Heterosis pada Tanaman Tomat Silangan Apel Belgia X Karibia dan Apel Belgia X Yunani

2 jxc

HETEROSIS PADA TANAMAN TOMAT SILANGAN
APEL BELGIA X KARIBIA DAN APEL BELGIA X YUNANI

Oleh

ALPHA YUNI PRIHANTINI
A 28.1727

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

RINGKASAN
YUNI PRIKANTINI. Heterosis Pada Tanaman Tomat Silangan Apel Belgia X Karibia dan Apel Belgia X Yunani (dibimbing oleh SRI SETYATI HARJADI).
ATSHA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji
adanya heterosis pada tomat silangan AB X K dan AB X Y untuk sifat kegenjahan, komponen produksi, kualitas buah dan

ketahanan terhadap penyakit layu bakteri.

Penelitian ber-

langsung pada bulan Maret sampai dengan Juli 1995 di Kebun
Percobaan IPB Pasir Sarongge.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Kelompok dengan 5 perlakuan (3 varietas : Apel Belgia, Karibia, Yunani dan hibridanya : AB X K, AB X Y) dan
3 ulangan.

naman.

Masing-masing perlakuan terdiri atas 48 ta-

Pengamatan dilakukan terhadap sifat kegenjahan,

komponen produksi, kualitas buah dan ketahanan terhadap
penyakit layu bakteri.

Heterosis dihitung berdasarkan ni-


lai tengah tetua.
Heterosis pada sifat kegenjahan terjadi pada silangan
AB X Y untuk peubah umur mulai berbunga dan umur mulai
berbuah.

Kedua silangan menunjukkan kelemahan hibrida un-

tuk peubah umur mulai panen (heterosis bernilai positif),
tidak berbeda nyata dengan kontrol.
Silangan AB X K dan AB X Y mempunyai potensi produksi
tinggi yang ditunjukkan oleh heterosis positif pada peubah
bobot buah per tanaman.

Namun bobot buah per tanaman pada

kedua silangan tidak bisa melampaui varietas K (1295.5 g).
Heterosis tertinggi terjadi pada peubah jumlah buah per
tanaman (182.4%) pada silangan AB X Y, berbeda sangat nyata dengan kontrol.
Semua peubah kualitas buah tidak berbeda nyata dengan

kontrol.

Heterosis yang diharapkan, muncul pada semua pe-

ubah kecuali peubah kekerasan buah pada kedua silangan dan
keasaman total pada silangan AB X K.
Kedua silangan mempunyai ketahanan yang lebih tinggi
dibandingkan tetua-tetuanya.

Hal tersebut ditunjukkan

oleh heterosis negatif pada indeks penyakit dan persentase
tanaman layu.
Silangan AB X K dan AB X Y menunjukkan keseragaman
tinggi sebesar 0.0%-5.1% pada sifat kegenjahan.

Keragaman

yang relatif tinggi (19.5%-66.6%) terjadi pada sifat komponen produksi.


HETEROSIS PADA TANAMAN TOMAT SILANGAN
APEL BELGIA X KARIBIA DAN APEL BELGIA X YUNANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
ALPHA YUNI PRIHANTINI
A 28.1727

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1996

Judul : HETEROSIS PADA TANAMAN TOMAT SILANGAN APEL BELGIA X
KARIBIA DAN APEL BELGIA X YUNANI

Nama : ALPHA YUNI PRIHANTINI
NRP : A28 1727

Menyetujui
Dosen Pembibing

C____

X r o f . Dr Ir Sri Setyati Harjadi
NIP. 130 203 587

udi Daya Pertanian

A. Chozin, MAgr

Tanggal lulus :

7

," RUG


"is

2 jxc

HETEROSIS PADA TANAMAN TOMAT SILANGAN
APEL BELGIA X KARIBIA DAN APEL BELGIA X YUNANI

Oleh

ALPHA YUNI PRIHANTINI
A 28.1727

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

RINGKASAN
YUNI PRIKANTINI. Heterosis Pada Tanaman Tomat Silangan Apel Belgia X Karibia dan Apel Belgia X Yunani (dibimbing oleh SRI SETYATI HARJADI).

ATSHA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji
adanya heterosis pada tomat silangan AB X K dan AB X Y untuk sifat kegenjahan, komponen produksi, kualitas buah dan
ketahanan terhadap penyakit layu bakteri.

Penelitian ber-

langsung pada bulan Maret sampai dengan Juli 1995 di Kebun
Percobaan IPB Pasir Sarongge.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Kelompok dengan 5 perlakuan (3 varietas : Apel Belgia, Karibia, Yunani dan hibridanya : AB X K, AB X Y) dan
3 ulangan.

naman.

Masing-masing perlakuan terdiri atas 48 ta-

Pengamatan dilakukan terhadap sifat kegenjahan,


komponen produksi, kualitas buah dan ketahanan terhadap
penyakit layu bakteri.

Heterosis dihitung berdasarkan ni-

lai tengah tetua.
Heterosis pada sifat kegenjahan terjadi pada silangan
AB X Y untuk peubah umur mulai berbunga dan umur mulai
berbuah.

Kedua silangan menunjukkan kelemahan hibrida un-

tuk peubah umur mulai panen (heterosis bernilai positif),
tidak berbeda nyata dengan kontrol.
Silangan AB X K dan AB X Y mempunyai potensi produksi
tinggi yang ditunjukkan oleh heterosis positif pada peubah
bobot buah per tanaman.

Namun bobot buah per tanaman pada


kedua silangan tidak bisa melampaui varietas K (1295.5 g).
Heterosis tertinggi terjadi pada peubah jumlah buah per
tanaman (182.4%) pada silangan AB X Y, berbeda sangat nyata dengan kontrol.
Semua peubah kualitas buah tidak berbeda nyata dengan
kontrol.

Heterosis yang diharapkan, muncul pada semua pe-

ubah kecuali peubah kekerasan buah pada kedua silangan dan
keasaman total pada silangan AB X K.
Kedua silangan mempunyai ketahanan yang lebih tinggi
dibandingkan tetua-tetuanya.

Hal tersebut ditunjukkan

oleh heterosis negatif pada indeks penyakit dan persentase
tanaman layu.
Silangan AB X K dan AB X Y menunjukkan keseragaman
tinggi sebesar 0.0%-5.1% pada sifat kegenjahan.


Keragaman

yang relatif tinggi (19.5%-66.6%) terjadi pada sifat komponen produksi.

HETEROSIS PADA TANAMAN TOMAT SILANGAN
APEL BELGIA X KARIBIA DAN APEL BELGIA X YUNANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
ALPHA YUNI PRIHANTINI
A 28.1727

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR


1996

Judul : HETEROSIS PADA TANAMAN TOMAT SILANGAN APEL BELGIA X
KARIBIA DAN APEL BELGIA X YUNANI
Nama : ALPHA YUNI PRIHANTINI
NRP : A28 1727

Menyetujui
Dosen Pembibing

C____

X r o f . Dr Ir Sri Setyati Harjadi
NIP. 130 203 587

udi Daya Pertanian

A. Chozin, MAgr

Tanggal lulus :

7

," RUG

"is