Uji Reliabilitas Uji Normalitas

b. Kepuasan Kerja

Angket kepuasan kerja terdiri dari 25 item yang valid. Berdasarkan hasil analisa dari angket kepuasan kerja di dapat skor tertinggi adalah 125 dan skor terendah adalah 25. Kemudian akan dikategorikan menjadi 5, yaitu sangat rendah kepuasan kerjanya, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi kepuasan kerjanya. Berikut adalah rumus pengkategorian tinggi rendahnya atau interval kepuasan kerja: Tabel 4.4: Interval Kepuasan Kerja Skor Kriteria F Min Max Mean 25 ≤ x 45 Sangat rendah 16 16 25 46 ≤ x 65 Rendah 52 52 92,06 66 ≤ x 85 Sedang 26 26 86 ≤ x 105 Tinggi 2 2 106 ≤ x ≤ 125 Sangat tinggi 4 4 125 Jumlah 100 SD = 9,43325 X = kepuasan kerja Dari tabel di atas diketahui bahwa ada 16 pegawai yang tingkat kepuasan kerjanya sangat rendah. Sedangkan pegawai yang tingkat kepuasan kerjanya sangat tinggi hanya berjumlah 4 orang saja. Rata-rata pegawai berada pada kategori tingkat kepuasan rendah, yaitu sebanyak 52 orang pegawai. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di atas.

2. Uji Analisa

Dari hasi uji normalitas dan uji linearitas data, didapat hasil bahwa data tidak berdistribusi normal namun data linear. Jadi, perhitungan korelasi yang dilakukan adalah menggunakan korelasi spearman rho . Berdasarkan pada perhitungan Uji korelasi sperman rho dari output SPSS terlihat bahwa nilai r = 0,219 p 0,05. Melihat hasil perhitungan tersebut maka Hi ditolak dan H0 diterima. Ini berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan otoriter dengan kepuasan kerja di PT. Jati Kencana. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.5: Tabel Hasil Korelasi Sperman Rho Correlations Gaya Kepemimpinan Kepuasan Kerja Spearmans rho Gaya Kepemimpinan Correlation Coefficient 1.000 .219 Sig. 1-tailed . .014 N 100 100 Kepuasan Kerja Correlation Coefficient .219 1.000 Sig. 1-tailed .014 . N 100 100 . Correlation is significant at the 0.05 level 1-tailed.

C. Pembahasan

Gaya kepemimpinan otoriter dirasa efektif sehingga kepuasan kerja juga menjadi baik karena organisasi menjadi terkontrol. Dengan menggunakan teknik korelasi sperman rho yang dianalisa melalui SPSS Statistical Product and Service Solution versi 17.0 windows yang merupakan program software khusus pengolahan data statistik untuk ilmu sosial, diperoleh r = 0,219 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan bagian produksi di PT. Jati Kencana Beton. Artinya semakin tinggi tingkat keotoriteran dari pemimpin maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerja karyawan. Hal ini mungkin dapat terjadi karena pengaruh beberapa hal, pertama bahwa mayoritas subjek penelitian memiliki tingkat pendidikan menengah ke bawah sehingga dalam bekerja memerlukan sosok pemimpin yang bisa memegang kekuasan dan kendali untuk mengambil inisiatif dan keputusan agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik Situmorang, 2011. Kedua, hal ini mungkin dipengaruhi oleh pekerjaan itu sendiri, subjek dari penelitian ini adalah karyawan perusahaan beton yang menyediakan produk untuk jasa konstruksi, sehingga sehari-hari karyawan selalu bekerja dalam tekanan deadline yang mengharuskan mereka bekerja dalam tempo yang cepat tetapi menghasilkan hasil yang berkualitas baik Saliman, 2002. Hal tersebut tentu saja dapat mendorong para karyawan untuk memerlukan sosok pimpinan yang mampu bekerja dalam tekanan dan mampu memberi perintah mengambil keputusan dengan cepat, sehingga semakin otoriter maka mereka akan semakin baik dalam bekerja. Pada kasus ini pekerja memerlukan pemimpin yang