Eka Nuraini Rachmawati: Akad Jual Beli Dalam Perspektif Fikih
|801 mudhârabah, di mana satu pihak me nyedia-
kan modal rab-al-mâlshâhibul mâl dan
pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian mudhârib, keuntungan dari kerjasama
tersebut akan dibagi berdasarkan proporsi perbandingan
nisbah yang disepakati sebelumnya. Kerugian yang timbul akan
ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyedia modal, sepanjang kerugian tersebut tidak
ada unsur moral hazard.
3. Sukuk Musyârakah Sukuk
Musyârakah adalah surat berharga yang berisi akad pembiayaan yang meng gunakan
akad musyârakah. Sukuk Musyârakah dapat juga dideinisikan sebagai surat ber harga yang
berisi akad pembiayaan ber dasarkan prinsip yang dikeluarkan oleh perusahaan
emiten pemerintahan atau institusi lainnya yang
mewajibkan pihak yang mengeluarkannya untuk membayar pendapatan kepada
pemegang sukuk
berupa bagi hasil dari hasil pengelolaan dana kontribusi dari pihak-
pihak yang berakad serta dibayar kembali dana pokok pada saat jatuh tempo.
73
Sukuk Musyârakah diterbitkan berdasarkan perjanjian
atau akad musyârakah, di mana dua pihak
atau lebih bekerjasama menggabungkan modal untuk membangun proyek baru,
me ngembangkan proyek yang sudah ada, atau membiayai kegiatan usaha. Keuntungan
maupun kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi
modal masing-masing pihak.
4. Sukuk Istishnâ’ Sukuk
Istishnâ’ adalah surat berharga yang berisi akad pembiyaan yang menggunakan
akad istishnâ’. Sukuk istishnâ’ dapat juga
diartikan sebagai surat berharga yang berisi akad pembiayaan berdasarkan pada prinsip
syariah yang dikeluarkan oleh perusahaan
emiten pemerintahan atau institusi lainnya yang mewajibkan pihak yang mengeluarkannya
73
Muhammad Naik H.R, Bursa Efek dan Investasi Syariah
Ibid, h.358
untuk membayar pendapatan kepada pemegang sukuk
berupa bagi hasil dari marjin keuntungan serta dibayar kembali dana pokok
sukuk pada saat jatuh tempo.
74
Deinisi sukuk istishnâ’ juga hampir
sama dengan deinisi sukuk salam. Pada
dasarnya, kedua akad tersebut hampir sama juga. Hanya cara penyerahan pembiayaannya
yang membedakannya. Pada akad salam
penyerahan pembiayaannya terjadi pada awal akad. Namun jika pada
akad istishnâ’ pembayarannya pada akhir periode akad atau
secara angsuran. Sukuk istishnâ’ diterbitkan
berdasarkan perjanjian atau akad istishna, di mana para pihak menyepakati jual-beli
dalam rangka pembiayaan suatu proyek atau barang. Adapun harga, waktu penyerahan
dan spesiikasi proyekbarang ditentukan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan.
5. Sukuk Murâbahah Sukuk