PENGERTIAN SENI LUKIS TEMA DALAM SENI LUKIS

populer yang terjadi di masyarakat. Pop art diawali di London pertengahan tahun 1950-an oleh kelompok independen dan tokoh intelektual Susanto: 2011. Pop art hadir mengingatkan kita pada seni realitas bukan realisme. Mengingatkan pada lingkungan dan sesuatu hal yang akrab dengan kita namun sudah kita lupakan atau tidak dianggap. Pop Art mempopulerkan kepada masyarakat akan sesuatu yang berguna dan telah lama terlupakan seperti: sisi lingkungan yang kumuh, polusi pabrik yang menghantui kematian, kehidupan masyarakat kecil yang terlupakan, sejarah yang terlupakan dan hal-hal yang sedang terlupakan mereka ingatkan kembali melalui bentuk karya seni Kartika: 2004 Sebelum pop art ada, seni adalah milik orang-orang kaya, pintar, media, dan para seniman itu sendiri. Mereka menerjemahkan keindahan sesuai dengan teori-teori ideal mereka yang cenderung filosofis dan rumit. Lalu lahirlah abstrak ekspresionisme. Seperti namanya, keindahan suatu karya abstrak ekspresionisme tidak bisa dinikmati tanpa kita perlu berpikir, mencerna, dan dianggap tidak memberikan sumbangan pada masyarakat. Para seniman pop art walaupun mereka itu memiliki persamaan-persamaan, namun perbedaannya juga cukup besar baik hal pemilihan objek maupun presentasinya seperti Roy Lichtensien dengan tema-tema komik pada lukisannya. Di Indonesia pop art bisa jadi mulai dikenal pada tahun 1970-an ketika munculnya Gerakan Seni Rupa Baru. Gerakan ini menampakkan adanya kegairahan baru untuk melahirkan karya-karya yang serba baru dan tidak ketinggalan zaman, sehingga tidak mengherankan apabila karya Gerakan Seni Rupa Baru melahirkan karya yang aneh-aneh seperti karya “Pop Art” Harsono: 1979. Melalui pengintisarian bentuk dan makna, juga penciptaan lewat stilisasi bentuk atau pengolahan terhadap bentuk dan iramanya, pengkristalisasian ide-ide simbolis dan menjadikan simbol- simbol tersebut sebagai lambang pada seni lukis. Sehingga dari beberapa pembahasan tersebut mengenai pop art dapat disimpulkan bahwa pop art berasal dari kata Popular art dan aliran ini lebih menyondong pada simbolisme popular atau benda-benda keseharian karena pop art mengingatkan pada seni realitas yang menyinggung pada kehidupan sosial seluruh kalangan masyarakat karena sebelumnya seni hanyalah miliki kalangan atas dan orang berpendidikan saja. Salah satu tokohnya adalah Roy Lichtensien yang dalam karyanya bertemakan komik. Di Indonesia sendiri karya pop art lebih dirasa familiar semenjak era Gerakan Seni Rupa Baru.

5. ALAT, BAHAN DAN TEKNIK SENI LUKIS

a. Alat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, alat adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.Dalam berkarya seni lukis, alat disebut juga media sesuatu yang dapat membuat tanda goresan, dapat berupa kuas, pensil, penghapus, ballpoint, palet, pisau palet, dan lain-lain.