adalah evaluasi terhadap akibat dari penerapan strategi pembelajaran dengan metode PBL yang diterapkan. [9]
Evaluasi merupakan karakteristik yang terakhir terhadap proses pemecahan masalah. Pada ProblemBased Leaming, evaluasi tidak dilakukan dengan menggunakan prosedur
seperti pilihan berganda, essa,. atau model ujian tertulis lainnya. Pendekatan evaluasi yang dilakukan PBL ini adalah lebih dari proses metakognisi. Siswa didorong untuk
memonitor pengetahuan yang sudah diperolehnya dalam proses penemuan hasil pemecahan masalah dengan mem-buat perencanaan pembelajaran yang efektif dalam
kaitannya dengan permasalahan yang diajukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari pengetahu-sn yang sudah ada.
2.5 Desain Pembelajaran
Desain Sistem Instruksional merupakan desain pembelajaran yang bersifat sistematis dalam Analisis, Desain, Pengembangan, Pelaksanaan dan Evaluasi materi belajar dan
aktivitas.
Desain Instruksional bertujuan merubah sifat pembelajaran yang menggunakan pendekatan traditional teacher-centered menjadi pembelajaran yang bersifat learner-
centered, menjadikan pembelajaran lebih efektif. ini berarti setiap komponen pengajaran menentukan hasil belajar. Di mana hasil belajar ditentukan setelah dilakukan analisis
pada pembelajaran tersebut. Dimana masing – masing tahap memiliki keterkaitan, dan menyediakan pedoman yang efektif dan tepat guna.
Metode pengembangan dan rekayasa sistem pembelajaran ini menggunakan pendekatan rekayasa model Istructional System Design ISD [15]
Gambar 2.1 : Implementasi Model Desain Sistem Instruksional [15]
Berikut di bawah ini penjelasan gambar 1 pada masing-masing tahapan sebagai berikut [15] :
a. Analysis Analisis
Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuh untuk
pengembangan pembelajaran. Analisis yang dilakukan tentunya berkaitan dengan hal-hal apa saja yang selama ini menghambat proses pembelajaran .
b. Design Perancangan
Pada tahapan ini dibuat sebuah perancangan sistem pembelajaran yang dapat memenui semua kebutuhan requerment dengan menggunakan sistem arsitektur
yang sudah ada. c.
Development Pengembangan Pada tahapan pengembangan ini digunakan tahapan pengembangan rekayasa
perangkat lunak , dimana harus mendefinisikan bagaimana data dikonstruksikan, bagaimana fungsi-fungsi dan detail prosedur diimplementasikan, bagaimana
interface dan rancangan diterjemahkan dalam bahasa pemrograman dan bagaimana pengujian dilakukan.