Pengaruh Konsumsi Sumber Protein (Kasein, Tepung Terigu Berprotein Tinggi, dan Isolat Protein Kedelai) terhadap Komposisi Asam Lemak dan Asam Amino Otak serta Kemampuan Belajar Tikus Percobaan yang diberi Minyak Kedelai

PENGARUH KONSUIVISI SUitlBER PROTEIS (K;\SEIN, TEPUNG TERICU
BERPROTEIN TINCGI, DAK ISOLAT PROTEI\ KEDELAI) TERHADAP
KOLMPOSISIASAhl LEhlAK DAN ASAM AMINO OTAK SERTA
KEMAMPUAN BELAJAR TIKUS PERCOBAAN YANG DIBERI MINYAK
KEDELAI

OIeh
RETNO PALUPI

F 29.0246

1996

FAKULTAS TEKNOLOGI I'ERTANIAN

INSTITC[T PERTANIAN BOGOR
BOCOR

Retno Palupi. F 29.0246. PENGARUH KONSlJMSl SUMBER PROTEIN
(KASEIN, TEPUNG TERIGIJ BERPROTEIN TINGGI D A N ISOLAT PROTEIN
KEDELAI) TERHADAP KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN ASAM AMINO

OTAK SERTA KEMAMPUAN BELAJAR TIKUS PERCOBAAN YANG DIBERI
MINYAK KEDELAI. Di bawali bimbingan: Deddy Muchtadi dan Made Astawan.

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan ~ ~ n t umengetaliui
k
pengaruh konsumsi sumber protein
(kasein, terigu berprotein tinggi dan isolat protein kedelai) terhadap koinposisi asam
leinak dan asam amino otak serta kemampuan belajar tikus percobaan yang dalam
ransumnya mengandung minyak kedelai. Pada penelitian ini kasein dig~~nakan
sebagai
kontrol.
Pada penelitian pendahuluan, induk tikus dikelompokkaii sesuai perlakuan jenis
protein, masing-masing kelompok terdiri dari tiga induk. Pernberian ransum sesuai
kelompok perlakuan diberikan secara ad libiiri~~l
sejak inasa konsepsi liingga masa
menyusui. Selain itu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis protein yang paling
tidak disukai oleh tikus percobaan. Nasil yang diperoleli menunjukkan bahwa tepung
terigu berprotein tinggi (TTBT) adalah jenis protein yang paling tidak disukai.

Pembuatan sampel TTBT mengikuti metode pembuatan tepung beras berprotein
tinggi. Suspensi terigu yang memberikan hasil optimum adalah 10% (100 g dalam 1
liter air). Pada penelitian pendahuluan juga dilakukan pemberian minyak ikan tuna dan
ikan lemuru pada kelompok induk tikus, namun perlakuan tersebut mengalami
kegagalan. Induk tikus dengan konsumsi minyak ikan tuna dan lemuru menunjukkan
sifat agresif dengan memakan anak tikus yang telah dilahirkan.
Hasil analisis proksimat terhadap ketiga sampel protein ~nenunjukkankadar
protein kasein, TBBT dan IPK secara betturut-turut adalah 91.74%, 32.31% dan
88.49%. Analisa komposisi asam lemak minyak kedelai menunjukkan kandungan
IS:2n-6 sebesar 55% dari total asam lemak dan 18:3n-3 sebesar 10.5%. Profil asam
amino protein sampel paling baik ditunjukkan oleh kasein dengan kandungan treonin,
glisin, valin, metionin. tirosin, lisin dan arginin yang tertinggi dibandingkan TBBT dan
IPK secara betturut-turut sebesar 4.31 d l 0 0 g protein, 1.99 d l 0 0 g protein, 7.2
d l 0 0 g protein, 3.5 d l 0 0 g protein, 8.95 g/100 g protein, 8.02 d l 0 0 g protein dan
3.57 d l 0 0 g protein.
Penelitian utama dimulai sejak anak tikus disapih (usia 21 hari), dipisahkan dari
induk dan ditempatkan secara individual. Tikus dibagai menjadi tiga kelompok
perlakuan, yaitu kelompok kasein, TTBT dan isolat protein kedelai (IPK). Setiap
kelompok perlakuan terdiri dari lima ekor anak tikus. Ransum diberikan sesuai
kelompok perlakuan induknya secara pair fed co~rtrolhingga usia 70 hari. Uji

kemampuan belajar dilakukan pada usia tikus 23, 46 dan 69 hari dengan nietod
retrieval ~ e s t(uji untuk mendapatkan makanan kenibali). Penimbangan

masing-masing tikus dilakukan setiap 7 hari sekali. Setelah usia 70 hari, tikus dibedah
dan dianalisa komposisi asam amino, asarn lemak otak serta histologi jaringan otak
Hasil uji kemampuan belajar kelompok tikus kaseili pada perigukuran hari 23, 46
dan 69 secara berturut-turut adalali 160.66 detik. 45 03 detik dan 84.37 detik
Sedangkan uji kemampuan belajar kelompok tikus IPK berturut-turut adalah 84.37
detik. 53.80 detik dan 23.29 detik Uji kemampuan belajal- kelotnpok TTBT adalah
164.78 detik, 60.83 detilc dan 34.54 detik.
Kemampuan belajar kelompok tikus kasein yang baik ditu~ijangoleli kandungan
DHA dan AA otak yang paling tinggi dibandingkan kelornpok lainnya, yaitu 17.5 %
dan 15.5 % dari total asam lemak otak. Selain it11 ditunjang pula oleh katidungan
tirosin (3.49 4 1 0 0 g otak) dan glisin otak (0.81 d l 0 0 g otak) yang tinggi, serta berat
otak ( I . 19 g), volume otak (1220 mm') dan jumlah sel neul-on dalam otak besar (28.63
% per bidang pandang) yang lebih tinggi dari kelornpok tikus IPK dan TTBT.
Kemampuan belajar kelompok tikus IPK I-elatiflebih baik dari kelompok TTBT.
Hal tersebut ditunjang oleh kandungan DI-IA (17.2%) dan AA (14.0%) otak yang lebih
tinggi dari kelompok TTBT (DNA otak sebesar 16.7%. AA otak sebesar 12.0%).
Selain itu ditunjang pula oleh kandungan glutamat (2.15 d l 0 0 g otak) dan aspartat

otak (0.76 g1100 g otak) yang paling tinggi dari kelompok lainnya, serta berat otak
(1.1 g), volume otak (1050 mm') dan jumlah sel neuron dalam otak besar (23.48 %
per bidang pandang) yang lebih tinggi dari keloinpok tikus TTBT.
Meskipun kelompok TTBT menunjukkan kemampuan belajar yang terendah,
namun hasil uji statistik menunjukkan kemampuan belajar kelompok TTBT sama
dengan kelompok IPK pada taraf 0.05 pada hari ke-46 dan 69. Secara statistik
kemampuan belajar kelompok TTBT lebih rendab dengan kelompok kasein pada
pengukuran hari 69.
Kesimpulannya, konsumsi isolat protein kedelai sejak masa kehamilan hingga
usia tikus ~nencapai 70 hari, memberikan pengamh kemampuan belajar yang sama
dengan konsumsi kasein. Sedangkan konsumsi tepung terigu berprotein tinggi
memberikan pengaruh kemampuan belajar yang lebih rendah dibandingkan konsumsi
kasein serta berpengaruh terhadap komposisi asam lemak dan asam amino otak yang
lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi IPK dan kasein. Dan penelitian ini maka
dianjurkan untuk mengkonsumsi protein hewani, seperti susu, dalam jumlab yang
cukup selama masa kehamilan hingga anak bemsia 2 tahun dan dilanjutkan hingga
anak bemsia 5-7 tahun.

I'ENGARUH KONSlIMSI SUMBElI PROTEIN (KASEIN, TEPlING TERlGtJ
BERPROTEIN TINGGI DAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI) TElItiADAP

KOMPOSISI ASAM LEWIAK DAN ASAM AMINO OTAK SERTA
KEMAMPUAN BELAJAR TIKUS PERCOBAAN YANC DlBERl MlNYAK
KE1)ELAI

Scbagni salah satu synriit untuk elemperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pads Jurusan Teknologi Pangar1 dan Gizi
Fakoltas Teknologi Pertanian
Institnt Pertanian Bogor

1996

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOCOR
BOGOR

INSTfTUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PENGARUH KONSCIMSI SUMBEIi PROTEIN (KASEIN, TEPUNG TERIGLI
BERPROTEIN TINGGI DAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI) TERHADAP

KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN ASAM AMINO OTAK SERT.4
KEMAMPUAN BELAJAR TIKUS PERCOBAAN YANG DIBERI MINYAK
KEDELAI

Sebagai salah satu syarat untuk rnernperolel~gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangrn d a r ~Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Iustitot Pertanian Bogor

Oleh
RETNO PALUPI
F 29.0246

Dilshirkan pada tanggal 1 September 1974 di Jakarta
Tanggal Lulus: 20 Nopen~ber1996

Bogor,

Disetujoi

Desember 1996

Bismillal~irrahmanirrahim,

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.

Salam ta'zim kepada Rosullallal~ SAW yang telah

~uexvariskanteladan dalam bertindak dan menyelesaikan pennasalahan hidup. Skripsi
i~ii

tlisusun sebagai laporan hasil penelitian dan sekaligus tugas akhir dalam

~nenyelesaikanmasa perkuliahan di lnstitut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terirnakasih kepada berbagai
~piliak yang telall me~nbantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Institut
Pertanian Bogor. yaitu:
I


Prof. Dr.1r. Deddy Muchtadi, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak
~nembimbingdan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di
jurusan TPG serta banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian dan
penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Made Astawan, MS selaku dosen pembimbing yans telah banyak
mengarahkan dan membintbing penulis sepenuhnya selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini
j

Dr. Ir. Slamet Budianto, MAgr selaku dosen penguji atas bantuan yang telah
diberikan kepada penulis selama ini, serta kesediaannya untuk menguji skripsi ini.

Ibunda, Ayahantla,

eyang kakung dan eyang putri, adik-adik selta seluruh

keluarga yang telah mernberikan semangat dan doa restu selarna ini.

5


Mas Argo yang dengan sabar dan setia membantu serta memberikan dukungan
selarna studi, penelitian darl penulisan skripsi ini

6.

Sahabat terdekatku (Fitri dan Herni) serta Bintari, Reno dan llatih yang banyak
membantu, rnemberikan semangat dan menjadi ternan diskusi dalam memecahkan
permasalahan yang timbul selama penelitian

7.

Lina, Maya, Eva, Vanny. Rahmat, Dimmy. Wiwin yang telali nienibantu dan
mernberikan dukungan selama penelitian.

8. Teman-teman TPG-29 yang telah banyak mernberi bantuan dan dorongan selarna
studi dan penelitian penulis.
9

Para laboran dan seluruh pihak yang membantu kelancaran selarna studi, penelitian

dan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa rnasih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini. Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat menarnbah pengetahuan bagi
kita sernua.

Bogor, 16 Desember 1996

Penulis

KATA PENGANTAR

D.41'TAIt T A B EL

UAFTAR GAWIBAR
DAFTAR LAMPIRAN

. . .. ,.

.


...

....

PENDARULUAN

11.

I'IN.JAUAN PUSTAKA

...,...

... ..... .... . . ... .

.. .. . .

..................

1.

~

. ..................

... . . .. ., ., . .

,..

. . ..

.

. . . . ... . . . .

vii
IX

..

x

........................ ........................... ...

I

.. . . . . .. .

3

....... ...............

A. M1NYAK KEDELAI ...... .. . .. . .... .. .. .. .. ...... .... ..

.. . . . .. . . . .

.

... ... .

. ...... ... ...

B. KOMPOSISI LIPIDA OTAK ................................ .
.
.................

-,

4

C. PENGARUH KONSUMSI LEMAK TERHADAP
PERKEMBANGAN OTAK
.

D. PERANAN ASAM LEMAK TAK JENUH JAMAK TERHADAP
FUNGSI OTAK ...........................................................................

9

..
I . Flutditas Mernbran ...................................................................

9

2. Kenlarnpuan Belajar

11

E. SUMBER PROTEIN ...................................................................

.

.

.

13

I . Terisu Berprotein Tinggt ............................. .
.
.... ................ ...

13

7. Isolat Protein Kedelai ..............................................................

15

I

l'F.NCiARLIH KONSUMSI PROTEIN TERt-IAD41'
I'ERKEMBANGAN OTAK
I

Asam Amino sebagai Kolnponen Neurotransmitter
Otak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

18

3 Perigaruli Komposisi Asam Amino Dalam Makanan

21

3 M a l ~ i ~ ~ t rProtein
isi

24

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

111. METODOLOG1 PENELITIAN
A

.........

HIHAN
I

. . . . . . . . . . . .

........................................

................................................................

1Hewan Percobaan

.....................................................

3 Bahan Kimia

28
28

28

30

B . ALAI'

31

TEMPAT DAN WAKTU

32

D . METODE PENELITIAN

32

.

..

1 . Penel~t~an
Pendahuluan ............................................................

..

2 . Penel~t~an
Utama ......................................................................
E . RANCANGAN PERCOBAAN ..........................
.
......................
F

METODE ANALISIS

................................................................

32
33
35
36

1 . Kadar Air ................................................................................

36

2. Kadar Abu ...............................................................................

37

3 . Kadar Protein .......................................................................

37

4 . Kadar Lemak ..........................................................................

38

PENGARUH KONSUIVISI SUitlBER PROTEIS (K;\SEIN, TEPUNG TERICU
BERPROTEIN TINCGI, DAK ISOLAT PROTEI\ KEDELAI) TERHADAP
KOLMPOSISIASAhl LEhlAK DAN ASAM AMINO OTAK SERTA
KEMAMPUAN BELAJAR TIKUS PERCOBAAN YANG DIBERI MINYAK
KEDELAI

OIeh
RETNO PALUPI

F 29.0246

1996

FAKULTAS TEKNOLOGI I'ERTANIAN

INSTITC[T PERTANIAN BOGOR
BOCOR

Retno Palupi. F 29.0246. PENGARUH KONSlJMSl SUMBER PROTEIN
(KASEIN, TEPUNG TERIGIJ BERPROTEIN TINGGI D A N ISOLAT PROTEIN
KEDELAI) TERHADAP KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN ASAM AMINO
OTAK SERTA KEMAMPUAN BELAJAR TIKUS PERCOBAAN YANG DIBERI
MINYAK KEDELAI. Di bawali bimbingan: Deddy Muchtadi dan Made Astawan.

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan ~ ~ n t umengetaliui
k
pengaruh konsumsi sumber protein
(kasein, terigu berprotein tinggi dan isolat protein kedelai) terhadap koinposisi asam
leinak dan asam amino otak serta kemampuan belajar tikus percobaan yang dalam
ransumnya mengandung minyak kedelai. Pada penelitian ini kasein dig~~nakan
sebagai
kontrol.
Pada penelitian pendahuluan, induk tikus dikelompokkaii sesuai perlakuan jenis
protein, masing-masing kelompok terdiri dari tiga induk. Pernberian ransum sesuai
kelompok perlakuan diberikan secara ad libiiri~~l
sejak inasa konsepsi liingga masa
menyusui. Selain itu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis protein yang paling
tidak disukai oleh tikus percobaan. Nasil yang diperoleli menunjukkan bahwa tepung
terigu berprotein tinggi (TTBT) adalah jenis protein yang paling tidak disukai.
Pembuatan sampel TTBT mengikuti metode pembuatan tepung beras berprotein
tinggi. Suspensi terigu yang memberikan hasil optimum adalah 10% (100 g dalam 1
liter air). Pada penelitian pendahuluan juga dilakukan pemberian minyak ikan tuna dan
ikan lemuru pada kelompok induk tikus, namun perlakuan tersebut mengalami
kegagalan. Induk tikus dengan konsumsi minyak ikan tuna dan lemuru menunjukkan
sifat agresif dengan memakan anak tikus yang telah dilahirkan.
Hasil analisis proksimat terhadap ketiga sampel protein ~nenunjukkankadar
protein kasein, TBBT dan IPK secara betturut-turut adalah 91.74%, 32.31% dan
88.49%. Analisa komposisi asam lemak minyak kedelai menunjukkan kandungan
IS:2n-6 sebesar 55% dari total asam lemak dan 18:3n-3 sebesar 10.5%. Profil asam
amino protein sampel paling baik ditunjukkan oleh kasein dengan kandungan treonin,
glisin, valin, metionin. tirosin, lisin dan arginin yang tertinggi dibandingkan TBBT dan
IPK secara betturut-turut sebesar 4.31 d l 0 0 g protein, 1.99 d l 0 0 g protein, 7.2
d l 0 0 g protein, 3.5 d l 0 0 g protein, 8.95 g/100 g protein, 8.02 d l 0 0 g protein dan
3.57 d l 0 0 g protein.
Penelitian utama dimulai sejak anak tikus disapih (usia 21 hari), dipisahkan dari
induk dan ditempatkan secara individual. Tikus dibagai menjadi tiga kelompok
perlakuan, yaitu kelompok kasein, TTBT dan isolat protein kedelai (IPK). Setiap
kelompok perlakuan terdiri dari lima ekor anak tikus. Ransum diberikan sesuai
kelompok perlakuan induknya secara pair fed co~rtrolhingga usia 70 hari. Uji
kemampuan belajar dilakukan pada usia tikus 23, 46 dan 69 hari dengan nietod
retrieval ~ e s t(uji untuk mendapatkan makanan kenibali). Penimbangan

masing-masing tikus dilakukan setiap 7 hari sekali. Setelah usia 70 hari, tikus dibedah
dan dianalisa komposisi asam amino, asarn lemak otak serta histologi jaringan otak
Hasil uji kemampuan belajar kelompok tikus kaseili pada perigukuran hari 23, 46
dan 69 secara berturut-turut adalali 160.66 detik. 45 03 detik dan 84.37 detik
Sedangkan uji kemampuan belajar kelompok tikus IPK berturut-turut adalah 84.37
detik. 53.80 detik dan 23.29 detik Uji kemampuan belajal- kelotnpok TTBT adalah
164.78 detik, 60.83 detilc dan 34.54 detik.
Kemampuan belajar kelompok tikus kasein yang baik ditu~ijangoleli kandungan
DHA dan AA otak yang paling tinggi dibandingkan kelornpok lainnya, yaitu 17.5 %
dan 15.5 % dari total asam lemak otak. Selain it11 ditunjang pula oleh katidungan
tirosin (3.49 4 1 0 0 g otak) dan glisin otak (0.81 d l 0 0 g otak) yang tinggi, serta berat
otak ( I . 19 g), volume otak (1220 mm') dan jumlah sel neul-on dalam otak besar (28.63
% per bidang pandang) yang lebih tinggi dari kelornpok tikus IPK dan TTBT.
Kemampuan belajar kelompok tikus IPK I-elatiflebih baik dari kelompok TTBT.
Hal tersebut ditunjang oleh kandungan DI-IA (17.2%) dan AA (14.0%) otak yang lebih
tinggi dari kelompok TTBT (DNA otak sebesar 16.7%. AA otak sebesar 12.0%).
Selain itu ditunjang pula oleh kandungan glutamat (2.15 d l 0 0 g otak) dan aspartat
otak (0.76 g1100 g otak) yang paling tinggi dari kelompok lainnya, serta berat otak
(1.1 g), volume otak (1050 mm') dan jumlah sel neuron dalam otak besar (23.48 %
per bidang pandang) yang lebih tinggi dari keloinpok tikus TTBT.
Meskipun kelompok TTBT menunjukkan kemampuan belajar yang terendah,
namun hasil uji statistik menunjukkan kemampuan belajar kelompok TTBT sama
dengan kelompok IPK pada taraf 0.05 pada hari ke-46 dan 69. Secara statistik
kemampuan belajar kelompok TTBT lebih rendab dengan kelompok kasein pada
pengukuran hari 69.
Kesimpulannya, konsumsi isolat protein kedelai sejak masa kehamilan hingga
usia tikus ~nencapai 70 hari, memberikan pengamh kemampuan belajar yang sama
dengan konsumsi kasein. Sedangkan konsumsi tepung terigu berprotein tinggi
memberikan pengaruh kemampuan belajar yang lebih rendah dibandingkan konsumsi
kasein serta berpengaruh terhadap komposisi asam lemak dan asam amino otak yang
lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi IPK dan kasein. Dan penelitian ini maka
dianjurkan untuk mengkonsumsi protein hewani, seperti susu, dalam jumlab yang
cukup selama masa kehamilan hingga anak bemsia 2 tahun dan dilanjutkan hingga
anak bemsia 5-7 tahun.

I'ENGARUH KONSlIMSI SUMBElI PROTEIN (KASEIN, TEPlING TERlGtJ
BERPROTEIN TINGGI DAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI) TElItiADAP
KOMPOSISI ASAM LEWIAK DAN ASAM AMINO OTAK SERTA
KEMAMPUAN BELAJAR TIKUS PERCOBAAN YANC DlBERl MlNYAK
KE1)ELAI

Scbagni salah satu synriit untuk elemperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pads Jurusan Teknologi Pangar1 dan Gizi
Fakoltas Teknologi Pertanian
Institnt Pertanian Bogor

1996

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOCOR
BOGOR

INSTfTUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PENGARUH KONSCIMSI SUMBEIi PROTEIN (KASEIN, TEPUNG TERIGLI
BERPROTEIN TINGGI DAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI) TERHADAP
KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN ASAM AMINO OTAK SERT.4
KEMAMPUAN BELAJAR TIKUS PERCOBAAN YANG DIBERI MINYAK
KEDELAI

Sebagai salah satu syarat untuk rnernperolel~gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangrn d a r ~Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Iustitot Pertanian Bogor

Oleh
RETNO PALUPI
F 29.0246

Dilshirkan pada tanggal 1 September 1974 di Jakarta
Tanggal Lulus: 20 Nopen~ber1996

Bogor,

Disetujoi
Desember 1996

Bismillal~irrahmanirrahim,

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.

Salam ta'zim kepada Rosullallal~ SAW yang telah

~uexvariskanteladan dalam bertindak dan menyelesaikan pennasalahan hidup. Skripsi
i~ii

tlisusun sebagai laporan hasil penelitian dan sekaligus tugas akhir dalam

~nenyelesaikanmasa perkuliahan di lnstitut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terirnakasih kepada berbagai
~piliak yang telall me~nbantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Institut
Pertanian Bogor. yaitu:
I

Prof. Dr.1r. Deddy Muchtadi, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak
~nembimbingdan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di
jurusan TPG serta banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian dan
penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Made Astawan, MS selaku dosen pembimbing yans telah banyak
mengarahkan dan membintbing penulis sepenuhnya selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini
j

Dr. Ir. Slamet Budianto, MAgr selaku dosen penguji atas bantuan yang telah
diberikan kepada penulis selama ini, serta kesediaannya untuk menguji skripsi ini.

Ibunda, Ayahantla,

eyang kakung dan eyang putri, adik-adik selta seluruh

keluarga yang telah mernberikan semangat dan doa restu selarna ini.

5

Mas Argo yang dengan sabar dan setia membantu serta memberikan dukungan
selarna studi, penelitian darl penulisan skripsi ini

6.

Sahabat terdekatku (Fitri dan Herni) serta Bintari, Reno dan llatih yang banyak
membantu, rnemberikan semangat dan menjadi ternan diskusi dalam memecahkan
permasalahan yang timbul selama penelitian

7.

Lina, Maya, Eva, Vanny. Rahmat, Dimmy. Wiwin yang telali nienibantu dan
mernberikan dukungan selama penelitian.

8. Teman-teman TPG-29 yang telah banyak mernberi bantuan dan dorongan selarna
studi dan penelitian penulis.
9

Para laboran dan seluruh pihak yang membantu kelancaran selarna studi, penelitian
dan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa rnasih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini. Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat menarnbah pengetahuan bagi
kita sernua.

Bogor, 16 Desember 1996

Penulis

KATA PENGANTAR

D.41'TAIt T A B EL

UAFTAR GAWIBAR
DAFTAR LAMPIRAN

. . .. ,.

.

...

....

PENDARULUAN

11.

I'IN.JAUAN PUSTAKA

...,...

... ..... .... . . ... .

.. .. . .

..................

1.

~

. ..................

... . . .. ., ., . .

,..

. . ..

.

. . . . ... . . . .

vii
IX

..

x

........................ ........................... ...

I

.. . . . . .. .

3

....... ...............

A. M1NYAK KEDELAI ...... .. . .. . .... .. .. .. .. ...... .... ..

.. . . . .. . . . .

.

... ... .

. ...... ... ...

B. KOMPOSISI LIPIDA OTAK ................................ .
.
.................

-,

4

C. PENGARUH KONSUMSI LEMAK TERHADAP
PERKEMBANGAN OTAK
.

D. PERANAN ASAM LEMAK TAK JENUH JAMAK TERHADAP
FUNGSI OTAK ...........................................................................

9

..
I . Flutditas Mernbran ...................................................................

9

2. Kenlarnpuan Belajar

11

E. SUMBER PROTEIN ...................................................................

.

.

.

13

I . Terisu Berprotein Tinggt ............................. .
.
.... ................ ...

13

7. Isolat Protein Kedelai ..............................................................

15

I

l'F.NCiARLIH KONSUMSI PROTEIN TERt-IAD41'
I'ERKEMBANGAN OTAK
I

Asam Amino sebagai Kolnponen Neurotransmitter
Otak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

18

3 Perigaruli Komposisi Asam Amino Dalam Makanan

21

3 M a l ~ i ~ ~ t rProtein
isi

24

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

111. METODOLOG1 PENELITIAN
A

.........

HIHAN
I

. . . . . . . . . . . .

........................................

................................................................

1Hewan Percobaan

.....................................................

3 Bahan Kimia

28
28

28

30

B . ALAI'

31

TEMPAT DAN WAKTU

32

D . METODE PENELITIAN

32

.

..

1 . Penel~t~an
Pendahuluan ............................................................

..

2 . Penel~t~an
Utama ......................................................................
E . RANCANGAN PERCOBAAN ..........................
.
......................
F

METODE ANALISIS

................................................................

32
33
35
36

1 . Kadar Air ................................................................................

36

2. Kadar Abu ...............................................................................

37

3 . Kadar Protein .......................................................................

37

4 . Kadar Lemak ..........................................................................

38