Ringkasan jurnal Judul tahun terbit Urai

Ringkasan jurnal
Judul
PRECIPITATION OF
AMORPHOUS SiO2
PARTICLES AND THEIR
PROPERTIES

PROSES PEMUTIHAN
ZEOLIT SEBAGAI
BAHAN PENGISI
KERTAS

tahun terbit
S. Musić, N. Filipović
Vinceković and L.
Sekovanić
2011

Mukharomah Nur Aini, Lies
Indriati


2006

Bab 4 bambang S
(batubara)

Uraian
Hasil

Amorphous silika diperoleh dari presipitasi Berdasarkan parameter yang dilakukan diperoleh
natrium silikat menggunakan larutan asam
hasil silika yang bersifat amorf dengan luas area
sulfat. Parameter pada penelitian ini meliputi
130 m2/g.

laju penambahan sama sulfat (120-50 min), Berdasarkan data XRD, peak yang dihasilkan
suhu pada saat presipitasi dengan asam
menunjukkan silika yang bersifat amorf 2θ =
sulfat (80-90ºC), waktu pencampuran,
21.8o


Ukuran partikel silika hasil analisis menggunakan
SEM sebesar 15-30 nm

Dari data EDS tidak ditemukan adanya impurities.
Zeolit yang memiliki kandungan unsur
awal
akhir
hampir sama dengan kaolin dapat digunakan
64.1%
73.2%
sebagai bahan pengisi kertas. Akan tetapi Derajat
putih
zeolit memiliki kandungan Fe2O3 yang
4.21%
4.76%
lebih banyak dibandingkan dengan kaolin Kadar air
sehingga akan mempengaruhi derajat putih
71.99%
82.12%
kertas. Untuk itu dilakukan penurunan kadar Sio2

Fe2O3 menggunakan natrium ditionat dan Fe203
0.29%
0.17%
EDTA. Natrium ditionat berfungsi sebagai
pereduksi Fe2O3 menjadi FeO yang mudah
larut dalam air, sedangkan EDTA berfungsi
sebagai pengkompeks Fe2+ dan Fe3+ yang
mana kompleks tersebut larut dalam air.
Proses tersebut dilakukan pada pH 2 dan
suhu 70ºC
 Silika berbentuk amorphous
mempunyai kereaktifan kimia
yang tinggi dibandingkan dalam
bentuk kristalnya sehingga lebih
mudah bereaksi dengan
senyawa lain untuk proses
pemungutan
 Kalapathy U (2002) menyatakan
bahwa nilai kelarutan silika
amorf rendah pada kondisi pH

kurang dari 10 dan akan



meningkat pada pH lebih dari
10. Semakin tinggi kelarutan
silika dalam larutan NaOH akan
semakin mempermudah reaksi
antara silika dengan NaOH.
Proses pemungutan silika
melibatkan proses fisika berupa
difusi pelarut ke dalam pori
padatan dan proses kimia
berupa reaksi kimia. Laju difusi
massa pelarut antara lain
dipengaruhi oleh kecepatan
pengadukan dan ukuran partikel
abu.