Ayi buat novel dulu lah

Tema : percintaan
Judul :
Tokoh :

“rayaaa ... bangun dong sayang kamu gak mau telat karena kesiangan kan?”
sambil mengomel mama terus – menerus menarik selimut yang masih menutupi
tubuh mungil raya yang tingginya kira – kira hanya 149cm. Raya pun mengusap –
usap matanya dan menguap sebebasnya sambil menerjangkan tangannya ke atas,
“ayo dong raya inikan hari pertama kamu masuk ke SMA kamu harus mulai
mandiri sayang” ucap mama setelah melihat raya yang bangun dengan malas –
malasan. Raya memang masih merasa sangat ngantuk karena semalaman dia
habis melihat dan mendownload beberapa video roy kim kesukaannya, raya
memang sangat menyukai artis asal korea tersebut, raya menyukai k – pop dari
saat dirinya masih duduk di bangku smp tidak sedikit artis K – pop yang raya
sudah ketahui seperti SUJU(super junior),Shinee,Exo,Infinite,Boyfriend dan sederet
artis k-pop terkenal lainnya. Bisa dibilang raya adalah gadis pecinta K-Pop.

Pagi itu di awali raya dengan terburu – buru karena dia harus mengikuti MOS
(Masa Orientasi Siswa) di SMA Surya Bangsa dimana raya akan memulai masa –
masa sekolahnya di SMA.


Sore itu dira yang duduk di atas rerumputan dilapangan sedang memandang ke
langit sore yang berwarna cerah, dira memang senang memandang langit di sore
hari karena menurutnya langit di sore hari yang berwarna orange itu
mengingatkannya pada kenangan di masa ia kecil dulu, dira membayangkan
ketika ia bermain layang – layang bersama kakaknya di lapangan, dira di waktu
kecil adalah anak yang jahil, pernah saat ia dan teman kecilnya berlarian karena
takut di gigit oleh baron anjing berwarna hitam milik tetangganya saat itu dira
dan teman masa kecilnya langsung terkejut dan lari pontang – panting menuju
rumahnya dira memang cepat dalam berlari dia tak menyadari kalau dia
meninggalkan gilang di belakangnya gilang yang tertinggal pun berlari sekuat
tenaga walaupun masih tertinggal juga dengan dira, gilang hampir menangis
karena baron sedikit lagi hampir menggigit bokong gilang dira menunggu gilang
di depan pagar rumahnya khawatir jika sepupunya itu di gigit si baron. Tak lama
kemudian gilang datang dengan napas tererngah – engah dan wajah yang pucat
bagaimana tidak dia hampir saja di lahap si garang baron, mereka berdua segera
masuk kedalam pagar karena baron yang masih mengejar, melihat gilang yang
memiliki bibir merah terlihat pucat dan keringat yang mengucur deras di sekitar
jidat yang tertutupi poni itu lemas sehabis di gojlok si baron dengan berlarian
membuat dira tertawa geli, “gimana lang kejar – kejarannya tadi asyik kan?
Hehe..” ucap dira sambil berkacak pinggang. Gilang mengerucutkan bibir

merahnya yang masih pucat, “ia, gara – gara kamu dir bokongku hampir di jahit
gak kebayang deh kalo kena benerann jadi segede apa robeknya ni bokongku,
iidihh..” protes gilang yang langsung di balas dira dengan menarik hidung bangir
milik gilang. Mereka sejenak diam dan tak lama kemudian gilang pun ikut
tertawa diikuti dira. mereka berdua dikejar karena ulah dira yang sering jahil
melemparkan batu ke dalam rumah tetangganya tersebut sehingga membuat si
baron anjing galak penunggu rumah mengejar sampai sepupunya pun jadi korban
kejahilan dira.