Karya dan Tulis Ilmiah (4)

BAB I
LATAR BELAKANG
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu
hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang
terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat
tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan
tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya
pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima
ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum
intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang
tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai
tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya.
Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan
pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang
pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan
laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh

studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)
mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2)
karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke
dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi;
yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture,
reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng,
hikayat,
cerpen,
novel,
roman,
dan
naskah
drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki
aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku;
sedangkan
karangan
semi
ilmiah

berada
diantara
keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah
terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam
karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

BAB II
PERMASALAHAN
1.
2.
3.
4.

Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah
Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah
Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
Bagaimana etika dank ode etik Karya Ilmiah

5.

6.
7.

Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah
Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah
Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasilhasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan
ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.
Karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah
tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),

bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat
terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan
serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.

Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4.

Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam
bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan
disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan

(referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Adapun jenis Karya Ilmiah adalah,
1)

MAKALAH
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan. Makalah adalah
karya
tulis
(ilmiah)
paling
sederhana.
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu
masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai

hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan
dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis
oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat
berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir
deduktif-induktif atau sebaliknya.

2)

KERTAS KERJA
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan
dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau
lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik
dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.

3)

SKRIPSI

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang
lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan
fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau penelitian
di laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah)
dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar
Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen
pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga
mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi menuntut
kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan
baru.

4)

TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program
Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister.
Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan
memecahkannya secara analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada
skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan

‘pengetahuan
baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan
bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan

instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan
dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai
tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen
pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis
lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
5)

DISERTASI
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan
Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi
adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3)
yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.).

Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan
menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang
berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi ditulis berdasarkan
penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan
data dan fakta valid dengan analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan)
menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode
baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

6)

ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar,
dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang
membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu
panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran

dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita
akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel
adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah
jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk
memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif
mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
pendapatnya.

7)

ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya
dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa
mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan
kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir.

Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau
menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan
pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
8)


OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau
pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada
dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian

9)

FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah
rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya
dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang
pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan
pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki
pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk
menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat
memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis,
cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua jenis,
yaitu :
a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk
tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun
peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah
ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang
sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis
harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang
telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap
bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
Misal: downlinknya –> downlink-nya.
2. Penggunaan kata “dimana”.

Misal:
…tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang digunakan (benar)
3.

Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
Misal:
..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)

4.

Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.

5.

Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.

6.

Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.

7.

Kekonsistenan dalam penulisan.
Misal:
…perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10)

8.

Tulislah kata dengan lengkap.

Misal: & –> dan yg –> yang

9.

Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.
Misal: MU (mobile unit)… (kalimat ke 3)
…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)

10. Gunakan EYD
Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km
…didapat… –> …diperoleh…

…terdiri dari…–> …terdiri atas

11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)
misal:> ukuran margin> ukuran kertas> jenis huruf
13. Cek penulisan sebelum diserahkan (http://hubbul.blogspot.com/)
E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan
persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik
apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu
diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku,
serta
didukung
oleh
fakta,
teori,
dan
atau
bukti-bukti
empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual,
di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
F.

Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikapsikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1.

Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang kajiannya.

2.

Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3.

Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

4.

Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.

5.

Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6.

Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta
dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan
teori atau dalil yang ada.

7.

Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis
yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah

Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah
yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan.
Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau
bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai
berikut :
a.

salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,

b.

salah dalam menyusun struktur pelaporan,

c.

salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),

d.

salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,

e.

penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,

f.

tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya
sendiri),

g.

tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat disimpulkan bahwa,
karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut
karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat
karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya,
calon penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan
karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap dalam
menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam
proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat
karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti,
makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun tujuan dari
penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi,
untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai
rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis,
menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis,
berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas
wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan
cakrawala ilmu pengetahuan.
B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini
agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA
tata cara penulisan karya ilmiah.http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-carapenulisan-karya-ilmiah/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-ilmiahsikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/ hakikat karya ilmiah, ciri-ciri, jenis karya
ilmiah, sikap ilmiah dan kesalahan dalam penulisan ilmiah. maret 13

hamdani mulya.2010.pengertian karya
ilmiah.http://www.capeds.co.cc/2010/04/pengertian-karya-ilmiah.html. selasa, 27 april
2010

rosmini,s.pd.,sihombing di. definisi karya ilmiah.http://sihombingruben.blogspot.com/
2010/03/definisi-karya-ilmiah.html.rabu, 10 maret 2010