1909141126 dinas kehutanan energi dan sumber daya mineral renja 2014
Rencana KERJA (RENJA)
Tahun 2014
Dinas Kehutanan, Energi
dan Sumber Daya Mineral
(2)
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim Assalammualaikum Wr Wb
Alhamdulilah, Rencana Kerja (Renja) SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 ini telah selesai disusun. Renja ini berisikan tentang rencana Program dan kegiatan untun tahun 2014 serta evaluasi program dan kegiatan tahun yang lalu.
Penyusunan Renja ini juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, sehingga pelaksanaan kegiatan bisa lebih terarah dan terencana secara optimal.
Penyusunan rencana program dan kegiatan diarahkan untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat berwawasan lingkungan melalui pengelolaan sumber daya hutan, energi dan mineral secara lestari dan sistem kebersamaan ekonomi berkelanjutan.
Kami menyadari bahwa Rencana Kerja (Renja) yang disusun masih jauh dari sempurna baik dalam ketajaman analisa maupun dalam penyajian penyusunannya, dikarenakan keterbatasan waktu dan kurangnya data pendukung bahan analisa dalam mengolah dan menyajikan data yang ada. Besar harapan kami agar renja ini dapat dijadikan pedoman dalam
mengevaluasi dan menentukan pencapaian target kinerja SKPD yang bersangkutan. Oleh
karena itu segala masukan dan koreksi terhadap Naskah Renja ini sangat kami harapkan, demi perbaikan-perbaikan untuk waktu yang akan datang. Terima Kasih.
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim Assalammualaikum Wr Wb
Alhamdulilah, Rencana Kerja (Renja) SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 ini telah selesai disusun. Renja ini berisikan tentang rencana Program dan kegiatan untun tahun 2014 serta evaluasi program dan kegiatan tahun yang lalu.
Penyusunan Renja ini juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, sehingga pelaksanaan kegiatan bisa lebih terarah dan terencana secara optimal.
Penyusunan rencana program dan kegiatan diarahkan untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat berwawasan lingkungan melalui pengelolaan sumber daya hutan, energi dan mineral secara lestari dan sistem kebersamaan ekonomi berkelanjutan.
Kami menyadari bahwa Rencana Kerja (Renja) yang disusun masih jauh dari sempurna baik dalam ketajaman analisa maupun dalam penyajian penyusunannya, dikarenakan keterbatasan waktu dan kurangnya data pendukung bahan analisa dalam mengolah dan menyajikan data yang ada. Besar harapan kami agar renja ini dapat dijadikan pedoman dalam
mengevaluasi dan menentukan pencapaian target kinerja SKPD yang bersangkutan. Oleh
karena itu segala masukan dan koreksi terhadap Naskah Renja ini sangat kami harapkan, demi perbaikan-perbaikan untuk waktu yang akan datang. Terima Kasih.
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim Assalammualaikum Wr Wb
Alhamdulilah, Rencana Kerja (Renja) SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 ini telah selesai disusun. Renja ini berisikan tentang rencana Program dan kegiatan untun tahun 2014 serta evaluasi program dan kegiatan tahun yang lalu.
Penyusunan Renja ini juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, sehingga pelaksanaan kegiatan bisa lebih terarah dan terencana secara optimal.
Penyusunan rencana program dan kegiatan diarahkan untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat berwawasan lingkungan melalui pengelolaan sumber daya hutan, energi dan mineral secara lestari dan sistem kebersamaan ekonomi berkelanjutan.
Kami menyadari bahwa Rencana Kerja (Renja) yang disusun masih jauh dari sempurna baik dalam ketajaman analisa maupun dalam penyajian penyusunannya, dikarenakan keterbatasan waktu dan kurangnya data pendukung bahan analisa dalam mengolah dan menyajikan data yang ada. Besar harapan kami agar renja ini dapat dijadikan pedoman dalam
mengevaluasi dan menentukan pencapaian target kinerja SKPD yang bersangkutan. Oleh
karena itu segala masukan dan koreksi terhadap Naskah Renja ini sangat kami harapkan, demi perbaikan-perbaikan untuk waktu yang akan datang. Terima Kasih.
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim Assalammualaikum Wr Wb
Alhamdulilah, Rencana Kerja (Renja) SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 ini telah selesai disusun. Renja ini berisikan tentang rencana Program dan kegiatan untun tahun 2014 serta evaluasi program dan kegiatan tahun yang lalu.
Penyusunan Renja ini juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, sehingga pelaksanaan kegiatan bisa lebih terarah dan terencana secara optimal.
Penyusunan rencana program dan kegiatan diarahkan untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat berwawasan lingkungan melalui pengelolaan sumber daya hutan, energi dan mineral secara lestari dan sistem kebersamaan ekonomi berkelanjutan.
Kami menyadari bahwa Rencana Kerja (Renja) yang disusun masih jauh dari sempurna baik dalam ketajaman analisa maupun dalam penyajian penyusunannya, dikarenakan keterbatasan waktu dan kurangnya data pendukung bahan analisa dalam mengolah dan menyajikan data yang ada. Besar harapan kami agar renja ini dapat dijadikan pedoman dalam
mengevaluasi dan menentukan pencapaian target kinerja SKPD yang bersangkutan. Oleh
karena itu segala masukan dan koreksi terhadap Naskah Renja ini sangat kami harapkan, demi perbaikan-perbaikan untuk waktu yang akan datang. Terima Kasih.
(3)
DAFTAR ISI
Kata Pengatar... i
Daftar Isi...ii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 . Latar Belakang ... 1
1.2. Landasan Hukum... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 3
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU ... 4
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2013 ... 4
BAB III. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... 15
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional... 15
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas ... 15
(4)
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Renja SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Undang-undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah mewajibkan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD sebagai pedoman kerja selama periode 1 (satu) tahun dan berfungsi untuk menterjemahkan perencanaan strategis lima tahunan yang dituangkan dalam Renstra SKPD kedalam perencanaan tahunan yang sifatnya lebih operasional. Sebagai sebuah dokumen resmi SKPD, Renja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara perencanaan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan strategis jangka menengah (RPJMD) daerah dan Renstra SKPD yang menjadi satu kesatuan untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Daerah. Renja SKPD disusun oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah secara terpadu, partisipatif dan demokratis. Renja SKPD digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Perangkat Daerah untuk penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota dan sebagai dasar pengusulan program/kegiatan yang akan dibiayai APBD Propinsi dan APBN.
Dokumen Renja SKPD pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis untuk menyikapi isu-isu yang berkembang dan mengimplementasikannya dalam program dan kegiatan SKPD. Kualitas dokumen Renja sangat ditentukan oleh kualitas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga penyusunan Renja SKPD sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD dalam menyusun, mengorganisasikan, mengimplementasikan, mengendalikan dan mengevaluasi capaian program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD. Berdasarkan Permendagri No.54 Tahun 2010 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, proses penyusunan Renja SKPD terdiri dari tiga tahapan utama yaitu tahap persiapan penyusunan, tahap penyusunan rancangan, dan tahap penetapan renja SKPD. Tahapan persiapan meliputi pembentukan tim penyusun RKPD dan Renja SKPD, orientasi mengenai RKPD dan Renja SKPD, penyusunan agenda kerja, serta penyiapan data dan informasi. Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang definitif. Dalam prosesnya,. penyusunan rancangan Renja
(5)
SKPD mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD. Oleh karena itu penyusunan rancangan Renja SKPD dapat dikerjakan secara simultan/paralel dengan penyusunan rancangan awal RKPD, dengan focus melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting SKPD, evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra SKPD. Tahap penetapan rancangan akhir
Rencana Kerja SKPD dilakukan dengan pengesahan oleh Kepala Daerah, selanjutnya Kepala SKPD menetapkan Renja SKPD untuk menjadi pedoman di lingkungan SKPD dalam menyusun program dan kegiatan prioritas SKPD pada tahun anggaran berkenaan.
1.2. Landasan Hukum
Landasan Hukum Penyusunan Rancangan Renja SKPD adalah :
1) Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
(6)
7) Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
8) Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan;
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan renja SKPD adalah:
1) Memenuhi kebutuhan akan adanya perencanaan strategis sebagai acuan dalam penyusunan rencana kegiatan sesuai dengan UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk menyusun perencanaan strategis.
2) Sebagai dokumen pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan.
(7)
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2013
Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2013 telah melaksanakan 13 Program dan 49 Kegiatan. Terhadap masing-masing program dan kegiatan tersebut akan dianalisis sebagai berikut :
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran sebesar
Rp.428.360.650,-Kegiatannya adalah:
1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik pada Kantor Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral selama satu tahun. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 83.74% dengan realisasi fisik 100%
2. Penyediaan Jasa Administrasi dan Keuangan
Merupakan kegiatan untuk memenuhi Jasa Administrasi dan Keuangan pada Kantor Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral selama satu tahun. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.99% dengan realisasi fisik 100%
3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Merupakan kegiatan untuk operasional kebersihan kantor. Dengan realisasi keuangan mencapai 99.99% dan fisik 100%
4. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Merupakan kegiatan untuk menyediakan biaya berbagai perbaikan atau service berbagai peralatan kantor. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99,94% dengan realisasi fisik mencapai 100%
5. Penyediaan alat tulis kantor
Merupakan kegiatan pengadaan alat tulis kantor untuk keperluan penyelenggaraan administrasi kantor. Dengan realisasi keuangan 99.97% dan realisasi fisik 100%
6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Merupakan kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan untuk penyelenggaraan administrasi kantor. Dengan realisasi keuangan mencapai 99.87% dengan realisasi fisik mencapai 100%
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
Merupakan pengadaan berbagai komponen listrik untuk penunjang penyelenggaraan kegiatan perkantoran. Dengan realisasi keuangan 97.68% dan realisasi fisik mencapai 100%.
(8)
8. Penyediaan bahan bacaan dan peralihan perundang-undangan
Merupakan kegiatan pengadaan buku-buku dan berbagai referensi teknis untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran rekening koran. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 100% dengan realisasi fisik 100%
9. Penyediaan makanan dan minuman
Merupakan kegiatan penunjang untuk penyediaan makanan dan minuman rapat/pertemuan. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.96% dengan realisasi fisik mencapai 100%
10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Merupakan kegiatan penunjang biaya perjalanan ke luar daerah untuk memenuhi berbagai undangan, koordinasi dan konsultasi. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 97,64% dengan realisasi fisik mencapai 100%
11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
Merupakan kegiatan penyediaan biaya operasional untuk menghadiri berbagai undangan, koordinasi dan kunsultasi dalam daerah. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.97% dengan realisasi fisik mencapai 100%
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan anggaran sebesar
Rp.256.450.000,-Kegiatannya adalah:
1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Merupakan kegiatan pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional berupa pengadaan sepeda motor 3 unit. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 95.42% dengan realisasi fisik 100%
2. Pengadaan peralatan gedung kantor
Merupakan kegiatan pengadaan berbagai perlatan gedung kantor berupa pengadaan peralatan kantor 1 paket. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 95.58% dengan realisasi fisik 100%
3. Pengadaan Mobileur
Merupakan kegiatan pengadaan Mobileur di Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral sebanyak 3 jenis. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 83.58% dengan realisasi fisik 100%
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Merupakan kegiatan pemeliharaan gedung kantor. Pada tahun 2013 digunakan untuk pembuatan atap dan parkir. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.72 % dengan realisasi fisik 100%
(9)
5. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Merupakan kegiatan untuk biaya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional yang terdiri dari Motor roda dua 15 unit kendaraan roda empat 2 unit. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.38% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan anggaran sebesar
Rp.28.000.000,-Kegiatannya:
1. Pengadaan Khusus hari-hari tertentu
Merupakan kegiatan pengadaan khusus hari-hari tertentu di Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan Realisasi keuangan mencapai 100% dan realisasi fisik mencapai 100%.
IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan anggaran sebesar
Rp.20.000.000,-Kegiatannya:
1. Pendidikan dan pelatihan formal
Merupakan kegiatan penunjang untuk peningkatan SDM petugas teknis Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan Realisasi keuangan mencapai 99% dan realisasi fisik mencapai 100%
V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan anggaran sebesar
Rp.75.103.250,-Kegiatannya:
1. Penyusunan Laporan Tahunan dan Statistik
Merupakan kegiatan Penyusunan Laporan Tahunan dan Statistik di Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan Realisasi keuangan mencapai 99.75% dan realisasi fisik mencapai 100%
2. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Merupakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan di Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan Realisasi keuangan mencapai 99.88% dan realisasi fisik mencapai 100%
VI. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan dengan anggaran sebesar
Rp.231.217.800,-Kegiatannya:
(10)
Merupakan kegiatan memfasilitasi masyarakat dalam pengembangan Hutan Tanaman Rakyat. Pada tahun ini telah keluar SK Bupati Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR) untuk 2 Kelompok Tani Hutan Mekar Jaya sebanyak 25 orang dan Kelompok Tani Giat Bersama sebanyak 42 orang . Dan jumlah kelompok tani 5 kelompok yaitu : Mekar Jaya 25 orang, Giat Bersama 42 orang, Suka Jadi 83 orang, Bukik Tapanggang 42 orang, Punggasan Timur 89 orang. Sementara dalam proses verifikasi untuk 3 Kelompok Tani Hutan Suka Jadi, Bukik Tapanggang dan Punggasan Timur . Total luas yang sudah dikeluarkan IUPHHK-HTR seluas 440 Ha. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.47% dengan realisasi fisik 100%.
2. Inventarisasi Potensi Kayu Perdagangan di Areal Penggunaan Lainnya (APL)
Merupakan kegiatan menfasilitasi masyarakat dalam Inventarisasi Potensi Kayu Perdagangan di Areal Penggunaan Lainnya. Pada tahun ini telah terdata Potensi Kayu Perdagangan di Areal Penggunaan Lainnya terdapat di 14 Kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Kec. Koto XI Tarusan sebanyak 903,5000 M3, Kec. Bayang sebanyak 1.826,8519 M3, Kec. IV Nagari Bayang Utara sebanyak 2.474,3946 M3, Kec. IV Jurai sebanyak 1.289,9904 M3, Kec. Batang Kapas sebanyak 4.632,2563 M3, Kec. Sutera sebanyak 669,7313 M3, Kec. Ranah Pasisir sebanyak 802,4128 M3, Kec. Linggo Sari Baganti sebanyak 45,8164 M3, Kec. Air Pura sebanyak 3.499,4860 M3, Kec. Pancung Soal sebanyak 7.779,2384 M3, Kec. Basa Ampek Balai Tapan sebanyak 7.359,1529 M3, Kec. Ranah IV Hulu Tapan sebanyak 4.089,8293 M3, Kec. Lunang sebanyak 14.183,9273 M3, Kec. Silaut sebanyak 2.077,6740 M3. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.96% dengan realisasi fisik 100%
3. Pengembangan Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan
Merupakan kegiatan Pengembangan Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan. Pada tahun ini telah terbentuknya calon Kelompok Tani pada calon lokasi Hutan Kemasyarakatan dan calon lokasi Hutan Nagari yaitu di Kecamatan Ranah Pasisir di Nagari Pelangai Gadang sebanyak 19 Kelompok Tani dan di Kecamatan Linggo Sari Baganti di Nagari Rantau Simalenang Air Haji sebanyak 25 Kelompok Tani. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.59% dengan realisasi fisik 100%
(11)
VII. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan anggaran sebesar
Rp.1.284.812.350,-Kegiatannya:
1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DBH SDA-DR)
Merupakan kegiatan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Dana Reboisasi (DBH SDA-DR). Pada tahun ini telah tersusunnya Rencana Tahunan Rehabilitas Hutan dan Lahan tahun 2014 dan tersusunnya Rancangan Teknik Rehabilitas Hutan dan Lahan. Rencana Tahunan Rehabilitas Hutan dan Lahan Tahun 2014 dibuat sebanyak 5 eksemplar. Rancangan Teknik Rehabilitas Hutan dan Lahan yang di susun adalah Rancangan Teknik Hutan Rakyat dan Rancangan Teknik Demplot Gaharu. Rancangan Teknik Hutan Rakyat disusun pada 5 lokasi yaitu Nagari Muaro Aie di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara seluas 100 Ha, Nagari Koto Taratak di Kecamatan Sutera seluas 100 Ha, Nagari Koto Nan Tigo Selatan Surantih di Kecamatan Sutera seluas 100 Ha, Nagari Air Haji Tenggara di Kecamatan Linggo Sari Baganti seluas 200 Ha dan untuk Rancangan Teknik Demplot Gaharu disusun pada 1 lokasi yaitu Nagari Ampang Tulak Tapan di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan seluas 5 Ha. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98.80% dengan realisasi fisik 97,94%.
2. Penunjang Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping)
Merupakan kegiatan penunjang Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping) berupa biaya operasional kegiatan RHL. Pada tahun ini telah terbentuknya Biaya Operasional Kegiatan Rehabilitas Hutan dan Lahan (RHL) seluas 500 Ha dan penyediaan bibit penghijauan lingkungan sebanyak 60.300 batang. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98,26% dengan realisasi fisik 100%
3. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping)
Merupakan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Kehutanan. Pada kegiatan ini telah terselenggaranya Pembuatan Hutan Rakyat pada 5 Kelompok Tani, seluas 500 Ha yaitu Kelompok Tani Gunuang Padamaran Nagari Air Haji di Kecamatan Linggo Sari Baganti seluas 100 Ha, Kelompok Tani Lubuk Hulu Renda Talatau Nagari Punggasan Timur Kecamatan Linggo Sari Baganti seluas 100 Ha, Kelompok Tani Nanggalo Indah Nagari Koto Taratak di Kecamatan Sutera seluas 100 Ha, Kelompok Tani Selayang Pandang Nagari Koto Taratak Kecamatan Sutera seluas 100 Ha, Kelompok Tani Tunas Muda Nagari Limau Gadang Pancuang Taba di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara seluas 100 Ha. Tersedianya binit penghijauan lingkungan sebanyak 60.300 batang. Realisasi
(12)
VIII. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dengan aggaran sebesar
Rp.811.878.950,-Kegiatannya:
1. Pengamanan Hutan Berbasis Nagari
Merupakan kegiatan untuk memfasilitasi masyarakat sekitar kawasan hutan untuk dapat menjaga dan mengamakan kawasan hutan dengan membentuk Kelompok Masyarakat Penjaga Hutan Berbasis Nagari. Pada tahun ini telah terbentuk kelembagaannya pada 5 nagari yaitu Nagari Lakitan Timur, Nagari Taratak Sungai Lundang, Nagari Lumpo, Nagari Painan Timur dan Nagari Ampiang Parak Timur. Pada kegiatan ini dilaksanakan pertemuan/koordinasi sebanyak 16 kali dengan jumlah laporan yang disampaikan sebanyak 240 laporan dan bentuk/jenis laporan adalah Perambahan Hutan, Pembakaran Hutan dan Lahan, illegal Longging dan Penampungan dan Peredaran Hasil Hutan tanpa Dokumen/izin. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.83% dengan realisasi fisik 100%.
2. Operasionalisasi Polisi Kehutanan
Merupakan kegiatan untuk menyediakan berbagai sarana prasarana polisi kehutanan dan biaya opersionalnya. Pada kegiatan ini tersedia operasional Polhut yaitu: biaya operasional rutin 1 kali 1 bulan, pengadaan perlengkapan Polhut, dan latihan menembak/penggunaan senjata api dengan jumlah operasi sebanyak 18 kali. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 94,09% dengan realisasi fisik 100% 3. Pemantauan Kebakaran Hutan dan Lahan (Hot Spot)
Merupakan kegiatan pemantauan titik api dilakukan dengan cara pemantauan satelit (NOA 18) dan peninjauan langsung. Pada tahun ini jumlah kasus kebakaran hutan sebanyak 2 kasus yaitu Kasus di Nagari Pasir Pelangai Kecamatan Ranah Pasisir luas kebakaran hutan sebanyak 3 Ha yang hutannya berstatus APL dan Kasus di Nagari Tluk Ampalu Indrapura Kecamatan Pancung Soal luas kebakaran hutan sebanyak 12 Ha yang hutannya berstatus HPK-APL. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99,81 % dengan realisasi fisik 100%
4. Pengadaan Sarpras Pengamanan dan Penyuluhan Kehutanan (DAK dan Pendamping)
Merupakan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Kehutanan. Pada kegiatan ini telah terlaksananya pengadaan yaitu papan penyuluhan 7 unit, sepeda motor 5 unit, sepada motor trail 6 unit, chainsaw 1 unit, laptop 3 unit, printer laser jet 1 unit, printer A3 1 unit, ploter 1 unit, kamera digital 1 unit handycam 1 unit, handy talky 5 unit, GPS 3 unit, binokuler 2 unit,
(13)
loupe kayu 10 unit dan water pump backpack 5 unit. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 96.83% dengan realisasi fisik 100%
5. Penunjang Pengadaan Sarpras Pengamanan dan Penyuluhan Kehutanan
Merupakan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Kehutanan. Pada kegiatan ini telah terbentuknya biaya operasional kegiatan pengadaan sarpras dan prasarana pengamanan dan penyuluhan kehutanan. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 96.02% dengan realisasi fisik 100%
IX. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan dengan anggaran sebesar
Rp.216.970.700,-Kegiatannya:
1. Pengawasan Penertiban Pelaksanaan Peraturan mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan.
Merupakan kegiatan pengawasan peredaran hasil hutan dan penertiban industri hasil hutan. Diwaktu pengawasan ditemukan 7 kasus illegal logging dengan kayu tangkapan sebanyak 6,7789 M3 dan telah diproses 5 kasus dalam persidangan di Pengadilan dan 2 kasus dalam proses penyelidikan serta ditemukan 1 kasus industri pengaolahan kayu (sawmill) tanpa izin di Kecamatan Lunang. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98.46% dengan realisasi fisik mencapai 100% 2. Monitoring Pembinaan produksi hasil hutan
Merupakan kegiatan Monitoring pembinaan produksi hasil hutan, dalam kegiatan tersebut telah dikeluarkan dokumen SKAU sebanyak 7 buah dengan jumlah kayu 87,67 M3. Dan juga dikeluarkan dokumen SKSKB sebanyak 129 buah dengan jumlah kayu 1.865,74 M3. Jumlah pemegang Izin Usaha Industri Primer Pengolahan Hasil Hutan (IUIPHHK) atau sawmill yang dimonitoring sebanyak 5 izin. Jumlah PNPB sektor kehutanan tahun 2013 yaitu provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Rp. 51.577.142,50 dan Dana Reboisasi (DR) $ 15.735,40 (Rp.150.300.010,02). Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai100% dengan realisasi fisik mencapai 100%
X. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dengan anggaran sebesar
Rp.171.724.000,-Kegiatannya:
1. Penggandaan Peta Kawasan Hutan
(14)
kantor wali nagari, Kantor Camat dan Kantor Lingkungan Hidup. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.45% dengan realisasi fisik mencapai 100%. 2. Monitoring Batas Kawasan Hutan
Dalam melaksanakan kegiatan Monitoring Batas Kawasan Hutan, banyak ditemui antara lain : masih banyaknya kawasan hutan yang belum jelas tata batasnya, maka pada tahun ini kawasan hutan yang ditata batas adalah HL Teluk Kabung, HPT Air Haji, HPT Tapan Lunang, HP Lunang, HL Tanjung Medan. Panjang kawasan yang ditatabatas yaitu untuk batas luar sepanjang ± 179 KM dan untuk batas fungsi sepanjang ± 143 KM. Dalam penataan batas terdapat permasalahan yaitu masih banyak masyarakat yang berkebun dalam kawasan hutan, untuk kampung dan persawahan yang masuk dalam kawasan hutan (untuk batas luar) akan dikeluarkan sementara perkampungan yang masuk dalam batas fungsi kawasan hutan. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.77% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
3. Inventarisasi Potensi Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Ekowisata
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk inventarisasi potensi pemanfaatan jasa lingkungan dan ekowisata terdapat di kecamatan Koto XI Tarusan di nagari Taratak Sungai Lundang, kecamatan IV Nagari Bayang Utara di nagari Muara Air dan nagari Pancung Taba, kecamatan Batang Kapas di nagari Taratak Tampatih dan nagari Koto Gunuang, kecamatan Sutera di nagari Langgai dan nagari Ampiang Parak Timur, kecamatan Ranah Pasisir di nagari Sungai Liku Pelangai, nagari Pelangai Gadang dan nagari Pelangai Kaciak. Potensi yang dapat dikembangkan adalah pembuatan PLTMH, pembangunan lokasi Ekowisata dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99,99% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
XI. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dengan anggaran sebesar
Rp.496.053.850,-Kegiatannya:
1. Monitoring Evaluasi dan Koordinasi Energi Alternatif PLTMH dan PLTS
Merupakan kegiatan untok memonitoring dan mengevaluasi penggunaan PLTMH dan PLTS. Jumlah unit PLTMH yang dimonitoring sebanyak 621 unit dan sebanyak 2.338 rumah tangga teraliri dengan kapasitas 519 KW yang terdapat di Kec. IV Nagari Bayang Utara, Kec. Sutera, Kec. Batang Kapas, Kec. Ranah Pasisir, Kec. Air Pura, Kec. Linggo Sari Baganti, Kec. Lunang, Kec. Silaut, Kec. Ranah IV Hulu Tapan.
(15)
Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98.14% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
2. Pembuatan FS dan DED PLTMH
Dalam pelaksanaan pembuatan untuk kegiatan FS dan DED PLTMH. Dari hasil kegiatan ini diketahui tersedianya data potensi PLTMH pada daerah yang belum terlistriki tetapi memiliki potensi energi air yang dapat dijadikan energi listrik dalam bentuk pembangunan PLTMH yang terdapat di Kecamatan Air Pura dan Kecamatan Batang Kapas. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98.15% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
3. Pembangunan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Merupakan kegiatan untuk memberikan penerangan di Jalan Umum sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat. Dari kegiatan tersebut telah terlaksananya pembangunan PJU sebanyak 36 unit. Dan kegiatan ini dilaksanakan nagari Barung-barung Belantai di Kec. Koto XI Tarusan, nagari Lumpo di Kec. IV Jurai, nagari Labuhan di Kec. Ranah Pasisir, nagari Labuhan Tanjak di Kec. Linggo Sari Baganti. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 97.18% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
4. Pembangunan Jaringan Listrik Perdesaan
Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan disebabkan oleh jaringan listrik PLN tidak tersedia dilokasi kegiatan (pemukiman penduduk) dan adanya pemasangan instalasi listrik liar kerumah penduduk, rencana kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Koto Baru Rawang Nagari Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pasisir. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 4.94% dengan realisasi fisik mencapai 14,77%. 5. Pengadaan Tiang dan Jaringan Listrik PLTMH Bayang Janiah
Kegiatan ini telah dibangun jaringan listrik dengan 17 buah tiang, 18 meter panjang jaringan listrik dan tersedianya instalasi rumah sebanyak 40 unit rumah dilaksanakan di kampung Bayang Janiah nagari Koto Ranah Kecamatan IV Nagari Bayang Utara. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98.74% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
6. Survey Potensi Pembangkit Mini Hidro (PLTM)
Merupakan kegiatan yang mendata potensi energi air yang dapat dikembangkan oleh pihak ketiga menjadi energi listrik yang bertujuan mengata si krisis dibidang energi khususnya dibidang listrik dan dilaksanakan di kampung Ampiang Parak Kecamatan Sutera dan kampung Batubala Kecamatan Sutera. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 96.64% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
(16)
XII. Program Pegembangan Energi Baru dan Terbarukan dengan anggaran sebesar
Rp.244.778.150,-Kegiatannya:
1. Pembuatan Biogas
Merupakan kegiatan untuk meingkatkan ketrampilan masyarakat dengan memberikan pengetahuan tentang pembuatan Biogas. Dari kegiatan ini memanfaatkan energy alternatif berupa pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas. Dan telah dibangun sebanyak 5 unit Instalasi Biogas dengan lokasi di kampung Lereng Bukit nagari Gurun Panjang Kec. Bayang, kampung Koto Panjang nagari Koto Nan Tigo Kec. Sutera, di Seberang Tarok nagari Lakitan Selatan Kec. Lengayang, di Labuhan Tanjak nagari Air Haji Barat Kec. Linggo Sari Baganti, di Tanjung Mudik nagari Air Haji Tengah Kec. Linggo Sari Baganti. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 96.85% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
2. Monitoring, Pengawasan, Pembinaan bahan bakar minyak dan gas
Merupakan kegiatan dilaksanakan untuk memonitoring, pengawasan, pembinaan, bahan bakar minyak dan gas. Dari hasil kegiatan ini telah dilakukan monitoring peredaran bahan bakar dan gas di Kabupaten Pesisir Selatan, sasaran monitoring yaitu Pangkalan Minyak Tanah sebanyak 92 lokasi, SPBU sebanyak 6 lokasi dan terdapat 8 agen minyak tanah. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.56% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
3. Sosialisasi Konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas
Kegiatan ini telah dilaksanakan tetapi belum tercapai sebagaimana mestinya karena kekurangan anggaran dan untuk tindak lanjutnya kegiatan ini akan dilaksanakan pada tahun 2014. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 100% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
4. Survey Potensi Energi Alternatif
Merupakan kegiatan dilaksanakan untuk mensurvey potensi energi alternatif, dalam kegiatan ini tersedianya potensi energi air menjadi energi listrik yang dikembangkan oleh pihak investor untuk mengatasi krisis energi listrik. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98.31% dengan realisasi fisik mencapai 100%.
(17)
XIII. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dengan anggaran sebesar
Rp.505.700.000,-Kegiatannya:
1. Pembinaan, Koordinasi, Monitoring Pertambangan
Merupakan kegiatan pengawasan, pembinaan dan koordinasi terhadap kegiatan pertambangan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Selama tahun 2013 telah dilakukan pengawasan dan pembinaan terhadap 15 Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara (7 ekplorasi dan 8 operasi produksi) dan 17 Izin Usaha Pertambangan Bantuan (Bantuan Galian C). Jumlah penerimaan pajak Galian C pada tahun 2013 sebanyak Rp. 1.685.552.083,- dan jumlah PNBP sektor pertambangan tahun 2013 adalah Landrent Rp. 160.126.586,- dan Royalty Rp. 441.000.000,- dengan total Rp. 601.126.586. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99.11% dengan realisasi fisik mencapai 100%
2. Pendataan pemakaian air bawah tanah
Merupakan kegiatan pendataan pemakaian air bawah tanah. Dari hasil kegiatan ini telah dilakukan pendataan penggunaan air bawah tanah di 4 Kecamatan dan diperoleh hasil : 1. sumber air berupa sumur gali, sumur bor, waduk, PDAM, dan air gunung. Penggunaan berupa : Penginapan dan rumah makan sebanyak 1 buah dengan kapasitas 30 M3, Depot Air Minum sebanyak 43 buah dengan kapasitas 1.409,9 M3. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Bayang Utara, Kecamatan Bayang, Kecamatan Koto XI Tarusan. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 97.51% dengan realisasi fisik mencapai 100%
3. Survey Potensi Pertambangan Batubara
Merupakan kegiatan survey potensi pertambangan batubara di Kabupaten Pesisir Selatan. Selama tahun 2013 dengan mengahsilkan antara lain Peta penyebaran Batubara/Potensi, Peta Statigrafi/Morfologi, Laporan potensi Pertambangan Batubara berupa cadangan Batubara dan kualitas Batubara serta Peta Geologi yang dilaksanakan di Kecamatan Batang Kapas dan Kecamatan Bayang. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 96.59% dengan realisasi fisik mencapai 100%
(18)
BAB III. RENCANA KERJA TAHUN 2014
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan (ayat (2) Pasal 2), dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, maupun perencanaan tahunan. Sementara itu Paralel dengan pembuatan RKPD, sesuai dengan pasal 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga mewajibkan setiap SKPD membuat dan memiliki Renja-SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra-SKPD dan mengacu kepada RKPD, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Dengan mengacu pada Undang-Undang tersebut, maka mekanisme perencanaan pembangunan daerah ke depan juga dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif. Penyusunan perencanaan pembangunan ini juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana SKPD menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down. Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat sehingga penyelenggaraan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mekanisme Musrenbang sebagai saluran formal bagi masyarakat untuk berpartisipasi.
3.2. Tujuan Dan Sasaran Renja Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral
Berdasarkan Renstra Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan, maka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas dijabarkan dalam bentuk sasaran-sasaran strategis, antara lain:
(19)
Sasaran 1. Meningkatkan sarana prasarana petugas dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja
Sasaran ini lebih menitik beratkan kepada penyediaan berbagai keperluan kantor dan biaya operasionalnya demi terciptanya efektifitas dan efesiensi kerja. Terutama pada upaya pelayanan administrasi perkantoran, penyediaa biaya rapat, biaya perjalanan dinas.
Sasaran 2. Meningkatnya kemampuan Sumber Daya Manusia (Masyarakat dan Petugas) dan aspek pengetahuan dan keterampilannya dibidang Kehutanan,Energi dan Sumber Daya Mineral
Peningkatan SDM terus dilakukan dari tahun ke tahun sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan. Pada tahun anggaran 2015, peningkatan SDM lebih diutamakan pada petugas dengan harapan akan terjadi alih teknologi dari petugas kepada masyarakat, terutama petugas-petugas teknis dilapangan. Peningkatan SDM ini dilakukan dengan pengiriman petugas-petugas kepada berbagai pelatihan-pelatihan, baik di tingkat propinsi maupun ditingkat pusat.
Sasaran 3. Meningkatnya Partisipasi masyarakat dalam rangka pemanfaatan sumber daya hutan
Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan untuk berperan serta dalam pengelolaan kawasan hutan. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membuka akses terhadap masyarakat mengelola hutan produksi. Selain itu upaya yang dilakukan berupa Pengembangan Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan yang lokasinya berada dalam kawasan hutan yaitu Hutan Produksi Terbatas (HPT).
Sasaran 4. Meningkatkan upaya konservasi lahan dengan mengurangi lahan kritis
Dengan luas lahan kritis yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, memerlukan penanganan yang cepat untuk dapat menyelamatkan berbagai dampak dari kerusakan lingkungan tersebut. Upaya-upaya yang telah dilaksanakan berupa rehabilitasi hutan dan lahan yang dananya berasal dari APBD.
Sasaran 5. Menurunkan intensitas kegiatan kegiatan Illegal Loging
Kebutuhan kayu yang terus meningkat untuk berbagai keperluan masyarakat seiring dengan pertambahan penduduk menjadikan kayu sebagai barang yang bernilai jual tinggi, sehingga berbagai cara dilakukan masyarakat untuk mendapatkannya, baik secara legal maupun illegal. Upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah terutama Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral bekerjasama dengan kepolisian. Selain itu Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral melibatkan masyarakat dalam penjagaan melalui kegiatan Pengamanan Hutan Berbasis Nagari (PHBN) yang terdapat di
(20)
5 nagari yaitu di Nagari Lakitan Timur, Nagari Taratak Sungai Lundang, Nagari Lumpo, Nagari Painan Timur dan Nagari Ampiang Parak Timur.
Sasaran 6. Meningkatnya pembinaan, pengawasan, penertiban dan pelayanan produksi hasil hutan
Dalam rangka penertiban penatausahaan hasil hutan baik berupa hasil hutan kayu maupun hasil hutan bukan kayu, Dinas Kehutanan,Energi dan Sumber Daya Mineral telah menerapkan pelayanan yang prima. Pelayanan ini ditujukan agar masyarakat dimudahkan dalam pengurusan izin pemanfaatan hasil hutan serta tertibnya pelaksanaan di lapangan.
Sasaran 7. Terlaksananya perencanaan kawasan hutan
Untuk tahun 2014 kegiatan perencanaan hutan di fokuskan pada Kegiatan Survey, Pengecekan dan Pengukuran Kawasan Hutan dan Lahan yang berada di seluruh wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.
Sasaran 8. Meningkatnya jumlah rumah tangga yang teraliri listrik serta penggunaan energi baru dan terbarukan
Sesuai dengan misi Bupati Pesisir Selatan agar seluru wilayah Kabupaten PesisirSelatan teraliri listrik maka Dinas Kehutanan,Energi dan Sumber Daya Mineral berupaya untuk mewujudkannya dengan memanfaatkan potensi energi yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.
Sasaran 8. Meningkatnya jumlah perusahaan pemegang IUP/SPBU serta terlaksananya pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan di Kabupaten Pesisir Selatan
Sasaran ke 8 ini dititik beratkan pada kegiatan pembinaan , koordinasi dan monitoring terhadap perusahaan-perusahaan yang telah mempunyai izin baik izin ekplorasi maupun izin produksi.
Untuk melihat rekapitulasi Renja Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 1.
(21)
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 merupakan lanjutan dari pelaksanaan program-program tahun sebelumnya. Penyusunan program dan kegiatan Renja Tahun 2014 ini tetap mengacu kepada Renstra Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015. Semoga pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 dapat terlaksana sesuai dengan apa yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014 ini, sehingga pencapaian target kinerja dinas dapat terlaksana secara optimal.
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 merupakan lanjutan dari pelaksanaan program-program tahun sebelumnya. Penyusunan program dan kegiatan Renja Tahun 2014 ini tetap mengacu kepada Renstra Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015. Semoga pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 dapat terlaksana sesuai dengan apa yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014 ini, sehingga pencapaian target kinerja dinas dapat terlaksana secara optimal.
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 merupakan lanjutan dari pelaksanaan program-program tahun sebelumnya. Penyusunan program dan kegiatan Renja Tahun 2014 ini tetap mengacu kepada Renstra Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015. Semoga pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 dapat terlaksana sesuai dengan apa yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014 ini, sehingga pencapaian target kinerja dinas dapat terlaksana secara optimal.
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 merupakan lanjutan dari pelaksanaan program-program tahun sebelumnya. Penyusunan program dan kegiatan Renja Tahun 2014 ini tetap mengacu kepada Renstra Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015. Semoga pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 dapat terlaksana sesuai dengan apa yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014 ini, sehingga pencapaian target kinerja dinas dapat terlaksana secara optimal.
(22)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2015 DINAS KEHUTANAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber
Dana Target Capian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA HUTAN
1 Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat Keluarnya Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, BAB Tapan
685 Ha Rp 90.000.000 APBD 685 Ha Rp 95.000.000
2 Pengembangan Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan
Keluarnya Izin Hutan Kemasyarakatan (HKm)
Lengayang, Ranah Pesisir, Pancung Soal, Air Pura,
Ranah IV Hulu, BAB Tapan, Lunang dan Silaut
500 Ha Rp 86.000.000 APBD 500 Ha Rp 96.000.000
II PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DBH SDA-DR) Terlaksananya pembuatan rancangan teknis rehabilitasi hutan dan lahan
Kab. Pessel 5 Paket Rp 15.000.000 APBD 5 Paket Rp 150.000.000
2 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping)
Terlaksanaya pembautan hutan rakyat, Penghijauan Pantai, Rehabilitasi Kawasan, Persemaian permanen
Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari
Baganti, BAB Tapan, Batang Kapas dan
Tarusan
500 Ha, 8 Ha, 15 Ha, 1 Ha, 100 Ha dan 300 Ha
1.112.188.000
Rp APBD 500 Ha, 8 Ha, 15 Ha, 1 Ha
1.200.000.000 Rp
3 Penunjang Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tesedianya biaya operasional kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
Kab. Pessel 1 paket Rp 75.000.000 APBD 1 paket Rp 80.000.000
III PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN
1 Kegiatan Pemantauan Kebakaran Hutan (Hot Spot)
Terselenggaranya Pemantauan Hot Spot (Titik Api) di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 60.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 70.000.000
2 Inventarisasi Kerusakan Kawasan Hutan dan Lahan
Terinventarisasinya Kerusakan Kawasan Hutan dan Lahan
Kab. Pessel Kab. Pessel Rp 110.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 120.000.000
3 Pengamanan Hutan Berbasis Nagari Telaksananya Pengamanan Hutan Berbasis Nagari
5 Nagari 5 Nagari Rp 75.000.000 APBD 5 Nagari Rp 85.000.000
4 Operasional Polisi Kehuatan Tersedianya Kebutuhan Operasional Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 120.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 140.000.000
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2015 KODE Urusan Bidang/Pemerintahan Daerah dan
Program Kegiatan
Indikator - Indikator Kinerja Program/Kegiatan
(23)
5 Masyarakat Peduli Api (MPA) Timbulnya Partisipasi Masyarakat untuk Melindungi Kawasan Hutan dari Kebakaran
5 Nagari 5 Nagari Rp 25.000.000 APBD 5 Nagari Rp 35.000.000
IV PROGRAM PENERTIBAN INDUSTRI HASIL HUTAN KEGIATAN
1 Pengawasan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Terpenuhi Biaya Operasional Pengawasan Industri Hasil Hutan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 180.000.000
2 Monitoring Produksi Hasil Hutan Terlaksananya pembinaan terhadap IUIPHHK dan kegiatan produksi hasil hutan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 92.000.000 15 Kecamatan Rp 98.000.000
3 Pengawasan dan Pengendalian Penegakan Hukum Bidang Kehutanan
Terlaksananya penegakan hukum di bidang kehutanan
Kab. Pessel 20 Kasus Rp 20.000.000 20 Kasus Rp 25.000.000
V PROGRAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
1 Survey, Pengecekan dan Pengukuran Kawasan Hutan dan Lahan
Terselenggaranya Survey, Pengecekan dan Pengukuran Kawasan Hutan dan Lahan di Seluruh Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 170.000.000
VI PROGRAM PEMANFAATAN ENERGI DAN KETENGALISTRIKAN
1 Pembangunan PLTMH Terbangunnya PLTMH dan tersedianya listrik untuk masyarakat pedesaan
Ranah Pesisir dan Lunang 2 Lokasi Rp 3.000.000.000 APBD/ APBN
2 Lokasi Rp 3.000.000.000
2 Pembangunan PLTS Terbangunnya PLTS dan tersedianya listrik untuk masyarakat pedesaan
Lunang, Silaut, Inderapura, Air Pura,
Linggo Sari Baganti
200 Unit Rp 3.000.000.000 APBD/ APBN
300 Unit Rp 4.500.000.000
3 Pembuatan FS dan DED PLTMH Terlaksananya pembautan FS dan DED pembangunan PLTMH
Sutera, Batang Kapas, Ranah Pesisir, Linggo Sari
Baganti dan Tarusan
5 Lokasi Rp 130.000.000 APBD 2 Lokasi Rp 140.000.000
4 Survey Potensi PLTMH Tersedianya data potensi PLTMH Ranah Pesisir, Lengayang, Air Pura, Ranah IV Hulu
Tapan
4 Lokasi Rp 225.000.000 APBD 3 Lokasi Rp 250.000.000
5 Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi PLTMH dan PLTS
Terdata dan termonitornya PLTMH dan PLTS di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 175.000.000
6 Pembuatan Rencana Unum Kelistrikan Daerah Tersedianya data kelistrikan di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 80.000.000 APBD - Rp
-7 Pendataan Izin Usaha Kelistrikan Kepentingan Sendiri (IUKS)
(24)
-1 Pembuatan Biogas Terbangunnya instalasi biogas Kab. Pessel 50 Unit Rp 750.000.000 APBD 50 Unit Rp 750.000.000
2 Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi BBM dan Gas
Terdata dan termonitornya BBM dan Gas di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 125.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 150.000.000
3 Pelatihan Operator dan Manajemen PLTMH Tersedianya operator PLTMH yang handal dan manajemen PLTMH yang trampil
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD - Rp
-4 Pembuatan Rencanan Energi Daerah Tersedianya data energi di Kab. Pesisir selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 80.000.000 APBD - Rp
-5 Sosialisasi Pemakaian BBM dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Tersosialisasinya pemakaian BBM dan Pemanfaatan energi baru/terbarukan di Kab. Pessel
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 90.000.000 APBD - Rp
-VIII PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BIDANG PERTAMBANGAN
1 Pembinaan, koordinasi dan monitoring Pertambangan
Terlaksananya pembinaan dan monitoring kegiatan pertambangan
Kab. Pessel Kegiatan pertambangan di 15 Kecamatan
250.000.000
Rp APBD Kegiatan
pertambangan di 15 Kecamatan
300.000.000 Rp
2 Survey Potensi Bahan Galian Tambang Tersedianya data potensi pertambangan 4 kecamatan Data potensi pertambangan di 4
Kecamatan
350.000.000
Rp APBD Data potensi
pertambangan di 4 Kecamatan
400.000.000 Rp
3 Pendataan Tambang Tanpa Izin/Illegal Tersedianya data tambang tanpa izin/illegal
5 kecamatan Data tambanag tanpa izin/illegal di 5
Kecamatan
75.000.000
Rp APBD Rp 85.000.000
4 Pelatihan Reklamasi dan Pasca Tambang Untuk Pemegang IUP
Terlaksananya kegiatan reklamasi tambangan oleh pemegang IUP pasca penambangan
Kab. Pessel Pemegang IUP di Kab. Pesisir Selatan
75.000.000
Rp APBD Pemegang IUP di Kab. Pesisir Selatan
80.000.000 Rp
IX PROGRAM PEMANFAATAN PEMAKAIAN AIR TANAH
1 Pendataan Pemakaian Air Bawah Tanah Tersedianya data pemakaian air bawah tanah
4 kecamatan Data pemakaian air bawah tanah 4
kecamatan
100.000.000
Rp APBD Data pemakaian air bawah tanah 4
kecamatan
75.000.000 Rp
2 Pendataan Daerah Sulit Air Bersih Tersedianya data dan peta daerah sulit air bersih
4 kecamatan Data dan peta daerah sulit air bersih 4
kecamatan
150.000.000
Rp APBD Data dan peta daerah sulit air bersih 4 kecamatan
150.000.000 Rp
(25)
(26)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2015 DINAS KEHUTANAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber
Dana Target Capian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA HUTAN
1 Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat Keluarnya Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, BAB Tapan
685 Ha Rp 90.000.000 APBD 685 Ha Rp 95.000.000
2 Pengembangan Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan
Keluarnya Izin Hutan Kemasyarakatan (HKm)
Lengayang, Ranah Pesisir, Pancung Soal, Air Pura,
Ranah IV Hulu, BAB Tapan, Lunang dan Silaut
500 Ha Rp 86.000.000 APBD 500 Ha Rp 96.000.000
II PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DBH SDA-DR) Terlaksananya pembuatan rancangan teknis rehabilitasi hutan dan lahan
Kab. Pessel 5 Paket Rp 15.000.000 APBD 5 Paket Rp 150.000.000
2 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping)
Terlaksanaya pembautan hutan rakyat, Penghijauan Pantai, Rehabilitasi Kawasan, Persemaian permanen
Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, BAB Tapan,
Batang Kapas dan Tarusan
500 Ha, 8 Ha, 15 Ha, 1 Ha, 100 Ha dan 300 Ha
1.112.188.000
Rp APBD 500 Ha, 8 Ha, 15 Ha, 1 Ha
1.200.000.000 Rp
3 Penunjang Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tesedianya biaya operasional kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
Kab. Pessel 1 paket Rp 75.000.000 APBD 1 paket Rp 80.000.000
III PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN
1 Kegiatan Pemantauan Kebakaran Hutan (Hot Spot)
Terselenggaranya Pemantauan Hot Spot (Titik Api) di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 60.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 70.000.000 2 Inventarisasi Kerusakan Kawasan Hutan dan
Lahan
Terinventarisasinya Kerusakan Kawasan Hutan dan Lahan
Kab. Pessel Kab. Pessel Rp 110.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 120.000.000
3 Pengamanan Hutan Berbasis Nagari Telaksananya Pengamanan Hutan 5 Nagari 5 Nagari Rp 75.000.000 APBD 5 Nagari Rp 85.000.000
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2015 KODE Urusan Bidang/Pemerintahan Daerah dan
Program Kegiatan
Indikator - Indikator Kinerja Program/Kegiatan
(27)
4 Operasional Polisi Kehuatan Tersedianya Kebutuhan Operasional Polisi Kehuatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 120.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 140.000.000
5 Masyarakat Peduli Api (MPA) Timbulnya Partisipasi Masyarakat untuk Melindungi Kawasan Hutan dari Kebakaran
5 Nagari 5 Nagari Rp 25.000.000 APBD 5 Nagari Rp 35.000.000
IV PROGRAM PENERTIBAN INDUSTRI HASIL HUTAN KEGIATAN
1 Pengawasan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Terpenuhi Biaya Operasional Pengawasan Industri Hasil Hutan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 180.000.000 2 Monitoring Produksi Hasil Hutan Terlaksananya pembinaan terhadap
IUIPHHK dan kegiatan produksi hasil hutan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 92.000.000 15 Kecamatan Rp 98.000.000 3 Pengawasan dan Pengendalian Penegakan
Hukum Bidang Kehutanan
Terlaksananya penegakan hukum di bidang kehutanan
Kab. Pessel 20 Kasus Rp 20.000.000 20 Kasus Rp 25.000.000 V PROGRAM PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN HUTAN
1 Survey, Pengecekan dan Pengukuran Kawasan Hutan dan Lahan
Terselenggaranya Survey, Pengecekan dan Pengukuran Kawasan Hutan dan Lahan di Seluruh Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 170.000.000
VI PROGRAM PEMANFAATAN ENERGI DAN KETENGALISTRIKAN
1 Pembangunan PLTMH Terbangunnya PLTMH dan tersedianya listrik untuk masyarakat pedesaan
Ranah Pesisir dan Lunang 2 Lokasi Rp 3.000.000.000 APBD/ APBN
2 Lokasi Rp 3.000.000.000
2 Pembangunan PLTS Terbangunnya PLTS dan tersedianya listrik untuk masyarakat pedesaan
Lunang, Silaut, Inderapura, Air Pura,
Linggo Sari Baganti
200 Unit Rp 3.000.000.000 APBD/ APBN
300 Unit Rp 4.500.000.000
3 Pembuatan FS dan DED PLTMH Terlaksananya pembautan FS dan DED pembangunan PLTMH
Sutera, Batang Kapas, Ranah Pesisir, Linggo Sari
Baganti dan Tarusan
5 Lokasi Rp 130.000.000 APBD 2 Lokasi Rp 140.000.000
4 Survey Potensi PLTMH Tersedianya data potensi PLTMH Ranah Pesisir, Lengayang, Air Pura, Ranah IV Hulu
Tapan
4 Lokasi Rp 225.000.000 APBD 3 Lokasi Rp 250.000.000
5 Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi PLTMH dan PLTS
Terdata dan termonitornya PLTMH dan PLTS di Kab. Pesisir Selatan
(28)
7 Pendataan Izin Usaha Kelistrikan Kepentingan Sendiri (IUKS)
Terdatanya IUKS di Kab. Pesisir Selatan Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 70.000.000 APBD - Rp
-VII PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
1 Pembuatan Biogas Terbangunnya instalasi biogas Kab. Pessel 50 Unit Rp 750.000.000 APBD 50 Unit Rp 750.000.000
2 Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi BBM dan Gas
Terdata dan termonitornya BBM dan Gas di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 125.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 150.000.000 3 Pelatihan Operator dan Manajemen PLTMH Tersedianya operator PLTMH yang handal
dan manajemen PLTMH yang trampil
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD - Rp
-4 Pembuatan Rencanan Energi Daerah Tersedianya data energi di Kab. Pesisir selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 80.000.000 APBD - Rp
-5 Sosialisasi Pemakaian BBM dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Tersosialisasinya pemakaian BBM dan Pemanfaatan energi baru/terbarukan di Kab. Pessel
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 90.000.000 APBD - Rp -VIII PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BIDANG PERTAMBANGAN
1 Pembinaan, koordinasi dan monitoring Pertambangan
Terlaksananya pembinaan dan monitoring kegiatan pertambangan
Kab. Pessel Kegiatan pertambangan di 15 Kecamatan
250.000.000
Rp APBD Kegiatan pertambangan di 15
Kecamatan
300.000.000 Rp
2 Survey Potensi Bahan Galian Tambang Tersedianya data potensi pertambangan 4 kecamatan Data potensi pertambangan di 4
Kecamatan
350.000.000
Rp APBD Data potensi pertambangan di 4
Kecamatan
400.000.000 Rp
3 Pendataan Tambang Tanpa Izin/Illegal Tersedianya data tambang tanpa izin/illegal
5 kecamatan Data tambanag tanpa izin/illegal di 5
Kecamatan
75.000.000
Rp APBD Rp 85.000.000
4 Pelatihan Reklamasi dan Pasca Tambang Untuk Pemegang IUP
Terlaksananya kegiatan reklamasi tambangan oleh pemegang IUP pasca penambangan
Kab. Pessel Pemegang IUP di Kab. Pesisir Selatan
75.000.000
Rp APBD Pemegang IUP di Kab. Pesisir Selatan
80.000.000 Rp
IX PROGRAM PEMANFAATAN PEMAKAIAN AIR TANAH
1 Pendataan Pemakaian Air Bawah Tanah Tersedianya data pemakaian air bawah tanah
4 kecamatan Data pemakaian air bawah tanah 4
kecamatan
100.000.000
Rp APBD Data pemakaian air bawah tanah 4
kecamatan
75.000.000 Rp
2 Pendataan Daerah Sulit Air Bersih Tersedianya data dan peta daerah sulit air bersih
4 kecamatan Data dan peta daerah sulit air bersih 4
kecamatan
150.000.000
Rp APBD Data dan peta daerah sulit air bersih 4 kecamatan
150.000.000 Rp
(29)
NIP. 19740618 199311 1 001 Painan, 02 April 2013
Kepala Dinas
Kehutanan, Energi dan Sumber daya Mineral
(1)
1 Pembuatan Biogas Terbangunnya instalasi biogas Kab. Pessel 50 Unit
Rp
750.000.000
APBD
50 UnitRp
750.000.000
2 Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi BBM dan Gas
Terdata dan termonitornya BBM dan Gas di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan
Rp
125.000.000
APBD
15 KecamatanRp
150.000.000
3 Pelatihan Operator dan Manajemen PLTMH Tersedianya operator PLTMH yang handal dan manajemen PLTMH yang trampil
Kab. Pessel 15 Kecamatan
Rp
150.000.000
APBD
-Rp
-4 Pembuatan Rencanan Energi Daerah Tersedianya data energi di Kab. Pesisir selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan
Rp
80.000.000
APBD
-Rp
-5 Sosialisasi Pemakaian BBM dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Tersosialisasinya pemakaian BBM dan Pemanfaatan energi baru/terbarukan di Kab. Pessel
Kab. Pessel 15 Kecamatan
Rp
90.000.000
APBD
-Rp
-VIII PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BIDANG PERTAMBANGAN
1 Pembinaan, koordinasi dan monitoring Pertambangan
Terlaksananya pembinaan dan monitoring kegiatan pertambangan
Kab. Pessel Kegiatan pertambangan di 15 Kecamatan
250.000.000
Rp
APBD
Kegiatanpertambangan di 15 Kecamatan
300.000.000
Rp
2 Survey Potensi Bahan Galian Tambang Tersedianya data potensi pertambangan 4 kecamatan Data potensi pertambangan di 4
Kecamatan
350.000.000
Rp
APBD
Data potensipertambangan di 4 Kecamatan
400.000.000
Rp
3 Pendataan Tambang Tanpa Izin/Illegal Tersedianya data tambang tanpa izin/illegal
5 kecamatan Data tambanag tanpa izin/illegal di 5
Kecamatan
75.000.000
Rp
APBD
Rp
85.000.000
4 Pelatihan Reklamasi dan Pasca Tambang Untuk Pemegang IUP
Terlaksananya kegiatan reklamasi tambangan oleh pemegang IUP pasca penambangan
Kab. Pessel Pemegang IUP di Kab. Pesisir Selatan
75.000.000
Rp
APBD
Pemegang IUP diKab. Pesisir Selatan
80.000.000
Rp
IX PROGRAM PEMANFAATAN PEMAKAIAN AIR TANAH
1 Pendataan Pemakaian Air Bawah Tanah Tersedianya data pemakaian air bawah tanah
4 kecamatan Data pemakaian air bawah tanah 4
kecamatan
100.000.000
Rp
APBD
Data pemakaian airbawah tanah 4 kecamatan
75.000.000
Rp
2 Pendataan Daerah Sulit Air Bersih Tersedianya data dan peta daerah sulit air bersih
4 kecamatan Data dan peta daerah sulit air bersih 4
kecamatan
150.000.000
Rp
APBD
Data dan petadaerah sulit air bersih 4 kecamatan
150.000.000
Rp
11.030.188.000
Rp
Rp
12.599.000.000
(2)
(3)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2015 DINAS KEHUTANAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber
Dana Target Capian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA HUTAN
1 Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat Keluarnya Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, BAB Tapan
685 Ha Rp 90.000.000 APBD 685 Ha Rp 95.000.000
2 Pengembangan Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan
Keluarnya Izin Hutan Kemasyarakatan (HKm)
Lengayang, Ranah Pesisir, Pancung Soal, Air Pura,
Ranah IV Hulu, BAB Tapan, Lunang dan Silaut
500 Ha Rp 86.000.000 APBD 500 Ha Rp 96.000.000
II PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DBH SDA-DR) Terlaksananya pembuatan rancangan teknis rehabilitasi hutan dan lahan
Kab. Pessel 5 Paket Rp 15.000.000 APBD 5 Paket Rp 150.000.000
2 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping)
Terlaksanaya pembautan hutan rakyat, Penghijauan Pantai, Rehabilitasi Kawasan, Persemaian permanen
Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, BAB Tapan,
Batang Kapas dan Tarusan
500 Ha, 8 Ha, 15 Ha, 1 Ha, 100 Ha dan 300 Ha
1.112.188.000
Rp APBD 500 Ha, 8 Ha, 15 Ha, 1 Ha
1.200.000.000 Rp
3 Penunjang Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tesedianya biaya operasional kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
Kab. Pessel 1 paket Rp 75.000.000 APBD 1 paket Rp 80.000.000
III PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN
1 Kegiatan Pemantauan Kebakaran Hutan (Hot Spot)
Terselenggaranya Pemantauan Hot Spot (Titik Api) di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 60.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 70.000.000
2 Inventarisasi Kerusakan Kawasan Hutan dan Lahan
Terinventarisasinya Kerusakan Kawasan Hutan dan Lahan
Kab. Pessel Kab. Pessel Rp 110.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 120.000.000
3 Pengamanan Hutan Berbasis Nagari Telaksananya Pengamanan Hutan Berbasis Nagari
5 Nagari 5 Nagari Rp 75.000.000 APBD 5 Nagari Rp 85.000.000 Catatan
Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2015
KODE Urusan Bidang/Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan
Indikator - Indikator Kinerja Program/Kegiatan
(4)
4 Operasional Polisi Kehuatan Tersedianya Kebutuhan Operasional Polisi Kehuatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 120.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 140.000.000
5 Masyarakat Peduli Api (MPA) Timbulnya Partisipasi Masyarakat untuk Melindungi Kawasan Hutan dari Kebakaran
5 Nagari 5 Nagari Rp 25.000.000 APBD 5 Nagari Rp 35.000.000
IV PROGRAM PENERTIBAN INDUSTRI HASIL HUTAN KEGIATAN
1 Pengawasan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Terpenuhi Biaya Operasional Pengawasan Industri Hasil Hutan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 180.000.000
2 Monitoring Produksi Hasil Hutan Terlaksananya pembinaan terhadap IUIPHHK dan kegiatan produksi hasil hutan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 92.000.000 15 Kecamatan Rp 98.000.000
3 Pengawasan dan Pengendalian Penegakan Hukum Bidang Kehutanan
Terlaksananya penegakan hukum di bidang kehutanan
Kab. Pessel 20 Kasus Rp 20.000.000 20 Kasus Rp 25.000.000
V PROGRAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
1 Survey, Pengecekan dan Pengukuran Kawasan Hutan dan Lahan
Terselenggaranya Survey, Pengecekan dan Pengukuran Kawasan Hutan dan Lahan di Seluruh Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 170.000.000
VI PROGRAM PEMANFAATAN ENERGI DAN KETENGALISTRIKAN
1 Pembangunan PLTMH Terbangunnya PLTMH dan tersedianya
listrik untuk masyarakat pedesaan
Ranah Pesisir dan Lunang 2 Lokasi Rp 3.000.000.000 APBD/ APBN
2 Lokasi Rp 3.000.000.000
2 Pembangunan PLTS Terbangunnya PLTS dan tersedianya
listrik untuk masyarakat pedesaan
Lunang, Silaut, Inderapura, Air Pura,
Linggo Sari Baganti
200 Unit Rp 3.000.000.000 APBD/ APBN
300 Unit Rp 4.500.000.000
3 Pembuatan FS dan DED PLTMH Terlaksananya pembautan FS dan DED pembangunan PLTMH
Sutera, Batang Kapas, Ranah Pesisir, Linggo Sari
Baganti dan Tarusan
5 Lokasi Rp 130.000.000 APBD 2 Lokasi Rp 140.000.000
4 Survey Potensi PLTMH Tersedianya data potensi PLTMH Ranah Pesisir, Lengayang, Air Pura, Ranah IV Hulu
Tapan
4 Lokasi Rp 225.000.000 APBD 3 Lokasi Rp 250.000.000
5 Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi PLTMH dan PLTS
Terdata dan termonitornya PLTMH dan PLTS di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 175.000.000
6 Pembuatan Rencana Unum Kelistrikan Daerah Tersedianya data kelistrikan di Kab. Pesisir Selatan
(5)
-7 Pendataan Izin Usaha Kelistrikan Kepentingan Sendiri (IUKS)
Terdatanya IUKS di Kab. Pesisir Selatan Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 70.000.000 APBD - Rp
-VII PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
1 Pembuatan Biogas Terbangunnya instalasi biogas Kab. Pessel 50 Unit Rp 750.000.000 APBD 50 Unit Rp 750.000.000
2 Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi BBM dan Gas
Terdata dan termonitornya BBM dan Gas di Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 125.000.000 APBD 15 Kecamatan Rp 150.000.000
3 Pelatihan Operator dan Manajemen PLTMH Tersedianya operator PLTMH yang handal dan manajemen PLTMH yang trampil
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 150.000.000 APBD - Rp
-4 Pembuatan Rencanan Energi Daerah Tersedianya data energi di Kab. Pesisir selatan
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 80.000.000 APBD - Rp
-5 Sosialisasi Pemakaian BBM dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Tersosialisasinya pemakaian BBM dan Pemanfaatan energi baru/terbarukan di Kab. Pessel
Kab. Pessel 15 Kecamatan Rp 90.000.000 APBD - Rp
-VIII PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BIDANG PERTAMBANGAN
1 Pembinaan, koordinasi dan monitoring Pertambangan
Terlaksananya pembinaan dan monitoring kegiatan pertambangan
Kab. Pessel Kegiatan pertambangan di 15 Kecamatan
250.000.000
Rp APBD Kegiatan
pertambangan di 15 Kecamatan
300.000.000 Rp
2 Survey Potensi Bahan Galian Tambang Tersedianya data potensi pertambangan 4 kecamatan Data potensi pertambangan di 4
Kecamatan
350.000.000
Rp APBD Data potensi pertambangan di 4
Kecamatan
400.000.000 Rp
3 Pendataan Tambang Tanpa Izin/Illegal Tersedianya data tambang tanpa izin/illegal
5 kecamatan Data tambanag tanpa izin/illegal di 5
Kecamatan
75.000.000
Rp APBD Rp 85.000.000
4 Pelatihan Reklamasi dan Pasca Tambang Untuk Pemegang IUP
Terlaksananya kegiatan reklamasi tambangan oleh pemegang IUP pasca penambangan
Kab. Pessel Pemegang IUP di Kab. Pesisir Selatan
75.000.000
Rp APBD Pemegang IUP di Kab. Pesisir Selatan
80.000.000 Rp
IX PROGRAM PEMANFAATAN PEMAKAIAN AIR TANAH
1 Pendataan Pemakaian Air Bawah Tanah Tersedianya data pemakaian air bawah tanah
4 kecamatan Data pemakaian air bawah tanah 4
kecamatan
100.000.000
Rp APBD Data pemakaian air bawah tanah 4
kecamatan
75.000.000 Rp
2 Pendataan Daerah Sulit Air Bersih Tersedianya data dan peta daerah sulit air bersih
4 kecamatan Data dan peta daerah sulit air bersih 4
kecamatan
150.000.000
Rp APBD Data dan peta daerah sulit air bersih 4 kecamatan
150.000.000 Rp
11.030.188.000
Rp Rp 12.599.000.000
(6)
NIP. 19740618 199311 1 001 Painan, 02 April 2013
Kepala Dinas
Kehutanan, Energi dan Sumber daya Mineral