Scale Up Keripik Apel
PERENCANAAN PROYEK PRODUK KERIPIK APEL
PAPER
diajukan guna melengkapi tugas Matakuliah Perencanaan Proyek Agroindustri
Oleh: Kelompok 1
Maylatul Yessita 141710301013
Mita Lutfifatima PW 141710301016
Yan Bhagaskara Rachman 141710301022
Muhammad Al Imron 141710301046
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER 2017
(2)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agroindustri sebagai komponen dari sistem agribisnis merupakan industri yang mengolah bahan baku dari hasil pertanian menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. Oleh karena itu, agroindustri mempunyai peranan yang sangat penting karena pada umumnya mampu menghasilkan nilai tambah dari produk segar hasil pertanian. Kemajuan teknologi agroindustri saat ini bahkan mampu mendorong produk untuk memenuhi kebutuhan manusia maupun pengguna lainnya atau meningkatkan pangsa pasar hasil olahan. Tujuan agroindustri pengolahan hasil pertanian dengan teknologi tertentu, antara lain adalah untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia, baik selera maupun nilai gizinya, memperpanjang masa simpan hasil pertanian yang mudah rusak, memberi peluang bagi pergembangan industri dan memperluas pangsa pasar.
Karakteristik bahan agroindustri yang mudah rusak dapat mempercepat kerusakan bahan sehingga diperlukan pengolahan lanjut untuk memperpanjang masa simpan bahan dalam hal ini apel. Apel merupakan buah yang mudah rusak dan musiman sehingga diperlukan pengolahan. Apel dapat diolah menjadi beberapa olahan produk salah satunya produk keripik apel.
Keripik apel merupakan keripik hasil olahan buah apel yang digoreng dengan cara khusus, biasanya menggunakan mesin penggoreng hampa. Jika menggunakan cara penggorengan biasa yakni dengan menggunakan kuali/wajan buah apel tidak akan menjadi keripik karena buah akan rusak terkena suhu panas yang berlebih. Proses pengolahan keripik apel yang telah ada jika akan dilakukan peningkatan kapasitas produksi maka dilakukan proses scale up, yaitu proses peningkatan kapasitas produksi suatu proses dengan cara meningkatkan input proses dan juga menambah kapasitas alat yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kapasitas produksi dengan melakukan scale up.
(3)
1.2 Tujuan
Tujuan dari latar belakang diatas adalah untuk mengetahui peningkatan kapasitas produksi dengan melakukan scale up pada produk keripik apel.
(4)
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Keripik Apel
Keripik apel biasanya dibuat dari apel yang sudah matang karena kemudian dibuat keripik dengan menggunakan penggoreng biasa dan dapat dilakukan dengan penggorengan modern. Namun dengan menggunakan mesin penggoreng vakum, pisang masak dapat diolah menjadi keripik. Bahan yang digunakan adalah apel yang masak 100%, yaitu apel yang daging buahnya sudah berwarna kuning, tekstur buah cukup lunak, dan rasanya enak/manis.
2.1.1 Diagram alir
Sortasi
Pengupasan dan pencucian Perajangan Perendaman Penirisan awal
Penggoreng dengan vacuum
frying Peniriskan dengan spinner
Pengemasan Bahan baku
apel
Kulit apel Biji apel
Air kotor Uap air
Minyak kotor Minyak
goreng
Keripik apel
Air cucian
Air
(5)
2.1.2 Fungsi perlakuan 1. Persiapan bahan baku
Bahan baku yang dibutuhkan adalah buah apel yang sudah matang dan masih berkualitas baik, dimana tidak ada kecacatan buah seperti adanya bintik warna hitam, dan buah apael yang berukuran seragam.
2. Sortasi
Sortasi merupakan proses pemisahan bahan baku atau memilah-milah bahan baku seperti dari buah yang baik dari yang rusak atau cacat serta dari adanya benda asing yang menempel pada buah. Tujuan dilakukan sortasi tersebut yaitu untuk mendapatkan kualitas buah yang baik.
3. Pengupasan dan pencucian
Pengupasan dilakukan untuk memisahkan antara kulit apel dengan daging buah apel. Kemudian dilakukan pencucian buah apel dengan menggunakan air yang mengalir. Pencucian merupakan proses yang mempunyai tujuan untuk membersihkan apel, menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel sebelum dilakukan proses selanjutnya.
4. Perajangan
Proses perajangan ini digunakan untuk mencapai tujuan memperoleh bentuk keripik apel yang diinginkan serta penggunaan mesin perajangan adalah untuk mendapatkan bentuk dan ketebalan ± 0,5 cm yang sama di setiap produk keripik apel.
5. Perendaman
Perendaman dilakukan untuk menjaga kesegaran dari buah apel yang sudah dirajang dengan ketebalan yang seragam.
6. Penirisan awal
Penirisan awal dilakukan setelah proses perendaman buah yang sudah dirajang tipis. Fungsinya yaitu untuk menurunkan kadar air yang meresap ke dalam rajangan buah apel tersebut.
7. Penggorengan
Penggorengan dilakukan dengan proses vacuum frying atau penggorengan hampa. Vacuum frying merupakan suatu proses penggorengan yang tergolong
(6)
dalam kategori deep frying (penggorengan dalam – penggorengan celup), yaitu proses penggorengan yang mana seluruh bahan yang digoreng tenggelam seluruhnya di dalam minyak. Dengan menggunakan proses tersebut dapat mengeringkan buah dengan kadar air tinggi dan beraroma yang khas.
Penggorengan dilakukan dengan suhu rendah (75 – 85oC) dan tekanan minimum (-60 – 70 cmHg) sehingga akan menghasilkan produk kripik dengan tekstur dan warna yang lebih bagus, penyerapan minyak yang rendah, dan aroma khas apel. 8. Penirisan dengan spinner
Penirisan dengan menggunakan mesin spinner berguna untuk mengurangi kadar minyak yang cukup tinggi pada keripik apel setelah digoreng (lebih cepat berkurang). Tujuan penirisan menggunakan mesin tersebut untuk menjaga kualitas produk seperti tekstur, cita rasa, aroma keripik.
9. Pengemasan
Pengemasan berfungsi untuk menjaga kualitas produk dengan menggunakan wadah berbahan alumunium foil. Sehingga dapat mempertahankan masa simpan dari produk keripik apel.
(7)
2.1.3 Alat yang digunakan
No. Nama Alat Gambar Spesifikasi Alat
1. Mesin perajang apel
Dimensi : 95cm x 60cm x 103cm Bahan : Cover Stainless, Pisau Baja, Rangka Besi Pendorong bahan : otomatis
Kapasitas : 75-100 kg/jam
2. Vacuum frying Bahan : full
stainless steel Dimensi mesin :200 x 180 x 120 cm Jumlah : 2 buah Kapasitas : 50 -80 kg/jam
3. Spinner Keranjang :
vorporasi stainless steel
Tabung : stainless steel
Kapasitas : 25 kg /proses
Dimensi : 100x85x80 cm
(8)
4. Mesin pengemas Jenis Kemasan : Lebar : 6-15mm Tebal : 0.02-0.08mm
Printing Letters : 1 lines 15 letters Suhu : 0-300°C Kapasitas : 5kg
Dimensi :
840x380x550 mm
5. Pisau
6. Baskom Dim : 388 x
307 x 126 mm Kapasitas : 20kg
2.2 Penentuan Lokasi Menggunakan Realchart Penerimaan dan
Pengeluaran Bahan Baku
Ruang Produksi Gudang Bahan Baku
Laboratorium Ruang Pengemasan
Sumber Air Gudang Bahan Jadi
Kantor Ruang Pembuangan Limbah Ruang Perlengkapan Umum A A O I A O U O I U U X U O I A I I U I X O U O I I I O I O X I X U
UIX UX
U U I E I I
(9)
2.3 Layout Ruang Produksi
2.4 Neraca Massa 1. Pencucian
Apel 225 kg Apel 225 kg
Apel = 225 kg x 100% = 225 kg
Tabel neraca massa proses penimbangan dan pencucian Ditimbang dan dicuci
(10)
Massa Masuk (in) Massa Keluar (out)
Apel 225 kg
Apel 225 kg
Jumlah 225 kg 225 kg
2. Pengirisan/pemotongan (Slicing)
Apel 225 kg Apel 224 kg
Tabel neraca massa proses slicing
Massa Masuk (in) Massa Keluar (out)
Apel 225 kg
Apel 224 kg
Jumlah 225 kg 224 kg
3. Perendaman
Irisan apel 224 kg Irisan apel 222,35 kg
(k.a 84%) (k.a 84,6%)
Loss : 1,65 kg Massa komponen (total solid)
Mass in × 0,84 = Mass out × 0,85 224 × 0,84 = Mass out × 0,846 188,16 = 0,846 × mass out Mass out = 222,35 kg
Tabel neraca massa proses perendaman
Massa Masuk (in) Massa Keluar (out)
Apel Loss
Pemotongan
(11)
224 kg 1,65 kg
Jumlah 224 kg 222,35 kg
4. Penggorengan
Minyak 3,89 kg
Irisan apel 222,35 kg Kripik apel 38,9 kg
(k.a 85%) (k.a 4%, k minyak 10%)
Uap air 187,34 kg Massa total
A + B = C + D
222,35 + B = C + D …….(i)
Massa komponen air
A x 0,85 + 0 = C . 0,04+ D. 1 222,35 x 0,85 = 0,04C + D D = 188,9 – 0,04 C ……(ii) Massa komponen minyak
0 + B . 1 = C. 0,1 + 0 B = 0,1 C …….(iii)
Substitusi persamaan (i), (ii), (iii) 222,35 + B = C + D
222,35 + 0,1 C = C + 188,9 – 0,04 C 33,45 = 0,86 C
C = 38,9 kg kripik apel B = 0,1 C
maka minyak yang masuk = 0,1 x 38,9 = 3,89 kg Penggorengan
(12)
A + B = C + D
222,35+ 3,89 = 38,9 + D D = 187,34 kg uap air
Massa Masuk (in) Massa Keluar (out)
Apel 222,35 kg
Minyak yang masuk 3,89 kg
Kripik apel 38,9 kg
Uap air 187,34 kg
Jumlah 226,24 kg 226,24 kg
(13)
5. Spinning
Kripik apel 38,9 kg Kripik apel 37,3 kg
(k.a 4 %, k m 9 %) (k.a 4 %, k.m 5 %)
Minyak 1,6 kg
Massa komponen solid (dari minyak) Kripik apel 1x 0,91 = Kripik apel 2 x 0,95 % 38,9 x 0,91 = Kripik apel 2 x 0,95
Kripik apel 2 = 37,3 kg
Massa Masuk (in) Massa Keluar (out)
Kripik apel 38,9 kg
Kripik apel 37,3 kg
Minyak yang keluar 1.6 kg
Jumlah 38,9 kg
38,9 kg
2.5 Neraca Energi 1. Pencucian
Masuk: M apel = 225 kg k.a = 84 %
T = 25 ºC
C apel = 3640 J/Kg ºC Q in = m.c. ΔT
= 225 x 3640 x 25 = 20.475.000 J
(14)
= 20.475 KJ
Keluar: M apel = 225 kg k.a = 84 %
T = 25 ºC
C apel = 3640 J/Kg ºC Q in = m.c. ΔT
= 225 x 3640 x 25 = 20.475.000 J = 20.475 KJ
Q Masuk (in) Q Keluar (out)
Apel
20.475 KJ Irisan apel 20.475 KJ
Jumlah
20.475 KJ 20.475 KJ
2. Pengirisan/ pemotongan
Masuk: M apel = 225 kg k.a = 84 %
T = 25 ºC
C apel = 3640 J/Kg ºC Q in = m.c. ΔT
= 225 x 3640 x 25 = 20.475.000 J = 20.475 KJ
Keluar: M apel = 224 kg k.a = 84 %
T = 25 ºC
C apel = 3640 J/Kg ºC Q in = m.c. ΔT
(15)
= 20.384.000 J = 20.384 KJ
Q Masuk (in) Q Keluar (out)
Apel
20.475 KJ Irisan apel 20.384 KJ
Jumlah
20.475 KJ 20.384 KJ
3. Perendaman
Masuk: M apel = 224 kg k.a = 84 %
T = 25 ºC
C apel = 3640 J/Kg ºC Q in = m.c. ΔT
= 225 x 3640 x 25 = 20.384.000 J = 20.384 KJ
Keluar: M apel = 222,35 kg k.a = 84,6 %
T = 24 ºC
C apel = 3640 J/Kg ºC Q in = m.c. ΔT
= 222,35 x 3640 x 24 = 19.424.496 J = 19.424,496 KJ
Q Masuk (in) Q Keluar (out)
Apel
20.384 KJ Irisan apel 19.424,496 KJ
Jumlah 20.384 KJ
19.424,496 KJ
(16)
4. Penggorengan
Masuk: M apel = 222,35 kg k.a = 84,6 %
T = 24 ºC
C apel = 3640 J/Kg ºC Q in = m.c. ΔT
= 222,35 x 3640 x 24 = 19.424.496 J = 19.424,496 KJ M minyak = 3,89 kg
C minyak = 2,9 KJ= 2900 J T = 25 ºC
Q in (minyak) = m.c. ΔT
= 3,89 x 2900 x 25 = 282.025 J
= 282,025 KJ
Keluar: M apel = 38,9 kg k.a = 4 %
T = 80 ºC
Kadar lemak keripik apel = 0%
Cavg= 1674,72 (0) + 837,36 (0,807) + 3640 (0,04)= 0 + 675,74952 + 145,6 = 821,34952 J/Kg ºC
Q out (kripik apel) = m.cavg.ΔT
= 38,9 x 821,34952 x (80-25) = 1.757.277,29 J
= 1.757,28 KJ Q out (minyak) = m.c. ΔT
= 3,89 x 2900 x (80-25) = 175.277,29 J
(17)
L= 2676 KJ = 2676000 J M uap = 187,34 kg Q out (uap) = m.L
= 2676000 x 187,34 = 501.321.840 J = 501,321 KJ
Q Masuk (in) Q Keluar (out)
Kripik apel
19.424,496 KJ Kripik apel 1.757,28 KJ
Minyak 175,28 KJ
Jumlah
19.424,496 KJ 1932,56 KJ
Q masuk < Q keluar , berati ada energi yang diterima kedalam bahan. 5. Spinning (penirisan)
Masuk: M apel = 38,9 kg k.a = 4%
T = 40 ºC
C apel = 3640 J/Kg.K Q in (apel) = m.c. ΔT
= 38,9 x 3640 x 40 = 5.663.840 J = 5.663,84 KJ
Keluar : M apel = 38,9 kg Minyak = 1,6 kg k.a = 4%
T = 25 ºC
C kripik = 2846,76 J/Kg.K C minyak = 2900 J
(18)
= 38,9 x 2846,76 x 25 = 2.768.474,1 J = 2.768,47 KJ Q out minyak = m.c. ΔT
= 1,6 x 2900 x 25 = 116.000 J = 116 KJ
Q Masuk (in) Q Keluar (out)
Kripik apel
5.663,84 KJ Kripik apel 2.768,47 KJ
Minyak 116 KJ
Jumlah
5.663,84 KJ 2884,47 KJ
Q masuk > Q keluar, berati ada panas yang terperangkap dalam alat atau bahan.
2.6 Kebutuhan Utilitas a. Kebutuhan Listrik
Listrik untuk Penerangan setiap ruang : 1. Pos Satpam masuk dan keluar 1 Pos satpam Luas = 2m x 4m = 8 m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
N= E x A Q x Cu x Llf N= 60x8
1125x0,5x0,7 N = 1,2 = 1 lampu
Untuk 2 pos satpam butuh 2 lampu
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt
Switch 20% : 15 watt x efisiensi 1,2 = 18 watt/16 m2 = 1,125 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 1 watt/m2.
(19)
Luas = 5 m x 7 m = 35 m2
Butuh 17 watt x 75 lumen = 1275 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 60x35
1275x0,5x0,7 N = = 4,7 = 5 lampu
Daya : 5 lampu x 17 watt = 85 watt
Switch 20%: 85 watt x efisiensi 1,2 = 102 watt/35 m2 = 2,9 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2.
3. Taman 1
Luas = 3 m x 2 m = 6 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 60x6
11250,5x0,7 N = 0,3 (1 lampu)
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt
Switch 20% : 15 watt x efisiensi 1,2 = 18 watt/6 m2 = 3 watt/m2 4. Taman 2
Luas = 10 m x 3 m = 30 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 60x30
1125x0,5x0,7 N = 4,5 lampu = 4 lampu
Daya: 4 lampu x 15 watt = 60 watt
Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/30 m2 = 2,4 watt/m2 5. Toilet 1
(20)
Luas = 2 m x 2 m = 4m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 60x4 1125x0,5x0,7 N = 0,6 lampu = 1 lampu
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt
Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 15 watt/10 m2 = 1.5 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
6. Resepsionis Luas = 5 m x 2 m = 10 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 60x10
1125x0,5x0,7 N = 1,5 lampu = 2 lampu
Daya: 2 lampu x 15 watt = 30 watt
Switch 20%: 30 watt x efisiensi 1,2 = 36 watt/10 m2 = 3,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2
7. Ruang Pertemuan Luas = 5 m x 5 m = 25 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 60x25
1125x0,5x0,7 N = 4 lampu
(21)
Daya: 4 lampu x 15 watt = 60 watt
Switch 20%: 30 watt x efisiensi 1,2 = 60 watt/25 m2 = 2,4 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
8. Toilet (dalam resepsionis) Luas = 2,5 m x 3 m = 7,5 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 60x7,5 1125x0,5x0,7
N = 1,2 lampu = 2 lampu(untuk pria dan wanita
Daya : 2 lampu x 15 watt = 30 watt
Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 36 watt/10 m2 = 3,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2
9. Mushola (ada toilet) Luas = 6 m x 5 m = 30 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 60x30
1125x0,5x0,7 N = 4,5 lampu = 4 lampu
Daya: 4 lampu x 15 watt = 60 watt
Switch 20%: 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/24 m2 = 3 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
10. Kantin
Luas = 6 m x 5 m = 30 m2
(22)
N= E x A Q x Cu x Llf N= 60x30
1125x0,5x0,7 N = 4,5 lampu = 4 lampu
Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt
Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/24 m2 = 3 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
11. Sumber Air Luas = 2 m x 2 m = 4 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 60x4
1125x0,5x0,7 N = 0,6 lampu = 1 lampu
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt
Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 15 watt/10 m2 = 1.5 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
12. Laboratorium Luas = 5 m x 5 m = 25 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 60x25
1125x0,5x0,7 N = 4 lampu
Daya: 4 lampu x 15 watt = 60 watt
(23)
Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
13. Gudang Penyimpanan bahan baku Luas = 9 m x 4 m = 36 m2
Butuh 35 watt x 75 lumen = 2625 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 100x36
2625x0,5x0,7 N = 3,9 lampu = 4 lampu
Daya: 4 lampu x 35 watt = 140 watt
Switch 20%: 140 watt x efisiensi 1,2 = 168watt/36 m2 = 4,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 5 watt/m2
14. Penerimaan dan Pengeluaran barang Luas = 5 m x 4 m = 20 m2
Butuh 35 watt x 75 lumen = 2625 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 100x20
2625x0,5x0,7 N = 2 lampu
Daya: 2 lampu x 35 watt = 70 watt
Switch 20% : 70 watt x efisiensi 1,2 = 84watt/20 m2 = 4,2 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2
15. Ruang Produksi Luas = 10 m x 12 m = 120 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 200x120
3000x0,5x0,7 N = 22,8 lampu = 23 lampu
(24)
Daya: 23 lampu x 40 watt = 920 watt
Switch 20%: 920 watt x efisiensi 1,2 = 1104 watt/120 m2 = 9 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 9 watt/m2
(25)
16. Kantor
Luas = 5 m x 6 m = 30 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 200x30
3000x0,5x0,7 N = 5,7 lampu = 6 lampu
Daya: 6 lampu x 40 watt = 240 watt
Switch 20%: 240 watt x efisiensi 1,2 = 288 watt/30 m2 = 9,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 10 watt/m2
17. Ruang Pengemasan Luas = 4 m x 6 m = 24 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 200x24
3000x0,5x0,7 N = 4,57 lampu = 5 lampu
Daya : 5 lampu x 40 watt = 200 watt
Switch 20% : 200 watt x efisiensi 1,2 = 240 watt/24 m2 = 10 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 10 watt/m2
18. Gudang Produk Jadi Luas = 5 m x 6 m = 30 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 350x30
3000x0,5x0,7 N = 10 lampu
(26)
Switch 20%: 400 watt x efisiensi 1,2 = 480watt/30 m2 = 15 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 15 watt/m2
19. Ruang Perlengkapan umum Luas = 3 m x 2 m = 6 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen N= E x A
Q x Cu x Llf N= 250x6
3000x0,5x0,7 N = 1,4 lampu = 1 lampu
Daya: 1 lampu x 40 watt = 40 watt
Switch 20%: 40 watt x efisiensi 1,2 = 48watt/6 m2 = 8 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 8 watt/m2
20. Pembuangan limbah
Untuk setiap ruang Luas = 4m x 2m = 8m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
N= E x A Q x Cu x Llf N= 60x8
1125x0,5x0,7 N = 1,3 lampu = 1 lampu
Daya: 1 lampu x 15 watt = 15 watt
Switch 20%: 15 watt x efisiensi 1,2 = 18watt/8 m2 = 2,25 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
Ada 2 ruang pembuangan limbah, sehingga dibutuhkan lampu 1 x 2 ruang = 2 lampu
(1)
Daya: 4 lampu x 15 watt = 60 watt
Switch 20%: 30 watt x efisiensi 1,2 = 60 watt/25 m2 = 2,4 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
8. Toilet (dalam resepsionis) Luas = 2,5 m x 3 m = 7,5 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 60x7,5
1125x0,5x0,7
N = 1,2 lampu = 2 lampu(untuk pria dan wanita
Daya : 2 lampu x 15 watt = 30 watt
Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 36 watt/10 m2 = 3,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2
9. Mushola (ada toilet) Luas = 6 m x 5 m = 30 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 60x30
1125x0,5x0,7 N = 4,5 lampu = 4 lampu
Daya: 4 lampu x 15 watt = 60 watt
Switch 20%: 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/24 m2 = 3 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
10. Kantin
Luas = 6 m x 5 m = 30 m2
(2)
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 60x30
1125x0,5x0,7 N = 4,5 lampu = 4 lampu
Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt
Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/24 m2 = 3 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
11. Sumber Air Luas = 2 m x 2 m = 4 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 60x4
1125x0,5x0,7 N = 0,6 lampu = 1 lampu
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt
Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 15 watt/10 m2 = 1.5 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
12. Laboratorium Luas = 5 m x 5 m = 25 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 60x25
1125x0,5x0,7 N = 4 lampu
Daya: 4 lampu x 15 watt = 60 watt
(3)
Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
13. Gudang Penyimpanan bahan baku Luas = 9 m x 4 m = 36 m2
Butuh 35 watt x 75 lumen = 2625 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 100x36
2625x0,5x0,7 N = 3,9 lampu = 4 lampu
Daya: 4 lampu x 35 watt = 140 watt
Switch 20%: 140 watt x efisiensi 1,2 = 168watt/36 m2 = 4,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 5 watt/m2
14. Penerimaan dan Pengeluaran barang Luas = 5 m x 4 m = 20 m2
Butuh 35 watt x 75 lumen = 2625 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 100x20
2625x0,5x0,7 N = 2 lampu
Daya: 2 lampu x 35 watt = 70 watt
Switch 20% : 70 watt x efisiensi 1,2 = 84watt/20 m2 = 4,2 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2
15. Ruang Produksi Luas = 10 m x 12 m = 120 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 200x120
3000x0,5x0,7 N = 22,8 lampu = 23 lampu
(4)
Daya: 23 lampu x 40 watt = 920 watt
Switch 20%: 920 watt x efisiensi 1,2 = 1104 watt/120 m2 = 9 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 9 watt/m2
(5)
16. Kantor
Luas = 5 m x 6 m = 30 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 200x30
3000x0,5x0,7 N = 5,7 lampu = 6 lampu
Daya: 6 lampu x 40 watt = 240 watt
Switch 20%: 240 watt x efisiensi 1,2 = 288 watt/30 m2 = 9,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 10 watt/m2
17. Ruang Pengemasan Luas = 4 m x 6 m = 24 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 200x24
3000x0,5x0,7 N = 4,57 lampu = 5 lampu
Daya : 5 lampu x 40 watt = 200 watt
Switch 20% : 200 watt x efisiensi 1,2 = 240 watt/24 m2 = 10 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 10 watt/m2
18. Gudang Produk Jadi Luas = 5 m x 6 m = 30 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 350x30
3000x0,5x0,7 N = 10 lampu
(6)
Switch 20%: 400 watt x efisiensi 1,2 = 480watt/30 m2 = 15 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 15 watt/m2
19. Ruang Perlengkapan umum Luas = 3 m x 2 m = 6 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 250x6
3000x0,5x0,7 N = 1,4 lampu = 1 lampu
Daya: 1 lampu x 40 watt = 40 watt
Switch 20%: 40 watt x efisiensi 1,2 = 48watt/6 m2 = 8 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 8 watt/m2
20. Pembuangan limbah
Untuk setiap ruang Luas = 4m x 2m = 8m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
N= E x A
Q x Cu x Llf
N= 60x8
1125x0,5x0,7 N = 1,3 lampu = 1 lampu
Daya: 1 lampu x 15 watt = 15 watt
Switch 20%: 15 watt x efisiensi 1,2 = 18watt/8 m2 = 2,25 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
Ada 2 ruang pembuangan limbah, sehingga dibutuhkan lampu 1 x 2 ruang = 2 lampu