Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan dengan anggaran sebesar Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dengan anggaran sebesar

10 loupe kayu 10 unit dan water pump backpack 5 unit. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 96.83 dengan realisasi fisik 100 5. Penunjang Pengadaan Sarpras Pengamanan dan Penyuluhan Kehutanan Merupakan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus DAK bidang Kehutanan. Pada kegiatan ini telah terbentuknya biaya operasional kegiatan pengadaan sarpras dan prasarana pengamanan dan penyuluhan kehutanan. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 96.02 dengan realisasi fisik 100

IX. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan dengan anggaran sebesar

Rp.216.970.700,- Kegiatannya: 1. Pengawasan Penertiban Pelaksanaan Peraturan mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan. Merupakan kegiatan pengawasan peredaran hasil hutan dan penertiban industri hasil hutan. Diwaktu pengawasan ditemukan 7 kasus illegal logging dengan kayu tangkapan sebanyak 6,7789 M 3 dan telah diproses 5 kasus dalam persidangan di Pengadilan dan 2 kasus dalam proses penyelidikan serta ditemukan 1 kasus industri pengaolahan kayu sawmill tanpa izin di Kecamatan Lunang. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98.46 dengan realisasi fisik mencapai 100 2. Monitoring Pembinaan produksi hasil hutan Merupakan kegiatan Monitoring pembinaan produksi hasil hutan, dalam kegiatan tersebut telah dikeluarkan dokumen SKAU sebanyak 7 buah dengan jumlah kayu 87,67 M 3 . Dan juga dikeluarkan dokumen SKSKB sebanyak 129 buah dengan jumlah kayu 1.865,74 M 3 . Jumlah pemegang Izin Usaha Industri Primer Pengolahan Hasil Hutan IUIPHHK atau sawmill yang dimonitoring sebanyak 5 izin. Jumlah PNPB sektor kehutanan tahun 2013 yaitu provisi Sumber Daya Hutan PSDH Rp. 51.577.142,50 dan Dana Reboisasi DR 15.735,40 Rp.150.300.010,02. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai100 dengan realisasi fisik mencapai 100

X. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dengan anggaran sebesar

Rp.171.724.000,- Kegiatannya: 1. Penggandaan Peta Kawasan Hutan Merupakan kegiatan pengadaan peta kawasan hutan terbaru sesuai dengan SK Menteri Kehutnaan Nomor 304 tahun 2011 sebanyak 30 peta yang tersebar ke 11 kantor wali nagari, Kantor Camat dan Kantor Lingkungan Hidup. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.45 dengan realisasi fisik mencapai 100. 2. Monitoring Batas Kawasan Hutan Dalam melaksanakan kegiatan Monitoring Batas Kawasan Hutan, banyak ditemui antara lain : masih banyaknya kawasan hutan yang belum jelas tata batasnya, maka pada tahun ini kawasan hutan yang ditata batas adalah HL Teluk Kabung, HPT Air Haji, HPT Tapan Lunang, HP Lunang, HL Tanjung Medan. Panjang kawasan yang ditatabatas yaitu untuk batas luar sepanjang ± 179 KM dan untuk batas fungsi sepanjang ± 143 KM. Dalam penataan batas terdapat permasalahan yaitu masih banyak masyarakat yang berkebun dalam kawasan hutan, untuk kampung dan persawahan yang masuk dalam kawasan hutan untuk batas luar akan dikeluarkan sementara perkampungan yang masuk dalam batas fungsi kawasan hutan. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.77 dengan realisasi fisik mencapai 100. 3. Inventarisasi Potensi Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Ekowisata Merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk inventarisasi potensi pemanfaatan jasa lingkungan dan ekowisata terdapat di kecamatan Koto XI Tarusan di nagari Taratak Sungai Lundang, kecamatan IV Nagari Bayang Utara di nagari Muara Air dan nagari Pancung Taba, kecamatan Batang Kapas di nagari Taratak Tampatih dan nagari Koto Gunuang, kecamatan Sutera di nagari Langgai dan nagari Ampiang Parak Timur, kecamatan Ranah Pasisir di nagari Sungai Liku Pelangai, nagari Pelangai Gadang dan nagari Pelangai Kaciak. Potensi yang dapat dikembangkan adalah pembuatan PLTMH, pembangunan lokasi Ekowisata dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99,99 dengan realisasi fisik mencapai 100.

XI. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dengan anggaran