96
3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Yang dimaksud studi kasus adalah studi yang
mempelajari objek secara mendalam pada waktu, tempat, dan populasi yang terbatas, sehingga memberikan tentang situasi dan kondisi secara lokal dan
hasilnya tidak berlaku untuk tempat dan waktu yang berbeda. Penelitian bersifat deskriptif yaitu usaha mengungkapkan suatu penelitian
dan keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta Hermawan, 1997. Untuk teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan metode penelitian sampel Sample Survey Method. Menurut Hadi 1982 bahwa pengambilan sampel dimaksud dengan mengambil data
hanya sebagian dari populasi yang nantinya diharapkan dapat menggambarkan sifat populasi dari obyek penelitian.
3.3. Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel
Lokasi pengambilan sampel dilakukan secara purposif sehingga didapat gambaran lokasi penelitian secara keseluruhan. Dengan demikian lokasi yang
dimaksud harus mewakili ekosistem sekitar muara sungai dan pelabuhan di Pekalongan. Stasiun pengambilan sampel dibagi menjadi empat mulai dari
muara sungai hingga ke kolam pelabuhan dengan jarak masing-masing stasiun sekitar 250 m. Pembagian lokasi pengambilan sampel terdiri dari :
- Stasiun I berada tepat di mulut muara sungai, di sekitarnya terdapat break
water dan bagian daratannya berupa lahan kosong.
96 -
Stasiun II berada di dekat muara sungai menuju ke hulu, di bagian tepi kanan kirinya ada dinding tanggul dan bagian daratannya sebagian ditempati
bangunan kantor. -
Stasiun III berada di dekat kolam pelabuhan menuju ke arah muara sungai, di bagian salah satu tepinya menjadi tempat tambatan kapal yang berlabuh,
tepi yang lainnya terdapat timbunan tanah akibat pendangkalan, serta bagian daratannya merupakan komplek perkantoran.
- Stasiun IV berada tepat di kolam pelabuhan, di kedua tepinya menjadi
tempat tambatan kapal yang berlabuh berupa dinding beton, serta bagian daratannya merupakan tempat pelelangan ikan yang ramai.
Pengulangan dalam pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 empat kali yang dilakukan secara acak untuk tiap-tiap stasiun penelitian. Jeda atau
interval waktu pengambilan sampel selama 2 dua minggu. Berdasarkan penelitian pendahuluan, jarak pengambilan sampel 2 dua minggu akan
memperoleh sampel yang berbeda secara signifikan untuk tiap-tiap pengambilan sampel. Sampel yang didapat akan lebih mudah dianalisa.
Pengambilan sampel dilakukan pada sekitar pukul 07.00 - 09.00 WIB dengan kondisi perairan sedang pasang. Pada jam tersebut lalu lintas kapal di muara
sungai yang akan masuk ke pelabuhan telah sepi sehingga tidak mengganggu pelaksanaan sampling. Pengambilan sampel air maupun sedimen dilakukan
dari atas kapal kecil yang disewa dari nelayan.
96
3.4. Metode Pengambilan dan Pengukuran Sampel