Latar Belakang JURNAL...PENGARUH KK TERHADAP KO DAN KUP terbit

Visi, Vo. 19, No.3, Oktober 2011, Hal.592-608, ISSN: 0853-0203 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KEINGINAN UNTUK PINDAH Dr. Jadongan Sijabat Abstract The purpose of this research is to examine the relationship of job satisfaction to organizational commitment and turnover intentions. Next, the purpose of this research is to examine whether organizational commitment related to turnover intentions. This research conducted with survey on auditors working on the big audit firms in Jakarta that affiliated to foreign audit firms The Big Four. Unit analysis are auditors who have non-partner position i.e: junior, senior and manager that concentrated in audit services.The structural equation modeling with AMOS program is used to analized the data. The results of this research suggest that job satisfaction has significant positive relationship to organizational commitment. Organizational commitment has significant negative relationship to turnover intentions. Next, organizational commitment has significant negative relationship to turnover intentions. This result suggests that job satisfaction related to turnover intentions both of direct or through organizational commitment. Key words: Job satisfaction, organizational commitment, turnover intentions, and auditor.

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini isu kepuasan kerja merupakan salah satu topik yang senantiasa menarik dan dianggap penting bagi ilmuan maupun praktisi. Kepuasan kerja merupakan topik yang menarik dan dianggap penting karena kepuasan kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi jalannya organisasi secara keseluruhan. Di lingkungan Kantor Akuntan Publik KAP, faktor kepuasan kerja merupakan hal yang sigifikan bagi auditor Ellyson dan Show 1970; Garrow 1977. Kepuasan kerja sangat diharapkan oleh semua auditor karena sebagian besar waktu yang mereka miliki habis dengan bekerja. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika Judge 1993 melihat adanya hubungan yang erat antara kepuasan kerja, absensi, pemogokan keja, komitmen organisasi dan turnover. Ellyson dan Show 1970 dan Garrow 1977 menyatakan kepuasan kerja yang dirasakan para auditor junior dan senior yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP sangat rendah. Dimensi lingkungan kerja mengenai keterikatan pekerja terhadap organisasi mereka telah secara signifikan menarik perhatian para peneliti. Komitmen organisasi merupakan salah satu titik perhatian yang penting yang didasarkan pada premis bahwa individu membentuk suatu keterkaitan dengan organisasi. Beberapa alasan mengapa komitmen organisasi menarik perhatian untuk diteliti antara lain: 1 karena karyawan yang komit akan menghasilkan kinerja yang lebih baik dari pada yang kurang komit Jauch et al. 1978; Mowday et al. 1974, 2 karena komitmen organisasi merupakan prediktor yang baik terhadap perpindahan karyawan Porter et al. 1974, dan 3 karena komitmen organisasi dapat digunakan sebagai prediktor keberhasilan organisasi secara keseluruhan Steers Visi, Vo. 19, No.3, Oktober 2011, Hal.592-608, ISSN: 0853-0203 1977. Toly 2001 menjelaskan bahwa komitmen organisasi para auditor yang bekerja di KAP di Makasar dan Surabaya sangat rendah. Fenomena dewasa ini adalah kinerja suatu perusahaan yang telah demikian bagus dapat rusak baik secara langsung maupun tidak langsung karena berbagai perilaku karyawan yang sangat sulit dicegah terjadinya. Salah satu bentuk perilaku tersebut adalah keinginan untuk pindah turnover intentions yang berujung pada keputusan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya. Dengan demikian tingginya tingkat turnover pada perusahaan akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya, baik itu biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan, tingkat kinerja yang mesti dikorbankan, maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali Suwandi dan Indriantoro 1999. Snead dan Harrell 1991 menyatakan tingkat perilaku berpindah kerja turnover para profesional di lingkungan Kantor Akuntan Publik KAP cukup tinggi. Penelitian Kollaritsh dalam Ratnawati 2001 melaporkan tingkat turnover auditor yang bekerja di KAP besar mencapai 85 persen. Penelitian Bao et al. 1986 melaporkan tingkat turnover auditor pada level non-partner yang bekerja di KAP mencapai 45 persen. Lebih spesifik, penelitian Lampe dan Earnest 1984 melaporkan tingkat turnover auditor junior staff yang bekerja di KAP dengan pengalaman kerja 1 sampai 3 tahun mencapai 23.9 persen per tahun. Berbagai penelitian telah menghubungkan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dan keinginan untuk pindah. DeConinck et al. 1994, Johnson et al. 1990, William dan Hazer 1986 mengemukakan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi komitmen organisasi, dan kepuasan kerja tidak berhubungan langsung secara langsung terhadap keinginan untuk pindah, melainkan melalui komitmen organisasi. Dengan kata lain, mereka berpendapat bahwa komitmen organisasi berperan sebagai variabel moderasi antara kepuasan kerja dengan keinginan untuk pindah. Selanjutnya, Camp 1994 berpendapat bahwa keinginan untuk pindah dipengaruhi oleh komitmen organisasi, namun tidak dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Sebaliknya, Mobley 1982, Brooke et al. 1988, Blau dan Boal 1989 berpendapat bahwa kepuasan kerja dapat secara langsung mempengaruhi keinginan untuk pindah tidak melalui komitmen organisasi Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini tertarik menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan untuk pindah, apakah berpengaruh langsung atau tidak langsung melalui komitmen organisasi. Terdapatnya research gap yang menunjukkan hubungan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dan keinginan untuk pindah mendorong dilakukannya penelitian ini.

1.2. Perumusan Masalah