Respons Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Berbagai Dosis Bokashi Jerami Padi
39
Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot
25 cm
200 cm
10 cm
X
X
30 cm
X
X
X
X
100 cm
25 cm
Universitas Sumatera Utara
40
Lampiran 2. Bagan plot penelitian
30 cm
V1J0
V3J3
50
cm
V3J2
V2J3
V1J3
30 cm
V1J0
V1J3
V1J0
V1J2
V3J1
V1J2
V1J3
V1J1
V3J1
V1J1
V3J2
V1J1
V2J2
V2J0
V3J2
V3J1
V1J2
V2J1
V3J3
V3J3
V2J2
V2J0
V3J0
V2J3
V3J0
V2J2
V3J0
V2J1
V2J1
V2J0
V2J3
Blok I
Blok II
Blok III
U
S
Universitas Sumatera Utara
41
Lampiran 3. Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan lahan
Persiapan bibit
Pembuatan bokashi jerami
Pengaplikasian bokashi jerami
Penanaman
Pemeliharaan tanaman
Penyiraman
Penyulaman
Pemupukan
Penyiangan
Pembumbunan
Pengendalian hama dan penyakit
Panen
Pengamatan parameter
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Panjang umbi per sampel (cm)
Jumlah umbi (umbi)
Bobot umbi per sampel (g)
Bobot umbi per plot (g)
Bobot biomassa tanaman (g)
1
X
X
X
2
3
4
5
6
7
Minggu Ke8 9 10 11 12 13 14 15 16
X
X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
X
X X X X X X X X X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
X
X
X
X
X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
X
X
X X X X
X X
X
X
X
X
X
X
X
X
Universitas Sumatera Utara
42
Lampiran 4. Kebutuhan Bokashi untuk Tanaman Ubi Jalar
Jarak Tanam
: 30 x 30 cm
Luas Lahan
: 16 m x 8 m = 128 m2
Luas Plot
: 2 m x 1 m = 2 m2
Dosis Bokashi untuk Perlakuan 1
: 5 ton/ha
Dosis Bokashi untuk Perlakuan 2
: 10 ton/ha
Dosis Bokashi untuk Perlakuan 3
: 15 ton/ha
Maka dikonversikan ke lahan dengan ukuran plot 2 m x 1 m adalah :
Kebutuhan Bokashi untuk Perlakuan 1 :
2 m2
x 5000 kg = 1 Kg/Plot
10000 m2
Kebutuhan Bokashi untuk Perlakuan 2 :
x 10000 kg = 2 Kg/Plot
2 m2
10000 m2
Kebutuhan Bokashi untuk Perlakuan 3 :
2 m2
x 15000 kg = 3 Kg/Plot
10000 m2
Universitas Sumatera Utara
43
Lampiran 5. Deskripsi varietas ubi jalar
ANTIN 1
Nama Klon Harapan
Asal
Tipe tanaman
Umur panen
Diameter buku ruas
Panjang buku ruas
Warna dominan sulur
Warna sekunder sulur
Bentuk kerangka daun
Ukuran daun dewasa
Warna tulang daun permukaan bawah
Warna helaian daun dewasa
Warna helaian daun muda
Pigmentasi pada tangkai daun
Panjang tangkai daun
Bentuk umbi
Susunan pertumbuhan umbi
Panjang tangkai umbi
Warna kulit umbi
Warna dominan daging umbi
Warna sekunder daging umbi
Penyebaran sekunder warna daging umbi
Rasa umbi
Kandungan nutrisi umbi
31,55%
Serat
Gula total
Amilosa
Abu
Antosianin
Ketahanan terhadap hama/penyakit
Rata-rata hasil
: MSU 01022-12
: Turunan dari hasil persilangan
bersari bebas dari varietas
samarinda (lokal blitar) dan kinta
(lokal papua)
: Menyebar
: 4-5 bulan
: Tipis
: Pendek
: Hijau dengan beberapa bercak ungu
: Ungu pada buku-buku
: Segitiga sama sisi
: Sedang
: Semua tulang daun berwarna ungu
: Hijau
: Hijau bagian atas ungu bagian
bawah
: Hijau bercak ungu sepanjang
tangkai
: Pendek
: Bulat telur lebar pada pangkal
umbi(obovate)
: Terbuka
: Pendek
: Putih
: Ungu
: Putih
: Menutup sebagian besar daging
umbi
: Enak
Bahan kering
:
: 2,29%
: 1,73%
: 25,21%
: 3,41%
: 33,89 mg/100g
: Agak tahan penyakit kudis
(Sphaceloma batatas) dan
agak tahan boleng
(Cylas formicarius)
: 25,8 t/ha
Universitas Sumatera Utara
44
Potensi hasil
Keterangan lain
Pemulia
Peneliti
Teknisi
: 33,2t/ha
: Toleran kekeringan warna umbi
menarik, sangat cocok untuk
keripik
dan di tanam di tanah tegalan
sawah.
: M, Yusuf, St. A Rahayuningsih dan
T.S Wahyuni
: Erliana Ginting, Sri Wahyuni,
Sumartini
: Joko Restuono dan Gatot Santoso
Universitas Sumatera Utara
45
ANTIN 2
Dilepas Tanggal
SK Mentan
Nama klon harapan
Asal
: 14 Juli 2014
: 232/PVHP/2014
: RIS 03063-05
: Hasil persilangan dari samarinda dengan
klon MSU 01008-16
: Semi kompak
: 16-18 MST
: Tipis
: Pendek
: Hijau dengan sedikit bercak ungu
: Ungu pada buku-buku
Tipe tanaman
Umur panen
Diameter buku ruas
Panjang buku ruas
Warna dominan sulur
Warna sekunder sulur
Bentuk daun dewasa
- Bentuk kerangka daun
: Cuping
- Kedalaman cuping daun
: Berlekuk dangkal
- Jumlah cuping
: Bercuping tiga
- Bentuk cuping pusat
: Agak melingkar
Ukuran daun dewasa
: Sedang
Warna tulang daun permukaan bawah
- Warna helai daun
: Hijau
- Warna tulang daun utama
: Sebagian warna ungu
Pigmentasi dan panjang tangkai daun
- Pigmentasi pada tangkai daun
: Ungu
- Panjang tangkai daun
: Pendek
Bentuk umbi
: Elip panjang
Susunan pertumbuhan umbi
: Terbuka
Panjang tangkai umbi
: Pendek
Warna kulit umbi
: Ungu kemerahan
Warna daging umbi
: Ungu
Rasa umbi
: Enak dan agak manis
Kandungan / kadar
- Bahan kering
: 32,6%
- Serat (basis kering)
: 0,9%
- Gula reduksi (basis kering)
: 0,4%
- Pati (basis basah)
: 22,2%
- Protein (basis basah)
: 0,6%
- Vitamin C (basis basah)
: 22,1 mg/100 gram
- betakarotin (basis basah)
: 130,2 μg/100 gram
Ketahanan terhadap hama
:Agak
tahan
penyakit
kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan
hama boleng (Cylas formicarius)
Rata-rata hasil
: 24,5 ton/ha
Potensi hasil
: 37,05 ton/ha
Keterangan lain
Universitas Sumatera Utara
46
Pemulia
Pasca Panen
: kadar antosianin tinggi, rasa enak, cocok
ditanam pada lahan tegalan dari sawah
sesudah tanaman padi
: M. Jusuf, St.A. Rahayuningsih, Tinuk
Sri Wahyuni, Joko Restuono, dan
Gatot Santoso
: Erliana Ginting
Universitas Sumatera Utara
47
ANTIN 3
Dilepas Tanggal
SK Mentan
Nama klon harapan
Asal
: 14 Juli 2014
: 233/PVHP/2014
: MSU 03028-10
: Hasil persilangan dari induk betina MSU
03028 dengan klon induk betina MSU
01008-16
: Semi kompak
: 16-18 MST
: Tipis
: Pendek
: Hijau dengan sedikit bercak ungu
: Ungu pada buku-buku
Tipe tanaman
Umur panen
Diameter buku ruas
Panjang buku ruas
Warna dominan sulur
Warna sekunder sulur
Bentuk daun dewasa
- Bentuk kerangka daun
: berbentuk cuping
- Kedalaman cuping daun
: Berlekuk dangkal
- Jumlah cuping
: Bercuping tiga
- Bentuk cuping pusat
: Agak elips
Ukuran daun dewasa
: Sedang
Warna tulang daun permukaan bawah
- Warna helai daun
: Hijau
- Warna tulang daun utama
: Hijau bagian atas
Pigmentasi dan panjang tangkai daun
- Pigmentasi pada tangkai daun
: Hijau dengan bercak ungu
- Panjang tangkai daun
: Pendek
Bentuk umbi
: bulat telur lebar pada pangkal umbi
Susunan pertumbuhan umbi
: Terbuka
Panjang tangkai umbi
: Pendek
Warna kulit umbi
: Ungu
Warna daging umbi
: Ungu
Rasa umbi
: Enak
Kandungan / kadar
- Bahan kering
: 31,5%
- Serat (basis kering)
: 22,9%
- Gula reduksi (basis kering)
: 1,73%
- Protein (basis basah)
: 25,21%
- abu
: 3,41%
- antosianin
: 33.89mg/100g
Ketahanan terhadap hama
:Agak
tahan
penyakit
kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan
hama boleng (Cylas formicarius)
Rata-rata hasil
: 25 ton/ha
Potensi hasil
: 35 ton/ha
Keterangan lain
Universitas Sumatera Utara
48
Pemulia
Pasca Panen
: kadar antosianin tinggi, rasa enak, cocok
ditanam pada lahan tegalan dari sawah
sesudah tanaman padi
: M. Jusuf, St.A. Rahayuningsih, Tinuk
Sri Wahyuni, Joko Restuono, dan
Gatot Santoso
: Erliana Ginting
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 6. Hasil Analisis Tanah
PT. NUSA PUSAKA KENCANA ANALYTICAL & QC
LABORATORY
P.O BOX 35 BAHILANG ESTATE-TEBING TINGGI
NORTH SUMATERA UTARA
Telp. (0621) 21511 - Fax. (0621) 22070
Jenis Contoh
Jumlah Contoh
Kemasan
Tanggal Terima
Tanggal Analisis
No.
1
2
3
4
5
: Analisis Tanah
: 1 (satu) Contoh
: Tas Plastik
: 27 Maret 2015
: 13 juli 2015
JENIS ANALISIS
pH (H2O)
C-Organik (%)
N-Total (%)
Ca (%)
K2O (%)
NILAI
6,49
1,12
0,16
0,57
0,38
METODE
Elektrometry
Spectrophotometry
Kjeldahl
AAS
AAS
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 7. Hasil Analisis Bokashi Jerami Padi
PT. NUSA PUSAKA KENCANA ANALYTICAL & QC
LABORATORY
P.O BOX 35 BAHILANG ESTATE-TEBING TINGGI
NORTH SUMATERA UTARA
Telp. (0621) 21511 - Fax. (0621) 22070
Jenis Contoh
Jumlah Contoh
Kemasan
Tanggal Terima
Tanggal Analisis
No.
1
2
3
4
5
: Bokashi Jerami Padi
: 1 (satu) Contoh
: Tas Plastik
: 27 Maret 2015
: 06 April 2015
JENIS ANALISIS
pH (H2O)
C-Organik (%)
N-Total (%)
P2O5-Total (%)
K2O (%)
NILAI
8,24
5,25
0,53
0,07
0,28
METODE
Elektrometry
Spectrophotometry
Kjeldahl
AAS
AAS
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 8. Data Pertambahan Panjang tanaman 1 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
1.29
1.29
1.54
1.72
1.52
1.58
1.06
1.57
1.12
1.12
0.98
0.95
15.75
1.31
Blok
2
1.11
0.99
0.90
1.84
0.93
1.12
0.99
1.04
1.09
1.13
0.89
1.05
13.09
1.09
3
1.03
1.18
1.15
1.25
1.13
1.13
1.04
1.50
1.06
1.09
1.39
1.43
14.38
1.20
Total
Rataan
3.44
3.46
3.59
4.82
3.59
3.82
3.09
4.11
3.27
3.34
3.26
3.43
43.22
1.15
1.15
1.20
1.61
1.20
1.27
1.03
1.37
1.09
1.11
1.09
1.14
1.20
Lampiran 9. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 1 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
51.88
17.33 %
JK
0.30
0.17
0.38
0.17
0.12
0.09
0.25
0.95
2.05
KT
0.15
0.09
0.13
0.17
0.12
0.09
0.04
0.04
0.06
F Hit.
3.41
1.99
2.96
3.91
2.78
2.18
0.96
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
52
Lampiran 10. Data Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
2.42
1.11
2.54
2.61
2.39
2.38
2.27
3.42
1.97
1.84
1.72
2.27
26.92
2.24
Blok
2
2.18
2.67
2.63
3.07
2.23
2.92
1.80
1.68
1.36
1.56
2.55
2.09
26.75
2.23
3
1.71
3.38
3.08
3.15
2.79
1.50
2.34
1.94
1.34
1.31
1.36
2.00
25.92
2.16
Total
Rataan
6.31
7.16
8.25
8.83
7.42
6.81
6.42
7.04
4.67
4.71
5.63
6.37
79.60
2.10
2.39
2.75
2.94
2.47
2.27
2.14
2.35
1.56
1.57
1.88
2.12
2.21
Lampiran 11. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
175.99
26.52 %
JK
0.05
3.67
1.04
0.96
0.08
0.01
1.06
7.56
13.37
KT
0.02
1.83
0.35
0.96
0.08
0.01
0.18
0.34
0.38
F Hit.
0.07
5.33
1.01
2.79
0.22
0.02
0.51
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
*
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 12. Data Pertambahan Panjang tanaman 3 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
3.42
2.47
3.12
3.79
4.30
4.53
3.17
4.10
5.66
4.07
3.87
1.86
44.36
3.70
Blok
2
2.88
3.30
4.32
2.95
3.39
3.69
3.77
0.82
0.96
1.86
4.76
2.83
35.52
2.96
3
2.88
3.30
4.32
2.95
3.39
3.69
3.77
0.82
0.96
1.86
4.76
2.83
35.52
2.96
Total
Rataan
9.18
9.06
11.76
9.68
11.09
11.91
10.71
5.73
7.58
7.79
13.40
7.52
115.40
3.06
3.02
3.92
3.23
3.70
3.97
3.57
1.91
2.53
2.60
4.47
2.51
3.21
Lampiran 13. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 3 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
369.93
33.50 %
JK
4.33
0.60
9.47
0.32
5.33
3.82
8.26
25.38
48.04
KT
2.17
0.30
3.16
0.32
5.33
3.82
1.38
1.15
1.37
F Hit.
1.88
0.26
2.74
0.28
4.62
3.31
1.19
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
*
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 14. Data Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
5.94
4.04
6.16
6.62
4.42
5.38
6.08
3.67
6.20
6.84
3.80
2.96
62.13
5.18
Blok
2
4.95
6.14
5.39
2.67
5.00
5.20
5.72
3.45
4.68
5.02
6.43
4.75
59.39
4.95
3
4.95
6.14
5.39
2.67
5.00
5.20
5.72
3.45
4.68
5.02
6.43
4.75
59.39
4.95
Total
Rataan
15.85
16.32
16.95
11.96
14.42
15.77
17.53
10.56
15.56
16.87
16.66
12.45
180.90
5.28
5.44
5.65
3.99
4.81
5.26
5.84
3.52
5.19
5.62
5.55
4.15
5.03
Lampiran 15. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
909.04
21.16%
JK
0.42
0.52
17.14
5.13
10.34
1.68
0.84
24.87
43.79
KT
0.21
0.26
5.71
5.13
10.34
1.68
0.14
1.13
1.25
F Hit.
0.18
0.23
5.06
4.53
9.15
1.48
0.12
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
*
*
*
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 16. Data Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
6.64
5.37
5.90
6.69
4.13
9.83
7.20
7.04
8.83
7.47
5.28
3.28
77.64
6.47
Blok
2
5.80
5.05
5.36
6.65
6.02
6.20
5.77
4.88
5.63
5.63
5.49
6.27
68.75
5.73
3
5.80
5.05
5.36
6.65
6.02
6.20
5.77
4.88
5.63
5.63
5.49
6.27
68.75
5.73
Total
Rataan
18.23
15.47
16.61
20.00
16.17
22.22
18.74
16.81
20.09
18.72
16.27
15.82
215.15
6.08
5.16
5.54
6.67
5.39
7.41
6.25
5.60
6.70
6.24
5.42
5.27
5.98
Lampiran 17. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
1285.81
18.55%
JK
4.39
0.63
1.49
0.60
0.02
0.87
13.91
27.05
47.48
KT
2.19
0.32
0.50
0.60
0.02
0.87
2.32
1.23
1.36
F Hit.
1.79
0.26
0.41
0.49
0.02
0.71
1.89
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 18. Data Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
23.55
25.30
39.08
47.43
29.43
45.90
34.90
36.68
48.15
45.93
35.28
46.23
457.83
38.15
Blok
2
41.23
44.25
50.50
35.78
37.63
34.63
28.75
31.05
50.30
38.08
34.28
43.53
469.98
39.16
3
36.55
33.08
29.45
22.28
19.25
35.33
30.35
46.73
32.85
47.58
38.13
37.80
409.35
34.11
Total
Rataan
101.33
102.63
119.03
105.48
86.30
115.85
94.00
114.45
131.30
131.58
107.68
127.55
1337.15
33.78
34.21
39.68
35.16
28.77
38.62
31.33
38.15
43.77
43.86
35.89
42.52
37.14
Lampiran 19. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
49665.84
21.40%
JK
171.47
356.28
93.67
17.61
0.53
75.53
320.51
1390.05
2331.97
KT
85.73
178.14
31.22
17.61
0.53
75.53
53.42
63.18
66.63
F Hit.
1.36
2.82
0.49
0.28
0.01
1.20
0.85
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 20. Data Pertambahan Panjang Tanaman 7 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
30.00
31.70
38.75
51.33
36.88
30.43
32.70
34.43
38.33
41.18
36.15
38.65
440.50
36.71
Blok
2
30.53
38.78
32.10
52.28
45.23
47.38
44.08
34.33
32.25
33.88
42.05
46.35
479.20
39.93
3
34.25
32.05
42.95
44.38
32.15
32.18
42.93
41.58
31.18
42.88
38.08
35.88
450.45
37.54
Total
Rataan
94.78
102.53
113.80
147.98
114.25
109.98
119.70
110.33
101.75
117.93
116.28
120.88
1370.15
31.59
34.18
37.93
49.33
38.08
36.66
39.90
36.78
33.92
39.31
38.76
40.29
38.06
Lampiran 21. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 7 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
52147.53
13.71%
JK
67.31
0.97
283.36
280.13
2.64
0.60
360.80
599.21
1311.66
KT
33.66
0.49
94.45
280.13
2.64
0.60
60.13
27.24
37.48
F Hit.
1.24
0.02
3.47
10.28
0.10
0.02
2.21
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
*
*
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 22. Data Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
35.98
29.75
17.65
35.33
26.08
25.48
33.08
26.03
35.55
36.60
33.65
29.23
364.38
30.36
Blok
2
28.20
27.40
39.23
46.73
36.05
47.53
28.10
27.55
33.45
31.08
35.35
43.93
424.58
35.38
3
24.98
40.25
38.70
33.95
36.33
28.70
34.45
43.60
39.35
36.00
44.30
42.63
443.23
36.94
Total
Rataan
89.15
97.40
95.58
116.00
98.45
101.70
95.63
97.18
108.35
103.68
113.30
115.78
1232.18
29.72
32.47
31.86
38.67
32.82
33.90
31.88
32.39
36.12
34.56
37.77
38.59
34.23
Lampiran 23. Sidik ragam Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
42173.76
20.41%
JK
283.03
116.45
69.29
56.36
8.63
4.30
99.32
1073.84
1641.93
KT
141.52
58.22
23.10
56.36
8.63
4.30
16.55
48.81
46.91
F Hit.
2.90
1.19
0.47
1.15
0.18
0.09
0.34
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 24. Data Pertambahan Panjang Tanaman 9 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
22.88
25.55
42.93
52.80
24.63
28.30
37.90
45.43
40.48
37.88
43.84
47.73
450.31
37.53
Blok
2
57.98
57.03
49.38
55.65
28.13
47.53
40.23
32.53
52.58
39.95
42.60
42.98
546.53
45.54
3
41.20
43.95
43.95
40.03
32.13
49.38
32.88
47.18
42.15
42.78
50.20
50.05
515.85
42.99
Total
Rataan
122.05
126.53
136.25
148.48
84.88
125.20
111.00
125.13
135.20
120.60
136.64
140.75
1512.69
40.68
42.18
45.42
49.49
28.29
41.73
37.00
41.71
45.07
40.20
45.55
46.92
42.02
Lampiran 25. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 9 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
63561.55
19.59%
JK
402.60
420.91
297.23
289.40
0.00
7.83
277.91
1490.54
2889.20
KT
201.30
210.46
99.08
289.40
0.00
7.83
46.32
67.75
82.55
F Hit.
2.97
3.11
1.46
4.27
0.00
0.12
0.68
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 26. Data Pertambahan Panjang Tanaman 10 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
33.80
42.50
42.20
67.40
23.43
34.40
43.33
33.28
34.58
33.80
39.28
42.70
470.68
39.22
Blok
2
44.93
47.43
43.28
47.80
74.23
53.80
50.88
57.50
45.15
48.93
40.88
35.63
590.40
49.20
3
37.70
44.38
45.00
48.05
45.20
43.73
42.20
37.13
48.85
41.00
46.55
46.78
526.55
43.88
Total
Rataan
116.43
134.30
130.48
163.25
142.85
131.93
136.40
127.90
128.58
123.73
126.70
125.10
1587.63
38.81
44.77
43.49
54.42
47.62
43.98
45.47
42.63
42.86
41.24
42.23
41.70
44.10
Lampiran 27. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 10 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
70015.37
21.20%
JK
598.14
80.01
57.30
43.83
11.76
1.71
374.52
1922.75
3032.71
KT
299.07
40.00
19.10
43.83
11.76
1.71
62.42
87.40
86.65
F Hit.
3.42
0.46
0.22
0.50
0.13
0.02
0.71
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 28. Data Jumlah Umbi Per Sampel (umbi)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
1.00
1.00
1.50
1.00
1.00
2.00
2.25
1.00
1.25
1.00
1.00
1.00
15.00
1.25
Blok
2
1.25
1.00
1.00
1.25
1.00
1.00
1.00
1.75
1.50
1.00
1.00
1.00
13.75
1.15
3
1.25
1.25
1.25
1.25
1.50
2.00
1.50
1.25
1.50
1.25
1.00
1.00
16.00
1.33
Total
Rataan
3.50
3.25
3.75
3.50
3.50
5.00
4.75
4.00
4.25
3.25
3.00
3.00
44.75
1.17
1.08
1.25
1.17
1.17
1.67
1.58
1.33
1.42
1.08
1.00
1.00
1.24
Lampiran 29. Sidik Ragam Jumlah Umbi Per Sampel (umbi)
SK
Db
JK
KT
F Hit.
F 0.05
Ket
Blok
2
0.21
0.11
1.14
3.44
tn
V
2
0.69
0.35
3.73
3.44
*
J
3
0.07
0.02
0.27
3.05
tn
Linear
1
0.03
0.03
0.30
4.30
tn
Kuadratik
1
0.04
0.04
0.47
4.30
tn
Kubik
1
0.00
0.00
0.03
4.30
tn
VxJ
6
0.80
0.13
1.43
2.55
tn
Galat
22
2.04
0.09
Total
35
3.81
0.11
FK =
55.63
KK =
24.49%
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 30. Data Panjang Umbi Per Sampel (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
13.25
11.00
10.63
8.75
20.00
17.95
16.54
23.75
20.38
12.25
12.75
13.83
181.07
15.09
Blok
2
12.25
27.63
11.25
10.75
19.88
21.63
21.63
21.25
23.00
9.50
14.75
13.75
207.25
17.27
3
13.88
9.19
8.69
11.69
14.20
19.95
16.20
16.45
22.06
15.94
13.88
14.88
176.99
14.75
Total
Rataan
39.38
47.81
30.56
31.19
54.08
59.53
54.37
61.45
65.44
37.69
41.38
42.45
565.31
13.13
15.94
10.19
10.40
18.03
19.84
18.12
20.48
21.81
12.56
13.79
14.15
15.70
Lampiran 31. Sidik Ragam Panjang Umbi Per Sampel (cm)
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
8876.94
22.43%
JK
44.94
270.15
65.18
45.12
14.24
5.82
173.97
272.93
827.18
KT
22.47
135.08
21.73
45.12
14.24
5.82
28.99
12.41
23.63
F Hit.
1.81
10.89
1.75
3.64
1.15
0.47
2.34
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
*
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 32. Data Bobot Umbi Per Sampel (g)
Blok
Perlakuan
1
2
3
7.79
141.44
6.40
V1J0
7.54
7.62
7.45
V1J1
9.32
8.87
8.20
V1J2
7.17
7.18
7.01
V1J3
5.79
9.52
8.52
V2J0
14.31
7.63
12.97
V2J1
12.85
10.83
5.74
V2J2
7.72
11.60
11.76
V2J3
4.44
4.62
4.23
V3J0
4.69
5.49
5.44
V3J1
9.91
11.88
8.39
V3J2
10.48
10.47
10.79
V3J3
Total
102.02
237.14
96.89
Rataan
8.50
19.76
8.07
Total
Rataan
155.63
22.61
26.39
21.36
23.83
34.91
29.42
31.09
13.29
15.61
30.18
31.74
436.05
51.88
7.54
8.80
7.12
7.94
11.64
9.81
10.36
4.43
5.20
10.06
10.58
12.11
Lampiran 33. Sidik Ragam Bobot Umbi Per Sampel (g)
SK
Db
JK
KT
F Hit.
Blok
2
1054.35
527.17
1.05
V
2
846.25
423.13
0.84
J
3
1049.58
349.86
0.70
Linear
1
543.65
543.65
1.08
Kuadratik
1
385.60
385.60
0.77
Kubik
1
120.33
120.33
0.24
VxJ
6
3436.17
572.69
1.14
Galat
22
11056.94
502.59
Total
35
17443.29
498.38
FK =
5281.76
KK =
185.08%
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 34. Data Bobot Biomassa Tanaman Per Sampel (g)
Blok
Perlakuan
Total
1
2
3
27.79
28.61
31.60
88.00
V1J0
31.09
30.39
32.20
93.68
V1J1
36.04
27.77
38.33
102.14
V1J2
37.67
35.87
38.07
111.61
V1J3
27.88
30.35
23.60
81.84
V2J0
24.89
32.13
36.28
93.29
V2J1
39.22
24.84
18.84
82.91
V2J2
24.81
25.55
28.96
79.32
V2J3
25.03
34.16
33.70
92.88
V3J0
33.08
31.85
32.25
97.17
V3J1
25.38
25.12
38.84
89.33
V3J2
33.27
22.61
32.61
88.49
V3J3
Total
366.15
349.23
385.26
1100.65
Rataan
30.51
29.10
32.11
Rataan
29.33
31.23
34.05
37.20
27.28
31.10
27.64
26.44
30.96
32.39
29.78
29.50
30.57
Lampiran 35. Sidik Ragam Bobot Biomassa Tanaman Per Sampel (g)
SK
Db
JK
KT
F Hit. F 0.05
Blok
2
54.15
27.08
1.01
3.44
V
2
140.64
70.32
2.63
3.44
J
3
28.22
9.41
0.35
3.05
Linear
1
9.03
9.03
0.34
4.30
Kuadratik
1
7.46
7.46
0.28
4.30
Kubik
1
11.73
11.73
0.44
4.30
VxJ
6
131.34
21.89
0.82
2.55
Galat
22
587.15
26.69
Total
35
941.50
26.90
FK =
33650.65
KK =
16.90%
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 36. Data Bobot Umbi per Plot
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
305.70
303.50
436.52
300.80
182.32
1053.00
812.70
300.95
125.10
114.60
494.00
548.70
4977.89
414.82
Blok
2
311.40
308.10
446.72
279.80
222.22
870.60
638.40
275.45
119.60
111.20
537.20
578.20
4698.89
391.57
3
295.60
319.30
436.79
274.90
342.12
800.60
639.40
336.85
132.00
110.90
585.20
535.50
4809.16
400.76
Total
Rataan
912.70
930.90
1320.03
855.50
746.66
2724.20
2090.50
913.25
376.70
336.70
1616.40
1662.40
14485.94
304.23
310.30
440.01
285.17
248.89
908.07
696.83
304.42
125.57
112.23
538.80
554.13
402.39
Lampiran 37. Sidik Ragam Bobot Umbi per Plot
SK
Blok
Perlakuan
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
11
2
3
1
1
1
6
22
35
JK
3290.84
1833886.40
338679.63
518023.19
151403.20
350369.29
16250.70
977183.58
72453.93
1909631.17
KT
F Hit.
1645.42
0.50
166716.95 50.62
169339.81 51.42
172674.40 52.43
151403.20 45.97
350369.29 106.39
16250.70
4.93
162863.93 49.45
3293.36
54560.89
F 0.05
3.44
2.26
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
*
*
*
*
*
*
*
5828957.16
14.26 %
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 38. Data Rataan Bobot Umbi (g)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
7.79
7.54
7.90
8.67
5.79
10.72
9.50
7.72
4.15
5.94
9.17
10.48
95.36
7.95
Blok
2
5.94
7.62
8.87
8.66
9.52
7.63
12.08
10.67
4.08
5.49
13.63
10.47
104.66
8.72
3
6.11
6.96
7.61
9.55
9.08
8.84
4.84
11.95
3.70
5.07
8.39
10.79
92.88
7.74
Total
Rataan
19.85
22.12
24.38
26.88
24.40
27.19
26.41
30.34
11.93
16.50
31.18
31.74
292.91
6.62
7.37
8.13
8.96
8.13
9.06
8.80
10.11
3.98
5.50
10.39
10.58
8.14
Lampiran 39. Sidik Ragam Rataan Bobot Umbi (g)
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
FK =
KK =
2383.23
20.87%
JK
6.43
14.46
74.46
72.89
0.19
1.38
43.45
63.42
202.22
KT
3.21
7.23
24.82
72.89
0.19
1.38
7.24
2.88
5.78
F Hit.
1.11
2.51
8.61
25.29
0.07
0.48
2.51
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
*
*
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 40. Data Indeks Panen
Blok
Perlakuan
1
2
0.77
0.76
V1J0
0.75
0.75
V1J1
0.75
0.78
V1J2
0.73
0.73
V1J3
0.76
0.79
V2J0
0.87
0.76
V2J1
0.79
0.84
V2J2
0.78
0.82
V2J3
0.73
0.72
V3J0
0.72
0.74
V3J1
0.80
0.83
V3J2
0.77
0.82
V3J3
Total
9.23
9.34
Rataan
0.77
0.78
3
0.75
0.75
0.74
0.73
0.79
0.80
0.77
0.80
0.72
0.73
0.74
0.78
9.08
0.76
Total
Rataan
2.28
2.25
2.27
2.20
2.34
2.43
2.40
2.40
2.17
2.19
2.37
2.37
27.66
0.76
0.75
0.76
0.73
0.78
0.81
0.80
0.80
0.72
0.73
0.79
0.79
0.77
Lampiran 41. Sidik Ragam Indeks Panen
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
21.25
3.50%
JK
0.003
0.016
0.004
0.003
0.001
0.000
0.011
0.016
0.049
KT
0.001
0.008
0.001
0.003
0.001
0.000
0.002
0.001
0.001
F Hit.
2.00
10.75
1.83
4.04
0.83
0.64
2.48
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
*
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
68
Universitas Sumatera Utara
37
DAFTAR PUSTAKA
Badan
Pusat Statistik. 2014. Data
2011-2014. Sumatera Utara. Medan.
Produksi
Tanaman
Ubi
Jalar
BALITKABI. 2012. Ubi Jalar Varietas Antin-1.Direktorat Jendral Tanaman
Pangan. Malang.
. 2013. Antin-2 dan 3, VUB Ubijalar Ungu Kaya Antosianin,
Pangan Sehat dan Menyehatkan. Direktorat Jendral Tanaman Pangan.
Malang.
BPTP. 2013. Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Pupuk Organik. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (Bptp). Jawa Barat.
Deputi Menegristek. 2008. Ubi Jalar / Ketela Rambat (Ipomoea batatas). Kantor
Deputi Menegrestik Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi MIG Corp. http://warintek.ristek.go.id
[02 Maret 2015].
Dinas Pertanian Tanaman Pangan. 2012. Petunjuk Teknis Pengolahan Produksi
Ubi Jalar. Provinsi Jawa Barat.
Djunedi, A. 2009. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Bokashi Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Fakultas
Pertanian Universitas Trunojoyo. Madura.
Ginting, E., J. Utomo., R. Yulifianti., M. Jusuf. 2011. Potensi Ubi jalar Ungu
sebagai Pangan Fungsional. Iptek Tanaman Pangan Vol. 6 No. 1 – 2011.
Hardoko., L. Hendarto., T.M. Siregar. 2010. Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu
(Ipomoea batatas L. Poir) Sebagai Pengganti Sebagian Tepung Terigu dan
Sumber Antioksidan Pada Air Tawar. Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan. Vol. XXI No. 1 Tahun 2010.
Jayanto, A. 2009. Budidaya Ubi Jalar. Kantor Deputi Meneristek Bidang
Pendayagunaan dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.MIG GROUP.
Jedeng, I. W. 2011. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Organik Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Varietas Lokal
Ungu.
Juanda, D dan B. Cahyono. 2000. Ubi Jalar. Budidaya dan analisis usaha tani.
Kanisius.82 hal.
Koswara, S. 2013. Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian.Tropical Plant
Curiculum Project.Bogor Agricultural University, Bogor.
Lakitan, B. 2007. Dasar – dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
38
Mulyadi, A. 2003. Karakteristik Kompos dari Bahan Tanaman Kaliandra, Jerami
Padi dan Sampah Sayuran. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Pangaribuan, D., H. O.L. Pratiwi, Lismawanti. 2011. Pengurangan Pemakaian
Pupuk Anorganik dengan Penambahan Bokashi Serasah Tanaman pada
Budidaya Tanaman Tomat. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung. Lampung.
Rubatzky G.E dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia. Penerbit ITB Bandung.
Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
Saleh, N. 2011. Peningkatan Produksi dan Kualtas Umbi-Umbian. Balitkabi.
Malang.
Sedjati, S. 2010. Kajian Pemberian Bokashi Jerami Padi dan Pupuk P Pada
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Staf Pengajar Fakultas Pertanian
Universitas Muria Kudus
Setiani, W. Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Bokashi Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L.) Varietas Super Sweet.
Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945. Samarinda.
Sonhaji, A. 2000. Mengenal dan Bertanam Ubi Jalar. Gaza publishing. Bandung.
Suparman. 2006. Bercocok Tanam Ubi Jalar. Azka Press, Bandung.
Wulandari, R., Mulyati, Novi. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi Jerami
Padi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada Daun (Lactuca Sativa L.).
STKIP PGRI. Sumatera Barat.
Universitas Sumatera Utara
13
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lahan masyarakat Desa Pasar Kawat Kecamatan
Beringin Kabupaten Deli Serdang dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas
permukaan laut, mulai bulan Juni 2015 sampai dengan November 2015.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan ialah bibit setek batang ubi jalar varietas Antin 1,
ubi jalar varietas Antin 2 dan ubi jalar varietas Antin 3 sebagai objek yang akan
diamati, pupuk cair organik sebagai tambahan sumber unsur hara bagi tanaman,
bokashi jerami padi sebagai perlakuan yang akan diaplikasikan pada tanaman ubi
jalar, air untuk menyiram tanaman.
Alat yang digunakan yaitu cangkul, pisau/cutter, pacak sampel, meteran,
timbangan analitik, dan gembor.
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan
2 faktor :
Faktor I : Varietas Ubi Jalar (V) terdiri dari 3 jenis, yaitu :
V1 : Antin 1
V2 : Antin 2
V3 : Antin 3
Faktor II : Dosis Bokashi Jerami Padi terdiri dari 4 taraf, yaitu :
J0 : 0 ton/ha (0 kg/plot)
J1 : 5 ton/ha (1 kg/plot)
J2 : 10 ton/ha (2 kg/plot)
Universitas Sumatera Utara
14
J3 : 15 ton/ha (3 kg/plot)
Sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan, yaitu :
V1J0
V2J0
V3J0
V1J1
V2J1
V3J1
V1J2
V2J2
V3J2
V1J3
V2J3
V3J3
Jumlah ulangan (Blok)
: 3 ulangan
Jumlah plot
: 36 plot
Jumlah tanaman per plot
: 6 tanaman
Jumlah tanaman seluruhnya : 216 tanaman
Jumlah sampel per plot
: 4 tanaman
Jumlah sampel seluruhnya
: 144 tanaman
Jarak antar plot
: 30 cm
Jarak antar blok
: 50 cm
Ukuran Plot
: 200 x 100 cm
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dengan
model linear sebagai berikut :
Yijk = μ + ρi + αj + βk + (αβ)jk + εijk
i = 1, 2, 3 (r) j = 1, 2, 3 (f) k= 1, 2, 3, 4 (f)
dimana :
Yijk : Data hasil pengamatan dari unit percobaan blok ke-i dengan perlakuan
Varietas ubi jalar taraf ke-j dan dosis bokashi jerami padi taraf ke-k
μ
: Nilai tengah
ρi
: Efek blok ke-i
Universitas Sumatera Utara
15
αj
: Efek varietas ubi jalar pada taraf ke-j
βk
: Efek perlakuan dosis bokashi jerami padi pada taraf ke-k
(αβ)jk : Efek interaksi dari varietas ubi jalar pada taraf ke-j dan perlakuan dosis
bokashi jerami padi pada taraf ke-k
εijk
: Galat dari blok ke-i, varietas ubi jalar pada taraf ke-j dan perlakuan dosis
bokashi jerami padi pada taraf ke-k
Jika dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata,
maka dilanjutkan dengan Uji Beda Rataan berdasarkan Duncan Multiple Range
Test (DMRT) pada taraf 5% (Steel and Torrie, 1989).
Universitas Sumatera Utara
16
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan
Lahan penanaman yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma
di areal tersebut. Kemudian lahan diolah dan digemburkan dengan menggunakan
cangkul dengan kedalaman olah 20 cm. setelah itu dibuat plot-plot dengan ukuran
panjang 200 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 30 cm dengan jarak antar blok 50 cm
dan jarak antar plot 30 cm. Pada sekeliling daerah dibuat parit drainase sedalam
30 cm untuk menghindari adanya genangan air di sekitar areal penelitian.
Pembuatan Bedengan
Pembuatan bedengan dilakukan pada saat setelah dilakukan persiapan
lahan dengan ukuran 200 cm x 100 cm dengan jarak antar plot 30 cm dan jarak
antar blok 50 cm dengan media tanam yang digunakan adalah tanah lahan yang
sudah digemburkan dan dicampur dengan kompos.
Pembuatan Bokashi Jerami Padi
Pembuatan bokashi jerami padi dilakukan 1 bulan sebelum penanaman.
Proses pembuatan bokashi sebanyak 100 kg dibutuhkan bahan bahan yaitu, jerami
padi 30 yang dicacah halus 30 kg, kotoran ternak 5 kg, dedak halus 15 kg, arang
sekam 10 kg, biostater 1 liter, air secukupnya. Proses pembuatannya yaitu jerami
padi dicacah halus lalu dicampur dengan pupuk kandang, dedak halus dan arang
sekam. Setelah itu, diaduk hingga merata dan diberi biostater. Lalu diaduk lagi
sampai merata. Setelah itu, ditutup dengan menggunakan plastik atau goni.
Pertahankan suhu adonan maksimal 50 °C, bila suhunya lebih maka turunkan
dengan membolak-balik adonan. Bahan bahan tersebut akan menjadi bokashi pada
10-14 hari.
Universitas Sumatera Utara
17
Persiapan Bibit
Bibit yang digunakan adalah varietas Antin-1, Antin-2, Antin-3 berasal
dari Balitkabi Malang panjang stek pucuk 25 cm dan ukuran bibit relatif sama.
Pengaplikasian Bokashi Jerami Padi
Pengaplikasian bokashi jerami padi dilakukan sesuai dengan dosis yaitu 0
kg/plot, 1 kg/plot, 2 kg/plot, 3 kg/plot. Pengaplikasian bokashi jerami padi
dilakukan dengan cara ditabur kemudian dicampurkan ke tanah dengan cara
dicangkul sampai merata. Di aplikasikan 1 minggu sebelum stek ubi jalar akan di
tanam.
Penanaman
Stek pucuk ditanam tegak lurus dengan pangkal stek dibenamkan
(1/3 bagian stek) sehingga tinggi 2/3 bagian stek di atas tanah, jarak tanam yang
digunakan adalah 30 x 30 cm. Setiap lubang ditanami dengan 1 stek.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi atau sore hari tergantung
kondisi cuaca. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada setek yang rusak atau tidak tumbuh
pada saat 2-3 MST setelah penanaman di lapangan.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan
dengan
menggunakan
pupuk
cair
yang
diaplikasikan seminggu sekali.
Universitas Sumatera Utara
18
Pengangkatan Batang
Pengangkatan batang bertujuan mencegah terbentuknya umbi-umbi kecil.
Pengangkatan atau pembalikan batang dilakukan pada umur 50 HST atau
spengangkatan batang dilakukan berdasarkan pengamatan adanya akar yang
tumbuh pada ruas-ruas batang.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan
dilakukan
untuk
mengendalikan
gulma
sekaligus
menggemburkan tanah. Tumbuhan pengganggu perlu dikendalikan agar tidak
menjadi saingan bagi tanaman utama dalam hal penyerapan unsur hara serta untuk
mencegah serangan hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan secara manual
dengan mencabut gulma agar perakaran tanaman tidak terganggu. Pembumbunan
dilakukan pada umur 4 MST hingga 8 MST dengan interval satu minggu.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan cara manual
dengan mencabut tanaman yang terkena penyakit dan diganti dengan tanaman
transplanting, sedangkan pada tanaman yang terkena penyakit menjelang tanaman
panen tidak diganti dengan tanaman transplanting. Penyemprotan insektisida dan
fungisida dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan yaitu apabila terjadi
serangan hama dan penyakit pada tanaman.
Panen
Panen dilakukan pada saat ubi jalar berumur 16 MST dengan kriteria
panen dapat dilihat dengan warna daun mulai menguning dan kemudian rontok.
Panen dilakukan dengan cara mencangkul guludan dan mengangkat tanaman
Universitas Sumatera Utara
19
hingga ke akarnya. Tanaman dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel.
Umbi dipotong dari pangkal batang tanaman.
Parameter Pengamatan
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Pertambahan panjang tanam diukur mulai pangkal batang (diatas
permukaan tanah) hingga ujung yang diluruskan, dan dilakukan pada 1 MST
sampai 10 MST yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 MST. Kemudian dihitung
selisihnya.
Panjang umbi per sampel (cm)
Panjang umbi per sampel dihitung dengan menghitung panjang umbi
setelah panen. Kriteria umbi yang dihitung adalah umbi yang sudah membengkak
dan bentuknya lebih besar dari akar.
Jumlah umbi per sampel (umbi)
Jumlah umbi di hitung dengan menghitung jumlah umbi yang didapat
setelah di panen.
Bobot umbi per sampel (g)
Bobot umbi (g) di timbang dengan menggunakan timbangan setelah
panen. Bobot umbi ditimbang setelah umbi dibersihkan dari akar dan kotorankotoran yang menempel.
Bobot umbi per plot (g)
Bobot umbi per plot ditimbang dengan timbangan yaitu seleruh umbi yang
dihasilkan dalam 1 plot dan dilakukan setelah panen.
Universitas Sumatera Utara
20
Bobot biomassa tanaman (g)
Bobot biomassa tanaman per sampel ditimbang dengan timbangan setelah
tajuk dan akarnya dipisahkan dari umbi serta dibersihkan dari tanah yang
dilakukan setelah panen.
Rataan bobot umbi
Rataan bobot umbi di hitung dengan rumus sebagai berikut :
Rataan bobot umbi = Bobot umbi
Jumlah umbi
(Wandana, 2012).
Indeks panen
Indeks panen dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Indeks Panen =
Bobot umbi per sampel
Bobot biomassa tanaman + Bobot umbi per sampel
(Wandana, 2012).
Universitas Sumatera Utara
21
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam (lampiran 6-35) diketahui bahwa
perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap parameter panjang umbi per
sampel, jumlah umbi per sampel, bobot umbi per plot, indeks panen. Perlakuan
pemberian bokashi jerami padi berpengaruh nyata terhadap parameter
pertambahan panjang tanaman, bobot umbi per plot dan rataan bobot umbi per
plot. Interaksi perlakuan varietas dan pemberian bokashi jerami padi berpengaruh
tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 6-25),
diketahui
bahwa
perlakuan
varietas
berpengaruh
tidak
nyata
terhadap
pertambahan panjang tanaman, pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi
berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang tanaman pada umur 4 MST dan
7 MST serta interaksi antara perlakuan varietas dengan pemberian berbagai dosis
bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap parameter pertambahan
panjang tanaman.
Pertambahan panjang tanaman 4-7 MST pada perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
22
Tabel 1. Pertambahan panjang tanaman 4-7 MST dengan perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
MST
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
….…………..….cm…………………
4
Antin 1 (V1)
29.36
31.74
31.80
19.82
28.18
Antin 2 (V2)
25.12
28.12
34.12
12.99
25.09
Antin 3 (V3)
28.11
32.97
32.78
17.48
27.83
27.53ab
30.94a
32.90a
16.76b
27.03
Antin 1 (V1)
36.88
28.05
30.33
44.51
34.94
Antin 2 (V2)
29.78
57.45
39.37
33.49
40.02
Antin 3 (V3)
47.55
39.45
29.60
29.50
36.53
Rataan
38.07
41.65
33.10
35.83
37.16
Antin 1 (V1)
33.78
34.21
39.68
35.16
35.70
Antin 2 (V2)
28.77
38.62
31.33
38.15
34.22
Antin 3 (V3)
43.77
43.86
35.89
42.52
41.51
Rataan
35.44
38.89
35.63
38.61
37.14
Antin 1 (V1)
31.59
34.18
37.93
49.33
38.26
Antin 2 (V2)
38.08
36.66
39.90
36.78
37.85
Antin 3 (V3)
33.92
39.31
38.76
40.29
38.07
Rataan
34.53c
36.71b
38.86ab
42.13a
38.06
Rataan
5
6
7
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf
α=5%
Universitas Sumatera Utara
23
Dari data pengamatan 4 MST (Tabel 1), dapat diketahui bahwa perlakuan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan rataan pertambahan
panjang tanaman tertinggi pada perlakuan J2 (2 kg/plot) yakni 32.90 cm, berbeda
tidak nyata dengan perlakuan J1 (1 kg/plot) yakni 30.94 cm, berbeda tidak nyata
dengan perlakuan J0 (0 kg/plot) yakni 27.53 cm, dan terendah pada perlakuan
J3 (3 kg/plot) yakni 16.76 cm.
Dari data pengamatan 7 MST (Tabel 1), dapat diketahui bahwa perlakuan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan rataan pertambahan
panjang tanaman tertinggi pada perlakuan J3 (3 kg/plot) yakni 42.13 cm, berbeda
tidak nyata dengan perlakuan J2 (2 kg/plot) yakni 38.86 cm, berbeda tidak nyata
dengan perlakuan J1 (1 kg/plot) yakni 36.71 cm, dan terendah pada perlakuan
J0 (0 kg/plot) yakni 34.53 cm.
Gambar hubungan pertambahan panjang tanaman 7 MST dengan
pemberian dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
24
Gambar 1 : hubungan pertambahan panjang tanaman 7 MST dengan pemberian
dosis bokashi jerami padi
Gambar 1 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara
pertambahan panjang tanaman dan pemberian dosis bokashi jerami padi yang
berarti dosis bokashi jerami padi 3 kg/plot dapat meningkatkan pertambahan
panjang tanaman.
Panjang Umbi Per Sampel (cm)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 28 dan 29),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap panjang umbi per
sampel, pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata
terhadap panjang umbi per sampel, serta interaksi varietas dan berbagai dosis
bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang umbi per sampel.
Panjang umbi per sampel pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai
dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Panjang umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
..…………....…..cm…………………..
Antin 1 (V1)
13.13
15.94
10.19
10.40
12.41b
Antin 2 (V2)
18.03
19.84
18.12
20.48
19.12a
Antin 3 (V3)
21.81
12.56
13.79
14.15
15.58b
Rataan
17.65
16.11
14.03
15.01
15.70
Universitas Sumatera Utara
25
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf
α=5%
Dari data pengamatan Tabel 2, dapat diketahui bahwa perlakuan varietas
menghasilkan rataan panjang umbi per sampel tertinggi pada perlakuan
V2 (Antin 2) yakni 19.12 cm, berbeda nyata dengan perlakuan V3 (Antin 3) yakni
15.58 cm dan V1 (Antin 1) yakni 12.41 cm.
Jumlah Umbi Per Sampel (umbi)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 26 dan 27),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi
per sampel sedangkan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi dan interaksi
perlakuan varietas dan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh
tidak nyata terhadap jumlah umbi per sampel.
Jumlah umbi per sampel pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai
dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Jumlah umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
……………...umbi…….………
Universitas Sumatera Utara
26
Antin 1 (V1)
1.17
1.08
1.25
1.17
1.17b
Antin 2 (V2)
1.17
1.67
1.58
1.33
1.44a
Antin 3 (V3)
1.42
1.08
1.00
1.00
1.13c
Rataan
1.25
1.28
1.28
1.17
1.24
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%
Dari data pengamatan Tabel 3, dapat diketahui bahwa perlakuan varietas
menghasilkan rataan jumlah umbi per sampel tertinggi pada perlakuan V2
(Antin 2) yakni 1.44, berbeda nyata dengan perlakuan V1 (Antin 1) yakni 1.17,
dan berbeda nyata dengan perlakuan V3 (Antin 3) yakni 1.13.
Bobot Umbi Per Sampel (g)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 30 dan 31),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh tidak nyata terhadap bobot umbi
per sampel sedangkan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh
tidak nyata terhadap bobot umbi per sampel dan interaksi perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap
bobot umbi per sampel.
Bobot umbi per sampel pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai
dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 4.
Universitas Sumatera Utara
27
Tabel 4.
Bobot umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
………….…………..g………………….…..
Antin 1 (V1)
59.80
56.43
77.34
50.44
61.00
Antin 2 (V2)
76.84
164.65
112.78
120.20
118.62
Antin 3 (V3)
19.48
29.02
103.80
112.87
66.29
Rataan
52.04
83.37
97.97
94.50
81.97
Dari data pengamatan Tabel 4, dapat diketahui bahwa perlakuan varietas
menghasilkan rataan bobot umbi per sampel tertinggi pada perlakuan V2 (Antin
2) yakni 118.62 g, dan terendah pada perlakuan V1 (Antin 1) yakni 61.00 g,
sedangkan perlakuan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan
rataan tertinggi pada perlakuan J2 (2 kg/plot) yakni 97.97 g, dan terendah pada
perlakuan J0 (0 kg/plot) yakni 52.04 g.
Bobot Biomassa Tanaman Per Sampel (g)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 32 dan 33),
diketahui bahwa, perlakuan varietas, pemberian berbagai dosis bokashi jerami
padi, serta interaksi berbagai dosis bokashi jerami padi dan varietas berpengaruh
tidak nyata terhadap bobot biomassa tanaman per sampel.
Bobot biomassa tanaman per sampel pada perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 5.
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 5. Bobot biomassa tanaman per sampel dengan perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
……………………....g………………………..
Antin 1 (V1)
912.50
1030.00
1195.83
1433.33
1142.92
Antin 2 (V2)
816.03
1054.66
927.34
727.03
881.26
Antin 3 (V3)
998.33
1114.17
952.50
924.17
997.29
908.95
1066.28
1025.23
1028.18
1007.16
Rataan
Dari data pengamatan Tabel 5, dapat diketahui bahwa perlakuan varietas
menghasilkan rataan bobot biomassa tanaman per sampel tertinggi pada perlakuan
V1 (Antin 1) yakni 1142.92 g, dan terendah pada perlakuan V2 (Antin 2) yakni
881.26 g, sedangkan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan
rataan tertinggi pada perlakuan J1 (1 kg/plot) yakni 1066.26 g, dan terendah pada
perlakuan J0 (0 kg/plot) yakni 908.95 g.
Bobot Umbi Per Plot (g)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 34 dan 35),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap terhadap bobot
umbi per plot, pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh nyata
terhadap bobot umbi per plot, serta interaksi berbagai dosis bokashi jerami padi
dan varietas juga berpengaruh nyata terhadap bobot biomassa tanaman per
sampel.
Universitas Sumatera Utara
29
Bobot umbi per plot pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai dosis
bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Bobot umbi per plot dengan perlakuan varietas dan pemberian berbagai
dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
….………………..g………………………
Antin 1 (V1)
304.23e
310.30e
440.01d
285.17e
334.93
Antin 2 (V2)
248.89
908.07a
696.83b
304.42
539.55
Antin 3 (V3)
125.57f
112.23f
538.80c
554.13c
332.68
Rataan
226.23
443.53
558.55
381.24
402.39
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%
Tabel 6 menunjukkan bahwa bobot umbi per plot tanaman ubi jalar terberat
pada perlakuan varietas Antin 2 dengan kombinasi kompos jerami padi 1 kg/plot
yang berbeda nyata dengan perlakuan lain.
Pada Varietas Antin 1 bobot umbi tertinggi pada dosis kompos jerami 2
kg/plot. Produksi yang diperoleh masih lebih rendah dibandingkan hasil rata – rata
produksi ubi jalar Varietas Antin 1 per ha yaitu 25.8 ton/ha. Pada Varietas Antin 2
bobot umbi tertinggi pada dosis kompos jerami padi 1 kg/plot. Produksi yang
diperoleh masih lebih rendah dibandingkan hasil rata – rata produksi ubi jalar
Varietas Antin 2 per ha yaitu 24.5ton/ha. Pada Varietas Antin 3 bobot umbi
tertinggi pada dosis bokashi jerami padi 3 kg/plot. Produksi yang diperoleh masih
lebih rendah dibandingkan hasil rata – rata produksi ubi jalar Varietas Antin 3 per
ha yaitu 25 ton/ha.
Universitas Sumatera Utara
30
Rataan Bobot Umbi (g)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 36 dan 37),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap terhadap bobot
umbi per plot, pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh nyata
terhadap bobot umbi per plot, serta interaksi berbagai dosis bokashi jerami padi
dan varietas berpengaruh tidak nyata terhadap bobot biomassa tanaman per
sampel.
Bobot umbi per plot pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai dosis
bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Rataan bobot umbi per plot dengan perlakuan varietas dan pemberian
berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
…………………..…..g………………………..
Antin 1 (V1)
54.57
58.70
66.71
46.65
56.66
Antin 2 (V2)
72.86
119.38
79.36
101.12
93.18
Antin 3 (V3)
16.47
30.45
89.37
89.09
56.34
47.97c
69.51b
78.48a
78.96a
68.73
Rataan
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%
Universitas Sumatera Utara
31
Dari data pengamatan Tabel 7, dapat diketahui bahwa perlakuan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan rataan rataan bobot
umbi per plot tertinggi pada perlakuan J3 (3 kg/plot) yakni 78.96 g, berbeda tidak
nyata dengan perlakuan J2 (2 kg/plot) yakni 78.84 g, berbeda tidak nyata dengan
perlakuan J1 (1 kg/plot) yakni 69.51 g, dan terendah pada perlakuan J0 (0 kg/plot)
yakni 47.97 g.
Gambar hubungan rataan bobot umbi per plot dengan pemberian dosis
bokashi jerami padi dapat dilihat pada Gambar 3.
gambar 3 : hubungan rataan bobot umbi per plot dengan pemberian dosis bokashi
jerami padi
Gambar 3 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara rataan
bobot umbi per plot dan dosis bokashi jerami padi yang berarti dosis bokashi
jerami padi 3 kg/plot dapat meningkatkan rataan bobot umbi per plot.
Indeks Panen
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 38 da
Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot
25 cm
200 cm
10 cm
X
X
30 cm
X
X
X
X
100 cm
25 cm
Universitas Sumatera Utara
40
Lampiran 2. Bagan plot penelitian
30 cm
V1J0
V3J3
50
cm
V3J2
V2J3
V1J3
30 cm
V1J0
V1J3
V1J0
V1J2
V3J1
V1J2
V1J3
V1J1
V3J1
V1J1
V3J2
V1J1
V2J2
V2J0
V3J2
V3J1
V1J2
V2J1
V3J3
V3J3
V2J2
V2J0
V3J0
V2J3
V3J0
V2J2
V3J0
V2J1
V2J1
V2J0
V2J3
Blok I
Blok II
Blok III
U
S
Universitas Sumatera Utara
41
Lampiran 3. Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan lahan
Persiapan bibit
Pembuatan bokashi jerami
Pengaplikasian bokashi jerami
Penanaman
Pemeliharaan tanaman
Penyiraman
Penyulaman
Pemupukan
Penyiangan
Pembumbunan
Pengendalian hama dan penyakit
Panen
Pengamatan parameter
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Panjang umbi per sampel (cm)
Jumlah umbi (umbi)
Bobot umbi per sampel (g)
Bobot umbi per plot (g)
Bobot biomassa tanaman (g)
1
X
X
X
2
3
4
5
6
7
Minggu Ke8 9 10 11 12 13 14 15 16
X
X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
X
X X X X X X X X X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
X
X
X
X
X
Disesuaikan dengan kondisi lapangan
X
X
X X X X
X X
X
X
X
X
X
X
X
X
Universitas Sumatera Utara
42
Lampiran 4. Kebutuhan Bokashi untuk Tanaman Ubi Jalar
Jarak Tanam
: 30 x 30 cm
Luas Lahan
: 16 m x 8 m = 128 m2
Luas Plot
: 2 m x 1 m = 2 m2
Dosis Bokashi untuk Perlakuan 1
: 5 ton/ha
Dosis Bokashi untuk Perlakuan 2
: 10 ton/ha
Dosis Bokashi untuk Perlakuan 3
: 15 ton/ha
Maka dikonversikan ke lahan dengan ukuran plot 2 m x 1 m adalah :
Kebutuhan Bokashi untuk Perlakuan 1 :
2 m2
x 5000 kg = 1 Kg/Plot
10000 m2
Kebutuhan Bokashi untuk Perlakuan 2 :
x 10000 kg = 2 Kg/Plot
2 m2
10000 m2
Kebutuhan Bokashi untuk Perlakuan 3 :
2 m2
x 15000 kg = 3 Kg/Plot
10000 m2
Universitas Sumatera Utara
43
Lampiran 5. Deskripsi varietas ubi jalar
ANTIN 1
Nama Klon Harapan
Asal
Tipe tanaman
Umur panen
Diameter buku ruas
Panjang buku ruas
Warna dominan sulur
Warna sekunder sulur
Bentuk kerangka daun
Ukuran daun dewasa
Warna tulang daun permukaan bawah
Warna helaian daun dewasa
Warna helaian daun muda
Pigmentasi pada tangkai daun
Panjang tangkai daun
Bentuk umbi
Susunan pertumbuhan umbi
Panjang tangkai umbi
Warna kulit umbi
Warna dominan daging umbi
Warna sekunder daging umbi
Penyebaran sekunder warna daging umbi
Rasa umbi
Kandungan nutrisi umbi
31,55%
Serat
Gula total
Amilosa
Abu
Antosianin
Ketahanan terhadap hama/penyakit
Rata-rata hasil
: MSU 01022-12
: Turunan dari hasil persilangan
bersari bebas dari varietas
samarinda (lokal blitar) dan kinta
(lokal papua)
: Menyebar
: 4-5 bulan
: Tipis
: Pendek
: Hijau dengan beberapa bercak ungu
: Ungu pada buku-buku
: Segitiga sama sisi
: Sedang
: Semua tulang daun berwarna ungu
: Hijau
: Hijau bagian atas ungu bagian
bawah
: Hijau bercak ungu sepanjang
tangkai
: Pendek
: Bulat telur lebar pada pangkal
umbi(obovate)
: Terbuka
: Pendek
: Putih
: Ungu
: Putih
: Menutup sebagian besar daging
umbi
: Enak
Bahan kering
:
: 2,29%
: 1,73%
: 25,21%
: 3,41%
: 33,89 mg/100g
: Agak tahan penyakit kudis
(Sphaceloma batatas) dan
agak tahan boleng
(Cylas formicarius)
: 25,8 t/ha
Universitas Sumatera Utara
44
Potensi hasil
Keterangan lain
Pemulia
Peneliti
Teknisi
: 33,2t/ha
: Toleran kekeringan warna umbi
menarik, sangat cocok untuk
keripik
dan di tanam di tanah tegalan
sawah.
: M, Yusuf, St. A Rahayuningsih dan
T.S Wahyuni
: Erliana Ginting, Sri Wahyuni,
Sumartini
: Joko Restuono dan Gatot Santoso
Universitas Sumatera Utara
45
ANTIN 2
Dilepas Tanggal
SK Mentan
Nama klon harapan
Asal
: 14 Juli 2014
: 232/PVHP/2014
: RIS 03063-05
: Hasil persilangan dari samarinda dengan
klon MSU 01008-16
: Semi kompak
: 16-18 MST
: Tipis
: Pendek
: Hijau dengan sedikit bercak ungu
: Ungu pada buku-buku
Tipe tanaman
Umur panen
Diameter buku ruas
Panjang buku ruas
Warna dominan sulur
Warna sekunder sulur
Bentuk daun dewasa
- Bentuk kerangka daun
: Cuping
- Kedalaman cuping daun
: Berlekuk dangkal
- Jumlah cuping
: Bercuping tiga
- Bentuk cuping pusat
: Agak melingkar
Ukuran daun dewasa
: Sedang
Warna tulang daun permukaan bawah
- Warna helai daun
: Hijau
- Warna tulang daun utama
: Sebagian warna ungu
Pigmentasi dan panjang tangkai daun
- Pigmentasi pada tangkai daun
: Ungu
- Panjang tangkai daun
: Pendek
Bentuk umbi
: Elip panjang
Susunan pertumbuhan umbi
: Terbuka
Panjang tangkai umbi
: Pendek
Warna kulit umbi
: Ungu kemerahan
Warna daging umbi
: Ungu
Rasa umbi
: Enak dan agak manis
Kandungan / kadar
- Bahan kering
: 32,6%
- Serat (basis kering)
: 0,9%
- Gula reduksi (basis kering)
: 0,4%
- Pati (basis basah)
: 22,2%
- Protein (basis basah)
: 0,6%
- Vitamin C (basis basah)
: 22,1 mg/100 gram
- betakarotin (basis basah)
: 130,2 μg/100 gram
Ketahanan terhadap hama
:Agak
tahan
penyakit
kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan
hama boleng (Cylas formicarius)
Rata-rata hasil
: 24,5 ton/ha
Potensi hasil
: 37,05 ton/ha
Keterangan lain
Universitas Sumatera Utara
46
Pemulia
Pasca Panen
: kadar antosianin tinggi, rasa enak, cocok
ditanam pada lahan tegalan dari sawah
sesudah tanaman padi
: M. Jusuf, St.A. Rahayuningsih, Tinuk
Sri Wahyuni, Joko Restuono, dan
Gatot Santoso
: Erliana Ginting
Universitas Sumatera Utara
47
ANTIN 3
Dilepas Tanggal
SK Mentan
Nama klon harapan
Asal
: 14 Juli 2014
: 233/PVHP/2014
: MSU 03028-10
: Hasil persilangan dari induk betina MSU
03028 dengan klon induk betina MSU
01008-16
: Semi kompak
: 16-18 MST
: Tipis
: Pendek
: Hijau dengan sedikit bercak ungu
: Ungu pada buku-buku
Tipe tanaman
Umur panen
Diameter buku ruas
Panjang buku ruas
Warna dominan sulur
Warna sekunder sulur
Bentuk daun dewasa
- Bentuk kerangka daun
: berbentuk cuping
- Kedalaman cuping daun
: Berlekuk dangkal
- Jumlah cuping
: Bercuping tiga
- Bentuk cuping pusat
: Agak elips
Ukuran daun dewasa
: Sedang
Warna tulang daun permukaan bawah
- Warna helai daun
: Hijau
- Warna tulang daun utama
: Hijau bagian atas
Pigmentasi dan panjang tangkai daun
- Pigmentasi pada tangkai daun
: Hijau dengan bercak ungu
- Panjang tangkai daun
: Pendek
Bentuk umbi
: bulat telur lebar pada pangkal umbi
Susunan pertumbuhan umbi
: Terbuka
Panjang tangkai umbi
: Pendek
Warna kulit umbi
: Ungu
Warna daging umbi
: Ungu
Rasa umbi
: Enak
Kandungan / kadar
- Bahan kering
: 31,5%
- Serat (basis kering)
: 22,9%
- Gula reduksi (basis kering)
: 1,73%
- Protein (basis basah)
: 25,21%
- abu
: 3,41%
- antosianin
: 33.89mg/100g
Ketahanan terhadap hama
:Agak
tahan
penyakit
kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan
hama boleng (Cylas formicarius)
Rata-rata hasil
: 25 ton/ha
Potensi hasil
: 35 ton/ha
Keterangan lain
Universitas Sumatera Utara
48
Pemulia
Pasca Panen
: kadar antosianin tinggi, rasa enak, cocok
ditanam pada lahan tegalan dari sawah
sesudah tanaman padi
: M. Jusuf, St.A. Rahayuningsih, Tinuk
Sri Wahyuni, Joko Restuono, dan
Gatot Santoso
: Erliana Ginting
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 6. Hasil Analisis Tanah
PT. NUSA PUSAKA KENCANA ANALYTICAL & QC
LABORATORY
P.O BOX 35 BAHILANG ESTATE-TEBING TINGGI
NORTH SUMATERA UTARA
Telp. (0621) 21511 - Fax. (0621) 22070
Jenis Contoh
Jumlah Contoh
Kemasan
Tanggal Terima
Tanggal Analisis
No.
1
2
3
4
5
: Analisis Tanah
: 1 (satu) Contoh
: Tas Plastik
: 27 Maret 2015
: 13 juli 2015
JENIS ANALISIS
pH (H2O)
C-Organik (%)
N-Total (%)
Ca (%)
K2O (%)
NILAI
6,49
1,12
0,16
0,57
0,38
METODE
Elektrometry
Spectrophotometry
Kjeldahl
AAS
AAS
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 7. Hasil Analisis Bokashi Jerami Padi
PT. NUSA PUSAKA KENCANA ANALYTICAL & QC
LABORATORY
P.O BOX 35 BAHILANG ESTATE-TEBING TINGGI
NORTH SUMATERA UTARA
Telp. (0621) 21511 - Fax. (0621) 22070
Jenis Contoh
Jumlah Contoh
Kemasan
Tanggal Terima
Tanggal Analisis
No.
1
2
3
4
5
: Bokashi Jerami Padi
: 1 (satu) Contoh
: Tas Plastik
: 27 Maret 2015
: 06 April 2015
JENIS ANALISIS
pH (H2O)
C-Organik (%)
N-Total (%)
P2O5-Total (%)
K2O (%)
NILAI
8,24
5,25
0,53
0,07
0,28
METODE
Elektrometry
Spectrophotometry
Kjeldahl
AAS
AAS
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 8. Data Pertambahan Panjang tanaman 1 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
1.29
1.29
1.54
1.72
1.52
1.58
1.06
1.57
1.12
1.12
0.98
0.95
15.75
1.31
Blok
2
1.11
0.99
0.90
1.84
0.93
1.12
0.99
1.04
1.09
1.13
0.89
1.05
13.09
1.09
3
1.03
1.18
1.15
1.25
1.13
1.13
1.04
1.50
1.06
1.09
1.39
1.43
14.38
1.20
Total
Rataan
3.44
3.46
3.59
4.82
3.59
3.82
3.09
4.11
3.27
3.34
3.26
3.43
43.22
1.15
1.15
1.20
1.61
1.20
1.27
1.03
1.37
1.09
1.11
1.09
1.14
1.20
Lampiran 9. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 1 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
51.88
17.33 %
JK
0.30
0.17
0.38
0.17
0.12
0.09
0.25
0.95
2.05
KT
0.15
0.09
0.13
0.17
0.12
0.09
0.04
0.04
0.06
F Hit.
3.41
1.99
2.96
3.91
2.78
2.18
0.96
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
52
Lampiran 10. Data Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
2.42
1.11
2.54
2.61
2.39
2.38
2.27
3.42
1.97
1.84
1.72
2.27
26.92
2.24
Blok
2
2.18
2.67
2.63
3.07
2.23
2.92
1.80
1.68
1.36
1.56
2.55
2.09
26.75
2.23
3
1.71
3.38
3.08
3.15
2.79
1.50
2.34
1.94
1.34
1.31
1.36
2.00
25.92
2.16
Total
Rataan
6.31
7.16
8.25
8.83
7.42
6.81
6.42
7.04
4.67
4.71
5.63
6.37
79.60
2.10
2.39
2.75
2.94
2.47
2.27
2.14
2.35
1.56
1.57
1.88
2.12
2.21
Lampiran 11. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 2 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
175.99
26.52 %
JK
0.05
3.67
1.04
0.96
0.08
0.01
1.06
7.56
13.37
KT
0.02
1.83
0.35
0.96
0.08
0.01
0.18
0.34
0.38
F Hit.
0.07
5.33
1.01
2.79
0.22
0.02
0.51
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
*
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 12. Data Pertambahan Panjang tanaman 3 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
3.42
2.47
3.12
3.79
4.30
4.53
3.17
4.10
5.66
4.07
3.87
1.86
44.36
3.70
Blok
2
2.88
3.30
4.32
2.95
3.39
3.69
3.77
0.82
0.96
1.86
4.76
2.83
35.52
2.96
3
2.88
3.30
4.32
2.95
3.39
3.69
3.77
0.82
0.96
1.86
4.76
2.83
35.52
2.96
Total
Rataan
9.18
9.06
11.76
9.68
11.09
11.91
10.71
5.73
7.58
7.79
13.40
7.52
115.40
3.06
3.02
3.92
3.23
3.70
3.97
3.57
1.91
2.53
2.60
4.47
2.51
3.21
Lampiran 13. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 3 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
369.93
33.50 %
JK
4.33
0.60
9.47
0.32
5.33
3.82
8.26
25.38
48.04
KT
2.17
0.30
3.16
0.32
5.33
3.82
1.38
1.15
1.37
F Hit.
1.88
0.26
2.74
0.28
4.62
3.31
1.19
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
*
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 14. Data Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
5.94
4.04
6.16
6.62
4.42
5.38
6.08
3.67
6.20
6.84
3.80
2.96
62.13
5.18
Blok
2
4.95
6.14
5.39
2.67
5.00
5.20
5.72
3.45
4.68
5.02
6.43
4.75
59.39
4.95
3
4.95
6.14
5.39
2.67
5.00
5.20
5.72
3.45
4.68
5.02
6.43
4.75
59.39
4.95
Total
Rataan
15.85
16.32
16.95
11.96
14.42
15.77
17.53
10.56
15.56
16.87
16.66
12.45
180.90
5.28
5.44
5.65
3.99
4.81
5.26
5.84
3.52
5.19
5.62
5.55
4.15
5.03
Lampiran 15. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 4 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
909.04
21.16%
JK
0.42
0.52
17.14
5.13
10.34
1.68
0.84
24.87
43.79
KT
0.21
0.26
5.71
5.13
10.34
1.68
0.14
1.13
1.25
F Hit.
0.18
0.23
5.06
4.53
9.15
1.48
0.12
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
*
*
*
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 16. Data Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
6.64
5.37
5.90
6.69
4.13
9.83
7.20
7.04
8.83
7.47
5.28
3.28
77.64
6.47
Blok
2
5.80
5.05
5.36
6.65
6.02
6.20
5.77
4.88
5.63
5.63
5.49
6.27
68.75
5.73
3
5.80
5.05
5.36
6.65
6.02
6.20
5.77
4.88
5.63
5.63
5.49
6.27
68.75
5.73
Total
Rataan
18.23
15.47
16.61
20.00
16.17
22.22
18.74
16.81
20.09
18.72
16.27
15.82
215.15
6.08
5.16
5.54
6.67
5.39
7.41
6.25
5.60
6.70
6.24
5.42
5.27
5.98
Lampiran 17. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 5 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
1285.81
18.55%
JK
4.39
0.63
1.49
0.60
0.02
0.87
13.91
27.05
47.48
KT
2.19
0.32
0.50
0.60
0.02
0.87
2.32
1.23
1.36
F Hit.
1.79
0.26
0.41
0.49
0.02
0.71
1.89
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 18. Data Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
23.55
25.30
39.08
47.43
29.43
45.90
34.90
36.68
48.15
45.93
35.28
46.23
457.83
38.15
Blok
2
41.23
44.25
50.50
35.78
37.63
34.63
28.75
31.05
50.30
38.08
34.28
43.53
469.98
39.16
3
36.55
33.08
29.45
22.28
19.25
35.33
30.35
46.73
32.85
47.58
38.13
37.80
409.35
34.11
Total
Rataan
101.33
102.63
119.03
105.48
86.30
115.85
94.00
114.45
131.30
131.58
107.68
127.55
1337.15
33.78
34.21
39.68
35.16
28.77
38.62
31.33
38.15
43.77
43.86
35.89
42.52
37.14
Lampiran 19. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 6 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
49665.84
21.40%
JK
171.47
356.28
93.67
17.61
0.53
75.53
320.51
1390.05
2331.97
KT
85.73
178.14
31.22
17.61
0.53
75.53
53.42
63.18
66.63
F Hit.
1.36
2.82
0.49
0.28
0.01
1.20
0.85
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 20. Data Pertambahan Panjang Tanaman 7 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
30.00
31.70
38.75
51.33
36.88
30.43
32.70
34.43
38.33
41.18
36.15
38.65
440.50
36.71
Blok
2
30.53
38.78
32.10
52.28
45.23
47.38
44.08
34.33
32.25
33.88
42.05
46.35
479.20
39.93
3
34.25
32.05
42.95
44.38
32.15
32.18
42.93
41.58
31.18
42.88
38.08
35.88
450.45
37.54
Total
Rataan
94.78
102.53
113.80
147.98
114.25
109.98
119.70
110.33
101.75
117.93
116.28
120.88
1370.15
31.59
34.18
37.93
49.33
38.08
36.66
39.90
36.78
33.92
39.31
38.76
40.29
38.06
Lampiran 21. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 7 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
52147.53
13.71%
JK
67.31
0.97
283.36
280.13
2.64
0.60
360.80
599.21
1311.66
KT
33.66
0.49
94.45
280.13
2.64
0.60
60.13
27.24
37.48
F Hit.
1.24
0.02
3.47
10.28
0.10
0.02
2.21
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
*
*
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 22. Data Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
35.98
29.75
17.65
35.33
26.08
25.48
33.08
26.03
35.55
36.60
33.65
29.23
364.38
30.36
Blok
2
28.20
27.40
39.23
46.73
36.05
47.53
28.10
27.55
33.45
31.08
35.35
43.93
424.58
35.38
3
24.98
40.25
38.70
33.95
36.33
28.70
34.45
43.60
39.35
36.00
44.30
42.63
443.23
36.94
Total
Rataan
89.15
97.40
95.58
116.00
98.45
101.70
95.63
97.18
108.35
103.68
113.30
115.78
1232.18
29.72
32.47
31.86
38.67
32.82
33.90
31.88
32.39
36.12
34.56
37.77
38.59
34.23
Lampiran 23. Sidik ragam Pertambahan Panjang Tanaman 8 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
42173.76
20.41%
JK
283.03
116.45
69.29
56.36
8.63
4.30
99.32
1073.84
1641.93
KT
141.52
58.22
23.10
56.36
8.63
4.30
16.55
48.81
46.91
F Hit.
2.90
1.19
0.47
1.15
0.18
0.09
0.34
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 24. Data Pertambahan Panjang Tanaman 9 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
22.88
25.55
42.93
52.80
24.63
28.30
37.90
45.43
40.48
37.88
43.84
47.73
450.31
37.53
Blok
2
57.98
57.03
49.38
55.65
28.13
47.53
40.23
32.53
52.58
39.95
42.60
42.98
546.53
45.54
3
41.20
43.95
43.95
40.03
32.13
49.38
32.88
47.18
42.15
42.78
50.20
50.05
515.85
42.99
Total
Rataan
122.05
126.53
136.25
148.48
84.88
125.20
111.00
125.13
135.20
120.60
136.64
140.75
1512.69
40.68
42.18
45.42
49.49
28.29
41.73
37.00
41.71
45.07
40.20
45.55
46.92
42.02
Lampiran 25. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 9 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
63561.55
19.59%
JK
402.60
420.91
297.23
289.40
0.00
7.83
277.91
1490.54
2889.20
KT
201.30
210.46
99.08
289.40
0.00
7.83
46.32
67.75
82.55
F Hit.
2.97
3.11
1.46
4.27
0.00
0.12
0.68
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 26. Data Pertambahan Panjang Tanaman 10 MST (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
33.80
42.50
42.20
67.40
23.43
34.40
43.33
33.28
34.58
33.80
39.28
42.70
470.68
39.22
Blok
2
44.93
47.43
43.28
47.80
74.23
53.80
50.88
57.50
45.15
48.93
40.88
35.63
590.40
49.20
3
37.70
44.38
45.00
48.05
45.20
43.73
42.20
37.13
48.85
41.00
46.55
46.78
526.55
43.88
Total
Rataan
116.43
134.30
130.48
163.25
142.85
131.93
136.40
127.90
128.58
123.73
126.70
125.10
1587.63
38.81
44.77
43.49
54.42
47.62
43.98
45.47
42.63
42.86
41.24
42.23
41.70
44.10
Lampiran 27. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Tanaman 10 MST
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
70015.37
21.20%
JK
598.14
80.01
57.30
43.83
11.76
1.71
374.52
1922.75
3032.71
KT
299.07
40.00
19.10
43.83
11.76
1.71
62.42
87.40
86.65
F Hit.
3.42
0.46
0.22
0.50
0.13
0.02
0.71
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 28. Data Jumlah Umbi Per Sampel (umbi)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
1.00
1.00
1.50
1.00
1.00
2.00
2.25
1.00
1.25
1.00
1.00
1.00
15.00
1.25
Blok
2
1.25
1.00
1.00
1.25
1.00
1.00
1.00
1.75
1.50
1.00
1.00
1.00
13.75
1.15
3
1.25
1.25
1.25
1.25
1.50
2.00
1.50
1.25
1.50
1.25
1.00
1.00
16.00
1.33
Total
Rataan
3.50
3.25
3.75
3.50
3.50
5.00
4.75
4.00
4.25
3.25
3.00
3.00
44.75
1.17
1.08
1.25
1.17
1.17
1.67
1.58
1.33
1.42
1.08
1.00
1.00
1.24
Lampiran 29. Sidik Ragam Jumlah Umbi Per Sampel (umbi)
SK
Db
JK
KT
F Hit.
F 0.05
Ket
Blok
2
0.21
0.11
1.14
3.44
tn
V
2
0.69
0.35
3.73
3.44
*
J
3
0.07
0.02
0.27
3.05
tn
Linear
1
0.03
0.03
0.30
4.30
tn
Kuadratik
1
0.04
0.04
0.47
4.30
tn
Kubik
1
0.00
0.00
0.03
4.30
tn
VxJ
6
0.80
0.13
1.43
2.55
tn
Galat
22
2.04
0.09
Total
35
3.81
0.11
FK =
55.63
KK =
24.49%
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 30. Data Panjang Umbi Per Sampel (cm)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
13.25
11.00
10.63
8.75
20.00
17.95
16.54
23.75
20.38
12.25
12.75
13.83
181.07
15.09
Blok
2
12.25
27.63
11.25
10.75
19.88
21.63
21.63
21.25
23.00
9.50
14.75
13.75
207.25
17.27
3
13.88
9.19
8.69
11.69
14.20
19.95
16.20
16.45
22.06
15.94
13.88
14.88
176.99
14.75
Total
Rataan
39.38
47.81
30.56
31.19
54.08
59.53
54.37
61.45
65.44
37.69
41.38
42.45
565.31
13.13
15.94
10.19
10.40
18.03
19.84
18.12
20.48
21.81
12.56
13.79
14.15
15.70
Lampiran 31. Sidik Ragam Panjang Umbi Per Sampel (cm)
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
8876.94
22.43%
JK
44.94
270.15
65.18
45.12
14.24
5.82
173.97
272.93
827.18
KT
22.47
135.08
21.73
45.12
14.24
5.82
28.99
12.41
23.63
F Hit.
1.81
10.89
1.75
3.64
1.15
0.47
2.34
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
*
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 32. Data Bobot Umbi Per Sampel (g)
Blok
Perlakuan
1
2
3
7.79
141.44
6.40
V1J0
7.54
7.62
7.45
V1J1
9.32
8.87
8.20
V1J2
7.17
7.18
7.01
V1J3
5.79
9.52
8.52
V2J0
14.31
7.63
12.97
V2J1
12.85
10.83
5.74
V2J2
7.72
11.60
11.76
V2J3
4.44
4.62
4.23
V3J0
4.69
5.49
5.44
V3J1
9.91
11.88
8.39
V3J2
10.48
10.47
10.79
V3J3
Total
102.02
237.14
96.89
Rataan
8.50
19.76
8.07
Total
Rataan
155.63
22.61
26.39
21.36
23.83
34.91
29.42
31.09
13.29
15.61
30.18
31.74
436.05
51.88
7.54
8.80
7.12
7.94
11.64
9.81
10.36
4.43
5.20
10.06
10.58
12.11
Lampiran 33. Sidik Ragam Bobot Umbi Per Sampel (g)
SK
Db
JK
KT
F Hit.
Blok
2
1054.35
527.17
1.05
V
2
846.25
423.13
0.84
J
3
1049.58
349.86
0.70
Linear
1
543.65
543.65
1.08
Kuadratik
1
385.60
385.60
0.77
Kubik
1
120.33
120.33
0.24
VxJ
6
3436.17
572.69
1.14
Galat
22
11056.94
502.59
Total
35
17443.29
498.38
FK =
5281.76
KK =
185.08%
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 34. Data Bobot Biomassa Tanaman Per Sampel (g)
Blok
Perlakuan
Total
1
2
3
27.79
28.61
31.60
88.00
V1J0
31.09
30.39
32.20
93.68
V1J1
36.04
27.77
38.33
102.14
V1J2
37.67
35.87
38.07
111.61
V1J3
27.88
30.35
23.60
81.84
V2J0
24.89
32.13
36.28
93.29
V2J1
39.22
24.84
18.84
82.91
V2J2
24.81
25.55
28.96
79.32
V2J3
25.03
34.16
33.70
92.88
V3J0
33.08
31.85
32.25
97.17
V3J1
25.38
25.12
38.84
89.33
V3J2
33.27
22.61
32.61
88.49
V3J3
Total
366.15
349.23
385.26
1100.65
Rataan
30.51
29.10
32.11
Rataan
29.33
31.23
34.05
37.20
27.28
31.10
27.64
26.44
30.96
32.39
29.78
29.50
30.57
Lampiran 35. Sidik Ragam Bobot Biomassa Tanaman Per Sampel (g)
SK
Db
JK
KT
F Hit. F 0.05
Blok
2
54.15
27.08
1.01
3.44
V
2
140.64
70.32
2.63
3.44
J
3
28.22
9.41
0.35
3.05
Linear
1
9.03
9.03
0.34
4.30
Kuadratik
1
7.46
7.46
0.28
4.30
Kubik
1
11.73
11.73
0.44
4.30
VxJ
6
131.34
21.89
0.82
2.55
Galat
22
587.15
26.69
Total
35
941.50
26.90
FK =
33650.65
KK =
16.90%
Ket
tn
tn
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 36. Data Bobot Umbi per Plot
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
305.70
303.50
436.52
300.80
182.32
1053.00
812.70
300.95
125.10
114.60
494.00
548.70
4977.89
414.82
Blok
2
311.40
308.10
446.72
279.80
222.22
870.60
638.40
275.45
119.60
111.20
537.20
578.20
4698.89
391.57
3
295.60
319.30
436.79
274.90
342.12
800.60
639.40
336.85
132.00
110.90
585.20
535.50
4809.16
400.76
Total
Rataan
912.70
930.90
1320.03
855.50
746.66
2724.20
2090.50
913.25
376.70
336.70
1616.40
1662.40
14485.94
304.23
310.30
440.01
285.17
248.89
908.07
696.83
304.42
125.57
112.23
538.80
554.13
402.39
Lampiran 37. Sidik Ragam Bobot Umbi per Plot
SK
Blok
Perlakuan
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
11
2
3
1
1
1
6
22
35
JK
3290.84
1833886.40
338679.63
518023.19
151403.20
350369.29
16250.70
977183.58
72453.93
1909631.17
KT
F Hit.
1645.42
0.50
166716.95 50.62
169339.81 51.42
172674.40 52.43
151403.20 45.97
350369.29 106.39
16250.70
4.93
162863.93 49.45
3293.36
54560.89
F 0.05
3.44
2.26
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
*
*
*
*
*
*
*
5828957.16
14.26 %
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 38. Data Rataan Bobot Umbi (g)
Perlakuan
V1J0
V1J1
V1J2
V1J3
V2J0
V2J1
V2J2
V2J3
V3J0
V3J1
V3J2
V3J3
Total
Rataan
1
7.79
7.54
7.90
8.67
5.79
10.72
9.50
7.72
4.15
5.94
9.17
10.48
95.36
7.95
Blok
2
5.94
7.62
8.87
8.66
9.52
7.63
12.08
10.67
4.08
5.49
13.63
10.47
104.66
8.72
3
6.11
6.96
7.61
9.55
9.08
8.84
4.84
11.95
3.70
5.07
8.39
10.79
92.88
7.74
Total
Rataan
19.85
22.12
24.38
26.88
24.40
27.19
26.41
30.34
11.93
16.50
31.18
31.74
292.91
6.62
7.37
8.13
8.96
8.13
9.06
8.80
10.11
3.98
5.50
10.39
10.58
8.14
Lampiran 39. Sidik Ragam Rataan Bobot Umbi (g)
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
FK =
KK =
2383.23
20.87%
JK
6.43
14.46
74.46
72.89
0.19
1.38
43.45
63.42
202.22
KT
3.21
7.23
24.82
72.89
0.19
1.38
7.24
2.88
5.78
F Hit.
1.11
2.51
8.61
25.29
0.07
0.48
2.51
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
tn
*
*
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 40. Data Indeks Panen
Blok
Perlakuan
1
2
0.77
0.76
V1J0
0.75
0.75
V1J1
0.75
0.78
V1J2
0.73
0.73
V1J3
0.76
0.79
V2J0
0.87
0.76
V2J1
0.79
0.84
V2J2
0.78
0.82
V2J3
0.73
0.72
V3J0
0.72
0.74
V3J1
0.80
0.83
V3J2
0.77
0.82
V3J3
Total
9.23
9.34
Rataan
0.77
0.78
3
0.75
0.75
0.74
0.73
0.79
0.80
0.77
0.80
0.72
0.73
0.74
0.78
9.08
0.76
Total
Rataan
2.28
2.25
2.27
2.20
2.34
2.43
2.40
2.40
2.17
2.19
2.37
2.37
27.66
0.76
0.75
0.76
0.73
0.78
0.81
0.80
0.80
0.72
0.73
0.79
0.79
0.77
Lampiran 41. Sidik Ragam Indeks Panen
SK
Blok
V
J
Linear
Kuadratik
Kubik
VxJ
Galat
Total
FK =
KK =
Db
2
2
3
1
1
1
6
22
35
21.25
3.50%
JK
0.003
0.016
0.004
0.003
0.001
0.000
0.011
0.016
0.049
KT
0.001
0.008
0.001
0.003
0.001
0.000
0.002
0.001
0.001
F Hit.
2.00
10.75
1.83
4.04
0.83
0.64
2.48
F 0.05
3.44
3.44
3.05
4.30
4.30
4.30
2.55
Ket
tn
*
tn
tn
tn
tn
tn
Universitas Sumatera Utara
68
Universitas Sumatera Utara
37
DAFTAR PUSTAKA
Badan
Pusat Statistik. 2014. Data
2011-2014. Sumatera Utara. Medan.
Produksi
Tanaman
Ubi
Jalar
BALITKABI. 2012. Ubi Jalar Varietas Antin-1.Direktorat Jendral Tanaman
Pangan. Malang.
. 2013. Antin-2 dan 3, VUB Ubijalar Ungu Kaya Antosianin,
Pangan Sehat dan Menyehatkan. Direktorat Jendral Tanaman Pangan.
Malang.
BPTP. 2013. Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Pupuk Organik. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (Bptp). Jawa Barat.
Deputi Menegristek. 2008. Ubi Jalar / Ketela Rambat (Ipomoea batatas). Kantor
Deputi Menegrestik Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi MIG Corp. http://warintek.ristek.go.id
[02 Maret 2015].
Dinas Pertanian Tanaman Pangan. 2012. Petunjuk Teknis Pengolahan Produksi
Ubi Jalar. Provinsi Jawa Barat.
Djunedi, A. 2009. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Bokashi Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Fakultas
Pertanian Universitas Trunojoyo. Madura.
Ginting, E., J. Utomo., R. Yulifianti., M. Jusuf. 2011. Potensi Ubi jalar Ungu
sebagai Pangan Fungsional. Iptek Tanaman Pangan Vol. 6 No. 1 – 2011.
Hardoko., L. Hendarto., T.M. Siregar. 2010. Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu
(Ipomoea batatas L. Poir) Sebagai Pengganti Sebagian Tepung Terigu dan
Sumber Antioksidan Pada Air Tawar. Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan. Vol. XXI No. 1 Tahun 2010.
Jayanto, A. 2009. Budidaya Ubi Jalar. Kantor Deputi Meneristek Bidang
Pendayagunaan dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.MIG GROUP.
Jedeng, I. W. 2011. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Organik Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Varietas Lokal
Ungu.
Juanda, D dan B. Cahyono. 2000. Ubi Jalar. Budidaya dan analisis usaha tani.
Kanisius.82 hal.
Koswara, S. 2013. Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian.Tropical Plant
Curiculum Project.Bogor Agricultural University, Bogor.
Lakitan, B. 2007. Dasar – dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
38
Mulyadi, A. 2003. Karakteristik Kompos dari Bahan Tanaman Kaliandra, Jerami
Padi dan Sampah Sayuran. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Pangaribuan, D., H. O.L. Pratiwi, Lismawanti. 2011. Pengurangan Pemakaian
Pupuk Anorganik dengan Penambahan Bokashi Serasah Tanaman pada
Budidaya Tanaman Tomat. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung. Lampung.
Rubatzky G.E dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia. Penerbit ITB Bandung.
Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
Saleh, N. 2011. Peningkatan Produksi dan Kualtas Umbi-Umbian. Balitkabi.
Malang.
Sedjati, S. 2010. Kajian Pemberian Bokashi Jerami Padi dan Pupuk P Pada
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Staf Pengajar Fakultas Pertanian
Universitas Muria Kudus
Setiani, W. Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Bokashi Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L.) Varietas Super Sweet.
Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945. Samarinda.
Sonhaji, A. 2000. Mengenal dan Bertanam Ubi Jalar. Gaza publishing. Bandung.
Suparman. 2006. Bercocok Tanam Ubi Jalar. Azka Press, Bandung.
Wulandari, R., Mulyati, Novi. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi Jerami
Padi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada Daun (Lactuca Sativa L.).
STKIP PGRI. Sumatera Barat.
Universitas Sumatera Utara
13
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lahan masyarakat Desa Pasar Kawat Kecamatan
Beringin Kabupaten Deli Serdang dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas
permukaan laut, mulai bulan Juni 2015 sampai dengan November 2015.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan ialah bibit setek batang ubi jalar varietas Antin 1,
ubi jalar varietas Antin 2 dan ubi jalar varietas Antin 3 sebagai objek yang akan
diamati, pupuk cair organik sebagai tambahan sumber unsur hara bagi tanaman,
bokashi jerami padi sebagai perlakuan yang akan diaplikasikan pada tanaman ubi
jalar, air untuk menyiram tanaman.
Alat yang digunakan yaitu cangkul, pisau/cutter, pacak sampel, meteran,
timbangan analitik, dan gembor.
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan
2 faktor :
Faktor I : Varietas Ubi Jalar (V) terdiri dari 3 jenis, yaitu :
V1 : Antin 1
V2 : Antin 2
V3 : Antin 3
Faktor II : Dosis Bokashi Jerami Padi terdiri dari 4 taraf, yaitu :
J0 : 0 ton/ha (0 kg/plot)
J1 : 5 ton/ha (1 kg/plot)
J2 : 10 ton/ha (2 kg/plot)
Universitas Sumatera Utara
14
J3 : 15 ton/ha (3 kg/plot)
Sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan, yaitu :
V1J0
V2J0
V3J0
V1J1
V2J1
V3J1
V1J2
V2J2
V3J2
V1J3
V2J3
V3J3
Jumlah ulangan (Blok)
: 3 ulangan
Jumlah plot
: 36 plot
Jumlah tanaman per plot
: 6 tanaman
Jumlah tanaman seluruhnya : 216 tanaman
Jumlah sampel per plot
: 4 tanaman
Jumlah sampel seluruhnya
: 144 tanaman
Jarak antar plot
: 30 cm
Jarak antar blok
: 50 cm
Ukuran Plot
: 200 x 100 cm
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dengan
model linear sebagai berikut :
Yijk = μ + ρi + αj + βk + (αβ)jk + εijk
i = 1, 2, 3 (r) j = 1, 2, 3 (f) k= 1, 2, 3, 4 (f)
dimana :
Yijk : Data hasil pengamatan dari unit percobaan blok ke-i dengan perlakuan
Varietas ubi jalar taraf ke-j dan dosis bokashi jerami padi taraf ke-k
μ
: Nilai tengah
ρi
: Efek blok ke-i
Universitas Sumatera Utara
15
αj
: Efek varietas ubi jalar pada taraf ke-j
βk
: Efek perlakuan dosis bokashi jerami padi pada taraf ke-k
(αβ)jk : Efek interaksi dari varietas ubi jalar pada taraf ke-j dan perlakuan dosis
bokashi jerami padi pada taraf ke-k
εijk
: Galat dari blok ke-i, varietas ubi jalar pada taraf ke-j dan perlakuan dosis
bokashi jerami padi pada taraf ke-k
Jika dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata,
maka dilanjutkan dengan Uji Beda Rataan berdasarkan Duncan Multiple Range
Test (DMRT) pada taraf 5% (Steel and Torrie, 1989).
Universitas Sumatera Utara
16
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan
Lahan penanaman yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma
di areal tersebut. Kemudian lahan diolah dan digemburkan dengan menggunakan
cangkul dengan kedalaman olah 20 cm. setelah itu dibuat plot-plot dengan ukuran
panjang 200 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 30 cm dengan jarak antar blok 50 cm
dan jarak antar plot 30 cm. Pada sekeliling daerah dibuat parit drainase sedalam
30 cm untuk menghindari adanya genangan air di sekitar areal penelitian.
Pembuatan Bedengan
Pembuatan bedengan dilakukan pada saat setelah dilakukan persiapan
lahan dengan ukuran 200 cm x 100 cm dengan jarak antar plot 30 cm dan jarak
antar blok 50 cm dengan media tanam yang digunakan adalah tanah lahan yang
sudah digemburkan dan dicampur dengan kompos.
Pembuatan Bokashi Jerami Padi
Pembuatan bokashi jerami padi dilakukan 1 bulan sebelum penanaman.
Proses pembuatan bokashi sebanyak 100 kg dibutuhkan bahan bahan yaitu, jerami
padi 30 yang dicacah halus 30 kg, kotoran ternak 5 kg, dedak halus 15 kg, arang
sekam 10 kg, biostater 1 liter, air secukupnya. Proses pembuatannya yaitu jerami
padi dicacah halus lalu dicampur dengan pupuk kandang, dedak halus dan arang
sekam. Setelah itu, diaduk hingga merata dan diberi biostater. Lalu diaduk lagi
sampai merata. Setelah itu, ditutup dengan menggunakan plastik atau goni.
Pertahankan suhu adonan maksimal 50 °C, bila suhunya lebih maka turunkan
dengan membolak-balik adonan. Bahan bahan tersebut akan menjadi bokashi pada
10-14 hari.
Universitas Sumatera Utara
17
Persiapan Bibit
Bibit yang digunakan adalah varietas Antin-1, Antin-2, Antin-3 berasal
dari Balitkabi Malang panjang stek pucuk 25 cm dan ukuran bibit relatif sama.
Pengaplikasian Bokashi Jerami Padi
Pengaplikasian bokashi jerami padi dilakukan sesuai dengan dosis yaitu 0
kg/plot, 1 kg/plot, 2 kg/plot, 3 kg/plot. Pengaplikasian bokashi jerami padi
dilakukan dengan cara ditabur kemudian dicampurkan ke tanah dengan cara
dicangkul sampai merata. Di aplikasikan 1 minggu sebelum stek ubi jalar akan di
tanam.
Penanaman
Stek pucuk ditanam tegak lurus dengan pangkal stek dibenamkan
(1/3 bagian stek) sehingga tinggi 2/3 bagian stek di atas tanah, jarak tanam yang
digunakan adalah 30 x 30 cm. Setiap lubang ditanami dengan 1 stek.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi atau sore hari tergantung
kondisi cuaca. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada setek yang rusak atau tidak tumbuh
pada saat 2-3 MST setelah penanaman di lapangan.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan
dengan
menggunakan
pupuk
cair
yang
diaplikasikan seminggu sekali.
Universitas Sumatera Utara
18
Pengangkatan Batang
Pengangkatan batang bertujuan mencegah terbentuknya umbi-umbi kecil.
Pengangkatan atau pembalikan batang dilakukan pada umur 50 HST atau
spengangkatan batang dilakukan berdasarkan pengamatan adanya akar yang
tumbuh pada ruas-ruas batang.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan
dilakukan
untuk
mengendalikan
gulma
sekaligus
menggemburkan tanah. Tumbuhan pengganggu perlu dikendalikan agar tidak
menjadi saingan bagi tanaman utama dalam hal penyerapan unsur hara serta untuk
mencegah serangan hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan secara manual
dengan mencabut gulma agar perakaran tanaman tidak terganggu. Pembumbunan
dilakukan pada umur 4 MST hingga 8 MST dengan interval satu minggu.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan cara manual
dengan mencabut tanaman yang terkena penyakit dan diganti dengan tanaman
transplanting, sedangkan pada tanaman yang terkena penyakit menjelang tanaman
panen tidak diganti dengan tanaman transplanting. Penyemprotan insektisida dan
fungisida dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan yaitu apabila terjadi
serangan hama dan penyakit pada tanaman.
Panen
Panen dilakukan pada saat ubi jalar berumur 16 MST dengan kriteria
panen dapat dilihat dengan warna daun mulai menguning dan kemudian rontok.
Panen dilakukan dengan cara mencangkul guludan dan mengangkat tanaman
Universitas Sumatera Utara
19
hingga ke akarnya. Tanaman dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel.
Umbi dipotong dari pangkal batang tanaman.
Parameter Pengamatan
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Pertambahan panjang tanam diukur mulai pangkal batang (diatas
permukaan tanah) hingga ujung yang diluruskan, dan dilakukan pada 1 MST
sampai 10 MST yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 MST. Kemudian dihitung
selisihnya.
Panjang umbi per sampel (cm)
Panjang umbi per sampel dihitung dengan menghitung panjang umbi
setelah panen. Kriteria umbi yang dihitung adalah umbi yang sudah membengkak
dan bentuknya lebih besar dari akar.
Jumlah umbi per sampel (umbi)
Jumlah umbi di hitung dengan menghitung jumlah umbi yang didapat
setelah di panen.
Bobot umbi per sampel (g)
Bobot umbi (g) di timbang dengan menggunakan timbangan setelah
panen. Bobot umbi ditimbang setelah umbi dibersihkan dari akar dan kotorankotoran yang menempel.
Bobot umbi per plot (g)
Bobot umbi per plot ditimbang dengan timbangan yaitu seleruh umbi yang
dihasilkan dalam 1 plot dan dilakukan setelah panen.
Universitas Sumatera Utara
20
Bobot biomassa tanaman (g)
Bobot biomassa tanaman per sampel ditimbang dengan timbangan setelah
tajuk dan akarnya dipisahkan dari umbi serta dibersihkan dari tanah yang
dilakukan setelah panen.
Rataan bobot umbi
Rataan bobot umbi di hitung dengan rumus sebagai berikut :
Rataan bobot umbi = Bobot umbi
Jumlah umbi
(Wandana, 2012).
Indeks panen
Indeks panen dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Indeks Panen =
Bobot umbi per sampel
Bobot biomassa tanaman + Bobot umbi per sampel
(Wandana, 2012).
Universitas Sumatera Utara
21
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam (lampiran 6-35) diketahui bahwa
perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap parameter panjang umbi per
sampel, jumlah umbi per sampel, bobot umbi per plot, indeks panen. Perlakuan
pemberian bokashi jerami padi berpengaruh nyata terhadap parameter
pertambahan panjang tanaman, bobot umbi per plot dan rataan bobot umbi per
plot. Interaksi perlakuan varietas dan pemberian bokashi jerami padi berpengaruh
tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 6-25),
diketahui
bahwa
perlakuan
varietas
berpengaruh
tidak
nyata
terhadap
pertambahan panjang tanaman, pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi
berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang tanaman pada umur 4 MST dan
7 MST serta interaksi antara perlakuan varietas dengan pemberian berbagai dosis
bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap parameter pertambahan
panjang tanaman.
Pertambahan panjang tanaman 4-7 MST pada perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
22
Tabel 1. Pertambahan panjang tanaman 4-7 MST dengan perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
MST
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
….…………..….cm…………………
4
Antin 1 (V1)
29.36
31.74
31.80
19.82
28.18
Antin 2 (V2)
25.12
28.12
34.12
12.99
25.09
Antin 3 (V3)
28.11
32.97
32.78
17.48
27.83
27.53ab
30.94a
32.90a
16.76b
27.03
Antin 1 (V1)
36.88
28.05
30.33
44.51
34.94
Antin 2 (V2)
29.78
57.45
39.37
33.49
40.02
Antin 3 (V3)
47.55
39.45
29.60
29.50
36.53
Rataan
38.07
41.65
33.10
35.83
37.16
Antin 1 (V1)
33.78
34.21
39.68
35.16
35.70
Antin 2 (V2)
28.77
38.62
31.33
38.15
34.22
Antin 3 (V3)
43.77
43.86
35.89
42.52
41.51
Rataan
35.44
38.89
35.63
38.61
37.14
Antin 1 (V1)
31.59
34.18
37.93
49.33
38.26
Antin 2 (V2)
38.08
36.66
39.90
36.78
37.85
Antin 3 (V3)
33.92
39.31
38.76
40.29
38.07
Rataan
34.53c
36.71b
38.86ab
42.13a
38.06
Rataan
5
6
7
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf
α=5%
Universitas Sumatera Utara
23
Dari data pengamatan 4 MST (Tabel 1), dapat diketahui bahwa perlakuan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan rataan pertambahan
panjang tanaman tertinggi pada perlakuan J2 (2 kg/plot) yakni 32.90 cm, berbeda
tidak nyata dengan perlakuan J1 (1 kg/plot) yakni 30.94 cm, berbeda tidak nyata
dengan perlakuan J0 (0 kg/plot) yakni 27.53 cm, dan terendah pada perlakuan
J3 (3 kg/plot) yakni 16.76 cm.
Dari data pengamatan 7 MST (Tabel 1), dapat diketahui bahwa perlakuan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan rataan pertambahan
panjang tanaman tertinggi pada perlakuan J3 (3 kg/plot) yakni 42.13 cm, berbeda
tidak nyata dengan perlakuan J2 (2 kg/plot) yakni 38.86 cm, berbeda tidak nyata
dengan perlakuan J1 (1 kg/plot) yakni 36.71 cm, dan terendah pada perlakuan
J0 (0 kg/plot) yakni 34.53 cm.
Gambar hubungan pertambahan panjang tanaman 7 MST dengan
pemberian dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
24
Gambar 1 : hubungan pertambahan panjang tanaman 7 MST dengan pemberian
dosis bokashi jerami padi
Gambar 1 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara
pertambahan panjang tanaman dan pemberian dosis bokashi jerami padi yang
berarti dosis bokashi jerami padi 3 kg/plot dapat meningkatkan pertambahan
panjang tanaman.
Panjang Umbi Per Sampel (cm)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 28 dan 29),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap panjang umbi per
sampel, pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata
terhadap panjang umbi per sampel, serta interaksi varietas dan berbagai dosis
bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang umbi per sampel.
Panjang umbi per sampel pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai
dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Panjang umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
..…………....…..cm…………………..
Antin 1 (V1)
13.13
15.94
10.19
10.40
12.41b
Antin 2 (V2)
18.03
19.84
18.12
20.48
19.12a
Antin 3 (V3)
21.81
12.56
13.79
14.15
15.58b
Rataan
17.65
16.11
14.03
15.01
15.70
Universitas Sumatera Utara
25
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf
α=5%
Dari data pengamatan Tabel 2, dapat diketahui bahwa perlakuan varietas
menghasilkan rataan panjang umbi per sampel tertinggi pada perlakuan
V2 (Antin 2) yakni 19.12 cm, berbeda nyata dengan perlakuan V3 (Antin 3) yakni
15.58 cm dan V1 (Antin 1) yakni 12.41 cm.
Jumlah Umbi Per Sampel (umbi)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 26 dan 27),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi
per sampel sedangkan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi dan interaksi
perlakuan varietas dan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh
tidak nyata terhadap jumlah umbi per sampel.
Jumlah umbi per sampel pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai
dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Jumlah umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
……………...umbi…….………
Universitas Sumatera Utara
26
Antin 1 (V1)
1.17
1.08
1.25
1.17
1.17b
Antin 2 (V2)
1.17
1.67
1.58
1.33
1.44a
Antin 3 (V3)
1.42
1.08
1.00
1.00
1.13c
Rataan
1.25
1.28
1.28
1.17
1.24
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%
Dari data pengamatan Tabel 3, dapat diketahui bahwa perlakuan varietas
menghasilkan rataan jumlah umbi per sampel tertinggi pada perlakuan V2
(Antin 2) yakni 1.44, berbeda nyata dengan perlakuan V1 (Antin 1) yakni 1.17,
dan berbeda nyata dengan perlakuan V3 (Antin 3) yakni 1.13.
Bobot Umbi Per Sampel (g)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 30 dan 31),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh tidak nyata terhadap bobot umbi
per sampel sedangkan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh
tidak nyata terhadap bobot umbi per sampel dan interaksi perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap
bobot umbi per sampel.
Bobot umbi per sampel pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai
dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 4.
Universitas Sumatera Utara
27
Tabel 4.
Bobot umbi per sampel dengan perlakuan varietas dan pemberian
berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
………….…………..g………………….…..
Antin 1 (V1)
59.80
56.43
77.34
50.44
61.00
Antin 2 (V2)
76.84
164.65
112.78
120.20
118.62
Antin 3 (V3)
19.48
29.02
103.80
112.87
66.29
Rataan
52.04
83.37
97.97
94.50
81.97
Dari data pengamatan Tabel 4, dapat diketahui bahwa perlakuan varietas
menghasilkan rataan bobot umbi per sampel tertinggi pada perlakuan V2 (Antin
2) yakni 118.62 g, dan terendah pada perlakuan V1 (Antin 1) yakni 61.00 g,
sedangkan perlakuan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan
rataan tertinggi pada perlakuan J2 (2 kg/plot) yakni 97.97 g, dan terendah pada
perlakuan J0 (0 kg/plot) yakni 52.04 g.
Bobot Biomassa Tanaman Per Sampel (g)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 32 dan 33),
diketahui bahwa, perlakuan varietas, pemberian berbagai dosis bokashi jerami
padi, serta interaksi berbagai dosis bokashi jerami padi dan varietas berpengaruh
tidak nyata terhadap bobot biomassa tanaman per sampel.
Bobot biomassa tanaman per sampel pada perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 5.
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 5. Bobot biomassa tanaman per sampel dengan perlakuan varietas dan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
……………………....g………………………..
Antin 1 (V1)
912.50
1030.00
1195.83
1433.33
1142.92
Antin 2 (V2)
816.03
1054.66
927.34
727.03
881.26
Antin 3 (V3)
998.33
1114.17
952.50
924.17
997.29
908.95
1066.28
1025.23
1028.18
1007.16
Rataan
Dari data pengamatan Tabel 5, dapat diketahui bahwa perlakuan varietas
menghasilkan rataan bobot biomassa tanaman per sampel tertinggi pada perlakuan
V1 (Antin 1) yakni 1142.92 g, dan terendah pada perlakuan V2 (Antin 2) yakni
881.26 g, sedangkan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan
rataan tertinggi pada perlakuan J1 (1 kg/plot) yakni 1066.26 g, dan terendah pada
perlakuan J0 (0 kg/plot) yakni 908.95 g.
Bobot Umbi Per Plot (g)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 34 dan 35),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap terhadap bobot
umbi per plot, pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh nyata
terhadap bobot umbi per plot, serta interaksi berbagai dosis bokashi jerami padi
dan varietas juga berpengaruh nyata terhadap bobot biomassa tanaman per
sampel.
Universitas Sumatera Utara
29
Bobot umbi per plot pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai dosis
bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Bobot umbi per plot dengan perlakuan varietas dan pemberian berbagai
dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
….………………..g………………………
Antin 1 (V1)
304.23e
310.30e
440.01d
285.17e
334.93
Antin 2 (V2)
248.89
908.07a
696.83b
304.42
539.55
Antin 3 (V3)
125.57f
112.23f
538.80c
554.13c
332.68
Rataan
226.23
443.53
558.55
381.24
402.39
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%
Tabel 6 menunjukkan bahwa bobot umbi per plot tanaman ubi jalar terberat
pada perlakuan varietas Antin 2 dengan kombinasi kompos jerami padi 1 kg/plot
yang berbeda nyata dengan perlakuan lain.
Pada Varietas Antin 1 bobot umbi tertinggi pada dosis kompos jerami 2
kg/plot. Produksi yang diperoleh masih lebih rendah dibandingkan hasil rata – rata
produksi ubi jalar Varietas Antin 1 per ha yaitu 25.8 ton/ha. Pada Varietas Antin 2
bobot umbi tertinggi pada dosis kompos jerami padi 1 kg/plot. Produksi yang
diperoleh masih lebih rendah dibandingkan hasil rata – rata produksi ubi jalar
Varietas Antin 2 per ha yaitu 24.5ton/ha. Pada Varietas Antin 3 bobot umbi
tertinggi pada dosis bokashi jerami padi 3 kg/plot. Produksi yang diperoleh masih
lebih rendah dibandingkan hasil rata – rata produksi ubi jalar Varietas Antin 3 per
ha yaitu 25 ton/ha.
Universitas Sumatera Utara
30
Rataan Bobot Umbi (g)
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 36 dan 37),
diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap terhadap bobot
umbi per plot, pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi berpengaruh nyata
terhadap bobot umbi per plot, serta interaksi berbagai dosis bokashi jerami padi
dan varietas berpengaruh tidak nyata terhadap bobot biomassa tanaman per
sampel.
Bobot umbi per plot pada perlakuan varietas dan pemberian berbagai dosis
bokashi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Rataan bobot umbi per plot dengan perlakuan varietas dan pemberian
berbagai dosis bokashi jerami padi
Dosis Bokashi Jerami
Varietas
0 kg/plot
(J0)
1 kg/plot
(J1)
2 kg/plot
(J2)
3 kg/plot
(J3)
Rataan
…………………..…..g………………………..
Antin 1 (V1)
54.57
58.70
66.71
46.65
56.66
Antin 2 (V2)
72.86
119.38
79.36
101.12
93.18
Antin 3 (V3)
16.47
30.45
89.37
89.09
56.34
47.97c
69.51b
78.48a
78.96a
68.73
Rataan
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kelompok kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%
Universitas Sumatera Utara
31
Dari data pengamatan Tabel 7, dapat diketahui bahwa perlakuan
pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi menghasilkan rataan rataan bobot
umbi per plot tertinggi pada perlakuan J3 (3 kg/plot) yakni 78.96 g, berbeda tidak
nyata dengan perlakuan J2 (2 kg/plot) yakni 78.84 g, berbeda tidak nyata dengan
perlakuan J1 (1 kg/plot) yakni 69.51 g, dan terendah pada perlakuan J0 (0 kg/plot)
yakni 47.97 g.
Gambar hubungan rataan bobot umbi per plot dengan pemberian dosis
bokashi jerami padi dapat dilihat pada Gambar 3.
gambar 3 : hubungan rataan bobot umbi per plot dengan pemberian dosis bokashi
jerami padi
Gambar 3 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara rataan
bobot umbi per plot dan dosis bokashi jerami padi yang berarti dosis bokashi
jerami padi 3 kg/plot dapat meningkatkan rataan bobot umbi per plot.
Indeks Panen
Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (lampiran 38 da