full text

10 Gambar 7 Activity Diagram Simulasi Pada Gambar 7 menunjukkan activity diagram pada simulasi ini. Pada saat user mengaktifkan simulasi maka simulasi akan menampilkan form utama. Pada form utama terdapat 2 dua inputan berupa radio select yaitu radio select lokasi awal dan radio select lokasi tujuan. Simulasi akan melakukan pencarian jalur terpendek jaringan seluler dari lokasi awal MS ke lokasi tujuan MS menggunakan algoritma Dijkstra. Setelah menemukan jalur tercepat ke lokasi tujuan, simulasi akan menampilkan informasi mengenai routing jalur tercepat jaringan seluler berupa informasi BTS yang dilewati oleh jaringan seluler.

4. Hasil dan Pembahasan

Perhitungan untuk mendapatkan cost, awalnya menghitung besar CSSR terlebih dahulu. Nilai call attempt yang ditentukan pada penelitian ini sebesar 50.000 dan block call nya sebesar 1000. Sehingga sesuai dengan rumus CSSR maka besar CSSR yaitu : CSSR = 50.000 – 1000 50.000 100 = 98 Untuk Jarak antar BTS, data didapatkan dari dinas web Dinas Perhubungan dan Komunikasi serta Budaya dan Pariwisata [12], dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jarak antar BTS BTS Awal BTS Tujuan Jarak Km A C 2,7 11 A F 1,9 A E 1,3 B C 5,0 B E 1,4 B D 1,3 B F 2,9 C E 3,5 F E 2,0 F D 2,5 F G 4,2 F H 5,1 E D 2,0 D G 5,6 D H 3,2 G H 5,6 Untuk mendapatkan formula dari cost, nilai tiap jarak akan dijumlahkan dengan nilai CSSR. Nilai jarak akan di bagi dengan area cakupanradius maksimal BTS yaitu 3Km. Begitupun dengan nilai CSSR akan dibagi dengan standar minimal CSSR yaitu 98. Sehingga formula dari cost adalah : Cost = {Jarak Km 3 Km} + {CSSR 98 } Hasil perhitungan cost menggunakan formula diatas, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil perhitungan cost BTS Awal BTS Tujuan Jarak CSSR Cost A C 0,9 1 1,9 A F 0,6 1 1,6 A E 0,4 1 1,4 B C 1,7 1 2,7 B E 0,5 1 1,5 B D 0,4 1 1,4 B F 1,0 1 2,0 C E 1,2 1 2,2 F E 0,7 1 1,7 F D 0,8 1 1,8 F G 1,4 1 2,4 F H 1,7 1 2,7 E D 0,7 1 1,7 D G 1,9 1 2,9 D H 1,1 1 2,1 G H 1,9 1 2,9 Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai implementasi dari simulasi yang dibangun. Simulasi ini diuji dengan menggunakan NetBeans IDE 7.0 dan Sistem operasi Windows 8. Proses algoritma Dijkstra yang diimplementasikan pada bahasa pemograman Java dibagi menjadi beberapa fungsi. Fungsi – fungsi utama seperti untuk menemukan cost minimal dijelaskan pada Kode Program 1. 12 Kode Program 1 Menemukan Cost Minimal Kode Program 1 merupakan perintah untuk menemukan cost minimal pada setiap node dari node awal lalu node tetangga hingga node tujuan baris 3,4 dan 5. Setiap node akan disimpan dan dibandingkan sehingga yang mempunyai nilaibobot yang terkecil akan dipilih sebagai jalur berikut. Fungsi untuk mendapatkan nilaibobot cost dari node untuk membuat jalur dijelaskan pada Kode Program 2. Kode Program 2 Mendapatkan Cost untuk Jalur Kode Program 2 merupakan perintah untuk membandingkan setiap nilaibobot node untuk mendapatkan jalur selanjutnya hingga sampai ke node tujuan. Metode Pengujian Pengujian terhadap sistem yang dibangun, dilakukan dengan tujuan untuk melihat kinerja algoritma Dijkstra pada jaringan seluler. Pengujian simulasi ini menggunakan sistem pengujian Blackbox Testing. Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black Box Testing dilakukan oleh pembuat perangkat lunak untuk mengetahui fungsi-fungsi dalam program dapat berjalan dengan benar [13]. Dalam pengujian ini terdapat 12 dua belas item yang diujikan, seperti terlihat pada Tabel 4. Tabel 4 Blackbox Testing No. Item Pengujian Hasil Keterangan 1. Fungsi radio select “Mobile Station Start ” Berhasil Sesuai secara visual 2. Fungsi radio select “Mobile Station Destination” Berhasil Sesuai secara visual 3. Fungsi button “Cari Jalur” Berhasil Sesuai secara 1. private double getDistanceVertex node, Vertex target { 2. for Edge edge : edges { 3. if edge.getSource.equalsnode 4. edge.getDestination.equalstarget { 5. return edge.getJakak; 6. } } 1. private void findMinimalDistancesVertex node { 2. ListVertex adjacentNodes = getNeighborsnode; 3. for Vertex target : adjacentNodes { 4. if getShortestDistancetarget getShortestDistancenode 5. + getDistancenode, target { 6. distance.puttarget, getShortestDistancenode 7. + getDistancenode, target; 8. predecessors.puttarget, node; 9. unSettledNodes.addtarget; 10. } } } 13 visual 4. Fungsi menampilkan hasil pencarian Log Pencarian Berhasil Sesuai secara visual 5. Fungsi menampilkan jalur pada peta Berhasil Sesuai secara visual 6. Fungsi menentukan lokasi awal Berhasil Sesuai secara visual 7. Fungsi menentukan lokasi tujuan Berhasil Sesuai secara visual 8. Hasil pencarian cost terterkecil berupa label dan bobot Berhasil Sesuai secara visual 9. Hasil pencarian jalur terpendek berupa BTS – BTS yang dilalui Berhasil Sesuai secara visual 10. Hasil pencarian jalur terpendek berupa jalur garis dengan warna merah Berhasil Sesuai secara visual 11. Fungsi button “bersihkan” Berhasil Sesuai secara visual 12. Fungsi untuk mengakhiri simulasi exit Berhasil Sesuai secara visual Pada Tabel 4 dijelaskan bahwa pengujian dilakukan oleh pengembang dan pembuat perangkat lunak untuk mengetahui bahwa semua fungsi yang terdapat dalam perangkat lunak sudah dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi program. Dari ke-12 item pengujian, semuanya dapat dilakukan dengan baik, benar dan sesuai dengan pengamatan hasil secara visual atau bisa disimpulkan setiap item pengujian dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi program. Pengujian Simulasi Simulasi yang telah dibuat harus diuji terlebih dahulu. Pengujian dilakukan agar ketika terjadi masalah atau kerusakan, maka akan segera dapat diperbaiki. Pengujian simulasi ini pula diharapkan agar sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian I, pada pengujian ini dilakukan pencarian jalur terpendek dari Smartphone B sebagai Mobile Station Start ke Smartphone A sebagai Mobile Station Destination. Pengujian I dapat dilihat pada Gambar 8. 14 Gambar 8 Pengujian I Pencarian Jalur Terpendek Pada Gambar 8 dijelaskan bahwa pencarian jalur dari Smartphone A ke Smartphone B hasilnya dapat dilihat pada Log Pencarian, terlihat jalur terpendek yang didapatkan menggunakan algoritma Dijkstra yang ditampilkan yaitu Smartphone A 1.9 - BTS F 1.9 - BTS G 1.4 - Smartphone B 1.4 dengan total cost yaitu 6.6. Pengujian II, pada pengujian ini dilakukan pencarian jalur terpendek yang sama dengan pengujian I yaitu dari Smartphone A sebagai Mobile Station Start ke Smartphone B sebagai Mobile Station Destination. Perbedaan pada pengujian kedua ini adalah pada pencarian jalurnya tidak menggunakan algoritma Dijkstra. Pengujian II dapat dilihat pada Gambar 9. 15 Gambar 9 Pengujian II Perbandingan Jalur Terpendek dan Alternatif Pada Gambar 9 diperlihatkan perbandingan antara jalur yang menggunakan algoritma Djisktra dan jalur yang tidak menggunakan algoritma jalur alternatif. Jalur yang didapatkan menggunakan algoritma Dijkstra yang ditampilkan yaitu Smartphone A 1.9 - BTS F 1.9 - BTS G 1.4 - Smartphone B 1.4 dengan total cost yaitu 6.6, sedangkan jalur yang didapatkan dengan tidak menggunakan algoritma Dijkstra yaitu Smartphone A 1.9 - BTS B 1.4 - BTS D 1.6 - BTS G 1.6 - Smartphone B 1.5 dengan total cost adalah 8. Pada prinsipnya BTS dan smartphone Mobile Station memiliki sifat yang sama dalam memilih jalur, sehingga dalam simulasi ini dimasukkan juga pengujian BTS. Melalui pengujian-pengujian yang dilakukan menggunakan 2 dua parameter yaitu CSSR dan jarak sebenarnya, didapatkan perbandingan antara kedua parameter. Perbandingan antara kedua parameter ditunjukkan pada Gambar 10. Gambar 10 Parameter Pengukuran Jalur Terpendek 16 Pada Gambar 10 terlihat bahwa parameter CSSR tidak berpengaruh terhadap pengukuran jalur terpendek karena memiliki nilai sama dalam setiap pengujian.

5. Simpulan