Peningkatan motivasi belajar ips siswa melalui penerapan metode mind map pada kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA MELALUI
PENERAPAN METODE MIND MAP PADA KELAS IV
MI NURUL FALAH PARUNGPANJANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Serjana Pendidikan

Oleh:
Khusnul Khotimah
NIM 1110018300010

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA MELALUI
PENERAPAN METODE MIND MAP PADA KELAS IV


MI NURUL FALAH PARTJNGPANJANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Serjana pendidikan (S.pd)

Oleh

Khusnul Khotimah

NrM I I10018300010
Dibawah Bimbingan

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing

II

/r4

Nafia Wafiqni.M.Pd

Takiddin.l\{.Pd

NIP: l98l

NIP: I 9831206201

100320091 2 2004

101 1 005

JURUSAN PENDIDIKAN GURU I\{ADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYA'TULLAH

JAKARTA
2014

7

\

LEMBAR PBNGESAHAN

Skripsi berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Ips
Siswa Melalui penerapan
Metode Mind Map pada Keras IV MI Nurur Farah parungpanjang
disusun oreh

Khusnul Khotimah, NIM. r lI00rg3000r0, Jurusan pendidikan
Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri

Syarif
Hidayatullah Jakarta- Telah melalui bimbingan dan
dinyatakan sah sebagai karva
ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siding munaqosah
sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.


Jakarta, 24 November 2014

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimhing I

/w":
Nafia Wafiqni.M.pd.

Tat(iddi#,N{.pd

NIP:

NIP:

I

98 I 1003200912 Z0O4


1983 I 20620 t l0

t 1005

(

LEMBAR PENGESAIIAN
Skripsi berjudul Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui
Penerapan Metode Mind Map Pad,a Kelas

Panjang. disusun oleh

Siti Nurkhoyah

IV MI Nurul

Falah Parung

Pelatun Nomor Induk Siswa


11i0018300010, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah
pada tanggal 12 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar sarjana

s 1 (s.Pd) dalam bidang

Pendidikan Guru

Madras atr-Ibti daiyah (PGMI).

Jakarla. 19 Desember 2014
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/ Program

Dr. Fauzan, MA
ekretaris

(S


ekretaris Jurusan/Prodi)

)t

Asep Ediana Latip, NI.Pd

NrP.

1

98

1

Tanda Tangan

pl:y! @at7 co\$uz'

NrP. 1 9761 1072001 011013

S

Studi) Tanggal

lvx[vp,q

06232009t21003

Ylfnll+({

Penguji I

Dr.Iwan Purwanto, M.Pd
NrP. 19730424 200801 1 012
Penguji

II

ql:/t:q


Dr. Fauzan, MA
NrP. 1 976i 1072001011013

Mengetahui,
Dekan F

Itas Ilmu Tarbiyah dan k

Nurlen5f.ifa'i" MA. ph.D&
NIP. 195910021986032001

CI,s\!j\-

\

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama

Khusnul Khotimah


NIM

I l 10018300010

Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Angkatan Tahun

2010

Alamat

:Krnp. Asem Rt 03/06 Desa Cikuda, Kec. Parungpanjang,
Kab. Bogor.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahrva skripsi


yang

berjudul "Peningkatan Motivdsi Belajar'IpS Sisrva

Melalui Penerapan N{etode Mind Map Pada Kelas

Iv I\{I Nurul Falah

Parungpanjang" adalah karya sendiri dibawah bimbingan dosen

:

Pernbimbing I
Nama

Nafia Wafiqni,M.Pd

NIP

1981

Jurusan/Prodi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (pGMI)

10032009122004

Pernbimbing II
Nama

Takiddin,M.Pd

NIP

198312062011011005

Jurusan/Prodi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Dernikian surat pernyataan

ini

saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 04 Desember 2014

Yang rr

yatakan

M

Khusnul Khotin-rah

ABSTRAK

Khusnul Khotimah, Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan
Metode Mind Map Pada Kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang Bogor. Skripsi
jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPS dan memperoleh gambaran penerapan metode
pembelajaran mind map. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus meliputi
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrument yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dokumentasi dan pemberiangan angket, teknik analisis data
dengan menggunakan teknik kualitatif deskriftif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode mind map
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa
dilihat dari peningkatan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 49.89% menjadi 85.20%
pada siklus II. Selain itu, penerapan metode mind map juga dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari persentase aktivitas belajar pada siklus I
sebesar 53.26% menjadi 93.47% pada siklus II.
Kata kunci: Motivasi Belajar, Mata pelajaran IPS, dan Mind Map

i

ABSTRACT

Khusnul Khotimah, Improving Learning Motivation IPS Students Through the
Mind Map Application Methods In Class IV MI Nurul Falah Parungpanjang
Bogor. Thesis Department of Teacher Education Madrasah Ibtida'iyah, Faculty of
Science Education and Teacer Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta.

This study aims to determine the increase students' motivation for social
studies and obtain a picture of the application of learning methods mind map. This
research methodusing a class action, which consists of two cycles and each cycle in
cludes planning, implementation, observation, and reflection. Instruments used were
observation, interviews, documentation and questionnaire, data analysis technique by
using descriptive qualitative technique.

From the resultsit can be concluded that the application of mind mapping
method can increase students' motivation. In creasing student motivation seen from
the increase in the average value in the first cycle of 49.89% to 85.20% in the second
cycle. In addition, application of mind mapping method also can improve students'
learning activities. This can be seen from the percent tage of learning activities in the
first cycle by 53.26% to 93.47% in the second cycle.

Keywords: Motivation, social science subjects, and Mind Map.

ii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bismilahirrahmannirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Taufik dan Hidayah-Nya. Sholawat serta salam tercurah limpah kepada baginda
yang mulia Rasullulloh Muhammad Shallalahu‘alaihiwassallam keluarga serta
sahabatnya.
Penyusunan skripsi ini merupakan penelitian singkat yang dilakukan
dengan melakukan tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar
IPS Siswa Melalui Penerapan Metode Mind Map Pada Kelas IV MI Nurul Falah
Parungpanjang Bogor”. Skripsi ini menggambarkan bagaimana penerapan metode
pembelajaran mind map sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran IPS. Selain itu skripsi ini juga bisa dijadikan gambaran bagi guru
tentang bagaimana menerapkan metode pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dikelas.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan, sehingga
dapat

memperbaiki

kekurangan-kekurangan

dalam

penelitian

maupun

penulisannya.
Ketika pembuatan skripsi ini baik dalam melakukan penelitian maupun
penulisannya, tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.

Dra. Nurlena Rifai, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

2.

Dr. Fauzan, MA., Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, beserta stafnya yang telah memberikan rekomendasi untuk
melaksanakan penelitian;

iii

3.

Nafia wafiqni, M.Pd. dan Ahmad Takkidin, M.Pd,. Pembimbing skripsi yang
telah mengoreksi, memberi masukan dan saran dengan tekun dalam upaya
menyelesaikan dan memperbaiki naskah skripsi ini;

4.

Bapak dan Ibu ku tercinta yang telah banyak memberikan curahan kasih
sayangnya ananda, dari ananda kecil hingga sekarang dan memotivasi diri
ananda tuk terus maju dan bersemangat dalam mengikuti perkuliahan.
Semoga Bapak dan Ibu dapat diberikan kesehatan, panjang umur dan
kekuatan selalu oleh Allah SWT.

5.

Untuk keluarga besar tercinta yang selalu mendukung, memotivasi dan
memberikan do’a selama ananda kuliah.

6.

E.Faridah, S.Pd.I, Kepala MI Nurul Falah Parungpanjang Bogor, yang telah
memberikan izin untuk penelitian;

7.

Hj. Yunia selaku observer dan bapak/ibu pendidik dan tenaga kependidikan
MI Nurul Falah Parungpanjang

8.

Untuk Rizal Haristian yang telah banyak membantu memberikan motivasi
kepada penulis dan selalu setia menemani penulis dalam keadaan apapun
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

9.

Kepada sahabatku Siti Nurkhoyah Pelatun, Laila Fajriah dan Nursufro
Kamalia yang selalu memberikan motivasi dan do’anya.

10. Teman-teman seperjuangan PGMI Kelas A-B angkatan 2010.
Akhir kata semoga skripsi ini memberi manfaat kepada setiap yang
membacanya dan semoga setiap kesabaran, bantuan, dukungan baik

moril

maupun materi yang telah mereka berikan akan mendapat balasan dari Allah
SWT, Aamiin.

Jakarta, 29 November 2014
Penyusun,

Khusnul Khotimah

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................................5
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................5
D. Perumusan Masalah .....................................................................................5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................6
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN TINDAKAN
A. Acuan Teori dan Fokus Penelitian ...............................................................7
1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................... 7
a. Latar Belakang IPS .......................................................................... 7
b. Pengertian Pembelajaran IPS .......................................................... 8
c. Ruang Lingkup IPS ......................................................................... 9
d. Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................. 10
e. Pengembangan Materi Pendidikan IPS MI/SD ............................. 11
f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV ............ 13
2. Motivasi Belajar ........................................................................................ 14
a. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 14
b. Fungsi Motivasi dalam Belajar ...................................................... 18
c. Teori-teori Motivasi Belajar .......................................................... 19
d. Indikator Motivasi Belajar ............................................................. 22
e. Pengukuran Motivasi belajar ......................................................... 24
v

f. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran ........................... 25
g. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar ............................................ 26
3.

Konsep Mind Map .............................................................................. 26
a. Pengertian Mind Map .................................................................... 27
b. Sejarah Mind Map ......................................................................... 28
c. Manfaat Mind Map ....................................................................... 28
d. Langkah-langkah dalam Membuat Mind Map .............................. 30
e. Langkah-langkah sebelum Membuat Mind Map ........................... 31
f. Kelebihan dan Kekurangan Mind Map ........................................... 32

B. Penelitian yang Relevan .............................................................................33
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................34
D. Hipotesis Tindakan.....................................................................................35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................36
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................................36
C. Subjek Penelitian........................................................................................38
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................38
E. Tahapan Intervensi Tindakan .....................................................................39
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan ..............................................................41
G. Data dan Sumber Data ...............................................................................42
H. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................42
I. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................44
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .........................................................49
K. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ..............................................50
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ......................................................52

BAB IV Hasil Penelitian
A. Deskrisi Data ..............................................................................................53
1. Deskripsi Data Siklus I ........................................................................53
2. Deskripsi Data Siklus II .......................................................................72
B. Pembahasan ................................................................................................94

vi

C. Temuan Penelitian ....................................................................................103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..............................................................................................104
B. Saran .........................................................................................................104
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................106
LAMPIRAN ........................................................................................................107

vii

Daftar Tabel
Tabel 3.1

: Kisi-kisi Lembar Observasi Guru ……………………………..44

Tabel 3. 2

: Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa……………………………...45

Tabel 3.3

: Skala penilaian Lembar Observasi ……………………………..46

Tabel 3.4

: Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Sebelum di Uji …………….47

Tabel 3.5

: Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Setelah di Uji………………49

Tabel 3.6

: Kriteria Penilaian Angket Motivasi Belajar ……………………51

Tabel 3.7

: Kriteria Presentase Penilaian Angket…………………………...51

Tabel 3.8

: Pengukuran Tingkat Budaya Belajar Siswa…………………….52

Tabel 4.1

: Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1………………...56

Tabel 4.2

: Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 1 ………………58

Tabel 4.3

: Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2 ……………….61

Tabel 4.4

: Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 2……………….63

Tabel 4.5

: Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 3……………….66

Tabel 4.6

: Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 3………………68

Tabel 4.7

: Hasil Angket Siklus I ………………………………………….70

Tabel 4. 8

: Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1………………76

Tabel 4.9

: Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan 1 …………….78

Tabel 4.10

: Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2………………82

Tabel 4.11

: Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan 2……………..84

Tabel 4.12

: Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 3……………….88

Tabel 4.13

: Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 3……………….91

Tabel 4.14

: Hasil Angket Siklus II ………………………………………...93

Tabel 4.15

: Akumulusai Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Siklus I dan II ………………………………………………....104

Tabel 4.16

: Akumulusai Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan II……104

viii

Daftar Grafik
Grafik 4.1

: Presentase Aktivitas Peneliti Siklus I …………………………..99

Grafik 4.2

: Presentase Aktivitas Peneliti Siklus II ………………………..100

Grafik 4.3

: Presentase Aktivitas Siswa Siklus I …………………………..101

Grafik 4.4

: Presentase Aktivitas Siswa Siklus II ………………………….102

Grafik 4.5

: Presentase Hasil Angket Motivasi Siklus I dan Siklus II……...103

ix

Daftar Gambar
Gambar 2.1

: Piramid Abraham Maslow

Gambar 1-8

: Siswa Sedang Membuat Mind Map

Gambar 9-13 : Hasil Pembuatan Mind Map Siswa

x

Daftar Lampiran

Lampiran 1

: Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 2

: Hasil Wawanca Guru Kelas

Lampiran 3

: Surat Keterangan Penelitian Sekolah

Lampiran 4

: Permohonan Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 5

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 6

: Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan II

Lampiran 7

: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II

Lampiran 8

: Lembar Angket Motivasi Siswa Siklus I dan II

Lampiran 9

: Lembar Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 10 : Foto-foto Kegiatan Penelitian
Lampiran 11 : Lembar Uji Referensi
Lampiran 12 : Profil Peneliti

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dunia yang semakin modern ini pendidikan merupakan faktor utama
yang senantiasa mampu menunjang manusia dalam mengarungi bahtera
kehidupan yang akan dijalaninya. Oleh karena itu, tanpa pendidikan manusia
akan mengalami kesulitan dalam hidupnya. Keberhasian dalam hidup tentunya
harus diawali dengan pendidikannya yang baik pula.
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 3 dinyatakan
bahwa: “Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1
Ada empat tema pendidikan yaitu yang pertama mengemukakan struktur
pengetahuan, yang kedua ialah tentang kesiapan, ketiga menekankan nilai
intuisi dalam proses pendidikan, yang keempat ialah tentang motivasi atau
keinginan untuk belajar, dan cara-cara yang tersedia pada para guru untuk
merangsang

motivasi

itu.

Pengalaman-pengalaman

pendidikan

yang

merangsang motivasi ialah pengalaman-pengalaman di mana para siswa
berpartisipasi secara aktif dalam menghadapi alamnya. Menurut Bruner,
pengalaman belajar semacam ini dapat dicontohkan oleh pengalaman belajar
penemuan yang intuitif, dan implikasi.2
Dalam pembelajaran, motivasi belajar memiliki peran yang sangat
penting, karena keberadaannya sangat berarti dalam pembelajaran. 3 Adanya
1

UU Republik Indonesia No 14 thn 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU Republik
Indonesia No 20 th 2003 tentang SISIDIKNAS, (Bandung:Citra Umbara, 2006), h. 76
2
Ratna W. Dahar. Teori-Teori Belajar (Jakarta: ERLANGGA, 2009), h. 98
3
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukuran Analisis di Bidang pendidikan,
(jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.23

1

2

motivasi yang baik dalam belajar akan memberikan hasil belajar yang baik
pula.4 Hal ini berarti siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik, maka
akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang kurang
motivasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar
di sekolah adalah motivasi. Motivasi belajar yang telah dikembangkan dalam
pendidikan keluarga dilanjutkan ke pendidikan di sekolah. Motivasi belajar
mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberi semangat pada
siswa. Namun kenyataannya dari hasil observasi, siswa kelas menunjukan
bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Rendahnya motivasi belajar IPS
siswa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya minat
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, tidak adanya keseriusan
dalam belajar, guru kurang kreatif dalam memilih metode pembelajaran
sehingga pengupayaan untuk memotivasi siswanya lemah, dan kurangnya
perhatian dari orang tua siswa.
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang
saling berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara guru
dan peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung memegang
peranan penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kemungkinan
kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan saat
proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas
peserta didik dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yang
dilaksanakan, diketahui guru masih menggunakan metode ceramah dan siswa
masih banyak mendengarkan. Keadaan itu masih menciptakan interaksi
belajar yang sifatnya masih satu arah sehingga kurang bermakna apabila
dilihat dari segi keefektifan siswa yang tercermin melalui sikap, motivasi
belajar dan unsur kreativitas. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran yang
diterapkan cenderung bersifat menonton tanpa adanya inovasi penggunaan
4

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011), h 85

3

metode pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS dan akibatnya siswa
merasa bosan dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru,
sehingga hasil belajar siswa cendrung menjadi menurun. Dalam pelaksanaan
pada mata pelajaran IPS, guru jarang mengaitkan materi pembelajaran dengan
konteks belajar yang ada. Guru masih mengajarkan materi IPS sesuai dengan
apa yang ada di dalam buku paket jadi siswa kurang semangat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS sebenarnya
merupakan pembelajaran yang sering berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
anak. Anak secara umum masih senang jika proses pembelajaran yang
diajarkan sesuai dengan konteks yang ada. Hal ini dikarenakan, dengan
konteks yang ada maka anak akan cepat tanggap terhadap materi
pembelajaran. Dari sini dapat dikatakan bahwa potensi yang dimiliki siswa
kurang dimanfaatkan dan tidak dikembangkan secara optimal oleh guru
bahkan diabaikan, sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna. Situasi
belajar yang kurang kondusif dan penuh dengan verbalisme konsep-konsep
yang kurang efektif bagi belajar siswa di sekolah dasar.
Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi adalah hal yang sangat
dibutuhkan terutama oleh siswa, terlebih tarhadap mata pelajaran IPS. Karena
sejak dahulu sampai sekarang banyak orang-orang yang beranggapan bahwa
mata pelajaran IPS tidak terlalu penting untuk dipelajari karena tidak masuk
dalam Ujian Nasional (UN). Hal inilah yang berimbas kepada siswa dalam
belajar mata pelajaran IPS. Siswa merasa kurang minat untuk belajar mata
pelajaran IPS. Di sinilah peran guru IPS sangat dibutuhkan untuk memompa
motivasi semua siswa.
Memiliki motivasi artinya siswa tersebut memiliki gairah dan semangat
dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai
banyak energi untuk kegiatan belajarnya. Seseorang yang memiliki inteligensi
cukup tinggi biasa saja gagal karena kurangnya motivasi. Hasil belajar itu
akan optimal jika ada motivasi yang tinggi. Oleh karena itu bila siswa
mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan
siswa tersebut tetapi mungkin saja gurunya tidak berhasil dalam memberikan

4

motivasi yang mampu membangkitkan semangat dalam kegiatan siswa untuk
belajar ketika guru hadir di sekolah.
Untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa, maka dalam hal ini
peneliti akan menggunakan pendekatan konsep dengan metode mind map.
Mind map ialah kegiatan yang cocok digunakan untuk pra pemaparan
pembelajaran terhadap suatu topik dengan menggunakan warna, gerakan,
gambar, yang dinformasikan ke dalam bentuk nyata dan akan mendorong
kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain digunakan pada pra pemaparan,
inovasi mind map juga dapat digunakan pada inti atau kesimpulan
pembelajaran, bahkan dapat juga digunakan sebagai alat evaluasi. Mind map
dapat dibuat dengan tulisan tangan dalam waktu yang singkat. Mind map telah
digunakan dalam bidang pendidikan terutama di dalam kelas. Ketika
menggunakan Mind map, guru dapat menyampaikan materi dengan mudah.
Selain itu, anak didik pun mampu menyerap materi pelajaran karena
disampaikan dengan sederhana.
Mind map haadir sebagai pembelajaran lebih menarik perhatian anakanak untuk membacanya karena mind map yang terdiri dari berbagai unsur
warna, gambar dan garis, merupakan stimulus yang menarik perhatian anak
untuk melihatnya. Gambar dan warna dalam mind map, selain menarik
perhatian, gambar juga berfungsi sebagai objek bantu berpikir yang nyata.
Mind map dapat dibuat dengan membuat suatu kata kunci dasar yang
kemudian dihubungkan dengan anak panah di mana setiap kata kunci dapat
berupa gambar, angka atau warna.
Atas dasar itulah akan dibahas dan diteliti lebih jauh tentang bagaimana
peningkatan motivasi belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran
mind map pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan uraian di atas, untuk
penelitian

ini

akan

“PENINGKATAN

dibuat

MOTIVASI

dalam

bentuk

BELAJAR

skripsi
IPS

yang

SISWA

berjudul

MELALUI

PENERAPAN METODE MIND MAP PADA KELAS IV MI NURUL
FALAH PARUNGPANJANG”.

5

B. Identifikasi Masalah
1. Siswa kurang semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS.
2. Guru kurang mampu memotivasi siswanya untuk belajar IPS dengan baik.
3. Penggunaan metode pembelajaran dalam memotivasi belajar siswa kurang,
khususnya pada pembelajaran IPS.
4. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru pada saat proses
pembelajaran IPS mengakibatkan siswa hanya pasif dan belum dapat
menunjukan tingkat penguasaan materi pembelajaran yang memadai.

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1. Motivasi belajar ialah kondisi psikologis yang merupakan dorongan atau
kekuatan daya penggerak pada diri siswa yang mengarahkan tingkah laku
untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu guna
memperoleh hasil yang diinginkan atau dicita- citakan.
2. Metode mind map yang akan digunakan dalam penelitian ialah sebagai
kegiatan mempresentasikan ide yang diungkapkan suatu wacana dengan
menggunakan seluruh simbol grafis dalam suatu gambar peta. Simbol
grafis tersebut adalah kata, citra, angka, jarak, warna, simbol, dan lain-lain.
3. Mata pelajaran IPS yang akan digunakan dalam penelitian ialah materi
pokok jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya dan
keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)
pada kelas IV MI Nurul Falah Parung Panjang. Dengan Standar
Kompetensi Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang ada di atas, maka perumusan masalah
di dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya peningkatan motivasi belajar
IPS siswa melalui penerapan metode pembelajaran mind map pada kelas IV
MI Nurul Falah Parung Panjang?”.

6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar IPS siswa melalui penerapan metode mind map pada kelas IV MI
Nurul Falah Parungpanjang.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1) Bagi peneliti, dari hasil penelitian ini nantinya akan mengetahui
peningkatan motivasi belajar IPS siswa melalui metode pembelajaran mind
map.
2) Bagi siswa berani mengungkapkan pendapat, ide, gagasan, dan saran yang
mereka

miliki,

dan

memiliki

motivasi

untuk

mengikuti

proses

pembelajaran dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang sesuai
dengan optimal.
3) Bagi guru agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman yang
bersifat alternatif untuk dikembangkan dan diterapkan sesuai dengan
keadaan dan lingkungan setempat.
4) Bagi sekolah agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di
sekolah dan bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di MI.

7

BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN TINDAKAN
A. Acuan Teori dan Fokus Penelitian
1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Latar Belakang IPS
Istilah social studies yang berasal dari Bahasa Inggris
kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi IPS.
Perkembangan dan pengembanagan IPS di Indonesia, ide-ide dasarnya
banyak mengambil pendapat yang berkembang di Amerika Serikat.
Sedangkan yang menyangkut tujuan, materi, dan penanganannya
dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan aspirasi
masyarakat Indonesia.
Pengertian social studies adalah ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan pendidikan, sedangkan isi social studies
yang bercirikan interdisipliner yang meliputi aspek sejarah, ilmu
ekonomi, sosiologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat yang dalam
prakteknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah dan di
perguruan tinggi atau dapat dibelajarkan dari mulai pendidikan rendah
/ SD sampai perguruan tinggi.5
Menurut

Badan

Standar

Nasional

Pendidikan.

Ilmu

Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isuisu sosial yang sedang berkembang. Mata pelajaran IPS dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki
kehidupan masyarakat. Dengan mempelajari IPS siswa akan dibekali
pengetahuan agar dapat berinteraksi dengan kehidupan nyata mereka
dimasyarakat. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan

5

Sapriya, Tuti Istianti, dan Effendi Zulkifli. Pengembangan Pendidikan IPS di SD (
Bandung, UPI PRESS, 2007), Ed. 1,Cet. 1, h. 3

7

8

untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Dalam suatu kegiatan pembelajaran IPS banyak sekali harapanharapan yang muncul. Harapan tersebut berasal dari berbagai pihak,
antara lain: guru, sekolah, wali siswa, lingkungan setempat, dan
pemerintah. Harapan dari setiap guru dalam mengajarkan mata
pelajaran IPS adalah siswa dapat mengusai konsep-konsep IPS yang
ada pada kurikulum. Dengan adanya pengusaan konsep-konsep IPS
maka pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran IPS
diharapkan menggunakan pendekatan yang sesuai atau yang mudah
diterima oleh siswa agar tercipta motivasi yang tinggi pada diri siswa
dan diiringi dengan hasil belajar yang meningkat. Hasil belajar yang
meningkat merupakan tujuan dari suatu pendidikan. Guru dikatakan
berhasil dalam mengajar bila ada peningkatan dalam kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan. Kegiatan dalam pembelajaran tidak
terlepas dari aktivitas proses belajar. Begitu pentingnya proses belajar,
sehingga apabila ingin berhasil dalam pembelajaran salah satu cara
adalah dengan mengefektifkan proses belajar dengan baik, agar hasil
yang tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan.
b. Pengertian Pembelajaran IPS
Dalam kurikulum 2006 mengemukakan bahwa IPS merupakan
salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB
sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat isu sosial. Pada
jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, sejarah,
sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS. Peserta didik
diarahkanuntuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang
demokrasi dan tanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.6

6

Sapriya, Dadang dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar
IPS,(Bandung, UPI PRESS, 2006), Edisi 1, cet. 1, h. 7

9

c. Ruang Lingkup IPS
Secara

mendasar, pembelajaran

IPS

berkenaan dengan

kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan
kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan
kejiwaannya, memanfaatkan sumber-daya yang ada dipermukaan
bumi,

mengatur

kebutuhan

lainnya

kesejahteraan
dalam

dan

rangka

pemerintahannya
mempertahankan

maupun
kehidupan

masyarakat manusia. Singkatnya IPS mempelajari, dan mengkaji
sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks
sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS
dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau
pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial
kehidupan sehari-hari yang ada dilingkungan sekitar peserta didik
MI/SD.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan. ruang lingkup
IPS meliputi aspek-asek sebagai berikut :
a. Manusia, tempat, dan lingkungan.
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya.
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
Dengan demikian ruang lingkup IPS mencakup segala
aktivitas-aktivitas sosial manusia dengan lingkungannya baik masa
lampau, sekarang maupun masa yang akan datang.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa yang dipelajari IPS
adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya,
ruang lingkup kajian IPS meliputi (a) substansi materi ilmu-ilmu sosial
yang bersentuhan dengan masyarakat, dan (b) gejala, masalah, dan
peristiwa soaial tentang kehidupan masyarakat. Kedua lingkup
pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran

10

IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi
ingatanpeserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri
sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan masyarakat. Oleh karena itu,
pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada
masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan
masyarakat atau yang tidak berbijak pada kenyataan di dalam
mayarakat tidak akan mencapai tujuannya.7

d. Tujuan Pembelajaran IPS
Dalam bukunya Sapriyal dan Iim Siti Masitoh mengemukakan
lima tujuan pokok pembelajaran IPS yaitu,
1) Membina siswa agar mampu mengembangkan pengertian/pengetahuan
berdasarkan data, generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun yang
bersifat innterdisipliner/komprehensif dari berbagai cabang ilmu sosial.
2) Membina siswa agar mampu mengembangkan dan mempraktekan
keanekaragaman keterampilan studi, kerja dan intelektualnya secara
pantas dan dan tepat sebagaimana diharapkan ilmu-ilmu sosial.
3) Membina dan mendorong siswa untuk memahami, menghargai dan
mengahayati adanya keanekaragaman dan kesamaan cultural maupun
individual.
4) Membina siswa kearah turut mempengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan
serta juga dapat mengembangkan – menyempurnakan nilai-nilai yang
ada pada dirinya.
5) Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan
baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.8
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang tujuan
pendidikan IPS di sekolah dasar. Menurut Badan Standar Nasional
Pendidikan mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
7

Irfan Tanwifi,. Dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya, Amanah Pustaka Lapis
PGMI 2009), Ed. 1, H. 11
8
Sapriya, Dadang dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar
IPS,(Bandung, UPI PRESS, 2006), Edisi 1, cet. 1, h. 13

11

1) Mengenal

konsep-konsep

yang

berkaitan

dengan

kehidupan

masyarakat dan sekitarnya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan
sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi
dalam masyarakat majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.
Dari beberapa tujuan terkait dengan pengajaran IPS yang ada di
atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya tujuan
pendekatan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai
bekal bagi sisiwa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.

e. Pengembangan Materi Pendidikan IPS MI/SD
Tujuan mata pelajaran IPS SD umum menggambarkan
penekanan sasaran akhir yang hendak dicapai oleh siswa setelah
mengikuti proses dan menyelesaikan pendidikan dalam program
sekolah dasar. Tujuan ini disusun atas dasar hakekat bahan kajian IPS
MI/SD pengetahuan sosial dan sejarah serta citra kemampuan lulusan
yang diharapkan. Khusus materi Pendidikan IPS di MI/SD ditata
secara terpadu dan terintegrasi antara pokok bahasan satu dengan yang
lainnya dengan melibatkan bahan kajian Geografi, Ekonomi,
Sosiologi, Antropologi, Tata Negara, dan Sejarah. IPS di MI/SD
merupakan perwujudan dari satu pendekatan inter-disiplin dari
pelajaran ilmu-ilmu sosial (social science).
Unsur materi Pendidikan IPS di MI/SD dikembangkan dan
digali dari kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Masyarakat
merupakan sumber serta objek kajian materi Pendidikan IPS, yaitu

12

berpijak pada kenyataan kehidupan yang riil (curren event), dengan
mengangkat isu-isu yang sangat berarti dari mulai kehidupan yang
terdekat dengan siswa sampai pada kehidupan yang luas dengan
dirinya. 9
Menurut

S.

Hamid

Hasan

dalam

bukunya

Sapriya

(Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS) yaitu membagi dimensi
tujuan pembelajaran IPS antara lain (1) pengembangan kemampuan
berpikir siswa. Pengembangan intelektual adalah pengembangan
kemampuan siswa dalam berpikir tentang ilmu-ilmu sosail dan
masalah-masalah kemasyarakatan.10 (2) pengembangan kemampuan
dan rasa tanggung jawab. Menurut Banks (1990) dalam bukunya
sapriya dkk. (Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS),
mengemukakan model pengembangan nilai untuk proses pembelajaran
IPS disebut “Banks Inquiry Model”. Ada 9 langkah yaitu, (a)
mendefinisikan dan mengenal masalah, (b) mendeskrifsikan perilaku
yang sesuai dengan niai, (c) menamai nilai yang ditunjukan melalui
perilaku yang digambarkan, (d) menentukan nilai-nilai konflik, (e)
melakukan hipotesis entang sumber nilai yang dikaji, (f) menamai
alternatif nilai dan perilaku yang ditampilkan, (g) melakukan hipotesis
terhadap akibat nilai yang dianalisis: memprediksi, membandingkan,
mempertentangkan, tujuan pembelajaran nilai yang penting, (h)
menyatakan pilihan nilai, dan (i) menyatakan alasan, sumber dan
akibat-akibat yang mungkin dari pilihan nilai. (3) pengembangan
tanggung jawab dan partisipasi sosial, yakni yang mengembangkan
tujuan IPS dalam membentuk warga Negara yang baik, ialah warga
Negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam membelajarkan pengembangan tanggung jawab dan
partisipasi sosial guru harus melibatkan siswa pada tugas/bentuk9

Sapriya, Tuti Istianti dan Effendi Zulkifli, Pengembangan Pendidikan IPS di SD.
(Bandung, UPI PRESS, 2007),Ed. 1, Cet. 1, h. 22-23.
10
Sapriya, Dadang, dan Iim, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS.
(Bandung,UPI PRESS, 2006), Ed. 1, Cet. 1, h. 18.

13

bentuk penugasan secara individual maupun kelompok misalnya siswa
dilibatkan dalam kerja piket, upacara bendera, ketua kelas, pengurus
osis. Latihan-latihan tersebut akan membiasakan siswa memanage
dirinya atau kelompoknya untuk suatu pekerjaan tertentu.
f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan
Sosial.
Kelas IV, Semester I
STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

1. Memahami sejarah, kenampakan 1.1 Membaca peta lingkungan setempat
alam, dan keragaman suku

(kabupaten/kota, provinsi) dengan

bangsa di lingkungan

menggunakan skala sederhana.

kabupaten/kota dan provinsi

1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
serta hubungannya dengan keragaman sosial
dan budaya.
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber
daya alam serta pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan
budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)
1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarah di
lingkungan setempat (kabupaten/kota,
provinsi) dan menjaga kelestariannya
1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme
tokoh-tokoh di lingkungannya

14

Kelas IV Semester II
STANDAR KOMPETENSI
1. Mengenal sumber daya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan

alam, kegiatan ekonomi, dan

dengan sumber daya alam dan potensi lain

kemajuan teknologi di

di daerahnya

lingkungan kabupaten/kota

1.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam

dan provinsi

meningkatkan kesejahteraan masyarakat
1.3 Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya
1.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar
akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Perlu
ditegaskan, bahwa motivasi berkaitan dengan suatu tujuan. Dengan
demikian motivasi mepengaruhi adanya kegiatan. Motivasi belajar
sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar. Hasil belajar akan menjadi
optimal kalau ada motivasi belajar, sehingga motivasi akan senantiasa
menentukan interaksi usaha belajar bagi para siswa.
Sebelum menjelaskan tentang pengertian motivasi belajar,
terlebih dahulu penulis akan menjelaskan tentang pengertian motivasi
dan belajar secara terpisah.
Kata motivation berasal dari kata motive yang dalam psikologi
berarti; tenaga yang mendorong seseorang berbuat sesuatu. Misalnya
apakah yang mendorong kita melakukan perbuatan belajar? Mungkin
karena kita ingin mengetahui sesuatu, mungkin karena kita ingin orang
yang lebih banyak pengetahuannya dari pada orang lain, karena kita

15

ingin menjadi orang yang berpangkat atau mungkin karena kita
semata-mata merasa harus belajar, karena kita tidak hendak
mengecewakan hati orang tua yang membiayai kita. Jadi kita lihat
bahwa motive yang mendasari perbuatan belajar yang kita lakukan itu
mungkin berbeda-beda. Berdasarkan uraian di atas kata motivasion
dapat diartikan sebagai pembentukan tenaga-tenaga pendorong yang
akan mendasari perbuatan-perbuatan kita. Oleh karena sampai
sekarang

istilah

Indonesia

untuk

motivation

ini

sepanjang

sepengetahuan penterjemah belum ada. Maka untuk kata motivation
akan diterjemahkan.11 Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam
hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan.
Motivasi juga bias dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk
menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata
lain motivasi adalah “sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan.
Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai
kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan”.12 “Dalam
membahas motivasi, sering kita menentukan beberapa istilah yang
mengandung relevansi dengan motivasi. Diantara istilah yang
dimaksud adalah motif, kebutuhan, dorongan, dan insting. Motivasi
adalah suatu konstruk terjadinya tingkah laku”.13 Motivasi dipandang
sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu
belajar (Koeswara, 1989 ; Siagia, 1989 ; Sehein, 1991; Biggs dan
Tefler, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006). Menurut Oemar
Hamalik 19 (2001: 158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri

11

M.Buchori. Psikologi Pendidikan. (Jakarta:Aksara Baru. 1978), h. 38
Zikri Neni Iska. Psikologi. Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.(Jakarta: Kizi
Brother’s 2008) Cet-2. H.41
13
Zikri Neni Iska.op.cit
12

16

(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan.14
Motivasi menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 61)
didefinisikan sebagai kekuatan yang menunjuk suatu dalam diri
individu dan mendorong atau menggerakkan individu tersebut
melakukan kegiatan untuk mencapai sesuatu tujuan.15 Motivasi akan
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri
manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan,
perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan
sesuatu. Semua ini di dorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan
keinginan.16
Berdasarkan pengertian-pengertian motivasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau keinginan yang
ditunjukan dengan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan yang
diharapkan.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.17 Menurut Witherington yang dikemukakan
Ngalim Purwanto, belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada
reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau
suatu pengertian.18 Menurut Muhibbin Syah belajar adalah tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai

14

Agung Aji Tapantoko, op. cit., h. 21.
Ibid., h. 20
16
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada, 2012), cet. 21, h.74
17
Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), cet.5, h.2
18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
cet.23, h.84
15

17

hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.19
Berdasarkan pengertian- pengertian belajar di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan pada diri
individu

baik berupa kecakapan dalam bidang kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara
relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dan
praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai
tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor
intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan
kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar
yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus
diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan
tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan
aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.20
Motivasi dalam kegiatan belajar adalah keseluruhan didalam
diri siswa yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan
factor psikis yang bersifat non intelektual, karena berperan sebagai
menumbuhkan gairah, merasa senang dan menyemangati belajar.
“Siswa yang memiliki motivasi belajar, akan mempunyai
energi unuk melakukan kegiatan belajar, hal ini dapat dibuktikan
dengan ketika seorang siswa yang memiliki intelegensi tinggi, boleh
jadi gagal karena kekurangan motivasi. Namun, akhirnya bahwa hasil
belajar akan optimal kalu memiliki motivasi yang tepat”.21

19

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet.15, h.90
20
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya. (Jakarta, Bumi Aksara), Ed. 1,
Cet. 10, H. 23
21
Zikri Neni Iska. Psikologi. Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.(Jakarta: Kizi
Brother’s 2008) Cet-2. h.42

18

Berdasarkan pengertian motivasi dan pengertian belajar diatas,
dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kondisi psikologis
yang merupakan dorongan atau kekuatan daya penggerak pada diri
siswa yang mengarahkan tingkah laku untuk melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan tertentu guna memperoleh hasil yang diinginkan atau
dicita- citakan. motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk
belajar, memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau
semangat dalam belajar.
Macam atau jenis motivasi dapat ditinjau dari dasar
pembentukannya, menurut penadapat Fransen, menurut pembagiannya
dari Woodwort dan Marquis, motivasi jasmani dan rohani, motivasi
Intrinsik dan Ekstrinsik. Uraian macam-macam motivasi ini, sebagai
berikut:
1) Motivasi dilihat dari Dasar Pembentukanya, yang terdiri dari Motif
Bawaan dan Motif yang dipelajari
2) Motif bawaan, adalah motif yang dibawa sejak lahir dan tanpa
dipelajari, misalnya dorongan biologis, seperti makan, minum,
kebutuhan seksual, dorongan beristirahat,dsb.
3) Motif yang dipelajari, adalah dorongan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Penerapan Metode Mind MAP untuk peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS (penelitian tindakan pada siswa kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 4 177

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV MI Manbaul Falah Gerit Cluwak Pati Tahun 2013.

0 1 16

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV MI Manbaul Falah Gerit Cluwak Pati Tahun 2013.

0 3 4

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV MI Manbaul Falah Gerit Cluwak Pati Tahun 2013.

0 2 18

PENINGMETO Peningkatan Kreatifitas Belajar IPS Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas Iv Mi Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 4 14

PENDAHULUAN Peningkatan Kreatifitas Belajar IPS Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas Iv Mi Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 5

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Strategi Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Nangsri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 14

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE MIND MAP SISWA KELAS V SD NEGERI JERUKSARI WONOSARI GUNUNGKIDUL.

0 7 187