Pengaruh Pengetahuan Dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Wirausaha Pada PT. Multazam Wisata Agung Medan

(1)

KUISIONER PENELITIAN

Bersama ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian dengan judul “Pengaruh pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan terhadap keberhasilan wirausaha pada PT. Multazam wisata agung Medan”.

Informasi yang Bapak/Ibu berikan adalah bantuan yang bernilai bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program S-1 di Fakultas Ekonomi USU. Atas kerjasama Bapak/ Ibu, saya ucapkan terima kasih.

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :_________________________________ Umur :_________________________________ Jenis kelamin : Pria / Wanita

Lama Bekerja : ____Tahun

Pendidikan :____________________________

II. KUESIONER PENELITIAN Cara Pengisian Kuesioner

a. Saya memohon kepada bapak/ibu agar memberi tanda checklist ( ) pada salah satu jawaban yang bapak/ibu angap paling sesuai. Penilaian dapat di lakukan berdasarkan skala berikut ini:

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 b. Setiap pertanyaan hanya mewakili 1(satu) jawaban saja

c. Mohon memberi jawaban yang sebenar-benarnya. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/ Ibu mengembalikan kepada mahasiswa yang bersangkutan.


(2)

A.Faktor Pengetahuan

No Daftar Pernyataan SS S N TS STS

Pengetahuan Kewirausahaan 5 4 3 2 1

1 Wirausaha menyusun rencana bisnis (business plan) dalam menjalankan usaha

2 Wirausaha mengetahui dimensi pasar usaha yang dijalankan

3 Seorang wirausaha mampu menjalankan tanggung jawabnya bagi perusahaan

4 Wirausaha mampu mengelola sdm yang berkualitas bagi usaha

5 Wirausaha adalah pribadi yang konsisten dan berkomitmen dalam berwirausaha

6 wirausaha memahami strategi bisnis terhadap usaha yang dijalani

7 Wirausaha memiliki pengetahuan bisnis manajemen dalam mengelola usaha

8 Wirausaha mempunyai banyak pengetahuan dalam organisasi bisnis


(3)

B. Faktor Keterampilan

No Daftar Pernyataan SS S N TS ST

Keterampilan Kewirausahaan 5 4 3 2 1

1 Wirausaha memiliki kemampuan personal untuk menganalisis situasi yang berbeda

2 Seorang wirausaha yakin mampu membuat keputusan yang tepat bagi perusahaan

3 Wirausaha mempunyai kemampuan dalam merumuskan sekaligus memecahkan berbagai macam masalah dalam usaha

4 Wirausaha mempunyai kemampuan yang baik dalam mengatur dan menggunakan waktu

5 Wirausaha mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi pada orang disekelilingnya

6 Wirausaha memiliki inisiatif yang cepat dan tepat dalam mengambil tindakan 7 Wirausaha mampu mengkoordinir

kegiatan usaha dengan cara dan keterampilannya

8 Wirausaha mempunyai keterampilan melakukan dan mempraktikkan teknik teknik tertentu di dalam mengelola usaha


(4)

C. Terhadap Keberhasilan Usaha

No Daftar Pernyataan SS S R TS STS

Keberhasilan Usaha

1 Jumlah pelanggan meningkat di setiap tahunnya

2 Permintaan terhadap jasa travel perjalanan terus meningkat setiap waktunya

3 Jumlah karyawan bertambah setiap tahunnya

4 Jasa travel perjalanan lebih diminati pelanggan daripada kompetitor 5 Laba usaha selalu meningkat setiap

tahunnya

6 PT. Multazam berhasil mendorong terbukanya lapangan kerja yang lebih luas

7 PT. Multazam telah berhasil mengembangkan usahanya di kota kota lain

8 Perputaran dana dalam usaha berkembang dengan sangat cepat


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.,2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Casson, Mark, 2012. Entrepreneurship (teori, Jejaring, Sejarah), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Drucker, Peter F. 2001. Pengantar Manajemen, Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo

Hofer, C. W., & Schendel, D. E. (1976). Strategy formulation: Analytical concepts. St. Paul, MN: West

Hendro, dan Chandra, WW. (2006). Be A Smart and Good Entrepreneur, edisi ke-1. CLA Publishing, Jakarta.

Harefa, Andrias, 2007. Membangkitkan Etos Profesionalisme, Jakarta: Gramedia

Handriani, Eka, 2011. Pengaruh Faktor Internal Eksternal, Entrepreneurial Skill, Strategi Dan Kinerja Terhadap Daya Saing UKM Di Kabupaten Semarang. Dinamika social ekonomi Volume 7 No. 1 edisi Mei 2011 Hisrich, R.D., Peters, M.P., and Shepherd, D.A. (2008). Kewirausahaan Edisi 7,

Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Imam, Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Krisdiyanti, 2010. Kreatifitas Dan Inovasi Wirausaha Dalam Meningkatkan Kinerja pemasaran (Studi Kasus CV Setia Tailor-Konveksi Tajinan Malang (SKRIPSI). Malang: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Kasmir, 2006, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi 2008,PT Raja Grafindo Persada Jakarta .

Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani, (2006). Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, Jakarta:Salemba Empat.


(6)

Munandar, Aris, 2009. Kewirausahaan; Menumbuhkan Pribadi Yang Mandiri Dan Mampu Berusaha, Semarang: PKn Fakultas Ilmu Sosial

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga

Pace, R. Wayne dan Don F. Faules, 2000, Komunikasi Organisasi “Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Jakarta, Salemba Empat

Steinhoff, and Burgess,2000. Small Business Management Fundamentals, Sixth Ed, McGraw-Hill

Sandberg, K. W., & Vinberg, S. (2000). Information technology and learning strategies in small enterprises. Behaviour & Information Technology, 19, 221-227

Setiawan, Toni, 2012. Panduan Sikap Dan Perilaku Entrepreneurship, Jakarta: PT Suka Buku

Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk, 2008. Analisis Data Penelitian. Medan : USU Press.

Sugidarma, Endang, (2004). Teknik-Teknik Analisis Manajemen, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara RI

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung Suranti, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat Suryana, 2010. Kewirausahaan Pedoman praktis: Kiat Dan Menuju Sukses,

Jakarta: Salemba Empat

Soedarsono, Wijandi. 2004. Pengantar Kewiraswastaan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

W. Zimmerer, M Scarborough, 2000. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil 1, Edisi Kelima, Jakarta, Salemba Empat


(7)

Karya Ilmiah (Skripsi dan Jurnal) Dan Web

Dodi, 2014. Pengaruh karakteristik wirausaha terhadap pengembangan karir individu pada distributor multi level marketing Herbalife di kota Semarang

Repository.unika.ac.id

Ginting, Alexander, 2011. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi, dan kemandirian pribadi Terhadap perilaku kewirausahaan Pedagang pada pasar kaget Kabanjahe

Indriyatni, Lies, 2013. Analisis faktor faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mikro dan kecil daerah Semarang Barat

Mustofa, Arif, 2014. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan, self efficacy, dan karakter wirausaha terhadap minat berwirausaha SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman

McMullan, Edward, The Creativity and Entrepreneurial Skill Performance (a general scientific theory)

Puspitasari, Yeni, 2010. Upaya peningkatan keberhasilan usaha dalam sektor informal

unnes.ac.id

Ria, Andriani, 2013. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha pada mahasiswa FPEB UPI

repository.upi.edu/id/eprint/1433

Wijayanto, Andi, Pengaruh karakteristik wirausahawan Terhadap tingkat keberhasilan usaha

Wiranti, Rindang, 2013. Pengembangan Keterampilan Kewirausahaan Melalui Prosmart (Program Sekolah Mustahik Entrepreneur Terpadu)

Widyaning, Yunita, 2014. Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha dan keterampilan berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta


(8)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya, yaitu dengan variabel bebas Pengetahuan (x1) dan keterampilan kewirausahaan (x2) sedangkan variable terikat adalah keberhasilan wirausaha (y)

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Peneltian

Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah PT. Multazam Wisata Agung Medan yang beralamat di Jalan Titi Papan Gang Pertahanan No.10 Sei Sikambing D Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini direncanakan dimulai sejak bulan Mei sampai dengan bulan November 2015

3.3. Batasan Operasional

Batasan opersional variabel digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, dibuat suatu batasan operasional antara lain :


(9)

a. Variabel dependen (X) terdiri dari : 1) Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

2) Keterampilan Kewirausahaan (X2)

b. Variabel independen (Y) yaitu Keberhasilan Wirausaha

Keberhasilan wirausaha adalah merupakan komitmen pada dirinya dan orang lain serta bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, sementara pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan menjadi unsur penting yang turut berperan dalam menjalankan dan merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

3.4.Defenisi Operasional

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah: 1. Pengetahuan Kewirausahaan

Pengetahuan berwirausaha adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang tentang berwirausaha. Setiap orang pasti punya pikiran, tapi hanya sedikit yang punya ide, sehingga dalam berwirausaha diperlukan pengetahuan sehingga ide-ide/gagasan yang kreatif dan inovatif dapat memunculkan bentuk-bentuk wirausaha yang terus aktual dan memiliki trend dalam kebutuhan konsumen.

2. Keterampilan kewirausahaan

Keterampilan kewirausahaan adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil keuntungan dan daya yang dibutuhkan guna mencapai kesuksesan.


(10)

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis. Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi usahanya adalah mampu memberikan kepuasan kepada konsumen.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Defenisi Indikator

1 X1 Pengetahuan

Kewirausahaan

Segala sesuatu yang diketahui mengenai

kemampuan menciptakan

sesuatu yang baru, berbeda serta keberanian

mengambil resiko

a. Mengetahui usaha yang dirintis

b. Mengetahui akan dimensi pasar

c. Memiliki peranan bertanggung jawab

d. Mempunyai kepribadian diri yang handal

e. Mempunyai pengetahuan tentang organisasi bisnis

X2 Keterampilan

Kewirausahaan

kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil suatu

a. Memiliki kemampuan dalam hal Technical skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas khusus

b. Mempunyai kemampuan dalam hal Human

relation skill, yaitu

ketrampilan untuk memahami, mengerti,


(11)

orang lain dalam organisasi

c. Memiliki keterampilan dalam hal Conceptual skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir

abstrak, untuk

menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat situasi luar

d. Memiliki kemampuan dalam hal Desicion

making skill, yaitu

keterampilan untuk merumuskan masalah dan memilih cara terbaik untuk memecahkan masalah tersebut

e. Mempunyai kemampuan dalam hal Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan

mengatur waktu

seproduktif mungkin

2 Y Keberhasilan Usaha

Suatu alat ukur dengan indikator ketahanan usaha, pertumbuhan tenaga

kerja dan

pertumbuhan penjualan.

a. Jumlah pelanggan meningkat

b. Permintaan meningkat c. Jumlah karyawan

bertambah

d. Laba usaha meningkat

3.5. Populasi dan Sampel

3.5.1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2008:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu


(12)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik dan karyawan PT. Multazam Wisata Agung Medan

3.5.2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 151), sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan metode sensus terhadap sampel yang mewakili populasinya. Pemilihan sampel untuk penelitian ini adalah pemilik dan seluruh karyawan PT. Multazam Wisata Agung Medan yang berjumlah 39 orang.

3.6. Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data penelitian ini dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber. Yang dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.


(13)

3.7. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Dokumentasi

Dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, internet dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada objek penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti.

3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur untuk mengukur apa yang ingin diukur dengan alat ukur yang digunakan peneliti yaitu kuesioner. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Situmorang, 2008:68). Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 16 item pernyataan mengenai pengetahuan kewirausahaan (X1), keterampilan kewirausahaan (X2), yang mempengaruhi

keberhasilan wirausaha pada PT. Multazam Wisata Agung, pengujian validitas dilakukan di PT. Multazam Wisata Agung dan disebarkan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Dengan menggunakan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows dengan kriteria berikut:

1 Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.


(14)

Tabel 3.2 Item-Total Statistics

Corrected Item-Total

Correlation rtabel

Keterangan

VAR00001 .688 0.361 Valid

VAR00002 .666 0.361 Valid

VAR00003 .652 0.361 Valid

VAR00004 .572 0.361 Valid

VAR00005 .707 0.361 Valid

VAR00006 .719 0.361 Valid

VAR00007 .661 0.361 Valid

VAR00008 .461 0.361 Valid

VAR00009 .485 0.361 Valid

VAR00010 .685 0.361 Valid

VAR00011 .707 0.361 Valid

VAR00012 .713 0.361 Valid

VAR00013 .565 0.361 Valid

VAR00014 .790 0.361 Valid

VAR00015 .688 0.361 Valid

VAR00016 .598 0.361 Valid

VAR00017 .688 0.361 Valid

VAR00018 .527 0.361 Valid

VAR00019 .707 0.361 Valid

VAR00020 .461 0.361 Valid

VAR00021 .485 0.361 Valid

VAR00022 VAR00023 VAR00024 .727 .536 .674 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 (2015)

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid, hal ini dapat dilihat dari rhitung pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan


(15)

3.7.1.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang, terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil. Sedangkan dalam pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2005:41-42).

Tabel 3.3 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.941 24

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 16.0 (2015)

Pada Tabel 3.3 diketahui bahwa koefisien alpha pada tingkat signifikansi 5% adalah 0,941. Ini berarti 0,941> 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden agar dapat

dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.


(16)

3.8.1.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi:

3.8.1.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (Situmorang, 2008:55). Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat pp plot yang membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari keduanya berbentuk linear (dapat didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal (Situmorang, 2008:58).

3.8.1.4 Uji Multikolinieritas

Pada mulanya multikolinieritas ini berarti adanya hubungan linear yang “sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi (Situmorang, 2008:96).

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah tolerance < 0.1 sedangkan Variance Inflation Factor (VIF) > 5 (Situmorang, 2008:104).


(17)

3.8.1.5 Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3.9 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini dipakai untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan, keterampilan kewirausahaan) terhadap variabel terikat (keberhasilan wirausaha). Adapun analisa yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2…

Dimana :

Y = Keberhasilan Wirausaha a = Bilangan Konstanta b = Koefisien regresi

x1 = Pengetahuan Kewirausahaan


(18)

3.9.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui berapa persen Variasi Variabel Dependent dapat dijelaskan oleh variasi variabel independent. Nilai R² ini terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R² mendekati 0, berati sedikit sekali variasi variable dependen yang diterangkan oleh variable independen. Jika nilai R² bergerak mendekati 1 berati semakin besar variasi variable dependent yang dapat diterangkan oleh variable Independen jika ternyata dalam perhitungan nilai R² sama dengan 0 maka ini menunjukan bahwa variable dependent tidak bisa dijelaskan oleh variable independent.

Maka jika (R2) semakin besar nilainya (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan, keterampilan kewirausahaan) kuat terhadap variabel terikat (Y). Berarti model yang digunakan semakin kuat menerangkan pangaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.9.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2005 : 84). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengetahuan kewirausahaan (X1), keterampilan kewirausahaan (X2), secara bersama-sama


(19)

H0 : b1,b2, = 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1), keterampilan kewirausahaan (X2), terhadap variabel

dependen yaitu keberhasilan wirausaha (Y).

Ha : b1 ≠ b2 , Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen pengetahuan kewirausahaan (X1), dan

keterampilan kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan

wirausaha (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

3.9.1.3 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji T)

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah :

r

k

n

r

t

1

Keterangan :

n = jumlah data r = koefisien korelasi


(20)

Langkah-langkah uji hipotesis :

H0 : ts < 0 : menunjukkan tidak pengaruh antara keterampilan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha

H1 : ts > 0 : menunjukan pengaruh antara keterampilan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha

Kriteria Keputusannya adalah :

a. Jika t hitung > t tabel, dan sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b. Jika t hitung < t tabel, dan sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

c. Taraf signifikan = 5 %

d. Derajat kebebasan (df) = n – 2

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel independen yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1), keterampilan kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu

keberhasilan wirausaha (Y), bentuk pengujiannya adalah: H0 : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1), keterampilan

kewirausahaan (X2) terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan wirausaha (Y).

Ha : bi≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1), keterampilan


(21)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Perusahaan

PT.Multazam Wisata Agung Medan adalah merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak didalam bidang pariwisata dengan kegiatan usaha adalah agen perjalanan wisata, angkutan wisata, jasa boga, jasa konsultan pariwisata dan lain-lain, yang pertama kalinya didirikan dengan Akte Notaris Faisal, SH dengan SK. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C.420.H.03.01-Th.2002 tanggal 19 Maret 2002 di Medan dengan dihadiri saksi-saksi, yaitu : Nyonya Lidya Hasni dan Tuan Dr.H.Syafii Siregar, MA.

PT.Multazam Wisata Agung Medan berdiri pada tanggal 01 Mei 2001 yang berkantor pusat di jl.Titi Papan Gang Pertahanan No.10 Sei sikambing D Medan Sumatera Utara. Perusahaan didirikan oleh dua orang pengusaha pribumi dengan modal dasar perseroan sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), terbagi atas 400 (empat ratus) lembar saham, masing-masing saham bernilai Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pendiri, yaitu : Nyonya LIDYA HASNI tersebut sebanyak 80 ( delapan puluh) lembar saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan Tuan DR.H.SYAFII SIREGAR,MA sebanyak 120 (seratus dua puluh) lembar saham,dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 60.000.000,- (enam


(22)

puluh juta rupiah). Sehingga seluruhnya berjumlah 200 (dua ratus) lembar saham atauseluruhnya berjumlahRp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Dari setiap saham yang telah ditempatkan tersebut diatas,atau seluruhnya berjumlah Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) telah disetor penuh kepada perseroan oleh masing-masing pendiri pada saat penandatanganan akte pendirian perusahaan ini. Semua saham yang dikeluarkan oleh perseroan adalah saham atas nama yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham hanyalah warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu Badan Hukum sebagai pemilik dari satu saham.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat pada suatu badan usaha untuk mencapai tujuan. Dengan menciptakan struktur organisasi diharapkan para karyawan dapat bekerja sesuai dengan bidang dan urusan serta pemimpin dapat mengkoordinir seluruh aktivitas diperusahaan.

Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu perusahaan dengan yang lain. Karena itu struktur organisasi perlu mendapat perhatian agar kegiatan operasional dapat berjalan lancar dan membantu pemimpin dalam mengambil keputusan sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Struktur organisasi pada PT.Multazam Wisata Agung Medan disusun agar pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing karyawan terlihat jelas dan terinci. Struktur organisasi PT.Multazam Wisata Agung Medan berbentuk


(23)

organisasi garis. Disini adanya kesatuan komando (unity of command) yaitu perintah dan wewenang dari atasan kepada bawahan bersifat vertikal dari atas kebawah serta tanggungjawab bertingkat dari bawah keatas. Pemimpin tertinggi berada pada Dewan komisaris PT.Multazam Wisata Agung Medan yang membawahi 4 (empat) bagian.

Untuk menggerakkan organisasi tersebut dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang dan jabatannya. Hubungan dan kerja sama dalam organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan kerja sama orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan pelaporan yang mencakup tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali dari semua pimpinan setiap tingkat dalam organisasi tersebut.

Berikut ini penulis mencoba menjelaskan gambar serta tugas dan tanggungjawab dari masing-masing sektor pada PT.Multazam Wisata Agung Medan dalam kaitannya dengan topik skripsi ini :


(24)

Struktur Organisasi PT.Multazam Wisata Agung Medan

Gambar 3.4

Sumber : PT.Multazam Wisata Agung Medan (2015) KOMISARIS

DIREKTUR

GENERAL MANAGER

ACCOUNTING MANAGER

REGIONAL SALES SUPERVISOR

PERSONALIA UMUM

STAFF ACC & KEUANGAN

UNIT MANAGER

SALES SUPERVISOR

PROMOTION SUPERVISOR


(25)

Dari struktur organisasi tersebut diatas, maka dapat dilihat garis wewenang dan tanggungjawab dalam organisasi. Pada PT.Multazam Wisata Agung Medan telah ditentukan tugas dan wewenang dari masing-masing unit organisasi. Adapun uraian tugas dari unit-unit pada struktur organisasi PT.Multazam Wisata Agung Medan adalah :

a. Komisaris

Komisaris adalah tingkatan pertama dari struktur organisasi: Tugas, wewenang dan tanggungjawab Dewan Komisaris adalah :

1. Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi.

2. Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang bdipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Komisaris.

4. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Menentukan garis besar kebijaksanaan umum dan program kerja perusahaan. 6. Menganalisa,mengevaluasi dan menilai kegiatanyang berlangsung

diperusahaan.

7. Mengangkat dan memberhentikan Direktur. 8. Bertanggungjawab penuh atas harta perusahaan.


(26)

b. Direktur

Direktur sebagai pimpinan perusahaan yang berada pada tingkat kedua dari struktur organisasi PT.Multazam Wisata Agung Medan, ini berarti mempertanggungjawabkan atas pekerjaannya kepada Dewan Komisaris.

Tugas, wewenang dan tanggungjawab Direktur adalah :

1. Direksi bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

2. Setiap anggota Direksi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Direksi berhak mewakili perseroan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pernyataan bahwa untuk meminjam atau meminjamkan uang atas nama perseroan tidak termasuk mengambil uang perseroan dibank, mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain didalam maupun diluar negri dan haruslah dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

4. Menentukan kebijaksanaan utama dan merumuskan secara garis besar,dalam pencapaian tujuan perusahaan yang telah digariskan dalam pola rencana.

5. Mengangkat dan memberhentikan manager.

6. Mengkoordinasikan dan mengawasi tugas manager.

7. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan tugas yang telah diterima dari Dewan Komisaris.

8. Mengambil keputusan-keputusan dan melakukan tindakan yang tepat atas permasalahan yang dihadapi perusahaan yang bersangkutan.


(27)

c. Personalia/Umum

Tugas,wewenang dan tanggungjawab Personalia/Umum adalah :

1. Melaksanakan kebijaksanaan dan tugas Direktur Keuangan/Umum dalam penngelolaan bidang Personalia/Umum yang meliputi bidang perencanaan pembinaan personalia, serta keamanan dan ketertiban.

2. Menerima tugas, bimbingan dan pembinaan diri serta bertanggungjawab kepada Manager Keuangan dan Direktur/Umum.

3. Mengusulkan ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian untuk pengadaan, keamanan serta kegiatan sosial dalam lingkungan perusahaan.

4. Meminta pertanggungjawaban kepada pegawai-pegawai yang berada dibawah pertanggungjawabannya.

d. General Manager

General Manager atau manajer umum adalah jabatan yang dibawahi oleh Direktur. Oleh karena itu,General Manager mempertanggungjawabkanatas pelaksanaan tugas-tugas kepada Direktur. Untuk lebih jelasnya tugas, wewenang dan tanggungjawab Manajer umum adalah :

1. Mengkoordinir serta mengawasi pelaksanaan tugas para manajer bagian. 2. Bertanggungjawab penuh kepada Direktur.

3. Mengangkat dan memberhentikan para manajer bagian.


(28)

e. Accounting Manager

Tugas, wewenang dan tanggungjawab Accounting Manager adalah :

1. Merencanakan serta mengawasi pelaksanaan pembukuan dan keuangan perusahaan.

2. Membuat semua transaksi yang terjadi diperusahaan dan membantu manajer umum dalam meruskan anggaran perusahaan.

3. Mengamati segala hal-hal yang berhubungan dengan pajak dan asuransi perusahaan.

Manajer akuntansi mempunyai staff akuntansi dan keuangan yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

1. Membantu manajer akuntansi dalam melaksanakan tugas.

2. Bertanggungjawab penuh atas semua tugasnya kepada manjer akuntansi. 3. Berwenang membuat kebijakan-kebijakan didalam tugasnya demi untuk

kelancaran proses kegiatan keuangan.

f. Regional Sales Manager

Tugas,wewenang dan tanggungjawab Regional Sales Manager adalah :

1. Merencanakan kegiatan riset pasar, guna mendapatkan data tentang tingkat kebutuhan konsumen dan kondisi atau keadaan persaingan, sehingga pelaksanaan kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 2. Mempertanggungjawabkan atas hasil yang diperoleh dari hasil penjualan. 3. Merencanakan secara garis besar kegiatan promosi, merencanakan anggaran

biaya promosi dan lain-lain.

4. Mengambil keputusan terhadap usaha dari bawahan.

5. Menganalisa dan menilai atas pelaksanaan strategi pemasaran, khususnya kegiatan promosi yang dilaksanakan oleh Manajer Unit dan Manajer Bagian.


(29)

Regional Sales Manager mempunyai dua staff yaitu manajer Unit dan Manajer Promosi, berarti ia mempunyai wewenang untuk mendelegasikan tugas kepada kedua staff manajer tersebut. Manajer unit mempunyai dua bawahan, yaitu Sales Supervisor dan Promotion Supervisor.

a. Tugas, wewenang dan tanggungjawab Sales Supervisor sebagai berikut : 1. Mempertanggungjawabkan segala hasil kerjanya kepada unit manajer. 2. Melakukan riset laporan guna pengembangan pasar.

b. Tugas,wewenang dan tanggungjawab Supervisor Promosi sebagai berikut : 1. Membuat rencana program promosi, kemudian diajukan kepada manajer

unit.

2. Bertanggungjawab kepada manajer unit atas pelaksanaan tugasnya.

4. Kegiatan Usaha Perusahaan

Maksud dan tujuan dari perseroan ini adalah berusaha dalam bidang PARIWISATA, dengan kegiatan usaha sebagai berikut :

a. Agen perjalanan wisata. b. Angkutan wisata. c. Jasa boga.

d. Jasa konsultan pariwisata.

e. Jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran.

f. Jasa pramuwisata dan kegiatan lain guna memenuhi kebutuhan peserta konvensi.

g. Kegiatan usaha kawasan pariwisata. h. Koordinator tenaga pramuwisata.

i. Pemesanan akomodasi, restoran dan tiket serta pertunjukan seni budaya. j. Pemesanan tiket perjalanan darat domestik dan internasional.


(30)

k. Pengurusan dokumen perjalanan, berupa paspor dan visa. l. Penyediaan layanan angkutan wisata.

m.Penyediaan tenaga pramuwisata.

n. Penyelenggaraan dan penjualan paket wisata melalui agen perjalanan dan atau langsung kepada wisatawan.

o. Penyelenggaraan perjalanan ibadah agama.

p. Penyusunan dan pengkoordinasian penyelenggaraan wisata.

q. Perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata. r. Perencanaan dan penyelenggaraan program perjalanan intensif.

s. Usaha jasa informasi kepariwisataan. t. Usaha jasa biro perjalanan wisata (BPW). u. Usaha penyediaan akomodasi.

4.1 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah pernyataan adalah 16 butir untuk variabel X dan 8 butir untuk variabel Y, jadi total seluruh pertanyaan adalah 24 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Faktor Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Faktor Keterampilan Kewirausahaan (X2), dalam Keberhasilan Wirausaha (Y). Responden dalam penelitian ini adalah Pemilik dan seluruh karyawan PT. Multazam Wisata Agung.


(31)

4.1.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pemilik dan seluruh karyawan yang ada di PT. Multazam Wisata Agung.Berdasarkan dari responden yang diteliti, maka melalui daftar pertanyaan di dapati kondisi responden tentang umur, lama bekerja dan pendidikan. Penggolongan yang dilakukan terhadap respondendalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian. Gambaran umum tersebut dapat diuraikan seperti pada bagian berikut:

4.1.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Usia mayoritas responden berada di kategori usia 31-35 tahun dengan persentasi 33,33% atau berjumlah 12 orang, sisanya berusia 26-30 tahun dengan persentasi 23,07%, 36-40 tahun dengan persentasi 17,94%, 41-45 tahun dengan persentasi 5,12%, diatas 46 tahun dengan persentasi 7,69%, dan dibawah 25 tahun dengan persentasi 12,82%. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini:


(32)

Tabel 3.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 Dibawah 25 5 12,82

2 26-30 9 23,07

3 31-35 13 33,33

4 36-40 7 17,94

5 41-45 2 5,12

6 Diatas 46 3 7,69

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

4.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan mayoritas responden merupakan Sarjana (S1) dengan persentasi 53,84% atau berjumlah 21 orang, selebihnyatamatan SMU sebesar 7,69 %, tamatan Diploma (D3) sebesar 15,38%, tamatan Sarjana (S2) sebesar 23,07%. Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 SMU 3 7,69

2 Diploma (D3) 6 15,38

3 Sarjana (S1) 21 53,84

4 Sarjana (S2) 9 23,07


(33)

4.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan LamaBekerja

Responden yang paling lama telah bekerja yaitu 13 orang atau sekitar 33,33% dan selebihnya telah bekerja antara rentang 0 sampai 1tahun yaitu 3 orang atau 7,69%, antara 1 sampai 5 tahun yaitu 7 orang atau 17,94%, antara 5 sampai 10 tahun yaitu 11 orang atau 28,20%, antara 10 sampai 15yaitu 5 orang atau 12,82%. Karakteristik responden berdasarkan lamanya telah bekerja dapat dilihat pada Tabel 3.7 dibawah ini:

Tabel 3.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 0 – 1 Tahun 3 7,69

2 1 – 5 Tahun 7 17,94

3 5 – 10 Tahun 11 28,20

4 10 – 15 Tahun 5 12,82

5 15 – 20 Tahun 13 33,33

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

4.2.1 Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian berdasarkan pendapat responden mengenai variabel Pengetahuan kewirausahaan, Keterampilan kewirausahaan, dan variabel Keberhasilan usaha.Dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) = 5 Setuju (S) = 4

Kurang Setuju (KS) = 3 Tidak Setuju (TS) = 2


(34)

4.2.1.1 Deskripsi Variabel Pengetahuan Kewirausahaan

Hasil tanggapan terhadap pengetahuandapat dijelaskan pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Pengetahuan

Item Pernyataan

ST

S TS KS S SS

Total F Pengguna

Tota l %

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 3 7,6 15 38,4 21 53,8 39 100 2 0 0 2 5,1 5 12,8 23 59,9 9 23,0 39 100 3 0 0 5 12,8 8 20,5 19 48,7 7 17,9 39 100 4 0 0 7 17,9 12 30,7 11 28,2 9 23,0 39 100 5 0 0 3 7,6 4 10,2 12 30,7 20 51,2 39 100 6 0 0 4 10,2 7 17,9 23 59,9 5 12,8 39 100 7 0 0 2 5,1 4 10,2 8 20,5 25 64,1 39 100 8 0 0 7 17,9 8 20,5 14 35,8 10 25,6 39 100

Sumber: Data diolah (2015)

Pada Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa:

1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha menyusun rencana bisnis dalam menjalankan usaha, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 7,6% (3 orang) menyatakan kurang setuju, 38,4% (15 orang) menyatakan setuju dan 53,8% (21 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 36 orang atau 92,3% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha menyusun rencana bisnis dalam menjalankan usaha.

2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha mengetahui dimensi pasar usaha yang dijalankan, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 5,1% (2 orang) menyatakan tidak setuju, 12,8% (5 orang) menyatakan kurang setuju, 59,9% 923 orang) menyatakan setuju dan 23,0% (9 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 32 orang atau 82,05% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha mengetahui dimensi pasar usaha yang dijalankan.


(35)

3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa seorang wirausaha mampu menjalankan tanggung jawab bagi perusahaan, yaitu 0%menyatakan sangat tidak setuju, 12,8% (5 orang) menyatakan tidak setuju, 20,5% (8 orang) menyatakan kurang setuju, 48,7% (19 orang) menyatakan setuju dan 17,9% (7 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 26 orang atau 66,66% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa seorang wirausaha mampu menjalankan tanggung jawab bagi perusahaan. 4. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha mampu mengelola sdm

yang berkualitas bagi usaha, yaitu 0 %menyatakan sangat tidak setuju, menyatakan tidak setuju17,9% (7 orang), menyatakan kurang setuju30,7% (12 orang), menyatakan setuju 28,2% (11 orang) dan 23,0% (9 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 20 orang atau 51,2% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwawirausaha mampu mengelola sdm yang berkualitas bagi usaha.

5. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha adalah pribadi yang konsisten dan berkomitmen dalam berwirausaha, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 7,6% (3 orang) menyatakan tidak setuju, 10,2% (4 orang) menyatakan kurang setuju, 30,7% (12 orang) menyatakan setuju, dan 51,2% (20 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 32 orang atau 82% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwawirausaha adalah pribadi yang konsisten dan berkomitmen dalam berwirausaha.

6. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha memahami strategi bisnis terhadap usaha yang dijalani, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 10,2% (4 orang) menyatakan tidak setuju, 17,9 % (7 orang) menyatakan kurang setuju, 59,9% (23 orang) menyatakan setuju dan 12,8% (5 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 28 orang atau 71,79% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa bahwa wirausaha memahami strategi bisnis terhadap usaha yang dijalani.

7. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha memiliki pengetahuan bisnis manajemen dalam mengelola usaha, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 5,1% (2 orang) menyatakan tidak setuju, 10,2% (4 orang) menyatakan kurang setuju, 20,5% (8 orang) menyatakan setuju dan 64,1% (25 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 33 orang atau 84,6% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha memiliki pengetahuan bisnis manajemen dalam mengelola usaha.


(36)

8. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha mempunyai banyak pengetahuan dalam organisasi bisnis, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 17,9% (7 orang) menyatakan tidak setuju, 20,5% (8 orang) menyatakan kurang setuju, 35,8% (14 orang) menyatakan setuju dan 25,6% (10 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 24 orang atau 61,53% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha mempunyai banyak pengetahuan dalam organisasi bisnis

4.2.1.2Deskripsi Variabel Keterampilan Kewirausahaan

Hasil tanggapan terhadap keterampilan dapat dijelaskan pada Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.9

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Keterampilan Kewirausahaan Item

Pernyataan

STS TS KS S SS Total F

Pengguna Tota

l %

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 2 5,1 11 28,2 26 66,6 39 100

2 3 7,6 3 7,6 11 28,2 19 48,7 3 7,6 39 100 3 3 7,6 2 5,1 10 25,6 17 43,5 7 17,9 39 100 4 0 0 6 15,3 6 15,3 19 48,7 8 20,5 39 100 5 0 0 0 0 9 23,0 20 51,2 10 25,6 39 100 6 4 10,2 5 12,8 6 15,3 20 51,2 4 10,2 39 100 7 0 0 0 0 8 20,5 20 51,2 11 28,2 39 100 8 1 2,5 5 12,8 7 17,9 23 58,9 3 7,6 39 100

Sumber: Data diolah (2015)

Pada Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa:

1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha memiliki kemampuan personal untuk menganalisis situasi yang berbeda, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 5,1% (2 orang) menyatakan kurang setuju, 28,2% (11 orang) menyatakan setuju dan 66,6% (26 orang)


(37)

menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 37 orang atau 94,87% menyatakan setuju dari pernyataan ini

bahwa wirausaha memiliki kemampuan personal untuk menganalisis situasi yang berbeda.

2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha yakin mampu membuat keputusan yang tepat bagi perusahaan, yaitu 7,6% (3 orang) menyatakan sangat tidak setuju, 7,6% (3 orang) menyatakan tidak setuju, 28,2% (11 orang) menyatakan kurang setuju, 48,7% (19 orang) menyatakan setuju dan 7,6% (3 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 22 orang atau 56,41% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha yakin mampu membuat keputusan yang tepat.

3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha mempunyai kemampuan dalam merumuskan sekaligus memecahkan berbagai macam masalah, yaitu 7,6% (3 orang) menyatakan sangat tidak setuju, 5,1% (2 orang) menyatakan tidak setuju, 25,6% (10 orang) menyatakan kurang setuju, 43,5% (17 orang) menyatakan setuju dan 17,9% (7 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 24 orang atau 61,53% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha mempunyai kemampuan dalam merumuskan sekaligus memecahkan berbagai macam masalah.

4. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha mempunyai kemampuan yang baik dalam menggunakan dan mengatur waktu, yaitu 0%menyatakan sangat tidak setuju, 15,3% (6 orang) menyatakan tidak setuju, 15,3% (6 orang) menyatakan kurang setuju, 48,7% (19 orang) menyatakan setuju dan 20,5% (8 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 27 orang atau 69,23% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha mempunyai kemampuan yang baik dalam menggunakan dan mengatur waktu.

5. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dgn org disekelilingnya, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 23,0% (9 orang) menyatakan kurang setuju, 51,2% (20 orang) menyatakan setuju dan 25,6% (10 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 30 orang atau 76,92% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dgn org disekelilingnya.


(38)

6. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha memiliki inisiatif yang cepat dan tepat dalam mengambil tindakan, yaitu 10,2%(4 orang) menyatakan sangat tidak setuju, 12,8% (5 orang) menyatakan tidak setuju, 15,3% (6 orang) menyatakan kurang setuju, 51,2% (20 orang) menyatakan setuju dan 10,2% (4 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 24 orang atau 61,4% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha memiliki inisiatif yang cepat dan tepat dalam mengambil tindakan. 7. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha mampu mengkoordinir

kegiatan usaha dengan cara dan keterampilannya, yaitu 7,6% (3 orang) menyatakan sangat tidak setuju, 7,6% (3 orang) menyatakan tidak setuju, 20,5% (8 orang) menyatakan kurang setuju, 51,2% (20 orang) menyatakan setuju dan 28,2% (11 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 31 orang atau 79,48% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha mampu mengkoordinir kegiatan usaha dengan cara dan keterampilannya.

8. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa wirausaha mempunyai keterampilan dalam melakukan dan mempraktikkan teknik tertentu dalam mengelola usaha, yaitu 2,5% (1 orang) menyatakan sangat tidak setuju, 12,8% (5 orang) menyatakan tidak setuju, 17,9% (7 orang) menyatakan kurang setuju, 58,9% (23 orang) menyatakan setuju dan 7,6% (3 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 26 orang atau 66,66% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa wirausaha mempunyai keterampilan dalam melakukan dan mempraktikkan teknik tertentu dalam mengelola usaha.


(39)

4.2.1.3 Deskripsi Variabel Keberhasilan Usaha

Hasil tanggapan terhadap bukti fisikdapat dijelaskan pada Tabel 4.0 berikut ini:

Tabel 4.0

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Keberhasilan Usaha Item

Pernyataan

ST

S TS KS S SS

Total F Pengguna

Tota l %

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 18 46,1 21 53,8 39 100

2 0 0 0 0 5 12,8 20 51,2 14 35,8 39 100 3 0 0 0 0 2 5,1 26 66,6 11 28,2 39 100

4 0 0 0 0 0 0 31 79,4 8 20,5 39 100

5 0 0 0 0 12 30,7 20 51,2 7 17,9 39 100

6 0 0 0 0 0 0 23 58,9 16 41,0 39 100

7 0 0 0 0 4 10,2 18 46,1 17 43,5 39 100 8 0 0 5 12,8 9 23,0 21 53,8 4 10,2 39 100

Sumber: Data diolah (2015)

Pada Tabel 4.0 dapat dilihat bahwa:

1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa jumlah pelanggan meningkat setiap tahunnya, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 46,1% (18 orang) menyatakan setuju dan 53,8% (21 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 39 orang atau 99,99% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa jumlah pelanggan meningkat setiap tahunnya.

2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa permintaan terhadap jasa travel perjalanan terus meningkat setiap waktu, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 12,8% (5 orang) menyatakan kurang setuju, 51,2% (20 orang) menyatakan setuju dan 35,8% (14 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 34 orang atau


(40)

87,17% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa permintaan terhadap jasa travel perjalanan terus meningkat.

3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa jumlah karyawan bertambah setiap tahunnya, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 5,1% (2 orang) menyatakan kurang setuju, 66,6% (26 orang) menyatakan setuju dan 28,2% (11 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 37 orang atau 94,87% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa jumlah karyawan bertambah setiap tahunnya.

4. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa jasa travel multazam lebih diminati pelanggan daripada kompetitor, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 79,4% (31 orang) menyatakan setuju dan 20,5% (8 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 39 orang atau 99,99% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwajasa travel multazam lebih diminati pelanggan daripada kompetitor.

5. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa laba usaha meningkat setiap tahunnya, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 30,7% (12 orang)menyatakan kurang setuju, 51,2% (20 orang) menyatakan setuju dan 17,9% (7 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 27 orang atau 69,23% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa laba usaha meningkat setiap tahunnya.

6. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa multazam berhasil mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih luas, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 58,9% (23 orang) menyatakan setuju dan 41,0% (16 orang) menyatakan sangat


(41)

menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa multazam berhasil mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih luas.

7. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa multazam telah berhasil mengembangkan usahanya di kota kota lain, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 0% menyatakan tidak setuju, 10,2% (4 orang) menyatakan kurang setuju, 46,1% (18 orang) menyatakan setuju dan 43,5% (17 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 35 orang atau 89,74% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa multazam telah berhasil mengembangkan usahanya di kota kota lain.

8. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa perputaran dana didalam usaha berkembang dengan cepat, yaitu 0% menyatakan sangat tidak setuju, 12,8% (5 orang) menyatakan tidak setuju, 23,0% (9 orang) menyatakan kurang setuju, 53,8% (21 orang) menyatakan setuju dan 10,2% (4 orang) menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 25 orang atau 64,10% menyatakan setuju dari pernyataan ini bahwa perputaran dana didalam usaha berkembang dengan cepat.


(42)

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Uji normalitas dan hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:

4.3.1.2 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Jika bentuk grafik tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal. Sebaliknya, jika bentuk grafik melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel tidak berdistribusi normal.

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram


(43)

Pada Gambar 4.1 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.

4.3.1.3Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual

Jika titik masih menyebar di sekitar garis diagonal, maka data telah berdistribusi normal. Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis diagonal, maka data tidak berdistribusi normal.

Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual


(44)

Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

4.3.1.4 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test

Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 39

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.70561743 Most Extreme

Differences

Absolute .064

Positive .070

Negative -.064

Kolmogorov-Smirnov Z .561

Asymp. Sig. (2-tailed) .807

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data diolah (2015)

Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa nilai Asymp.sig. (2-tailed) adalah 0.807 dan diatas nilai signifikan (0,05) dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.


(45)

4.4 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Dengan nilai :

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinieritas

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.465 2.874 .514 .612

Pengetahuan .427 .113 .376 3.794 .001 .445 2.246

Keterampilan .934 .149 .726 6.289 .261 .385 2.601

a. Dependent Variable: Keberhasilan Wirausaha

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada Tabel 4.4 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.


(46)

4.4.1 Uji Heteroskedostisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heteroskedostisitas yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

4.4.1.2 Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.5 Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.


(47)

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil uji di atas dibuktikan bahwa data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.465 2.874 .514 .612

Pengetahuan .427 .113 .376 3.794 .001

Keterampilan .934 .149 .726 6.289 .261

a. Dependent Variable: Keberhasilan Wirausaha

Berdasarkan hasil perhitungan data seperti yang terlihat pada Tabel 4.6 kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel faktor pengetahuan sebesar 0,427, nilai b2 variabel faktor keterampilan sebesar 0,934 dan nilai konstanta (a) sebesar 1,465 sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda:


(48)

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 1,465 menunjukkan faktor pengetahuan, dan faktor keterampilan bernilai konstan, maka faktor keberhasilan wirausaha pada PT. Multazam Wisata Agung akan diperoleh sebesar 1,465.

b. Koefisien b1 (X1) = 0,427 menunjukkan bahwa faktor pengetahuan berpengaruh positif terhadap faktor keberhasilan wirausaha. Sehingga apabila faktor pengetahuan dinaikkan sebesar satu satuan maka faktor keberhasilan wirausaha bertambah sebesar 0,427.

c. Koefisien b2 (X2) = 0,934 menunjukkan bahwa faktor keterampilan berpengaruh positif terhadap faktor keberhasilan wirausaha. Sehingga apabila faktor keterampilan dinaikkan sebesar satu satuan maka faktor keberhasilan wirausahabertambah sebesar 0,934.

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F (uji-F).Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika

Fhitung> Ftabel, kmaka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikan dibawah

0,10 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4.8

Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 701.664 9 233.888 67.033 .000a

Residual 94.207 29 3.489

Total 795.871 38

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan , Keterampilan b. Dependent Variable: Keberhasilan Wirausaha


(49)

Berdasarkan Tabel 4.8, hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung =67,033.

Hal ini menununjukkan bahwa nilai Fhitung> Ftabel, yaitu 67,033 > 2,96. Dengan

demikian hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima karena Fhitung> Ftabel pada tingkat

kepercayaan 95 %.Artinya, secara bersama-sama (serentak) variabel-variabel bebas yaitu faktor pengetahuan (X1), dan faktor keterampilan (X2), berpengaruh positif dan signifikan (nyata) terhadap keberhasilan wirausaha pada PT. Multazam Wisata Agung Medan.

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik T (uji-T). Jika thitung < ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak,

sedangkan jika thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat

signifikansi di bawah 0,10 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4.9

Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.465 2.874 .514 .612

Pengetahuan .427 .113 .376 3.794 .001 .445 2.246

Keterampilan .843 .149 .726 6.289 .261 .385 2.601

a. Dependent Variable: Keberhasilan Wirausaha Sumber: Pengolahan SPSS (2015)


(50)

1. Y = 1.465+0.427X1+ 0.843X2 Keterangan:

Y: keberhasilan wirausaha X1: pengetahuan

X2: keterampilan

1. Faktor Pengetahuan

Berdasarkan Tabel 4.9, koefisien nilai thitung adalah 3,794 dengan tingkat

signifikansi 0,001, sehingga Ha diterima karena thitung > ttabel ( 3,794 > 1,697 ).

Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas faktor pengetahuan (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan wirausaha (Y) sebagai variabel terikat.

2. Faktor Keterampilan

Berdasarkan Tabel 4.17, koefisien nilai thitung adalah 6,289 dengan tingkat

signifikansi 0,000, sehingga Ha diterima karena thitung > ttabel ( 6,289 > 1,697 ).

Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas faktor keterampilan (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan wirausaha (Y) sebagai variabel terikat.


(51)

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2)

1. Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu faktor pengetahuan (X1), dan faktor keterampilan (X2), dalam menjelaskan variabel terikat yaitu keberhasilan wirausaha (Y) secara bersama-sama, dimana: 0 ≤ R² ≤ 1.

2. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jila Koefisien determinasi (R²) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Hasil pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 5.0

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .939a .893 .868 1.868

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan , Keterampilan b. Dependent Variable: Keberhasilan

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.868 berada antara 0 <R2<1 yang berarti bahwa 86,8% faktor yang mendorong keberhasilan wirausaha, yang dipengaruhi cukup erat oleh faktor pengetahuan dan keterampilan sedangkan 10,7% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.


(52)

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan wirausaha.Berdasarkan deskripsi jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan, pada dimensi persepsi masyarakat butir pernyataan tujuh (7), menyatakan setuju yang menunjukkan bahwa seorang wirausaha sudah semestinya memiliki pengetahuan manajemen dan organisasi bisnis dalam mengelola suatu usaha. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustofa (2014) yang menjelaskan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pengetahuan kewirausahaan, dan karakter wirausaha terhadap minat berwirausaha.Sehingga pemahaman seorang wirausaha terhadap pengelolaan sebuah usaha dinilai penting dalam menjalankan dan menentukan tujuan dari sebuah perusahaan. Memiliki pengetahuan bisnis berarti memahami masalah dan mampu menghadapi rintangan yang biasanya menjadi beban bagi seorang wirausaha.

Kemudian pada dimensi beban ganda butir pernyataan dua (2), menyatakan bahwa menjadi seorang wirausaha mengetahui dimensi pasar usaha yang dijalankan. Sehingga dapat dikatakan bahwa wirausaha sudah sejatinya memahami dan mengetahui dimensi pasar usaha yang akan ataupun sedang dijalankannya. Seperti yang disampaikan salah satu responden bahwa pengetahuan itu sangat penting jika dilihat dari semua aspek, karena didalam pengetahuan seseorang bisa memahami, mengetahui, menyusun, dan merancang


(53)

strategi yang tepat ketika menjalankan sebuah usaha.Penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Riswan (2013) yang menerangkan bahwa pengaruh pengetahuan dan kepribadian wirausaha secara bersama sama adalah positif dan signifikan terhadap kinerja wirausahawan.

1. Pengaruh Keterampilan terhadap keberhasilan wirausaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan wirausaha. Berdasarkan deskripsi jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan, pada dimensi kemampuan personal butir pernyataan satu (1), mereka menyatakan merasa memiliki kemampuan personal ketika menganalisis atau beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Seperti yang disebutkan oleh salah satu responden bahwa setiap orang sejatinya mempunyai keahlian atau kepandaian yang berbeda beda, sehingga ada saja kemampuan yang dapat ditonjolkan dari seorang individu. Hal ini sesuai dengan penelitian Wiranti (2013) yang mengatakan factor keterampilan sangat penting sebagai upaya memberikan kemampuan terbaik demi mengasah dan mengembangkan keterampilan diri, sehingga dengan memiliki keterampilan tersebut wirausaha dapat memenuhi kondisi ekonomi dan sosialnya.

Kemudian pada dimensi mengkoordinir kegiatan usaha butir pernyataan empat (4), menyatakan setuju bahwa seorang wirausaha dapat dengan baik menangani kegiatan usaha dengan cara dan keterampilan masing masing wirausaha.Penelitian ini juga didukung oleh dengan hasil penelitian Yunita (2014) yang menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan mempunyai pengaruh positif terhadap keterampilan berwirausaha.


(54)

Hasil penelitian ini bersesuaian dengan teori dari Wijandi Soedarsono (2004) yang mengungkapkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bekal pengetahuan kewirausahaan dan bekal keterampilan kewirausahaan. Bekal pengetahuan yang terpenting adalah bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan bekal keterampilan yang perlu dimiliki

meliputi keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko, keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah, keterampilan dalam memimpin dan mengelola, keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, serta keterampilan teknis bidang usaha.


(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variable pengetahuan, dan keterampilan terhadap keberhasilan wirausaha di PT. Multazam Wisata Agung, dan untuk mengetahui pengaruh dominan dari kedua variable independen tersebut. Maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung = 67,033. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai Fhitung>Ftabel, yaitu 67,033 > 2,96. Dengan demikian

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima karena Fhitung > Ftabel pada tingkat

kepercayaan 95 %. Artinya, secara bersama-sama (serentak) variabel-variabel bebas yaitu faktor pengetahuan (X1), dan faktor keterampilan (X2), berpengaruh positif dan signifikan (nyata) terhadap faktor keberhasilan wirausaha (Y) sebagai variable terikat.

2. Berdasarkan hasil Uji-t sebagai pengujian secara parsial, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Faktor pengetahuan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap faktor yang keberhasilan wirausaha sebagai variable terikat (Y).

b. Faktor keterampilan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap faktor yang keberhasilan wirausaha sebagai variable terikat (Y).


(56)

3. Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai Adjusted R Square 0,893 berarti 89,3% faktor yang menciptakan keberhasilan wirausaha pada PT. Multazam Wisata Agung dipengaruhi cukup erat oleh factor pengetahuan dan keterampilan sedangkan 10,7% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 4. Dari nilai koefisien beta yaitu 0,843 maka faktor yang paling dominan yang

menciptakan keberhasilan wirausaha adalah faktor keterampilan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan dari kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka berikut adalah beberapa saran dari peneliti:

1. Variabel pengetahuan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan wirausaha. Artinya sebagai salah satu perusahaan travel ibadah terbesar di kota Medan PT. Multazam harus lebih melatih dan mendorong kemampuan pengetahuan yang dimiliki eksekutif dan karyawannya, agar terlihat bahwa PT. Multazam sungguh sungguh dalam meningkatkan kualitas individunya, demi mendapatkan kepuasan yang lebih baik dari pelanggan. 2. Sebagai variabel yang lebih dominan, keterampilan memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap keberhasilan wirausaha. Artinya PT. Multazam harus berupaya mengelola keterampilan yang telah dimiliki agar lebih menarik perhatian pelanggan, terutama dalam hal berkomunikasi dan berinteraksi, karena beberapa pelanggan menyebutkan komunikasi yang lancar dan cara


(57)

berinteraksi yang penuh kesantunan menjadi faktor yang paling memberikan kepercayaan dan kenyamanan bagi pelanggan ketika saling bertatap muka. 3. Penulis berharap faktor – factor yang mendorong keberhasilan wirausaha

tidak hanya berhenti pada segi pengetahuan dan keterampilan, sebab penulis yakin PT. Multazam mampu melihat faktor lain yang mendorong kerberhasilan dalam berwirausaha.

4. Hendaknya bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk mampu meneruskan atau dapat mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang bagaimana faktor-faktor yang dapat mendorong keberhasilan wirausaha, terutama pada perusahaan perusahaan di bidang travel.


(58)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kewirausahaan

Popularitas dari kewirausahaan didasarkan pada visi heroic yang dikemukakan oleh Joseph A. Scumpeter

“Kewirausahaan adalah perubahan struktur dalam bidang ekonomi. Inovasi wirausahaan dilakukan dengan kombinasi baru, bukan hanya hanya peran dari penemu sejati, karena wirausahawan mengadopsi penemuan yang didapat oleh orang lain, bukan hanya para pemilik modal karena kepercayaan pada pejabat bank atau investasi modal” (Casson, 2012: 8).

Kewirausahaan tidak identik dengan watak/ciri wirausahaan semata, karena sifat-sifat wirausahawanpun dimiliki oleh seseorang wirausahaan. Kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business). Banyak literatur mengungkapkan bahwa esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing (Setiawan, 2012: 132).

Suryana (dalam Setiawan, 2012: 132) mengatakan kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha.

Setiawan (2012: 133-134) mengatakan ada beberapa hakekat mengenai kewirausahaan yang dikemukakan oleh banyak pakar dengan sudut pandang yang berbeda-beda:


(59)

1. Ahmad Sanusi mengatakan kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga, pengerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.

2. Soeharto Prawiro mengatakan kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha 3. Drucker mengatakan kewirausahaan adalah kemampun untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda

4. Zimmerer mengatakan kewirausahaan adalh proses penerapan kreatifitas dan keinovasiaan dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha

Berdasarkan pendapat para pakar di atas maka kesimpulan yaitu kewirausahaan adalah usaha menenangkan kompetisi dengan meningkatkan keungulan dari hasil pencipta nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda.

Drucker (dalam Suryana, 2011: 2) mengatakan inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Banyak orang baik pengusaha maupun tidak pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.

Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi teratasi dan terpecahkan (Suryana, 2011: 3).


(1)

3. Ibu Frida Ramadhini SE, MM sebagai dosen pembimbing dan Ibu Dra. Marhaini, M.Si sebagai dosen pembaca penilai yang telah dengan sabar meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya serta memberikan masukan, saran, dan petunjuk kepada penulis dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

4. Orangtua penulis, buat Ayah Drs. H. Hasnan Syarief. P dan Ibu Hj. Hidayah Oemar Bahajjad yang selalu sabar dan mendoakan, memberi perhatian, dan menjadikan inspirasi di setiap langkah hidup kami.

5. Kepada adik-adik penulis yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis.

6. Sahabat seperjuangan yang selalu mengerti, membantu, dan berbagi dalam suka dan duka dan selalu mendoakan yang terbaik kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pihak pembaca sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan untuk masa yang akan datang.

Medan, November 2015 Penulis


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

Tinjauan Pustaka ... 6

2.1.1. Pengertian Kewirausahaan ... 6

2.1.2. Pengetahuan Kewirausahaan ... 9

2.1.3. Keterampilan Kewirausahaan ... 11

2.1.4. Keberhasilan Wirausaha... 13

2.1.5. Hubungan antara Pengetahuan, Keterampilan dengan Keberhasilan Usaha ... 15

Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Kewirausahaan ... 17

Kerangka Konseptual ... 19

Hipotesis ... 21

Penelitian Terdahulu ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1. Jenis Penelitian ... 24

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.3. Batasan Operasional ... 24

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 25

Operasionalisasi Variabel... 26

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

3.5.1. Populasi ... 27

3.5.2. Sampel ... 27

3.6. Jenis dan Sumber Data ... 28

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 28

Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

3.7.1. Uji Validitas ... 29


(3)

3.8 Teknik Analisis Data ... 31

3.8.1. Metode Analisis Deskriptif ... 31

3.8.1.2. Uji Asumsi Klasik ... 32

3.8.1.3. Uji Normalitas ... 32

3.8.1.4. Uji Multikolinearitas ... 32

3.8.1.5. Uji Heteroskedostisitas... 33

3.9. Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 33

3.9.1.. Koefisien Determinasi (R²) ... 34

3.9.1.2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 34

3.9.1.3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

Gambaran Umum PT. Multazam Wisata Agung ... 37

4.1 Analisis Deskriptif ... 47

4.1.1. Karakteristik Responden ... 47

4.1.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

4.3.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 48

4.3.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 49

4.2.1. Deskriptif Variabel ... 49

4.2.1.1. Faktor Pengetahuan Kewirausahaan (X1) ... 50

4.2.1.2. Faktor Keterampilan Kewirausahaan (X2) ... 53

4.2.1.3. Terhadap Keberhasilan Wirausaha (Y) ... 56

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 59

4.3.1. Uji Normalitas ... 59

4.3.1.2. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram ... 59

4.3.1.3. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot Of Regression Standarizied Residual ... 60

4.3.1.4. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 61

4.4. Uji Multikolinearitas ... 62

4.4.1. Uji Heteroskedostisitas... 63

4.4.2. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot ... 72

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.5.1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 65

4.5.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 66

4.5.3. Koefisien Determinasi (R²) ... 67

4.6. Pembahasan ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ... Kesimpulan ... 71

Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.9 Penelitian Terdahulu ... 22

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 26

3.2 Validitas Tiap Butir Pernyataan ... 30

3.3 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 31

3.4 Struktur organisasi PT. Multazam Wisata Agung ... 40

3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 48

3.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 49

3.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Faktor Pengetahuan Kewirausahaan…. ... 50

3.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Faktor Keterampilan Kewirausahaan ... 53

4.0 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha 56 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test ... 61

4.4 Hasil Uji Multikoliniearitas ... 71

4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser ... 62

4.6 Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.8 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 65

4.9 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 66


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptul ... 21 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram ... 59 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of

Regression Standarizied Residual ... 60 4.5 Uji Heteroskedostisitas dengan Scatterplot ... 63


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No.Lampiran Judul Halaman 1 Kuesioner Penelitian ... 76