4. Kuesioner mengenai Tindakan Ibu Hamil tentang Audit maternal- Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang terdiri dari
10 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman yang terdiri dari 2 pilihan jawaban yaitu Ya atau Tidak dengan kriteria pemberian nilai 1
untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah. Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu :
a. Kategori baik, apabila dapat menjawab 50 dari pertanyaan yang diajukan
b. Kategori Kurang baik, apabila dapat menjawab ≤
50 dari pertanyaan yang diajukan Mardiah, 2008
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah menunjukan bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang akan diukur Arikunto, 2006. Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian validitas isi content validity yang terdiri dari 10 pertanyaan pengetahuan, 10 pertanyaan sikap, dan 10 pertanyaan tindakan yang dibuat
dengan berlandaskan teori dan dikonsulkan kepada dr. Alsyah Nasution dan Ibu Juliani, SST. MARS dengan CVI Conten Validity Index pengetahuan 0,76,
CVI sikap 0,7 dan CVI tindakan 0,67. Uji reliabilitas adalah ketepatan suatu alat ukur, uji reliabilitas dilakukan
untuk melihat alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur Arikunto, 2006. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan
melekukan kepada 15 responden kemudian dianalisis dengan komputerisasi. Dari hasil analisis diperoleh r untuk pengetahuan 0,915, r sikap 0,946, dan r
tindakan 0,932
.
Universitas Sumatera Utara
H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian ini dilakukan menggunakan komputer dengan Statistical Program for Social Science SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi. Pengolahan data pada penelitian dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Editing, yaitu memeriksa kembali apakah ada jawaban responden atau
hasil observasi yang ganda atau belum dijawab. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data.
b. Koding yaitu memberikan tanda agar memudahkan dalam pengolahan
data. c.
Scoring yaitu memberikan nilai pada jawaban pertanyaan yang berupa angka. Pada penelitian ini untuk skore jawaban pengetahuan yaitu : apabila
jawaban benar, diberi nilai 1 dan apabila jawaban salah diberi nilai 0. Sikap di beri skor 5 untuk pernyataan sangat setuju, 4 untuk pernyataan
setuju, 3 untuk penyataan kurang setuju, 2 untuk pernyataan tidak setuju, dan 1 untuk pernyataan sangat tidak setuju.
Sedangkan untuk tindakan adalah 1 apabila pilihan tindakan ya, dan 0 apabila pilihan tindakan tidak.
d. Tabulating yaitu data yang disusun dalam tabel kemudian dianalisa.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisa Data
Data penelitian ini dianalisis secara Univariat dan Bivariat. a. Analisa Univariat
Analisa univariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekwensi pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan.
b. Analisa Bivariat Analisa bivariat ialah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga memiliki hubungan yang signifikan. Kedua variabel diuji dengan menggunakan Chisquare dengan ketentuan :
1. Jika p 0,05 maka H0 di tolak artinya signifikan atau ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap tindakan Audit Maternal-
Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.
2. Jika p 0,05 maka H0 diterima artinya tidak signifikan atau tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap tindakan Audit
Maternal-Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Hasil Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara didapat hasil penelitian tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan tentang
Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan jumlah responden 31 orang. Responden menjawab kuesioner yang
berbentuk pertanyaan dan pernyataan berjumlah 30 soal. Adapun hasil yang didapat akan dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.
A. Hasil Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara
Tahun 2013
Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur
22 tahun yaitu 8 orang
25,8 dan
berpendidikan D – III Kebidanan yaitu 29 orang 93,5. Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 N=31
Karakteristik Frekuensi
Persentase Usia
21 tahun 3
9,7 22 tahun
8 25,8
23 tahun 6
19,4 24 tahun
5 16,1
25 tahun 5
16,1 26 tahun
3 9,7
27 tahun 1
3,2 Pendidikan D – III Kebidanan
29 93.5
D – IV Bidan Pendidik 2
6,5
Universitas Sumatera Utara
2. Pengetahuan Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah
Sumatera Utara Tahun 2013
Dari hasil penelitian pada tabel 5.2 dibawah ini diperoleh bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang
Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 26 orang 87,1.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden tentang Audit
Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Pengetahuan Frekuensi
Persentase
Baik 26
83,9 Cukup
5 16,1
Kurang
3. Sikap Responden tentang
Audit Maternal-Perinatal untuk
Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-
Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang 54,8.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Responden Tentang Audit
Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Sikap Frekuensi
Persentase
Baik 14
45,2 Cukup
17 54,8
Kurang
Universitas Sumatera Utara
4. Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun
2013
Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu
pelayanan KIA sebagian besar sudah benar yaitu 20 orang 64,5. Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Tindakan Frekuensi
Persentase
Benar 20
64,5 Tidak Benar 11
35,5
5. Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal- Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square seperti pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden dengan tindakan benar sebagian besar
responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 20 orang 76,9 dengan p-value=0,003 p-value 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan Bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan
KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara. Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 Tindakan
P- value
Baik Tidak Baik
Pengetahuan Baik
Frekuensi 20
6 0,003
Persentase 76,9
23,1 Cukup
Frekuensi 5
Persentase 100
Universitas Sumatera Utara
6. Hubungan Sikap Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal
Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar
pada responden dengan sikap baik yaitu 10 orang 71,4. Nilai probabilitas p-value=0,7. Karena p 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antara sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU
Muhammadiyah Sumatera Utara. Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu
Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013
Tindakan Total
P- value
Benar Tidak
Benar
Sikap Baik
Frekuensi 10
4 14
0,70 Persentase 71,4
28,6 100
Cukup Frekuensi
10 7
17 Persentase
58,8 41,2
100
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan 1. Distribusi Pengetahuan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk
Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Dari hasil analisa pada tabel 5.2 diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai
pengetahuan yang baik tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 26 orang 87,1. Menurut
Notoatmojdo 2007 Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.
Pengetahuan juga diartikan sebagai hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja
maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu Iqbal Mubarak, 2007.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara sebagian besar sudah mengerti tentang
Audit Maternal-Perinatal dan tujuannya. Hasil ini diluar dugaan penullis dikarenakan sebagian besar bidan bukanlah salah seorang dari tim Audit
Maternal-Perinatal namun para responden sebagian besar ialah pemberi layanan langsung pada kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini mungkin
terdapat kesalahan dalam pemberian kuesioner, penulis tidak melakukan pengawasan secara intensif kepada responden yang akan mengisi kuesioner.
Besar kemungkinan para responden menjawab secara bekerja sama dengan teman yang sebelumnya telah menjadi anggota tim Audit di RSU
Muhammadiyah.
Universitas Sumatera Utara
2. Distribusi Sikap Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk
Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-Perinatal
untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang 54,8. Dalam kamus besar bahasa Indonesia sikap berarti perbuatan yang
berdasarkan pada pendirian dan keyakinan. Menurut Notoatmojdo 2007 Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Maka dalam penelitian ini, bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai keyakinan
yang cukup positif terhadap program Audit Maternal-Perinatal itu untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Depkes 2010 bahwa Audit Maternal Perinatal merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui kegiatan pembahasan
kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal yang bertujuan sebagai pembelajaran sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama dimasa yang akan
datang.
Universitas Sumatera Utara
3. Distribusi Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu
pelayanan KIA sebagian besar sudah baik yaitu 20 orang 64,5. Hal ini berarti menyatakan bahwa sudah ada pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
Tindakan terwujud memerlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga
diperlukan faktor pendukung support dari berbagai pihak Iqbal, 2007. Dalam penelitian ini menurut penulis responden menjelaskan adanya
pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara ini dikarenakan
adanya fasilitas yang mendukung, seperti telah adanya tim Audit, adanya dukungan fasilitas Rumah Sakit kepada tim Audit, serta adanya kegiatan
pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bidan dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.
Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Tindakan Audit Maternal- Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square seperti pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden dengan tindakan benar sebagian besar pada
responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 20 orang 76,9 dengan p-value=0,003 p-value 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA
di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian Afni 2008 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan tindakan, namun penelitian Afni menunjukan hubungan pengetahuan pasangan usia subur dengan tindakan pemakaian alat
kontrasepsi. Maka semakin baik pengetahuan bidan tentang Audit Maternal- Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA maka akan semakin
baik pula pelaksanaan kegiatan tim Audit Maternal-Perinatal di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, hal ini dikarenakan bidan merupakan salah
satu tim Audit Maternal-Perinatal Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
5.
Hubungan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar pada
responden dengan sikap baik yaitu 10 orang 71,4. Nilai probabilitas p- value=0,7. Karena p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara sikap dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal- Perinatal
untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU
Muhammadiyah Sumatera Utara. Hasil penelitian ini sesuai pendapat Mubarak 2007 yang menyatakan
suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan over bihavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung support dari
berbagai pihak. Misalnya dari petugas, suami atau istri, orang tua atau mertua, teman dan lain-lain. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
hasil penelitian Parinduri 2008 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara sikap dengan tindakan, namun penelitian parinduri menjelaskan
hubungan sikap ibu dengan tindakan pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-11 bulan. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai menurut Newcomb
seorang ahli psikologis social dalam Notoatmodjo 2007 yang menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak. Hasil ini dikarenakan pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tidak sepenuhnya dilakukan oleh
bidan, tetapi kegiatan tersebut dilakukan dengan tim Audit Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk
meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar baik 2. Sikap responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu
pelayanan KIA sebagian besar cukup 3. Tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan
mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah baik 4. Ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan
tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran
1. Disarankan bagi bidan agar mempertahankan pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak dan diusahakan untuk lebih meningkatkan sikap terhadap
program Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan ibu dan anak di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
2. Bagi RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, agar meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat membantu tim Audit dan membatu bidan dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak
3. Bagi Peneliti selanjutnya agar mempertimbangkan ulang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner. Penulis menyarankan lebih ke observasi
secara langsung untuk mendapatkan hasil optimal dalam penelitian Audit
Maternal-Perinatal
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Audit Maternal-Perinatal