Perbedaan dalam Kesiapan Belajar

pemupukan secara tepat. Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali, manakala lingkungari tidak memberikan kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dari pemupukan yang menyentuhnya. Dalam hal inilah makna pendidikan menjadi penting artinya. Belajar di tingkat sekolah dasar berkaitan dengan penguasaan alat-alat belajar. Pemenuhan tentang ajaran umum bagi seorang anak yang memiliki kecakapan khusus atau bakat belum begitu menonjol selama tahun-tahun permulaan sekolahnya, dibandirigkan dengan tahun-tahun selanjutnya. Pada tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi, program pendidikannya harus memperhatikan dan mengupayakan proses belajar mengajar yang mampu merangsang dan memupuk kecakapan atau bakat tersebut. Perkembangan bakat dimiliki mahasiswa secara individual. Meskipun inteligensi umum merupakan faktor dari hampir semua atau bahkan semua bidang penampilan atau performasi, namun hasil tes inteligensi yang selama ini dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan motorik, musik, seni, dan olah raga. Hasil tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik. Dengan demikian perencanaan pendidikan, selanjutnya lebih memperhatikan kemampuan atau bakat akademik daripada kemampuan tentang bakat khusus untuk dijadikan dasar pertimbangan.

6. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar

Di depan telah diuraikan, bahwa perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan mempunyai pengaruh terhadap belajar. Perbedaan latar belakang tersebut, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi dan sosio-kultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas, dalam hal ini pelajaran di sekolah. Dengan demikian, perbedaan-perbedaan individu itu tidak saja disebabkan oleh keragaman dalam rentang kematangan tetapi juga oleh keragaman dalam latar belakang sebelumnya. Anak umur 6 tahun yang memasuki sekolah dasar kelas I, mungkin berbeda satu, dua bahkan tiga tahun dalam tingkat kesiapan untuk mengambil manfaat dari pendidikan formal. Hal ini ditunjukkan dari hasil sebuah penelitian bahwa kemampuan mental atau umur mental mental age, bagi anak-anak kelas satu sekolah dasar 31 ditemukan dalam rentangan umur kronologis antara 3 tahun sampai 8 tahun. Hal ini berarti bahwa meskipun umur kronologis telah mencapai 8 tahun yang secara normal anak ini seharusnya telah duduk di kelas dua atau tiga sekolah dasar tetapi kemampuan belajarnya masih sama dengan mereka yang duduk di kelas satu. Hal ini menggambarkan produk keluarga yang amat kurang, yang mungkin sekali ekspresi bahasa dan kehidupan keluarga tersebut kurang baik. Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap orang-orang dan benda-benda, membantu berkembangnya kebiasaan berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu, dan kurang percaya diri, akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang yang miskin pengalaman, mempengaruhij perkembangan pemahaman dan ekspresi diri.

C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu