KONSEP DALAM SENI LUKIS

adanya kegairahan baru untuk melahirkan karya-karya yang serba baru dan tidak ketinggalan zaman, sehingga tidak mengherankan apabila karya Gerakan Seni Rupa Baru melahirkan karya yang aneh-aneh seperti karya “Pop Art” Harsono: 1979. Melalui pengintisarian bentuk dan makna, juga penciptaan lewat stilisasi bentuk atau pengolahan terhadap bentuk dan iramanya, pengkristalisasian ide-ide simbolis dan menjadikan simbol- simbol tersebut sebagai lambang pada seni lukis. Sehingga dari beberapa pembahasan tersebut mengenai pop art dapat disimpulkan bahwa pop art berasal dari kata Popular art dan aliran ini lebih menyondong pada simbolisme popular atau benda-benda keseharian karena pop art mengingatkan pada seni realitas yang menyinggung pada kehidupan sosial seluruh kalangan masyarakat karena sebelumnya seni hanyalah miliki kalangan atas dan orang berpendidikan saja. Salah satu tokohnya adalah Roy Lichtensien yang dalam karyanya bertemakan komik. Di Indonesia sendiri karya pop art lebih dirasa familiar semenjak era Gerakan Seni Rupa Baru.

5. ALAT, BAHAN DAN TEKNIK SENI LUKIS

a. Alat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, alat adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.Dalam berkarya seni lukis, alat disebut juga media sesuatu yang dapat membuat tanda goresan, dapat berupa kuas, pensil, penghapus, ballpoint, palet, pisau palet, dan lain-lain.

b. Bahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, bahan merupakan barang yang akan dibuat menjadi satu benda tertentu. Dalam berkarya seni lukis bahan dapat berupa kertas, kanvas, cat, tinta, dan lain-lain.

c. Teknik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, teknik adalah cara membuatmelakukan sesuatu, metodesistem mengerjakan sesuatu. Umumnya dalam seni lukis teknik berkarya dibagi dua, yaitu teknik basah dan teknik kering.Teknik basah merupakan cara melukis menggunakan medium yang bersifat basah atau dengan pelarut air dan minyak cair. Seperti: cat air, cat minyak, cat poster, tempera, dan tinta. Teknik kering merupakan cara melukis dengan bahan kering, tanpa harus dilarutkan dengan medium air atau minyak sudah dapat digunakan. Seperti :charcoal arang gambar, pensil, arang, dan lain-lain. Secara khusus, teknik melukis ada dua kategori, Mikke Susanto 2003 menjelaskan yaitu kategori teknik konvensional dan teknik yang bersifat pribadi atau non konvensional. Teknik transparan, opaque, kerok, hisap, adalah beberapa teknik konvesional dalam melukis, sedangkan diluar itu biasanya tergolong pribadi atau non konvensional.